Ketika Cinta Berakhir

18 jam sebelum kejadian……..

Semenjak hari itu nampaknya Nina benar-benar mulai kembali menjadi dirinya sendiri.

Ia mulai rutin beraktivitas dan melakukan beberapa kegiatan positif seperti biasanya.

Nina bahkan memasak berbagai macam makanan kesukaan Shendra, lalu membungkusnya sebagai bekal di kantor.

Dokter Viola pun sempat dibuat takjub dengan perubahan Nia. Kini sahabatnya itu sudah ceria lagi seperti dulu.

Nina sempat mengatakan rencananya bahwa dia akan berlibur untuk menyenangkan diri dan menjelajahi semua tempat yang ia inginkan.

Hari itu Nina juga berencana menghadiri sidang putusan terakhir dari pengadilan terkait perceraiannya. Sidang itu digelar secara tertutup agar tidak ada media yang menyebarkan berita simpang siur mengenai dirinya dengan Dio.

Dalam surat gugatan tersebut Nina sama sekali tidak mengatakan bahwa alasan mereka berpisah karena perselingkuhan. Ia hanya mengatakan jika sudah tidak ada kecocokan di antara dia dan mantan suaminya.

Nina melakukannya bukan tanpa alasan, ia hanya tidak ingin berita tentang perselingkuhan suaminya itu akan mencoreng citra perusahaan keluarganya.

Karena yang orang tahu Nina merupakan putri dari Tuan Dehan Wisnu Gautama selaku pemilik Luxe’me Cosmetic. Tentu saja Nina tidak mau orang-orang mengorek tentang kehidupan pribadinya.

Bagi Nina mencari tahu tentang kasus perceraiannya sama saja dengan membuka kembali luka yang kemarin.

Lagipula ia sudah memaafkan semuanya, yang lalu biarlah berlalu. Hidupnya terlalu singkat jika hanya untuk menangisi kisah cintanya yang malang.

Mendengar alasan itu baik orangtuanya atau Shendra pun tidak keberatan, karena memang sampai sekarang Nina masih belum mengatakan apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan mantan suaminya.

Meskipun sangat penasaran tetapi mereka lebih memilih untuk mendukung segala keputusan Nina. Yang terpenting bagi mereka adalah Nina bisa kembali hidup bahagia dan memulai lembaran baru.

Orang-orang di sekitarnya sama sekali tidak ada yang curiga dengan sikap Nina. Karena mereka tahu bahwa Nina memang sangat cekatan dalam menghadapi setiap permasalahan.

Wanita yang penuh pendirian itu tidak mungkin melakukan hal bodoh yang akan merugikan dirinya sendiri.

Nina selalu bisa mengontrol emosinya dimana pun dia berada, sekacau apapun masalahnya ia tidak akan pernah membiarkan amarah menguasai hatinya.

Semarah apapun Nina pada seseorang ia tidak akan mengeluarkan kata-kata kasar yang akan melukai perasaan lawan bicaranya.

Shenina Jean benar-benar stabil dalam segala hal, kecuali saat dirinya bersama dengan Shendra. Entah apa alasannya, bahkan hatinya saja tidak mampu menjawabnya.

Selama sidang putusan itu berlangsung Nina tetap terlihat tenang seperti biasanya.

Dia juga sengaja pergi sendiri bersama pengacaranya, tanpa di antar oleh supir atau pun pengawal.

Sementara di dalam ruangan itu diam-diam Dio masih sering memperhatikan mantan istrinya, hal itu membuat Yuri yang turut hadir menjadi sangat kesal.

Namun bukan Yuri namanya jika tidak membuat kegaduhan. Sejak awal mengetahui bahwa Nina akan hadir Yuri sudah menyusun rencana untuk membuat berita tentang perceraian Nina dengan suaminya tanpa sepengetahuannya.

Setelah sidang selesai akhirnya Nina bisa merasa lega. Semu berjalan dengan lancar, wanita itu juga sempat berjabat tangan dengan Dio. Lelaki itu meminta maaf padanya untuk yang kesekian kalinya. Dio merasa sangat menyesal atas segala perbuatannya pada Nina.

Tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Nina hanya bisa berharap semoga Dio tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Ia juga berpesan agar Dio menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.

Mendengar ucapan Nina lelaki itu mengangguk pelan, ia juga berharap semoga Nina mendapatkan laki-laki yang lebih baik lagi.

Dio juga mengatakan agar Nina jangan terlalu mandiri, karena menurutnya laki-laki akan terkesan tidak berguna jika pasangannya tidak pernah meminta bantuan kepada mereka.

Nina pun turut menerima masukan dari mantan suaminya. Rupanya selama ini kemandiriannya menyinggung perasaan Dio.

“Hmmm akhirnya semua urusan kita sudah selesai, kini yang perlu kulakukan hanya mengabulkan keinginanmu” ucap Nina tersenyum menatap Dio.

“Keinginanku ?? Apa maksudmu Nina ??” Tanya Dio keheranan, karena seingatnya ia tidak mengatakan keinginan apapun pada Nina.

Sementara tidak ada jawaban dari Nina, wanita itu hanya beranjak pergi meninggalkan Dio yang masih diliputi tanda tanya.

Entah kenapa Dio merasa pertemuannya dengan Nina saat itu merupakan pertemuan terakhir mereka.

Nina bahkan tidak mau menerima atau menutut sepeserpun harta dari pernikahan mereka selama ini, walaupun Dio sudah berinisiatif menyerahkan apa yang seharusnya menjadi hak Nina.

Seorang Shenina Jean benar-benar menjunjung tinggi harga dirinya hingga akhir. Hal itu semakin membuat Dio merasa kehilangan sosok wanita yang selama ini pernah dicintainya.

Wanita berhati malaikat yang selalu memaafkan semua kesalahannya, serta menutupi segala kekurangannya.

Beberapa saat setelah persidangan berakhir tiba-tiba muncul berita tentang perceraian Nina dan suaminya. Berita itu menyebutkan bahwa mereka berpisah akibat sang istri sangat frustrasi karena tidak mampu memberikan keturunan.

Tanpa waktu lama kabar itu merambat dengan cepat dan sampai ke telinga Shendra. Lelaki itu memerintahkan sekretaris Ken untuk segera mencari sumbernya.

Ia juga meminta agar secepatnya menghapus berita tentang perceraian adiknya sebelum keadaan semakin memburuk.

Beberapa kali Shendra mencoba menghubungi Nina tapi hasilnya nihil. Wanita itu sama sekali tidak merespon panggilan darinya, ia bahkan sengaja mematikan ponselnya.

Membuat Shendra semakin khawatir kalau sampai terjadi sesuatu pada Nina.

Karena tidak ada kabar lelaki itu memutuskan untuk pergi mencari keberadaan Nina.

Hari sudah mulai malam, saat itu langit disertai hujan yang sangat deras sehingga mempenghangi jarak pandang pada mobil Shendra.

Namun hal itu sama sekali tidak membuatnya menyerah untuk terus mencari Nina. Ditengah perjalanan Shendra sempat terhenti karena ia barusaja menerima sebuah pesan suara.

Pesan suara itu dikirim oleh Nina yang meminta agar Shendra tidak perlu mencarinya. Karena saat ini dia sedang berada ditempat yang sangat jauh.

Nina juga berpesan jika suatu saat terjadi sesuatu kepadanya, mohon untuk tidak menyalahkan siapapun termasuk mantan suaminya.

Karena apapun yang yang akan terjadi nanti semua sudah menjadi pilihannya sendiri. Sekali lagi Nina mengucapkan terimakasih kepada lelaki yang dipanggilnya dengan sebutan kakak itu.

Meskipun seringkali bertengkar hebat, dia pasti akan sangat merindukan sosok Shendra dalam waktu yang lama.

Setelah mendengar isi pesan tersebut, bukannya tenang Shendra justru semakin curiga. Perasaannya jadi tidak enak karena tidak biasanya Nina bersikap seperti itu.

Selesai mengirim pesan itu ponsel Nina kembali tidak dapat dihubungi. Nomor teleponnya juga tidak bisa dilacak, nampaknya Nina sudah merencanakannya dari awal.

Langsung saja lelaki itu mengerahkan seluruh tim keamanannya untuk berpencar mencari keberadaan Nina.

Semakin malam hujan turun kian deras. Sementara ditempat lain Dio tengah bertengkar dengan Yuri. Ia sangat marah karena Yuri dengan sengaja menyebarkan berita tentang perceraiannya dengan Nina.

“Kenapa kau tega menyebarkan berita seperti itu Yuri ??”

“Memangnya kenapa ? Bukankah semua isi berita itu memang benar ?”

“Aku tidak habis pikir kenapa kau selalu melakukan semuanya sesuka hatimu. Seharusnya sebelum bertindak kau diskusikan dulu denganku !!”

“Cih kau bahkan masih membela wanita itu di hadapanku”

“Itu karena kau sudah keterlaluan Yuri !! Nina sudah memaafkan dan merelakan hubungan kita, tapi kau malah semakin tega menyakitinya !!”

“Tega ? Kau menyebutku tega mas ?? Ingat mas semua ini terjadi juga atas dasar keinginanmu, jadi jangan munafik mas !!”

Lelaki itu terdiam karena ucapan Yuri. Memang benar bahwa semua ini berawal dari keegoisannya. Lagi-lagi Dio menyesal atas perbuatannya sendiri.

Akhirnya dia memilih pergi karena lelah berdebat dengan Yuri.

Sampai keesokan harinya mereka semua dikagetkan oleh kemunculan berita yang tidak kalah menggemparkan.

Seorang nelayan menemukan kendaraan roda empat terjatuh di sela-sela tebing curam yang penuh dengan bebatuan.

Kendaraan itu hancur akibat hantaman keras yang mengakibatkan kerusakan parah di semua bagiannya.

Sebuah kecelakaan tunggal diperkirakan terjadi ketika air laut sedang pasang, pada sekitar pukul dua dini hari saat curah hujan serta angin semakin kencang.

Menurut identitas yang ditemukan pengemudi itu merupakan seorang wanita berusia dua puluhan bernama Shenina Jean. Pihak berwajib sudah mengonfirmasi bahwa nomor plat kendaraan tersebut terdaftar atas nama Nina.

Polisi dan tim penyelamat gabungan sudah menyisir area setempat, tetapi tidak menemukan tanda-tanda adanya keberadaan korban.

Di tempat lain, seorang wanita paruh baya yang baru saja mendapat kabar dari kepolisian langsung jatuh tidak sadarkan diri.

Berita hari itu benar-benar menggemparkan masyarakat dan memenuhi seluruh saluran televisi, mereka langsung mengaitkan kejadian tersebut dengan kabar perceraian yang baru saja terjadi.

Semua orang yang berkaitan dengan Nina pun masih tidak percaya sepenuhnya dengan berita yang beredar.

Sementara ditengah kekacauan yang terjadi, Shendra masih berusaha mengerahkan seluruh timnya dan berharap agar Nina dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Shendra tidak pernah menyangka, bahwa pesan suara yang dia terima malam itu merupakan sebuah pertanda sekaligus pesan terakhir dari Nina.