Born Again

Di kantor utama Barnard Group, malam ini semua staff karyawan harus lembur setiap akhir bulan. Mereka harus patuh dengan peraturan yang diterapkan oleh pemimpin perusahaan yang baru. Siapa lagi kalau bukan Celina Buana.

Begitu pula dengan Liora, wanita itu terlihat uring-uringan di ruangannya. Dia sangat kesal sekali kepada saudara tirinya itu yang selalu bersikap semena-mena terhadapnya.

Celine yang dulu bukanlah Celine yang sekarang, wanita itu bukanlah seorang wanita yang lemah lagi. Bahkan dia berani melawan Liora dan ibu tirinya.

"Awas kau Celine. Aku pasti akan membuat kamu menyusul suamimu yang bodoh itu!"

Sampai kini Liora masih aman, dikarenakan supir truk yang menabrak mobil Julian telah menyerahkan diri ke polisi, dengan alasan waktu itu dia lagi mabuk saat sedang mengendarai mobil, sehingga tidak sengaja menabrak mobil Julian.

Sehingga Liora dan Richard bisa lepas dari kecurigaan polisi, dikarenakan sudah ada tersangka yang ditahan atas kematian Julian. Tentu saja mereka membayar supir truk tersebut dengan harga tinggi.

Walaupun sebenarnya Celine merasa ada yang janggal, mengingat dulu dia pernah mendengar percakapan Liora dengan kekasihnya yang mengatakan bahwa Liora ingin menikah dengan Julian, lalu setelah itu Liora akan membuat Julian mati, sehingga seluruh harta kekayaan jatuh ke tangan Liora. Sehingga secara diam-diam Celine menyuruh seorang detektif untuk menyelidiki dalang dibalik kematian Julian.

Liora memang sengaja mengulur waktu, dia tidak mungkin melenyapkan Celine di waktu yang sangat dekat dengan kematian Julian, agar polisi tidak curiga. Sehingga dia berpikir mungkin setelah ini, dia pasti akan mulai membuat rencana, bagaimana caranya agar dia bisa menguasai Barnard Group.

...****************...

Sementara itu di ruang direktur, terlihat Celine yang sedang menggebrak meja dengan penuh amarah, membuat wajah semua staff yang sedang berdiri dihadapannya terlihat pucat.

Braakk...

"Kalian tahu kenapa saya memanggil kalian datang ke ruangan saya?" tanya Celine dengan nada tinggi.

Empat orang staff hanya menundukkan kepala. Karena mereka sangat menyadari dengan kesalahan dan kelalaian yang telah mereka lakukan.

"Itu karena pekerjaan kalian tidak becus. Aku sudah memberikan kesempatan kepada kalian untuk memperbaikinya, tapi kalian menyia-nyiakan kesempatan yang saya berikan. Kali ini saya akan memberikan kesempatan terakhir, kalau pekerjaan kalian masih tidak becus, saya tidak segan-segan akan memecat kalian."

Seperti biasanya Celine selalu memperlihatkan wajahnya yang sangat dingin, membuat keempat staff itu nampak gemeteran.

Salah satu diantara mereka memberanikan diri untuk bicara, "Te-te-terrimakasih sudah mau memberikan kesempatan untuk kami. Kami sangat menyadari kesalahan kami, dan kami berjanji kami akan bekerja lebih giat lagi dan tidak akan lalai lagi."

Celine mengangguk pelan, "Oke, bagus. Kalian boleh keluar."

Keempat staff pun segera keluar dari ruangan yang sangat horor bagi mereka.

Celine pun menghela nafas sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Tatapan matanya sangat dingin, selama satu tahun ini nyaris dia tidak pernah tersenyum.

Seperti itulah Celine yang sekarang. Celine yang dulu beda dengan yang sekarang, wanita itu tidak mudah ditaklukkan. Dia sangat menyadari bahwa dirinya harus kuat, agar tidak mudah tertindas oleh siapapun.

Satu tahun yang lalu, Celine terpaksa menerima penawaran dari Asisten Choky. Walaupun luka yang ditorehkan oleh Julian dihatinya masih membekas, tapi dia masih peduli kepada pria kejam itu, sehingga dia memutuskan untuk melindungi perusahaan peninggalan suaminya itu.