My Hot And Sexy Wife

Episode 10 : Permainan pernikahan saat kecil.

***

Dia yang masih muda, dianggap tak berharga dan diharapkan menjadi boneka atau bayang-bayang saja, dia sungguh hanya bisa berdiri dengan kakinya sendiri.

Hatinya sakit, entah mengapa kali ini dia tak bisa menahan kekecewaan dalam dadanya.

Arabelle tak menjawab apapun dan menghiraukan ucapan Hera, ketika itu untung saja Noah sudah mengajaknya masuk ke dalam mobil pengantinnya.

“Semoga harimu menyenangkan Ibu mertua,” seru Arabelle menunduk hormat dan sopan kepada Hera juga kepada seluruh keluarga yang mengantarkan mereka ke depan mobil pengantin.

Hera segera menatap dengan tajam dan seolah tak menghiraukan Arabelle dia melangkah ke sisi suaminya dan menatap dengan angkuh.

Sungguh keluarga penuh kemunafikan dan keinginan mereka sendiri-sendiri, Arabelle berdiri sendiri diantara para duri yang hendak melukai dirinya, dia akan melaksanakan rencana satu persatu.

Ialah untuk menjatuhkan semua yang melukai hatinya dan memberikan ketidakadilan kepada hidupnya.

***

Di dalam mobil pengantin,

Arabelle duduk berjauhan dari Noah, matanya melihat jalanan yang sudah malam, bagaimana pun acara pernikahnnya benar-benar memakan waktu yang cukup lama.

‘Bersabarlah Bel, kau pasti bisa … balaskan mereka semua, ketidakadilan harus dibalaskan dengan tanganmu sendiri!’ geram Arabelle sudah berhasil melakukan rencana pertamanya, yaitu menjadi istri sah Noah Frost.

Pewaris tunggal keluarga paling agung dan terkaya di era ini, rencana selanjutnya akan ia lakukan ketika posisinya sudah stabil dan kedudukannya sudah kuat.

Sedangkan Noah tengah melakukan hal yang sama, dia duduk di sisi Arabelle dengan tangan di mulut bersandar di sisi mobil.

‘*Kenapa aku gugup sekali, menyadari jika kami sudah benar-benar menikah sungguh memberikan perasaan yang aneh, dulu ketika kami kecil …'

'Aku ingat kami pernah dekat sekali, bahkan memainkan oermainan pernikahan, aku masih ingat saat itu meletakkan mahkota bunga di kepalanya, sekarang di kepalanya sudah ada mahkota mutiara, dia benar-benar terlihat cantik mengenakannya, sama seperti saat ia kecil* …’

Benak Noah yang sebenarnya mengingat jika dia dulu pernah dekat sekali dengan Arabelle.

Bahkan memainkan permainan pernikahan, dia melakukannya dan merakit bunga sendiri untuk jadi mahkota Arabelle.

Ketika itu, mereka berada di taman rumah Arabelle, mengenakan gaun selutut berwarna biru langit, di kepalanya ada mahkota bunga dan senyumannya begitu cerah dan indah, memberikan debaran di hati Noah saat itu.

Tanpa sadar Noah kembali mengingat masa lalu dan matanya menatap kearah Arabelle yang duduk di sisinya.

Berbeda jauh dengan Arabelle kecil yang sangat cantik dan ceria, Arabelle dewasa yang mengenakan mahkota kecil mutiara itu terlihat sangat dingin dan ada kesedihan yang kelam disana.

Orangnya sama namun kepribadiannya sudah berubah 180 derajat.

Tanpa sadar, tidak bisa ia kendalikan, salah satu tangannya meraih dagu Arabelle dan menariknya agar menghadap kearahnya, sedangkan salah satu tangannya yang lain berpangku di pipinya.

Mata Arabelle yang sedikit memerah karena berlinang terlihat jelas oleh Noah, bagaimana pun Arabelle adalah seorang wanita muda yang baru menikah, menyadari pernikahnnya hanyalah sebuah permainan palsu untuk bertahan hidup dan membalaskan dendam melukainya juga.

Hati kecilnya mengatakan jika pernikahan itu suci namun kenyataan dan fakta mengatakan jika Arabelle juga harus menjadi kejam agar bisa bertahan hidup dan memebalaskan ketidakailan yang ia alami.

“Deg!”

Dada Noah terasa bergetar sakit sekali ketika akhirnya melihat sisi yang lain dari Arabelle.

Mereka bertatapan sejenak namun Arabelle segera menghempaskan tangan Noah dan mengalihkan pandangannya lagi.

“Jangan sembarangan Tuan Noah, kita sudah berjanji untuk tidak menganggu satu sama lain ketika sudah menikah!” ketus Arabelle dingin dan menegapakan tubuhnya.

Baru saja pertahanannya melonggar karena memikirkan banyak hal, namun ia segera memfokuskan dirinya kembali.

.

.

.

.