Novel kedua author ❤️
Bacaan Romantis komedi. Awas senyum-senyum nggak jelas!!! Penuh keuwuan dan kebucinan.
Kimmora, gadis jutek yang sangat benci diatur, tiba-tiba terbangun dari pingsan dan harus menikahi laki-laki yang merupakan anak dari sopir papanya. Kimmy yang cantik dan kaya, tak ingin dunia tahu jika dia sudah menikah, apalagi Arsen jelas tidak selevel dengannya. Saat Kimmy masih membenci suaminya, cinta dari pria lain datang menghampirinya. Mampukah Arsen membuat Kimmy bertahan dan mencintainya?
Ketika mereka baru merasakan indahnya pernikahan, fakta masa lalu mereka mulai terungkap. Siapakah Kimmy dan Arsen yang sebenarnya?
follow ig penulis: @ittaharuka
Selamat membaca Sayang-sayangnya Kimmy-Arsen 😍😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
"Kamu dari mana, pergi sama cowok lain?" Suara Arsen tiba-tiba muncul dari sampingku. Benar, laki-laki itu sepertinya menungguku di balik pagar.
"Kenapa? Kamu cemburu?" tanyaku asal bicara. Aku malas meladeni Arsen, lalu berjalan meninggalkannya.
"Kalau aku cemburu, emang salah ya?" Arsen kini berjalan di sampingku.
"Jangan baper deh Arsen, kamu bukan tipeku." Aku masih berjalan beriringan dengan Arsen, masuk ke dalam rumah papa.
"Aku serius, kalau aku baper beneran gimana?" Arsen terus saja mengekor dibelakangku.
"Arsen, stop! Buang jauh-jauh perasaan kamu, setelah aku lulus kita akan bercerai." Aku bergegas menuju kamarku di lantai dua.
Arsen sudah tak mengikutiku lagi, hingga aku sampai di kamar dan segera membersihkan diri.
Setelah selesai mandi, aku keluar kamar, berjalan menuruni anak tangga yang melingkar mewah. Papa benar-benar membuktikan kekayaannya melalui rumah ini. Aku menuju ke dapur karena perutku yang lapar minta diisi.
"Kamu lapar?" tanya Arsen yang tengah menyiapkan makanan di meja makan.
"Iya, Bi Sri kemana?" Aku menarik kursi untuk duduk.
"Ibu lagi pilek, katanya mau istirahat. Kamu coba masakan aku ya." Arsen meletakkan nasi di atas piringku.
"Kamu bisa masak?" Aku sedikit meragukan kemampuan Arsen.
"Coba aja dulu, nanti kamu akan tau aku bisa masak atau enggak." Arsen meletakkan tumis kangkung dan ayam goreng di atas nasiku. "Mau sambal juga?" tanya Arsen.
"Aku bisa ambil sendiri." Aku menyendok sambal yang begitu menggugah nafsu makanku.
Suapan pertama yang aku rasakan, ini makanan sederhana yang sangat enak.
"Gimana, enak?" tanya Arsen, ia terlihat begitu menanti jawabanku.
"Kamu beneran masak sendiri?" Aku masih belum yakin, Arsen bisa memasak makanan seenak ini.
"Iya beneran, masa' bohong sih. Gimana enak nggak?" tanya Arsen lagi.
"Iya enak, kamu hebat juga masaknya" Aku kembali menyuap nasi ke mulutku.
"Nanti kalau udah pindah ke kontrakan, aku akan sering-sering masakin kamu," kata Arsen yang membuatku terkejut, hampir saja aku tersedak. Buru-buru Arsen memberikan air putih kepadaku.
"Pelan-pelan kalau makan, aku kan cuma ngasih tahu. Katanya kamu pengen pindah biar bebas." Arsen kembali menikmati makanannya.
"Tapi ya nggak ke kontrakan juga Arsen, kamu nggak mampu sewa apartemen apa?" Aku menatap tajam Arsen, apa dia tidak mengerti, aku tidak terbiasa hidup susah, lagipula kenapa dia tidak minta uang papa, semua ini kan salah papa.
"Kita lihat dulu ya besok, kalau kamu nggak suka, aku akan cari kontrakan lain." Arsen menanggapi dengan senyum.
"Oke, tapi kalau aku nggak suka, kamu harus sewa apartemen ya, jangan kontrakan," kataku kemudian, lagi-lagi Arsen hanya tersenyum.
Satu hal lagi yang tidak aku suka dari Arsen, dia terlalu ramah.
***
Keesokan harinya
Aku dan Arsen masih berada di kampus, karena kami akan mengunjungi kontrakan yang dipilih Arsen. Lama menunggu, akhirnya Arsen keluar dari kelasnya, saat ia melihatku, aku segera berjalan menuju parkiran mobil.
[Aku akan mengikutimu dari belakang.] Pesan terkirim ke Arsen.
Pesan diterima dari Arsen. [Oke]
Setelah itu Arsen mengendarai motornya menuju gerbang pintu keluar, lalu berhenti di tepi jalan untuk menyeberang. Saat menunggu jalanan sepi, aku melirik Arsen yang sedang tersenyum padaku. Arsen menggerakkan mulutnya tanpa suara, entah apa yang sedang ia coba katakan, karena aku sama sekali tak bisa memahami gerak bibirnya.
🌹🌹🌹
...Hayo,, apa yang diomongin Bang Arsen? aku cinta kamu? aku sayang kamu? Istriku yang cantik? istriku yang........
ah, nggak tau lah, pokoknya itu.
oh iya gengs, readers kece, ini hari senin kan, kasih aku vote dong, kasian nih Non Kimmy belum dapet vote masih 0 🤧🤧
kasih kembang🌹 atau kopi ☕ juga ya.
dasar Othor banyak maunya.
Jangan lupa ritual jejaknya, tinggalin Like dan Komennya
sampai ketemu lagi 😘😘