NovelToon NovelToon
Mencintai Anak Bos Mafia

Mencintai Anak Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata-mata/Agen / Romansa Fantasi / Fantasi / Mafia / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:55
Nilai: 5
Nama Author: intan maggie

Clara yang kini hidup seorang diri, menerima penawaran pekerjaan sebagai mata-mata dari seorang temannya yang merupakan anak dari pemilik organisasi mafia dengan upah yang lumayan tinggi. Ia harus bertahan hidup dengan kerasnya dunia di usia muda.

Ibunya yang meninggal karena kecelakaan dan ayahnya yang cacat akibat kecelakaan itu, membuatnya harus mencari uang, hingga ayahnya juga menyusul ibunya 3 bulan kemudian, saat ia ingin memasuki SMA. Saat itulah kemudian ia menerima sebuah misi baru. Apakah ia akan berhasil menjalani misi itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon intan maggie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

sejak kejadian di basement gudang bawah tanah itu, dimana ara dan def menjadi target pemburuan, ia baru bertemu lagi dengan kak yan. ara memasang wajah sedikit takut.

"lo kenapa?" tanya ray melihat wajah ara yang terlihat gelisah dari kaca depan mobil.

Ray duduk di samping kakaknya, sedangkan ara dibelakang sendiri.

"gapapa, gua cuma mikirin yang tadi aja, orang itu agak sedikit aneh" balas ara mengalihkan topik, padahal ia agak takut dengan kak yan, setelah tau, kak yan adalah anggota pembunuh dari red apple.

"orang tadi, siapa?" tanya kak yan.

Kemudian ray menjelaskan gerak-gerik orang mencurigakan itu.

"sepertinya ada yang mengincar mu ray" ucap kak yan.

"tapi Untuk apa?" tanya ray bingung.

"nanti kita cari tau" balas kak yan.

"bagaimana jika mereka mengincar lo karena lo anak orang kaya?" sahut ara.

"apa hubungan nya?" tanya ray.

"meminta tebusan mungkin, itu seperti di film-film" jelas ara.

"ahahaha, mungkin saja" balas kak yan setelah tertawa.

"kak yan tidak takut?" tanya ara.

"takut kenapa?" tanya kak yan.

"bagaimana jika ray di culik? Terus organnya diambil? Atau ray dijual? Atau mereka meminta tebusan dengan harga yang tidak masuk akal" seru ara.

"ya tinggal rebut balik ray nya" balas kak yan dengan santainya.

"lagian lo abis nonton film psikopat mana ra? Ahaha" balas ray kemudian sedikit tertawa.

"ihh serius tau, kalo lo kenapa-kenapa gimana? Kak yan gak khawatir emangnya?" tanya ara dengan nada khawatir.

"ahahaha tentu saja khawatir, tapi khawatir berlebihan tidak ada gunanya bukan?" tanya kak yan.

"iya sih" balas ara dengan wajah khawatir.

"ohh jadi gini rasanya di khawatirin ahaha" balas ray kemudian sedikit tertawa.

"ihh gua serius" seru ara.

"iya sayang, tenang aja ya" balas ray santai.

"gimana gua bisa tenang kalo ada yang ngincer lo?" tanya ara.

"eh bentar tadi lo Manggil gua apa?" ucap ara lagi kemudian.

"gua gak manggil lo" balas ray.

"sayang..." sahut kak yan.

"gak usah diperjelas" seru ray menatap kak yan, kemudian kak yan tertawa.

"ehhh" ara kaget, lagi-lagi wajahnya memerah dan memalingkan wajah ke jendela mobil.

kemudian hp ray berdering, itu dari nay, adik ray. Ray mengangkat telponnya.

"hallo tuan putri" ucap ray di telpon.

"kak, minggu depan main ke rumah ya, sekalian menginap aja, mama mau ke korsel, kakak temenin nay di rumah ya" balas nay.

"oke boleh, nanti kakak ke rumah ya" balas ray.

"yeyy.. Asikk ada kak ray di rumah" jawab nay dengan gembira.

"ku tunggu kak, nanti nay masakin makanan kesukaan kakak, kue buat kakak, kakak mau apa lagi?" tanya nay lagi.

"apa saja buatan nay kakak suka, terima kasih ya" balas ray dengan senyum, walau tidak terlihat nay.

"ihh udah makasih aja belum juga dibuatin, yaudah nay mau bikin list dulu" balas nay lagi.

"oke-oke, see you tuan putri" balas ray.

"see you juga kak ray kesayangan nay" balas nay, kemudian mematikan telponnya.

"naura?" tanya kak yan.

"iya" balas ray singkat.

"ray, tadi lo bilang, nanti lo ke rumah, bukannya emang lo mau pulang sekarang? eh bentar, lo tinggal di apartemen kan? Atau lo gak serumah sama naura? Tapi kenapa? Terus orang tua lo tinggal sama lo atau nay?" ara terus bertanya-tanya.

"banyak banget pertanyaan lo" balas ray.

brakkk.. Suara salah satu ban belakang yang tiba-tiba pecah, membuat mobil sedikit tidak terkendali, untungnya tidak terjadi kecelakaan, semua kendaraan lainnya berhasil menghindar.

Ara mendadak menangis akibat shock.

ray keluar, mendorong mobil dibantu beberapa orang lainnya untuk agar menepi.

saat mobil sudah di tepi jalan, ray membuka pintu belakang, ara menangis kencang, ray masuk dan memeluknya, ara juga memeluk ray erat.

"gapapa udah aman" ucapnya pelan, namun tangisannya semakin kencang.

"gua takut" ucap ara dalam tangis.

"ada gua disini oke? Lo gak sendiri" balas ray.

"ray" panggil kak yan dari luar mobil, pintu mobil dibiarkan ray terbuka.

"sebentar ya" ucap ray, kemudian melepaskan pelukannya pada ara, kemudian keluar mobil untuk menghampiri kak yan.

Ia menunjukkan sebuah pisau kecil.

"ada yang sengaja memecahkannya" ucap ray yang langsung mengerti maksud yan, yan mengangguk sebagai jawaban, kemudian menyimpan pisau itu dalam saku jaketnya.

"gua urus ini, lo urus ara, kasian dia" ucap yan kemudian.

ray mengangguk kemudian kembali memeluk ara sambil mengusap kepalanya, sampai ia benar-benar tenang.

"maaf kalo gua nyusahin lo" ucap ara setelah sedikit tenang.

"gak kok, keluarin aja semuanya" balas ray masih memeluk ara.

"udah bisa lanjut?" tanya kak yan yang kemudian muncul di depan pintu mobil.

ray melihat ke arah ara untuk memberikan jawaban.

"naik apa?" tanya ara.

"yuk pindah mobil" ajak kak yan.

Ray menarik pelan ara, mereka berganti mobil, entah dari mana mobil itu ara tidak bertanya lagi.

ara dan ray keluar mobil, kemudian sudah ada mobil berwarna silver bertuliskan Nexus dibelakang mobil sebelumnya, beberapa montir juga sudah siap untuk memperbaiki mobil sebelumnya.

Mereka masuk ke mobil itu, kak yan di depan sendiri, ray berpindah tempat ke belakang menemani ara.

"maaf ya kalo gua nangis mulu, mungkin menurut kalian gua lebay" sahut ara ketika mobil baru saja berjalan.

"sstt gak ada yang berkata begitu" sahut kak yan.

"gua punya trauma sendiri soalnya" lanjut ara, kemudian bercerita tentang kecelakaan yang menimpa dirinya saat menuruni gunung selesai tamasya, dimana membuat ayahnya meninggal di tempat dan ibunya cacat sebelum akhirnya 3 bulan kemudian dibunuh oleh seseorang dan kasus itu tidak pernah selesai karna tidak ada bukti, hingga akhir pada akhirnya kasus ditutup tanpa tahu siapa pelakunya.

Itu terjadi 1 semester sebelum lulus SMP pada saat liburan pergantian semester. Sejak saat itu pun hampir setiap malam ara dihantui mimpi buruk oleh kenangan buruk. Ara juga bercerita ia melihat seseorang datang menghampiri mobil nya seusai kecelakaan sebelum akhirnya ia kehilangan kesadaran, tapi tidak jelas, hanya seperti bayangan.

ray dan kak yan mendengar cerita ara, ray sambil memeluk ara selama ia bercerita dan mengelus kepalanya.

"gua yakin itu bukan kecelakaan biasa ray, kak yan" ucap ara penuh emosi.

"gua udah manggil polisi, tapi mereka semua gak berguna, mereka bilang itu hanya kecelakaan biasa" sahut ara lagi.

ray dan kak yan bingung mau menjawab apa, mereka hanya diam dalam sunyi, hingga akhirnya mobil tiba di depan lobi apartemen ara tinggal.

"mau gua antar sampai depan kamar?" tanya ray setelah melepas pelukannya.

"enggak perlu, terimakasih ya udah dengerin cerita gua" balas ara, kemudian keluar mobil.

Ray dan kak yan melanjutkan perjalanan ke apartemen tempat mereka tinggal.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!