NovelToon NovelToon
Wanita Pertama Presdir

Wanita Pertama Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Cintamanis / Chicklit / Tamat
Popularitas:52.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: ade eka

Keanu Wiratmadja
Presdir muda yang tak pernah tertarik pada seorang wanita selama hidupnya, tiba-tiba hatinya tergerak dan ingin sekali memilikinya. Karena dia wanita pertama baginya.

Keana Winata
Putri semata wayang yang sangat disayangi ayahnya, tapi bukan berarti dia putri yang manja. Dia berbeda, sehingga dapat membuat seseorang tergerak hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade eka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9

"Baiklah, 1 jam lagi kita bertemu di sana!", ucap Ana kemudian menutup sambungan teleponnya.

***

Ken telah meninggalkan kantor Tuan Danu. Kini hanya tinggal si empunya kantor yang masih duduk termenung di sofanya. Pandangannya menerawang jauh ke sekitar langit-langit kantornya.

FLASHBACK ON

Suatu hari pertama kali Ken datang ke kantor Tuan Danu untuk membicarakan sebuah proyek dengannya, Ana yang saat itu masih remaja juga datang ke kantor ayahnya.

Saat akan masuk ke dalam kantor, terlebih dahulu dia menyapa sekretaris Risa. "Hay, kakak!", sapanya sambil menyangga dagunya di atas meja kerja si sekretaris. "Kulihat sepertinya kakak makin cantik saja!", ucapnya sambil tersenyum manis pada Risa.

"Dasar kau ini! Seandainya aku laki-laki, pasti aku sudah termakan rayuanmu", ucap Risa sambil mencubit hidung Ana gemas. Ana terkekeh kemudian.

"Apa ayah ada di dalam?", tanya Ana.

"Ada. Tapi Tuan sedang ada tamu sekarang. Sebaiknya kau tunggu saja duludi sini temani aku mengerjakan beberapa berkas", balas Risa mempersilahkan Ana duduk.

"Baiklah! Aku akan menemani kakakku yang cantik", ucap Ana centil.

Risa terlihat serius mengerjakan setumpuk berkas. Sedangkan Ana masih asik dengan ponselnya.

"Ahh, aku bosan kakak! Bisa kah kau memberiku beberapa lembar kertas, kak!", ucap Ana. Dan Risa menyerahkan beberapa kertas tak terpakai pada Ana. Ana ingin menuangkan isi otaknya sambil menunggu ayahnya keluar.

Dia sibuk membuat beberapa coretan. Sekiranya masih ada yang kurang bagus dibuangnya sembarangan ke lantai kemudian begitu lagi sampai beberapa gulungan kertas berserakan di sekitar meja Risa.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dari arah kantor Tuan Danu, "cekrek".

Risa bangkit dari posisi duduknya dan melihat banyak gulungan sampah di lantai. "Astaga, Ana! Apa yang sudah kau lakukan?! Sebentar lagi Tuan dan tamunya akan keluar", ucap Risa kaget.

Ana hanya bisa terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Terdengar Tuan Danu akan segera keluar dari ruangannya. Mereka berdua panik dibuatnya.

"Ahh, aku ada ide!", ucap Ana dalam hati.Dia bersembunyi dibalik meja Risa.

"Apa yang kau lakukan?", tanya Risa berbisik.

"Aku bersembunyi!", jawab Ana berbisik pula sambil tersenyum manis.

"Lalu apa yang harus kukatakan saat mereka lewat nanti?!", tanya Risa sedikit panik, masih sambil berbisik.

"Tak usah menjawab. Minta maaf saja. Ayah pasti akan mengerti", jawab Ana sekenanya masih berbisik.

Tuan Danu, Ken dan juga Han keluar dari ruangan. Mereka melangkah menuju lift. Dan terheran-heran melihat sekitar meja Risa yang banyak gulungan kertas.

"Ada apa ini Risa?", tanya Tuan Danu heran. Ken dan Han merasa tak masalah dan hanya memasang muka datarnya.

"Maaf Tuan", hanya itu yang dapat Risa ucapkan. Dia sedikit membungkuk tanda menyesal.

Tuan Danu masih heran. Tapi sudut matanya menangkap susut baju seseorang yang sedang bersembunyi di bawah meja Risa. Tuan Danu tersenyum tipis, dia tahu siapa pelakunya.

"Baiklah! Suruh dia bersihkan ini semua. Jika dia tidak mau. Suruh dia pulang jalan kaki!", perintah Tuan Danu yang arah matanya menuju kolong meja Risa. Dia terkekeh kemudian.

"Ayo, Ken! Aku akan mengantarmu sampai loby", Tuan Danu berserta Ken dan Han melanjutkan langkahnya. Dan Risa menghembuskan nafas lega.

Ana keluar dari persembunyiannya. "Huh apa-apaan ayah! Begitu pintarnya dia mengancamku!", gerutu Ana yang mulutnya sudah manyun seperti bebek. Risa terkekeh dibuatnya.

"Tapi kak, tamu ayah masih muda ya. Astaga, bahkan artis idola pun kalah dengan ketampanannya", ucap Ana bersemangat ke arah Risa. Wajah Ana terlihat berbinar.

"Bagaimana kau tahu? Bukankah kau tadi sedang bersembunyi di bawah", Risa heran.

"Ya jelas tau lah! Apa yang aku tidak tau!", ucap Ana sombong sambil terkekeh. Sebenarnya tadi saat ayahnya mulai beranjak dari sana, Ana sedikit mencondongkan kepalanya berusaha melihat bagaimana rupanya tamu ayah. Kemudian dilihatnya Ken, wajah Ana tiba-tiba merona.

" Ya tuhan, tampan sekali", gumamnya dalam hati. Mata berbinar dan pipinya merona.

"Ya sudah aku akan ke pantry dulu untuk mengambil sapu dan pengki untuk membersihkan ini", ucap Risa akan beranjak dari sana. Tapi tangannya ditahan oleh Ana.

"Tidak usah kak!", ucap Ana. Risa mengernyit heran. "Biar aku saja. Ini kan hasil perbuatanku. Dan kau sudah dengarkan kak tadi, Tuan itu berkata akan menyuruhku pulang jalan kaki jika aku tak melakukannya", tambahnya sambil bergidik dan berlalu ke arah pantry. Risa tersenyum akhirnya. Dia selalu kagum pada Ana yang tak seperti nona besar lainnya, dia selalu rendah hati.

"Oh iya, siapa namanya ka?", tanya Ana yang tiba-tiba kembali lagi ke arah Risa. Saking kagetnya Risa hampir saja terperanjat dari tempat duduknya.

"Dia itu Keanu Wiratmadja, presdir dari Glory Coorporation. Sudah cukup?", jawab Risa sambil menggelengkan kepalanya. Ana mengangguk semangat dan cepat berlalu.

Setelah itu Ana selalu penasaran pada tamu ayahnya itu. Ana selalu menanyakan kapan Ken akan datang lagi. Tapi Ana tak berani menemuinya, Ana malu. Dia selalu bersembunyi sambil memperhatikan Ken dari jauh. Hingga Ana berhasil membuat desain sebuah gantungan kunci dengan inisial "K".

"Inisial kita saja sama, bagaimana ini apa kita jodoh!", ucap Ana kegirangan sambil mengangkat hasil desainnya ke udara.

Sebuah gantungan kunci yang indah. Itu merupakan sebuah lingkaran yang ditengahnya terdapat huruf K dengan sedikit ukiran di setiap ujung hurufnya. Ana menyerahkan hasil desainnya kepada ayahnya, dia meminta ayahnya untuk membuatkan gantungan seperti itu 2 buah.

"Untuk siapa yang satunya, putriku?", tanya Tuan Danu terheran-heran.

"Nanti ayah juga akan tahu!", jawab Ana tersenyum penuh arti. Kemudian dia kembali ke kamarnya.

Satu minggu berlalu, gantungan kunci itupun telah jadi. Dibuat dari emas putih dan ditambahkan satu mata berlian ditengahnya. Membuatnya nampak lebih elegan. Tuan Danu menyerahkan hasil fisiknya pada Ana. Dan Ana pun merasa puas.

Suatu pagi, Ana terlihat sudah rapi dengan pakaian rumahannya. Dia mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna hitam dari laci meja riasnya. Di dalamnya adalah gantungan kunci yang telah ia buat.

Ana menuruni tangga sambil membawa kotak itu. "Pagi ayah!", sapanya pada Tuan Danu.

"Emmhh, pagi!", balas Tuan Danu yang mencondongkan wajahnya ke samping korannya. Dia melihat Ana membawa sesuatu. "Waahh, apakah ayah ulang tahun hari ini?! Kenapa repot-repot memberi ayah kado begini!", ucap Ayah sambil menyelidik.

"Huh, enak saja! Ulang tahun ayah sudah lewat kan. Dan ini bukan untuk ayah. Ini untuk seseorang!", seru Ana bersemangat.

"Ahh, ayah jadi sedih. Kau memberi orang lain hadiah, tapi untuk ayah tersayangmu ini tidak", rengek Tuan Danu sembari meletakkan korannya ke meja makan.

"Oohh ayahku tersayang! Cup, cup, cup! Besok akan aku berikan hadiah yang sangat banyak, okeh!", ucap Ana manja pada ayahnya.

Tuan Danu dan Ana saling tertawa. Merasa lucu dengan tingkah masing-masing. "Tapi untuk siapa itu?", tanya Tuan Danu yang tawanya tiba-tiba berhenti. Jari telunjuknya di arahkan ke kotak yang Ana bawa.

"Emmhh,, apakah ayah sangat penasaran?", tanya Ana meledek.

"Ok baiklah jika kau tak mau memberitahu ayah. Tapi jangan harap kotak itu sampai pada tujuannya!", ancam Tuan Danu tak mau kalah.

"Baiklah, baiklah! Kenapa ayahku jadi cerewet begini sih!" gerutu Ana pelan tapi Tuan Danu mendengarnya dan berdehem. "eherm, eherm, eherm!".

"Ok baiklah akan ku beritahu. Kotak ini akan aku berikan pada seseorang. Dan aku membutuhkan bantuan ayahku tersayang ini",ucap Ana sambil bergelayut manja di lengan ayahnya.

1
Yuly Yanty
sekarang hadir kembali di tahun 2025 untuk membaca novel yang sama😁
Dian Astutik
Luar biasa
Ananda Muthaharoh
semangat sam mendapatkan cinta sarah, semoga km bahagia sam. jngan pntang menyerah sblum jnur kuning melengkung hahaha
Ananda Muthaharoh
hahahaha siHan dijadikan kelinci percobaan sm siKen, semangat Han, basmi pelakor berbulu domba.
Ananda Muthaharoh
si joice halu, kepedeannya tingkat tinggi, pas nanti siken dateng bawa pasangan baru deh km jatuh.
Ananda Muthaharoh
jngan protes sam, biarkan kakakmu bahagia dg caranya, hahahaha
Ari_nurin
tapi kan mereka tega membunuh ayahmu Ana .. jangan terlalu naif lah.. bahkan target berikutnya adl kamu ana .. ayo ikut aja saran Ken ..
Yuly Yanty
Udah lama baca novel ini,waktu pake hp yang lama.sekarang ketemu lagi,baca lagi aja.maaf aku lupa like, keasyikan baca maraton Thor..
Rinda
harusnya Ken jadi Sam, banyak yg seperti ini 😊
ganti nama
kagetlah woy si ana nya Krn luma dapat informasi lengkap dari ayah nya Danu
ganti nama
masa Ken tak tahu itu rumah orang yang membantunya saat susah dulu
Ayla Anindiyafarisa
aku baca lagi thor,udah lama banget aku baca ini dulu, ini aku baca lagi karena ganti hp
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Ely
sedikit.horor
Rara Kusumadewi
misi penguntit di mulai
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Budi Raka
sarah💗sam
Mamah Kekey
pemula
hartatik hartatik
mampir kaya pernh bc tp lupa..
nina nurjamilah
sangat menghibur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!