Seorang gadis yang terlahir di malam istimewa (malam satu suro)di warisi sebuah khodam dari leluhurnya tepat di usianya yang ke tujuh belas. Hal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Mampukah gadis itu menjalani hari-hari nya dengan kemampuan yang baru dimilikinya...
Sinopsis yang sangat singkat ya,...tapi cukuplah buat yang baca jadi penasaran 🤭
Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan alur cerita. Sebab cerita ini aku buat murni dari imajinasi ku sendiri alias karangan bebas. Jadi jika ada kesamaan itu merupakan suatu ketidak sengajaan🙏🏼
Soo... ikuti cerita ku, dan jangan lupa tinggalkan jejak jempol dan komentar ya☺️
Jangan lupa juga bintang lima jika cerita ku bisa bikin baper 😁🤭🙏🏼
Yuk dukung karya terbaru ku ...!
Selamat membaca ...! 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Airin bertemu Arshy
"Saraaaassss......"
Saras menoleh tetapi tak ada siapapun yang memanggilnya.
"Jangan takut......!"
Kembali suara bisikan itu terdengar di telinga nya, gadis itu makin celingukan ia edarkan pandangan nya ke seluruh kantin, namun tak ada tanda-tanda keberadaan seseorang yang telah memanggil dan berbisik padanya.
"Kamu cari siapa , Saras?" tanya Claudia
"Gak, kok. Gak cari siapa-siapa, aku cuman lagi nunggu Airin. Kok dia lama ya, apa dia gak jadi ke kantin" Jawab Saras berbohong.
"Mungkin debat nya belum selesai" Ucap Claudia sambil tersenyum kecil
"Oh ya, kamu kenal Airin lama ?" tanya Claudia
"Enggak kok, baru kemarin kita kenalan. Kenapa ? " tanya Saras
"Gak kenapa-kenapa iseng saja nanya. Hee... " Cengir Claudia
Tak berselang lama, Airin pun datang. Di belakang nya Tio mengikuti.
"Ihh,... kalian kok ninggalin aku sih " Datang-datang Airin langsung protes
"Hehe... maaf, abis aku udah gak kuat nahan lapar " Saras terkekeh
"Aku ikut gabung di sini ya " Cetus Tio sambil duduk di samping Claudia
Claudia nampak salah tingkah, bisa duduk dekat pria tampan membuat jantung nya berdebar. Apalagi ia tahu jika pria itu cukup populer di sekolah. Claudia menjadi semakin salah tingkah saat Tio melirik padanya. Padahal Tio hanya reflek melirik nya,karena dari awal fokus nya Tio hanya pada Saras tetapi malah Claudia yang baper.
" Iya kak. Silahkan " Sahut Claudia sambil tersenyum.
Tio menaikan sebelah alisnya,dan hanya menatap sekilas padanya.
"Gak boleh ! " Ucap Airin
Tio memicingkan mata,"Kenapa sih, kamu kayanya benci banget sama aku ? Apa salahnya aku padamu ?" tanya Tio menatap tajam Airin
Airin pun gelagapan, jika ditanya seperti itu jelas dia pun bingung kenapa. Tetapi entah kenapa tiap ia melihat wajah Tio bawaan nya selalu kesal.
"Kok gak jawab ?" Tanya Tio memicing kan mata
"Udah deh, jangan mulai lagi. Aku mau makan loh ini , jadi jangan ganggu ketenangan ku. Kalian bisa selesai kan masalah rumah tangga kalian di rumah ! " Celetuk Saras yang sudah merasa gemas pada kedua nya
Airin dan Tio sama-sama terperanjat , " Yeee.... sembarangan !" Seru Airin semakin gelagapan dan salah tingkah
"Enak saja, siapa juga yang mau berumah tangga sama ikan lele " Sahut Tio, membuat Saras yang hendak minum jadi tersedak
"Hahaha.... ikan lele...?" Tawa Saras pecah merasa hal itu lucu baginya .
"Iihh,.... Saras " Rengek Airin sambil cemberut
**
Pulang sekolah Airin akhirnya ikut ke rumah Saras. Tentunya setelah ia mengganti pakaian dan meminta izin pada orang tuanya. Saras pun ikut ke rumah Airin untuk meminta izin juga.
"Kamu mau nunggu di sini, apa ikut aku ke kamar aku ?" Tanya Saras begitu mereka berada di ruang keluarga.
"Tunggu di sini saja deh " Jawab Airin, ia nampak canggung berada di rumah sebesar itu, dan entah kenapa kini dia jadi merasa minder. Mungkin karena kondisi mereka yang berbeda. Airin sadar jika dirinya bukan berasal dari keluarga kaya, rumah nya pun sederhana tak sebesar rumah Saras.
"Oh, ya udah kalau gitu aku ke kamar dulu ya, tunggu sebentar gak lama kok " Ucap Saras , kebetulan saat itu art datang
"Bi, tolong ambilkan minum dan cemilan buat teman aku ya !" Pinta nya
"Baik non "
Saras segera pergi ke kamar nya,setelah berganti pakaian dengan baju santai,Saras pergi ke kamar Oma nya, tetapi Oma nya tidak ada.
"Oma kemana ?" Gumam nya pelan
"di kamar mandi juga gak ada "Tambah nya
Saras pun pergi mencari Oma nya,akan tetapi saat melewati kamar kakak nya,langkah nya terhenti.
"Apa jangan-jangan Oma di dalam " Duga nya
Saras mengetuk pintu perlahan,
Tuk tuk tuk..
"Kak,ini aku ! Boleh aku masuk ?" Ucap nya meminta izin terlebih dahulu.
Meski kondisi kakak nya seperti itu, Saras tetap menjaga attitude nya,ia tak ingin main nyelonong karena sadar sikap seperti itu tidak baik.
Merasa kakak nya mengizinkan,Saras pun membuka pintu dengan pelan.
"Kak..." Ucap nya pelan
Pandu hanya melirik dan tersenyum tipis,Saras merasa hatinya menghangat melihat kemajuan kondisi kakak nya.
"Saras senang kakak senyum kaya tadi. Makasih ya kak sudah buat aku senang. Kak,nanti kalau kakak sudah sembuh aku mau main ....." Hampir saja Saras kelepasan mengatakan ingin main ke wahana air. Karena kalau sampai kata-kata itu terucap,kakak nya itu pasti akan langsung mengamuk.
"Aku mau main seharian sama kakak. Jadi kakak harus cepat sembuh ya " Ucap Saras
"Kakak udah makan belum ? Pasti belum ya , aku ambilkan makan nanti aku suapin lagi , gimana ?" tawar nya
Pandu mengangguk kecil, Saras pun tersenyum.
"Ok , kakak tunggu sebentar ya ! Aku ambilkan dulu " Saras lalu pergi untuk membawa makanan di dapur.
"Oma ? Oma darimana , aku cariin tadi di kamar ? " Tanya Saras yang ternyata Oma nya sudah duduk di samping Airin.
"Tadi Oma habis dari belakang, sayang " Jawab Arshy
"Oma sudah sehat ?" tanya Saras yang tak lagi melihat wajah pucat Oma nya.
"Alhamdulillah udah mendingan,nih buktinya Oma sudah bisa pergi ke belakang. Tadi Oma abis petik sayuran nanti kalian makan ya,temanin Oma !" ucap Arshy
Dia memang suka menanam berbagai jenis sayuran seperti pakcoy,kubis,wortel,timun,dan lain nya untuk mengisi waktu luang nya agar tak merasa bosan ketika di rumah. Apalagi kondisi nya yang sudah tak lagi muda dan sering sakit membuat nya tak bisa beraktivitas seperti dulu.
"Iya,Oma " Sahut Saras
"Oma,aku mau ambilin makanan dulu buat kakak ya. Airin aku tinggal dulu gak apa-apa kan ?" Tanya Saras
"Iya,gak apa-apa kok " Jawab Airin kikuk
Saras pun segera mengambil makanan di dapur. Tak lama Saras kembali dengan sepiring nasi dan sup yang masih hangat ,serta air minum yang diletakkan di nampan. Di saat bersamaan,dokter dan perawat datang untuk memeriksa kondisi Pandu.
"Maaf,Bu saya mau periksa tuan Pandu " Ucap dokter
"Iya dok silahkan" Ucap Arshy
"Mari dok,saya juga mau antar makanan buat kakak saya " Ucap Saras yang diangguki dokter.
Dokter dan perawat tinggal di rumah belakang untuk memudahkan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap Pandu. Awalnya Alam menempatkan dokter dan perawat itu di rumah tetapi pasangan dokter dan perawat itu menolak karena merasa sungkan. Yang akhirnya Alam menempatkan dokter dan perawat di rumah belakang.
"Ayo dimakan makanan nya ! Gak usah sungkan anggap saja rumah sendiri" Ucap Arshy pada Airin
"I...iya Oma , terima kasih" Demi menghargai Oma nya Saras,Airin pun meneguk jus buah yang disajikan untuk nya.
Situasi canggung nampak terasa,apalagi ketika Arshy terus menatap ke arahnya membuat nya semakin grogi dan kikuk.
"Maaf ya, Oma jadi nyusahin kamu buat datang ke sini " ucap Arshy memecah kesunyian
"Gak apa-apa kok ,Oma. Justru saya merasa senang karena diajak Arshy ke rumah nya dan berkenalan dengan Oma " Ucap Airin
"Syukurlah kalau kamu senang dan tidak keberatan. Oh iya,Oma dengar dari Saras kamu itu indigo?" tanya Arshy
"Hmm....gimana ya. Kalau disebut indigo sih kayanya enggak deh Oma. Setahu aku indigo itu tak hanya bida melihat mereka yang tak kasat mata,tetapi berinteraksi dan bisa melakukan semua hal yang tak bisa dilakukan manusia biasa. Sedangkan aku hanya bisa melihat mereka. Kata 'Indigo sepertinya tidak pantas ditujukan padaku " Ujar Airin merendah
"Kata siapa ? Oma lihat kamu tak hanya bisa melihat 'mereka. Tetapi kamu juga bisa tahu jika sesuatu akan terjadi,semacam sebuah firasat atau ramalan. Kamu juga bisa tahu siapa-siapa saja yang ajal nya telah dekat " Ujar Arshy membuat gadis itu terperanjat.
"O...Oma tahu ?" Tanya nya
"Iya,karena Oma pun sama seperti mu. Saras juga ,tapi Oma sengaja membuat nya seolah tidak memilki kemampuan itu karena sebuah alasan. Tapi kini bersama kamu,Oma harap kalian bisa saling melindungi. Oma percaya kamu bisa bimbing Saras untuk bisa menggali kemampuan nya" Tutur Arshy
"Tapi Oma,aku...." Ucapan nya terhenti saat sebuah bayangan hitam melintas di depannya nya.
"Abaikan saja dia. Tidak penting,dia juga gak ganggu " Ucap Arshy
Bayangan itu terlihat melesat ke lantai dua dan hilang dibalik pintu kamar.
Di dalam nya ,Arshy tengah menyuapi Pandu. Dokter dan perawat selesai memeriksa ,merasa lega melihat kemajuan pasien nya. Namun ketenangan itu tak berlangsung lama,Pandu tiba-tiba berteriak histeris. Dia juga melompat dari tempat tidur lalu duduk di pojokan sambil memeluk lututnya. Tubuhnya gemetar wajah nya terlihat ketakutan.
"PERGIIIII......!"
....
lanjut....