mengisahkan tentang mantan pacar yang berubah menjadi saudara tiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dilafnp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kita adalah Saudara
"Mia..." panggil Lucas diatas motor.
"Mm..." sahut Mia malas.
setelah semua yang terjadi, Mia tidak tau apa yang salah dengan dirinya.
dia senang atas pernikahan mamanya, namun disisi lain, dia merasa hampa.
semua terasa tidak berarti lagi..
"lo sakit?" tanya Lucas dengan suara lembut.
"nggak!!" jawab malas Mia dengan nada singkat.
"Mia, lo mau kepantai ga?" tanya Lucas dengan suara semangat.
"ha??" ucap Mia kebingungan.
"mumpung masih ada waktu.. ntar kita alesan aja kalau ada ekstra kurikuler disekolah.."
Mia berfikir sejenak, namun belum sempat dia mengatakan apapun, Lucas sudah menancap gas motornya dengan kencang, melaju ke arah pantai yang ada di kota mereka.
***
di keramaian orang orang yang sedang berekreasi, Lucas dan Mia duduk santai bersebelahan dipasir pantai layaknya pasangan muda lainnya.
"Mia, lo mau minum ga? biar sekalian gue beliin.." tanya Lucas.
Mia mengangguk, dan Lucas langsung pergi membeli 2 minuman botol favorit seperti saat mereka masih berpacaran dulu.
"ga ada yang dingin.. yang ga dingin gapapa lah ya.." ucap Lucas dengan senyum menyerahkan minum botol favorit Mia.
"mm.. ga masalah..." jawab pelan Mia, sambil tersenyum membalas senyum Lucas.
Lanjut kedua orang itu duduk bersebelahan, menikmati angin sepoy sepoy sambil memandang lurus ke arah laut.
"Mia.." Lucas memulai percakapan. "gue tau semuanya ga mudah buat diterima.. tapi mulai sekarang lo bisa kok bergantung sama gue sebagai saudara.." ucap Lucas pelan dengan senyum getir di bibirnya.
Nyatanya di dalam hatinya, dia sendiri sakit saat mengatakan itu.
"Lucas, gue boleh tanya sesuatu ga sama lo?" ucap Mia serius.
"apa??" Lucas menatap Mia balik.
"dari awal lo udah tau ya kita bakal kayak gini??" ucap Mia membuat Lucas sontak terdiam.
"lo udah tau kalau orang tua kita lagi pacaran, mangkanya lo mutusin gue sepihak saat itu.." lanjut Mia berucap dengan nada yang mulai emosional.
"Lucas!! lo tau ga sih gue hampir gila saat itu!!"
"lo ninggalin gue tanpa ada penjelasan di saat gue bener-bener bergantung sama lo!! tiap hari gue nangis, bertanya-tanya salahnya gue apa?!"
sambil Mia bicara, air mata mengalir begitu saja lolos dari matanya.
membuat Lucas yang melihat semua itu tidak tahan lagi.
Lucas memeluk Mia dari samping, dan langsung mencium puncak kepalanya.
"maafin gue.." ucap Lucas pelan sambil memeluk pundak Mia lebih kuat.
"gue sampai mikir kalau lo itu cowok brengsek! cowok yang cuma mau manfaatin cewek kurang perhatian kayak gue.. pura-pura jadi pahlawan, padahal aslinya sama aja.." ucap Mia masih dengan nafasnya yang sesegukan.
Lucas mengelus bahu dan lengan Mia, mencoba menenangkan Mia yang duduk disebelahnya itu.
"gue salah.. gue minta maaf ya.." ucap Lucas lirih.
setelah itu Mia menangis sejadi jadinya, meluapkan semua emosi yang dia tahan selama ini, dan Lucas yang berada disampingnya hanya bisa berusaha menenangkan mereka.
"udah sayang.. jangan nangis terus.. kita diliatin orang noh.." ucap Lucas pelan.
"hiks... hikkss..." Mia menghapus air matanya tapi nafasnya tetap sesegukan.
"Lucas, kedepannya kita gimana?" tanya Mia pelan dan dengan suara ambigu.
Lucas sendiri tidak tau, mereka sekarang adalah saudara, tidak mungkin mereka menjalin perasaan yang terlarang seperti ini.
"Mia, lo sayang sama mama lo kan? lo ga mau liat dia sedih kan?" tanya Lucas pelan.
Mia menganggukkan kepalanya tanpa berfikir.
"gue juga sayang sama ayah gue.. gue juga ga mau liat ayah gue sedih.." ucap Lucas dengan suara pelan, dan sangat pengertian.
"hubungan kita sudah kandas, kita juga sekarang statusnya saudara, jadi demi kebaikan semua orang—" belum selesai Lucas menyelesaikan kalimatnya, Mia yang tadi bersender dibahu Lucas kini duduk tegap lagi.
dengan mata masih memandangi laut, Mia menghapus air matanya dengan tangan.
"gue ngerti.." ucap Mia dengan tatapan yang sangat serius.
jawaban yang selama ini dia cari sudah dia dapatkan, dan benar kata Lucas, hubungan mereka yang sudah kandas tidak boleh merusak cinta orang tua mereka yang sedang mekar mekarnya.
"setelah hari ini, kita bukan lagi pacar atau mantan pacar, tapi kita saudara.." lanjut Mia berucap tegas.
mendengar itu Lucas menggertakan giginya, dia tidak menyangka ketegasan Mia bisa membuat hatinya sesakit ini.
...****************...