NovelToon NovelToon
Terjebak Menikah Karena Wasiat

Terjebak Menikah Karena Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.8k
Nilai: 5
Nama Author: PenaJenaira

Kalisha Maheswari diwajibkan menikah karena mendapat wasiat dari mendiang Kakek Neneknya. Dirinya harus menikah dengan laki laki yang sombong dan angkuh.
Bukan tanpa sebab, laki laki itu juga memaksanya untuk menerima pernikahannya karena ingin menyelamatkan harta mendiang kakeknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaJenaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar gembira untuk Megan dan Radit

Detik-detik menegangkan bagi Megan dan Radit. Kedua adik kandung Edward itu sedang dilanda kecemasan. Bagaimana tidak? Mereka sangat bertumpu pada Khalisa. Bagi mereka, Khalisa adalah sebuah harapan bagi mereka.

"Bagaimana kalau Kak Khal gagal membujuk Kak Ed?," tanya Radit yang ragu.

"Haduh bocah! Aku yakin Kak Khal akan berhasil membujuk Kak Ed," jawab Megan yang sedari tadi mondar-mandir risau.

"Berhentilah mondar-mandir Kak Megan! Aku pusing melihatnya. Aku tau kau juga meragukan Kak Khal. Ya kan?," balas Radit.

"Ish, Aku sedang memikirkan cara B Radit, jaga jaga saja jika tidak berhasil," tutur Megan.

"Kau tau kan perlakuan Kak Ed pada Kak Khal? Oh iya lupa, kau tidak akan mengerti urusan orang dewasa!," imbuh Megan yang dibalas dengan lemparan bantal oleh Radit.

"Hei aku sudah bermimpi basah!" Balas Radit.

Megan terkekeh mendengar jawaban adiknya. Perasaan ragu kepada Khalisa memang ada, namun tak banyak. Megan cukup yakin dengan meminta bantuan Khalisa, mereka tidak akan dikirim ke luar negeri lagi.

Edward sangat ketat jika dalam perihal menjaga orang sekelilingnya. Meskipun Megan dan Radit hidup di luar negeri, Edward tak pernah lepas tangan. Ia bahkan dengan sangat hati-hati memilih apa saja yang terbaik untuk kedua adiknya menurut versinya.

Tidak ada yang tau identitas Megan dan Radit. Semua informasi mengenai mereka sengaja dibatasi oleh Edward. Edward tidak ingin kedua adiknya dalam bahaya. Mengingat Edward adalah seorang pebisnis yang sudah dipastikan memiliki banyak musuh.

Hari demi hari, Edward tak kunjung memberikan sebuah kabar bahagia untuk kedua adiknya.

"Tuh kan, aku tidak yakin Kak Khal bisa membujuk Kak Ed," ujar Radit.

"Masih ada waktu Radit, jangan pesimis dulu!," jawab Megan.

"Hei Megan Franciska, waktu kita di negara Akasia tercinta ini tinggal 1 hari. Besok kita sudah akan terbang menuju Oregano! Kau masih bilang masih ada waktu? Itu konyol!," ujar Radit dengan nada agak sedikit meninggi.

"Berhenti memanggilku Megan Franciska, Radit Geovani! Namaku Megan Baskoro!," ucap Megan dengan melempar sebuah buku tebal ke arah Radit.

"Aw! I dare you Megan! Jika Kak Khalisa berhasil membuat Kak Edward membatalkan penerbangan kita, Aku akan mentraktirmu jajan cilok di depan perumahan," ujar Radit dengan wajah kesal.

Megan yang mendengar itu sontak tertawa renyah. Sementara Radit memberikan ekspresi wajah bingung. Namun tak berapa lama, Radit juga ikut tertawa.

"Diamlah!" ucap Megan dengan wajah datar.

Radit terdiam. Mereka saling pandang. Sepersekian detik, hening. Namun tak lama mereka kembali tertawa.

Hari terakhir di Akasia membuat mereka berdua sedikit gila.

Keesokan harinya, tepatnya 3 jam sebelum waktu keberangkatan Megan dan Radit. Suasana rumah Edward begitu heboh. Beberapa pelayan mengangkat beberapa koper milik kedua adik Edward itu. Entah apa yang dibawa mereka. Para pelayan itu hanya mengikuti perintah Megan dan juga Radit.

Bau aroma makanan untuk menu sarapan sudah membuat perut Megan dan Radit berdemo. Ya, mereka kemarin memutuskan untuk mogok makan. Kali ini Edward lalai, karena pria itu sedang sibuk menghabiskan waktunya dengan sang istri.

Tapi hari ini pertahanan mereka runtuh. Edward sudah menyadari kelalainnya. Untuk itu ia menyuruh Pak Yahya menyiapkan makanan kesukaan kedua adiknya.

"Kak, apa kita makan aja ya? Aku sudah lapar?," tanya Radit kepada Megan.

Dengan penuh keraguan, Megan menjawab "Tidak!"

Megan kemudian menarik paksa tangan Radit lalu membawanya ke taman belakang. Namun mereka masih mencium harum semerbak ayam goreng ketumbar dan Daging batokok. Megan kemudian menarik tangan Radit kembali untuk mengajaknya ke kamar.

Radit hanya menurut saja meskipun perutnya sudah keroncongan. Ia harus membuktikan bahwa rasa setianya tinggi.

Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Khalisa yang sengaja membawa dua piring makanan. Radit membelalakkan kedua matanya. Mulutnya ngilu. Salivanya mulai keluar dari tempat persembunyiannya hingga ia beberapa kali menelannya.

"Kalian mau kemana?," tanya Khalisa yang sengaja memperlambat waktu.

Megan tak menjawab. Perasaan resah kini berganti perasaan lapar. Perutnya tanpa sadar berbunyi hingga membuat Khalisa terkekeh kecil.

"Ayo ikut kakak, kakak mau kasih kejutan untuk kalian," ucap Khalisa dengan senyumnya yang manis.

Khalisa kemudian memberikan masing-masing sepiring makanan itu kepada Megan dan Radit. Ia mulai melangkah maju dengan tertawa kecil.

"Mereka sangat menggemaskan!" batin Khalisa.

Hingga tiba mereka berada di ruang makan. Di tempat itu, Edward sudah duduk rapi di tempatnya. Begitu pula Vony. Mereka berdua sepertinya menunggu kedatangan Khalisa, Megan dan Radit.

Khalisa memberikan senyum kepada Edward, Edward pun dengan senang hati membalasnya dengan senyuman. Setelah itu, pandangan Edward berganti menuju Megan dan Radit. Ada tatapan mata yang penuh dengan penegasan hingga Megan dan Radit tak berani memandang mata Edward.

"Kenapa kalian tegang? Harusnya kalian berbahagia hari ini," Ujar Edward yang membuat Vony keheranan.

Megan dan Radit masih terdiam. Mereka takut jika Edward akan menghukum mereka. Karena mereka tau bahwa terkadang dibalik sifat ramahnya, Edward bisa saja menerkam mereka hidup-hidup.

"Megan, Radit, ambil ini." Edward melanjutkan bicaranya dengan memberikan dua buah amplop coklat.

Biasanya, amplop itu berisi hadiah uang dari Edward. Namun kali ini berbeda. Hanya saja Megan dan Radit menganggap amplop itu isinya sama dengan sebelum-sebelumnya.

"Coba buka!," Pinta Edward.

Tanpa kata, Megan dan Radit membuka isi amplop coklat itu.

SURAT PENERIMAAN SISWA BARU

Baru membaca judulnya kedua adik Edward itu saling pandang. Semangat jiwa membara perlahan mulai menggerogoti hati mereka. Dengan cepat mereka membaca surat itu.

Kedua kelopak mata mereka melebar. Sorot mata mereka beralih kepada Edward. Binar mata mereka menunjukkan kebahagiaan yang tiada tara.

Hal itu tidak berlaku dengan Vony. Wanita itu masih bingung dengan apa yang terjadi. Dengan gerakan cepat namun lembut, tangan Megan yang duduk disebelahnya di geser hingga ia bisa membaca dengan jelas isi amplop itu.

"Apa?! Pindah? Ed, apa kamu yakin? Apa sekolah disini bagus? Apa kau yakin mereka akan sukses?," Vony mencecar banyak pertanyaan kepada Edward.

"Mereka menginginkan disini Ma. Apa yang menurutku baik, belum tentu baik juga ke mereka. Lagian kalau disini aku juga bisa ikut mengawasi mereka," jawaban Edward sontak membuat Khalisa kagum.

"Tapi Ed, mama takut mereka akan menjadi seperti ..," ujar Vony dengan mengalihkan pandangannya kepada Khalisa.

"Kamu tau kan di Akasia ini guru bisa hanya sekedar absen,.." imbuhnya

"Cukup Ma! Ini keputusanku! Aku yakin mereka menerima dengan senang hati tentang ini. Satu lagi, Aku sudah memperingatkan mama jangan mengusik istriku," Ucap Edward dengan tegas lalu menarik Khalisa yang sedari tadi mencoba untuk tak ikut campur.

Suasana di meja makan itu mendadak memanas. Megan dan Radit memandang Vony dengan tatapan tajam. Mereka seperti merasa heran dengan Vony. Kenapa ibunya membenci Khalisa? Mereka berdua memutuskan untuk pergi dari ruang makan itu dengan tetap membawa sepiring makanan kesukaan mereka.

1
Nadin Alina
Ikut senang lho, Khalisa kamu di terima kerja walau ada pertanyaan yang agak gimana ya saat interview 🤭
PrettyDuck
bakal banyak drama gemes2 lucu nih setelah ini 🙈
PrettyDuck
kasar banget loh ngomongnyaa, aku yg baper 🥲
Cahaya Tulip
sebentar CCTV di kamar hotel? buat apa? 🙃
Cahaya Tulip
itu genggaman biar di kira romantis y sama mamanya.. pdhL sandiwara😌
Nadin Alina
Hahaha, ngakak banget deh dua-duanya sama-sama malu dan bingung mau bersikap kayak apa🤣🤭
Nadin Alina
cielah Edward galau sendiri nih😂🤭
Nadin Alina
Si Edward keceplosan atau emang udah ngakuin secara perasaan juga sebagai istri🤭
PrettyDuck
yaudah sana! kalo gak ada khalisa kalian sekeluarga gak dapet warisan bu vony 🤨
PrettyDuck
aduh aku jadi ikut deg2an kayak tamu beneran 🙈🙈
CumaHalu
cepetan Ward, istrimu dalam bahaya.... dia masukin dua penjahit tuh dalam apartemen
CumaHalu: penjahat😂 takutnya kena sensor jadi aku plesetin
total 2 replies
CumaHalu
Biarin aja Fian, bosmu lagi kasmaran. susah di ajak kerja, mending kamu ambil alih dulu kerjaannya sementara...
CumaHalu
Kirim foto selfie balasan dong Ward. biar sama-sama impas... wkwkwk
Afriyeni Official
wah .. kenapa Jambak Jambak buk,, kasar amat🤦
Afriyeni Official
Wkwkwkwk 🤣lucu juga kamu khalisa
Afriyeni Official
ya ampun Ed, sampai ngitung kambing segala 🤦🤭
sjulerjn29
kerja pada suamimu sajalah atau minta kerjaan sama dia..tapi kenapa sih kan hidupmu udah enak kok mau kerja
sjulerjn29
hey baru baca langsung ketawa nih tau tau bahas cabe di gigi🤭🤣
malu banget tuh khalisa🤭
Alyanceyoumee
hmmzz siap itu?
Alyanceyoumee
haha siap2 nanti malam gas Edward 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!