NovelToon NovelToon
Absolute Martial Art

Absolute Martial Art

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Harem / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Pengangguran Sukses

Dunia dimana yang kuat berkuasa dan yang lemah di tindas, tempat dimana banyak harta karun tersembunyi dan hewan moster berkeliaran. Seni bela diri adalah kehidupan dan kehidupan adalah seni bela diri itu lah kehidupan para kultivator

Zhou Yun yang merupakan keturunan dari Klan Zhou yang agung, serta mempunyai bakat yang luar biasa ingin menyatukan seluruh upper realm dibawah namanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pengangguran Sukses, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Pertama

Beberapa hari setelah kabar terobosannya masih hangat dibicarakan, sebuah pesan resmi dari sekte tiba di kediaman Zhou Yun. Kertas giok tipis yang disegel dengan simbol Pedang Langit bergetar di udara, lalu terbuka dengan sendirinya.

Suara Tetua Pedang Utama bergema dari dalam:

“Zhou Yun, sebagai murid inti tertinggi, sudah waktunya kau menanggung tanggung jawab untuk sekte. Besok pagi, datanglah ke Aula Misi. Kau akan menerima penugasan pertamamu.”

Zhou Yun membuka matanya dari kultivasi, sorotnya tenang.

“Sepertinya sekte tidak ingin aku hanya berdiam diri di sini.”

Aula Misi – Keesokan Harinya

Aula itu dipenuhi dengan cahaya kristal spirit, dindingnya dipenuhi gulungan dan papan batu yang berisi daftar misi sekte. Biasanya murid inti memilih misi sendiri, namun kali ini, tetua sudah menunggu mereka di dalam.

Tetua Pedang Utama berdiri di depan, tatapannya tajam.

“Zhou Yun, Zhou Shen, Lan Xue. Kalian bertiga akan menjalankan misi bersama. Ini bukan misi biasa, tapi juga ujian bagi kalian.”

Zhou Shen melangkah maju dengan penuh semangat.

“Apa misi kami, Tetua?”

Tetua menyerahkan gulungan jade. Begitu dibuka, terpampang tulisan berkilau:

Misi: Menyegel kembali Gerbang Iblis Kuno di lembah barat.

Suara berat tetua bergema di aula.

“Lima ratus tahun lalu, para tetua besar menutup celah menuju dunia iblis. Namun akhir-akhir ini, ada tanda-tanda segel itu melemah. Sekte tidak bisa mengabaikan hal ini. Kalian bertiga ditugaskan untuk menyelidiki dan memperkuat segel. Ingat, ini bukan hanya sekadar misi—ini menyangkut keamanan seluruh wilayah barat.”

Lan Xue, yang berdiri anggun di samping, mengangkat dagunya sedikit. Suaranya tenang, namun dingin.

“Gerbang Iblis… berarti kemungkinan kita harus menghadapi makhluk iblis. Apakah tiga orang cukup untuk tugas sebesar ini?”

Tetua mengangguk.

“Kalian dipilih bukan tanpa alasan. Zhou Yun, kau baru saja menembus Sacred Sovereign. Lan Xue, Dao Es-mu adalah kunci dalam menahan energi iblis. Dan Zhou Shen, yang juga telah naik tingkat ramah, meski masih di ranah Sovereign awal, kau akan menjadi pendukung penting bagi tim. Satu tetua akan mendampingi kalian”

Zhou Shen tersenyum tipis, menepuk dadanya.

“Haha, aku mungkin yang paling lemah, tapi aku tidak akan menyeret kalian ke bawah.”

Tetua menatap ketiganya dengan serius.

“Ingat, ini juga kesempatan. Banyak mata sedang memperhatikan kalian, terutama dirimu, Zhou Yun. Jika berhasil, kau akan membuktikan bukan hanya kekuatanmu dalam kultivasi, tapi juga kemampuanmu melindungi sekte.”

Zhou Yun menunduk dalam-dalam, lalu menjawab mantap.

“Aku mengerti, Tetua. Kami tidak akan mengecewakan sekte.”

Setelah Keluar dari Aula

Di luar, angin gunung berhembus pelan. Zhou Shen tampak bersemangat, sementara Lan Xue berjalan dengan tenang, auranya dingin seperti biasa.

“Gerbang Iblis, huh? Sepertinya misi ini akan jauh lebih berbahaya dari sekadar berburu binatang spiritual,” gumam Zhou Shen.

Lan Xue melirik Zhou Yun sekilas.

“Aku ingin tahu… apakah murid inti tertinggi yang baru ini bisa benar-benar berdiri tegak ketika menghadapi kegelapan.”

Zhou Yun hanya tersenyum samar.

“Kalau begitu, kau akan segera melihat jawabannya.”

Mereka bertiga pun melangkah menuju perjalanan baru, dengan tujuan lembah barat—tempat di mana segel kuno menahan kekuatan iblis sejak ratusan tahun lalu.

Namun tanpa mereka sadari, dari kejauhan, sepasang mata dari wilayah murid elit sedang mengamati dengan tenang.

“Gerbang Iblis… tugas yang menarik. Mari kita lihat, apakah naga muda itu benar-benar bisa terbang di langit, atau jatuh sebelum mencapai puncak.”

Keesokan harinya, ketiganya berangkat dari gerbang utama sekte. Dengan formasi terbang, mereka melesat di atas pedang spiritual masing-masing. Angin gunung menyapu wajah, awan-awan putih berlarian di bawah kaki mereka, dan cahaya matahari memantulkan kilau tajam dari pedang Zhou Yun.

Zhou Shen tampak bersemangat. Ia melirik ke bawah, melihat hutan lebat dan sungai panjang yang berkilau seperti naga perak.

“Sejujurnya, ini pertama kalinya aku keluar sejauh ini sebagai bagian dari misi resmi. Rasanya luar biasa!”

Lan Xue, yang terbang di sisi lain, tetap dingin.

“Jangan terlalu banyak bicara, Zhou Shen. Semakin dekat kita ke Lembah Barat, semakin kuat aura iblis yang akan terasa. Ini bukan perjalanan untuk jalan-jalan.”

Zhou Yun diam, matanya menatap jauh ke arah barat. Dari kejauhan, ia bisa merasakan getaran samar, seperti detak jantung yang berasal dari dalam tanah—seolah sesuatu di balik segel kuno sedang meronta.

Batas Wilayah – Pertemuan Tiga Sekte

Setelah tiga hari perjalanan, akhirnya mereka tiba di tepi Lembah Barat. Langit di atas lembah itu berwarna kelabu, meski di tempat lain masih cerah. Aura dingin bercampur bau darah samar menyelimuti udara.

Namun sebelum mereka melangkah lebih jauh, tiga cahaya biru melintas dari arah utara, diikuti oleh raungan petir. Sekelompok murid dengan jubah biru berhenti di depan mereka—Sekte Blue Thunder.

Pemimpin mereka adalah seorang pria muda dengan rambut biru perak, matanya tajam memancarkan kilatan petir.

“Hmph, jadi ini murid inti tertinggi yang katanya menembus Sacred Sovereign dalam waktu singkat? Zhou Yun, ya? Aku ingin melihat apakah kabar itu bukan sekadar omong kosong.”

Belum sempat Zhou Yun menjawab, terdengar raungan keras dari arah selatan. Seekor harimau spiritual putih melompat ke udara, membawa tiga murid berbaju putih bergaris perak. Itu adalah rombongan dari Sekte White Tiger.

Seorang wanita tinggi berambut putih turun dengan anggun dari punggung harimau. Tatapannya tajam, penuh wibawa.

“Sudahlah, jangan bertengkar dulu. Kita di sini karena satu alasan—menyegel kembali gerbang iblis. Kalau kalian sibuk mengukur siapa yang lebih kuat, maka iblis itu akan bebas sebelum kita selesai bicara.”

Zhou Yun menatap keduanya, lalu menunduk tipis dengan tenang.

“Benar. Entah kita dari sekte mana, tujuan kita sama. Jika segel runtuh, bukan hanya satu sekte yang akan menderita, tapi seluruh benua.”

Kata-kata itu membuat beberapa murid lain terdiam. Bahkan pemimpin Blue Thunder yang tadinya menantang hanya mengangkat alisnya.

“Hmph. Baiklah. Kita lihat nanti apakah bicaramu sebanding dengan tindakannya.”

Lan Xue berdiri di samping Zhou Yun, auranya dingin, seakan menjadi tembok tak terlihat yang memisahkan Zhou Yun dari tatapan meremehkan para murid sekte lain. Zhou Shen, meski gugup, mengangkat kepalan tangannya dengan tegas.

“Kalau soal menjaga segel, kita tidak akan mundur.”

Menjelang Lembah Iblis

Ketiga sekte kemudian berjalan bersama. Jalan menuju lembah dipenuhi batu hitam, dan semakin dalam mereka melangkah, semakin berat tekanan aura iblis yang terasa.

Pohon-pohon layu, tanah retak, dan suara bisikan samar terdengar di telinga mereka, seolah ada sesuatu yang mencoba merusak pikiran. Beberapa murid muda mulai pucat, namun para pemimpin tetap tenang.

Dari kejauhan, mereka mulai melihatnya: Gerbang Iblis Kuno. Sebuah monumen hitam raksasa berdiri di tengah lembah, dengan retakan merah bercahaya menjalar di permukaannya. Segel kuno yang dipasang para tetua lima ratus tahun lalu bergetar hebat, seolah bisa runtuh kapan saja.

Suasana menjadi sunyi. Bahkan suara burung tidak terdengar.

Lan Xue menyempitkan mata, aura es menyelimuti tubuhnya.

“Segelnya… sudah sangat rapuh. Kita tidak punya banyak waktu.”

Zhou Yun menggenggam pedangnya erat. Matanya berkilat tajam, penuh tekad.

“Kalau begitu, mari kita lihat apa yang bersembunyi di balik kegelapan ini.”

Dan seolah menjawab tantangan itu, retakan di gerbang tiba-tiba bersinar lebih terang, diiringi raungan mengerikan yang mengguncang lembah.

1
Davide David
abdet thor
Bagus Rozi: Ditunggu ya hari minggu ada crazy up😁
total 1 replies
Anisanisa Nisa
😊
Ubur ubur
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!