kisah yang dibuat dengan kejadian yang terjadi di dunia nyata dan bisa dikatakan sebagai Fiksi tapi jadi kenyataan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasanah Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Muncul nya percikan antara kakak dan adik
Tanpa pikir panjang lagi Maya akhirnya membuat gorengan dengan beberapa macam, tanpa ia sadari ada dua mata yang sedang memperhatikan dirinya didekat pintu dapur terlihat senyum terulas dibibir seksi itu saat Maya sedang memasak disana.
Ya Maya adalah seorang gadis cantik yang senang sekali memasak, ngemil dan selalu membuat eksperimen yang diluar nurul dan dia juga tipe gadis yang sangat keras kelapa apalagi ketika ada seseorang yang berusaha mengusik hidupnya dan keluarga beserta kawan-kawannya, amarah nya tidak akan bisa dikendalikan oleh dirinya sendiri.
dia gadis yang ceria namun keceriaan nya terenggut oleh kakaknya yang selalu mencari-cari masalah dengannya dan sampai akhirnya membuat Maya sedikit tertekan juga stress akibat hal itu Maya bahkan selalu mengurung dirinya di dalam kamar selama kakaknya masih ada dirumahnya diam dikamar tanpa makanan dan teman untuk berbagi cerita hanya tangis yang selalu menjadi temannya dikala sepi.
" Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi... aku tenggelam dalam lautan luka dalam.. aku tersesat dan tak tau arah jalan pulang aku tanpa mu butiran debu.... hoho.." disela-sela Maya memasak ia bersenandung lirih menyanyikan lagu Butiran debu dari Rumor, ya memang dia memang suka menyanyi dan mendengarkan lagu di waktu-waktu senggangnya.
" Kayak ga ada lagi lagu yang lain aja May ....
tuh liat kebelakang siapa yang lagi merhatiin kamu...!"
" Author jadi gemes sendiri ini para pemirsa.. semangat selalu BESTie...."
******
" Adonan udah jadi tinggal goreng deh!!" Gumam Maya masih belum sadar dengan kehadiran seseorang yang sedang berjalan menuju kearahnya dengan langkah perlahan tapi pasti dan sunyi.
ketika sedang asik menggoreng Maya merasakan ada lengan yang sedang memeluk tubuh nya dari belakang, lalu terdengar suara lirih menyapa Indra pendengarannya.
" Aromanya enak lagi goreng apa my angel ku ini..Hem...?!" ucap Irwan sambil masih erat memeluk pinggang Maya dari belakang.
Hangat napas menerpa kulitnya seketika bulu kuduknya berdiri merinding yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.
" La..lagi goreng bala-bala bang..!" jawab Maya terbata-bata karena hanya ada mereka berdua di ruangan ini.
" Abang sejak kapan ada disini...?! Bu...bukannya tadi ada di ruang tengah ya lagi ngobrol sama Bunda kan..?!" tanya Maya lagi sambil berusaha untuk fokus dengan gorengannya takut hangus.
Irwan hanya terkekeh kecil karena pertanyaan Maya baru saja, masih dengan posisi yang sama dengan menaruh dagunya dipundak Maya diantara rambut yang tergerai indah, setalah selesai menikmati aroma tubuh gadis didepannya ini Irwan pun menjawab dengan suara nya yang berat.
" Baru sih.. tadi habis ngobrol sama Bunda aku dibolehin lihat-lihat isi rumah ini pas aku kesini lalu aku lihat ada bidadari cantik sedang asik dengan masakannya, jadi aku langsung samperin aja terus aku peluk tadinya sih mau Abang kagetin bidadari nya ehh tapi gak jadi soalnya takut bidadari nya terbang terus hilang deh..!" terang Irwan sambil dibubuhi dengan sedikit gombalan alhasil mampu membuat Maya terkekeh geli mendengarnya.
" Apaan sih bang gombal tau.. ini lagi ngapain tangannya diem Mulu disini malu tau nanti kalo misalnya Bunda dateng gimana...! lepasin bang iihh... geli tau...hahaha... bang.. hahaha.. lepasin geli tau.. udah ampun...!!" tawa Maya lepas dengan gelitikan yang Irwan daratkan diperutnya dan untungnya gorengannya sudah selesai.
" Ga ahh.. aku gak mau berhenti sampai kamu bilang ampun lagi sama aku gimana ampun gak hahaha...haha.." ungkap Irwan sambil ikut tertawa juga.
" Ahhh.. hahaha berhenti bang ini gorengannya bisa tumpah hihihi..." jawab Maya engga menyerah pada Irwan.
" oohhh... gitu ya udah berarti aku tambahin lagi gelitikan nya gimana Hem...?!" ancam Irwan sambil tersenyum bahagia karena bisa bercanda berdua tanpa ada yang mengganggu mereka..
" Jangan ahhh... jangan ditambahin lagi udah cukup kak...!! Aaaa...geli ampun kak... !" Teriak Maya akhirnya minta ampun juga pada Irwan.
Namun tanpa mereka
berdua sadari ada empat pasang mata sedang mengintip mereka berdua sambil senyum-senyum membayangkan jika itu adalah mereka ya siapa lagi kalau bukan ayah bundanya yang mengintip mereka, ayah Maya yang baru saja pulang dari tempat kerjanya langsung disambut dengan cerita dari
sang istri yang membawa kabar bahagia, lalu tanpa pikir panjang lagi mereka berdua
menyusul kedapur dengan langkah pelan agar tak terdengar oleh anaknya dan calon menantunya.
Irwan yang masih belum puas dengan jawaban dari Maya ia malah menambah gelitikan nya semakin cepat dan menyeret tubuh gadis itu mendekat kearah meja makan Maya berusaha melawan dan berusaha menghentikan tangan panjang itu.
"Aaaa... ampun.kak ampun...hahaha udah lepas hihi..ampun kak.. aku gak taha." Kata-kata Maya terjeda saat ia membalikan tubuhnya dan... bertemulah wajah kedua nya dan posisinya sudah terpojok karena sangat rapat dengan meja makan, sampai-sampai mereka sendiri pun terkejut.
Tak kalah terkejutnya Irwan ketika netra keduanya bertemu sejenak lalu matanya turun kebibir seksi Maya yang sedikit terbuka itu.
"Boleh aku cium bibir mu ini angel..?!" Tanya Irwan lirih sambil kembali matanya menatap mata Maya yang sedang terpana.
Ada yang lebih heboh dari pada mereka yakni pak Baskoro dan Bu Henny mereka heboh melihat adegan nakal anaknya dan Irwan karena hampir mirip seperti sedang menonton drama Korea saja bergumam lirih.
"Aahh..pake bilang dulu
padahal langsung aja cium bibirnya dasar anak muda agak lain memang kalian ini..." gumam mereka kompak.
Karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari Maya, akhirnya Irwan langsung meraup bibir Maya dengan lembut, Maya hanya bisa tersentak kaget namun seterusnya ia mulai menikmati ciuman dari Irwan yang begitu dalam.
"Emmm.." Lenguhan Maya terdengar merdu ditelinga Irwan.
Irwan semakin memperdalam ciumannya yang begitu memabukkannya, Maya mulai membalas ciuman dari Irwan dan saat ciuman itu. berhenti karena mereka sudah hampir kehabisan oksigen nafas mereka terengah-engah.
Dan tiba-tiba setelah diam beberapa saat Maya langsung kembali meraup bibir Irwan dengan perasaan yang berdebar kencang dan pria itupun langsung menyambut serbuan itu dengan penuh kehati-hatian.
untuk beberapa saat mereka berdua terbuai dalam permainan bibir mereka, mereka saling bertukar Saliva dan rasanya tak ingin terpisah.
Kini bibir Irwan berpindah ke pangkal leher jenjangnya Maya dan membuat si empunya nya melayang dalam rasa yang pertama kali ia rasakan begitu hebat dan sangat memabukkan.
Irwan melepaskan kecupannya dari leher Maya dan berkata dengan suara yang berat namun terdengar seksi ditelingan Maya.
"kamu sungguh memabukkan ku Angel..." Ucap Irwan sambil menatap wajah Maya yang mulai merona saat Irwan mengecup bibirnya.
Tak ada penolakan darinya karena sebagai wanita normal ia menginginkan hal itu.
Sekali lagi Irwan melumat bibirnya dengan rakus sebelum mengakhiri ciumannya ia kembali mengecup bibir Maya yang sudah basah dengan Saliva nya dan ciuman itu pun berakhir.
Dan setelah merapikan semua barang yang sedikit berantakan mereka mendengar suara kakaknya ayu yang baru datang ia hendak berpamitan Dengan Irwan yang sudah ada di belakangnya, namun terlambat ayu sudah lebih dulu menghampirinya dan mengeluarkan kata-kata yang kurang mengenakkan ditelinga Maya dan Irwan,
Irwan melindungi Maya karena ia sudah tau cerita pertengkaran antara kakak beradik ini dari Bu Henny.
terusin donk!!!