NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta King Mafia

Obsesi Cinta King Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: dina Auliya

Karena menyelamatkan pria yang terluka, kehidupan Aruna berubah, dan terjebak dunia mafia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan pengkhianat

Malam itu, apartemen Aruna terasa lebih sempit dari biasanya. Dua pria berbadan besar berjaga di depan pintu, dan Leonardo duduk di sofa dengan wajah muram. Aruna berjalan mondar-mandir, resah, merasa seperti seekor burung yang terjebak dalam sangkar.

“Aku tidak bisa hidup seperti ini, Leo,” katanya akhirnya, suara lirih tapi tegas. “Dikepung orang bersenjata, merasa diawasi setiap detik. Aku… bukan bagian dari dunia ini.”

Leonardo menatapnya lama. “Tapi dunia ini sudah menyeretmu. Dan aku tak bisa mengubah itu.”

Aruna menghela napas panjang, lalu duduk di kursi berhadapan dengannya. “Kalau begitu, kau harus jujur padaku. Siapa sebenarnya musuh-musuhmu? Dan apa yang mereka mau darimu?”

Leonardo diam lama, seolah menimbang. “Keluarga Mancini sudah lama ingin menguasai wilayahku. Mereka tak hanya mengincar kekuasaan, tapi juga ingin menghancurkan nama Valente. Dan sekarang… mereka tahu kau adalah titik lemahnya.”

Kata-kata itu membuat Aruna menggigil. Titik lemahnya. Jadi benar: kedekatannya dengan Leonardo bukan hanya bahaya kecil, tapi celah besar yang bisa digunakan musuh.

Namun sebelum Aruna bisa merespons, ponsel Leonardo bergetar. Ia mengangkatnya cepat, suaranya dingin. “Ya?”

Hanya beberapa detik mendengarkan, wajahnya berubah gelap. “Pastikan dia tidak lolos. Aku akan datang.”

Leonardo menutup telepon, lalu berdiri. “Seseorang dari dalamku mengkhianati. Ada bocoran rencana kita pada Mancini.”

Aruna membeku. “Maksudmu… ada mata-mata di antara orang-orangmu sendiri?”

Leonardo mengangguk singkat. “Dan aku akan menemukannya.”

---

Setelah Leonardo pergi bersama dua orang kepercayaannya, apartemen menjadi sunyi. Aruna duduk gelisah, tangannya memainkan liontin mawar hitam di lehernya. Ia mencoba menenangkan diri, tapi suara-suara di kepalanya tak mau diam: Pengkhianat… mata-mata… dunia penuh darah…

Namun tak lama, ia mendengar suara samar dari luar jendela. Seperti percakapan dua orang. Aruna berjalan pelan, membuka sedikit tirai.

Dua pria penjaga yang tadi ditempatkan Leonardo berdiri di lorong. Salah satunya berbicara pelan, tapi Aruna bisa mendengar.

“Bos terlalu lengah sekarang. Perempuan itu membuatnya rapuh.”

Aruna menahan napas.

“Kalau Mancini mau dia, kita bisa dapat banyak. Bayangkan saja, menjual informasi lokasi perempuan itu. Uang besar, dan Bos tak akan pernah tahu siapa yang membocorkan.”

Aruna hampir menjatuhkan tirai dari tangannya. Jadi benar. Bukan hanya ancaman dari luar—bahkan pengawal yang ditugaskan melindunginya bisa saja musuh dalam selimut.

---

Aruna mundur perlahan dari jendela, jantungnya berpacu liar. Ia ingin segera menghubungi Leonardo, tapi ponselnya tidak ada sinyal. Atau mungkin sudah disabotase.

Ia berjalan mondar-mandir, otaknya berpacu. Apa yang harus kulakukan? Jika aku diam, mereka mungkin akan menjual informasiku. Jika aku bicara langsung, bisa saja mereka mencurigai aku mendengar.

Akhirnya, Aruna mengambil keputusan berani. Ia menulis pesan cepat di secarik kertas: “Pengkhianat ada di dekatku. Dua penjaga berbicara tentang menjual informasi ke Mancini.”

Ia memasukkan kertas itu ke dalam buku catatannya, berharap bisa menyerahkannya langsung pada Leonardo begitu ia kembali.

---

Namun malam itu justru semakin panjang.

Sekitar tengah malam, Aruna mendengar ketukan di pintu. Bukan ketukan biasa, melainkan pola tiga kali cepat, lalu dua kali lambat. Salah satu penjaga membukanya.

Aruna mengintip dari balik dinding, jantungnya hampir berhenti ketika melihat siapa yang datang. Seorang pria asing, berpakaian rapi, dengan senyum penuh percaya diri.

“Ini bukan waktunya,” salah satu penjaga berbisik.

“Tapi ini waktunya untuk tawaran,” balas pria itu. “Aku datang membawa pesan dari keluarga Mancini.”

Aruna menutup mulutnya dengan tangan agar tidak bersuara. Mereka benar-benar bersekongkol.

Pria Mancini itu mengeluarkan amplop cokelat, menyerahkannya pada salah satu penjaga. “Ini uang muka. Bawa perempuan itu keluar besok malam. Kami akan mengurus sisanya.”

Aruna hampir pingsan mendengar kata-kata itu. Mereka ingin membawanya keluar. Menyerahkannya pada musuh.

---

Segera setelah pria itu pergi, Aruna berlari ke kamar, mengunci pintu, lalu duduk di lantai sambil memeluk lutut. Air matanya jatuh tanpa bisa ia tahan.

“Kau harus tenang, Aruna… Kau harus bertahan sampai Leonardo kembali,” ia berbisik pada dirinya sendiri.

Namun bayangan buruk terus menghantuinya. Bagaimana jika Leonardo tidak sempat kembali tepat waktu? Bagaimana jika pengkhianat itu bergerak lebih cepat?

Aruna meraih liontin mawar hitamnya, menggenggamnya erat-erat. “Leo… tolong jangan tinggalkan aku malam ini.”

---

Beberapa jam kemudian, suara pintu apartemen terbuka keras membangunkan Aruna dari tidurnya yang gelisah. Ia berlari keluar, dan lega setengah mati ketika melihat Leonardo berdiri di sana.

Namun wajah Leonardo serius, hampir marah. “Ada apa yang terjadi di sini?”

Aruna ragu sejenak, lalu nekat menyerahkan buku catatannya. Leonardo membaca kertas kecil yang ia sembunyikan. Wajahnya mengeras, matanya menyala penuh amarah.

“Bagus, Aruna. Kau sudah menyelamatkan dirimu sendiri. Dan sekarang… aku akan mengurus mereka.”

Ia menoleh ke dua penjaga yang masih berdiri di pintu. Tatapannya seperti pisau.

“Kalian berdua… ikut aku.”

Nada suaranya membuat bulu kuduk Aruna berdiri. Tidak ada ruang untuk penjelasan. Tidak ada ruang untuk pembelaan. Leonardo Valente baru saja menemukan bayangan pengkhianat, dan ia tidak pernah memberi ampun.

---

Malam itu, Aruna menyadari satu hal penting:

Dalam dunia Leonardo, bahaya tidak hanya datang dari musuh di luar, tapi bisa juga dari orang terdekat.

Dan yang paling menakutkan… kini ia sudah menjadi bagian dari dunia itu, tanpa jalan kembali.

1
🇬‌🇦‌🇩‌🇮‌🇸‌🇰‌
n
🇬‌🇦‌🇩‌🇮‌🇸‌🇰‌
Yang udah diringkas nya naskah nya ini?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!