Dibalik Cerita Laraku

.

.

.

.

"Sama-sama kalau begitu saya pamit."dokter itu pergi setelah mendapatkan anggukan oleh natta, kini tinggal lah mereka berdua didalam ruangan. Suster juga susah menyuntikkan obat juga melepas peralatan yang ada di tubuh elli, Hanya menyisakan bantuan oksigen saja.

"Hay? Gimana keada'anmu apa saja yang masih sakit?." tanya natta dengan air mata yang membasahi pipinya

Sontak elli memegang tangan natta saat sedang menghawatirkan dirinya.

"Sudah? Aku tidak apa-apa kok. Kamu kenapa nangis?."Tanya elli dengan suara serak nya, karna kondisi yang masih lemah ia pun menghapus air mata sahabatnya itu.

"Kamu jahat ya? Kenapa kamu tidurnya lama sekali? Aku kangen tau?."Ucap nata dengan suara sesegukan.

"Hmm.. Ma'af ya? Tapikan sekarang aku sudah bangun sini peluk?."Kata elli sambil merentangkan tangannya. Natta pun langsung berhambur kepelukan sahabatnya itu.

Akhirnya mereka saling berpelukan, kabar bangun nya elli telah di sampaikan oleh polisi yang ada di depan. Sehingga mereka pun masuk untuk mengintrogasi korban.

Akan tetapi polisi itu mengurungkan niat nya seetelah melihat kedua gadis itu sedang berpelukan.

"Kia? Lebih baik kita biarkan dulu mereka melepas rindu?."Kata polwan maria

"Siap komandan? Tapi apakah nggak sebaik nya lebih cepat itu lebih baik?."Sahut kia

"Udah ini printah? Kita lanjutkan introgasinya besok saja, kabari kantor pusat jika korban dari kecelaka'an di jalan Banjar sudah sadarkan diri." Printah Maria kepada bawahannya

"Siap komandan!? Akan dilaksanakan segera?." jawabnya tegas, dan akhirnya mereka pun memberikan ruang kepada kedua orang yang sa'at ini sedang melepaskan rindu bersama.

..

Ke'esokan hari..

Elli kini wajah nya nampak bugar tak lagi pucat seperti semalam. Ia pagi ini bangun untuk menunaikan sholat subuh, meskipun kaki masih bisa berjalan sepenuhnya namun badan dan tangan masih bisa bergerak.

"Pagi elli?."sapa natta yang dari kamar mandi

"Pagi natta, hemm pagi ini aku mau sholat dulu." saat elli hendak bangun tiba-tiba

Gedebuk!! krompyang!!?

Seketika natta yang lagi menaruh aduk ia pun menoleh. Lalu menghampiri elli dan berkata

"Kamu kenapa? Mau kemana sini biar aku bantuin aja? Biar aku ambilin?."Tawarnya sambil mengangkat tubuh elli, namun saat dirinya sedang mengangkat tubuh temannya tibalah polwan maria yang siap siaga membantu.

Saat ia mendengar ada suara benda jatuh didalam sontak terbangun lalu bergegas masuk kedalam.

"Ya ampun! Dek kenapa kamu ini? Sini biar tante bantuin." tawar maria yang ikut membantu memapah eli keatas kasur.

"Ma'af tante polisi? Dan maaf natta aku sudah banyak merepotkan kalian? Aku hanya mau kekamar mandi mau ikutan sholat tapi malah kakiku nggak bisa jalan." Ucapnya dengan rasa tak enak kepada kedua wanita yang ada dihadapannya.

"Hmm, lain kali panggil tante aja ya?."kata maria sambil mengelus kepala kedua bocah dihadapannya.

"Oh ya, saya mau menyampaikan, bahwa besok ada wawancara dengan pak polisi pusat, jadi adek adek mohon kerja samanya ya?." sambung maria lagi dan diangguki oleh nata dan elli, seketika ia pun pergi meninggalkan mereka berdua diruangan

.

Dan pagi jam 06:47 benar apa yang dikatakan polwan tadi pagi.

Natta dan elli dimintai keterangan oleh pihak polisi yang sedang bertugas.

"Hallo, pagi adek adek?."Sapa polisi yang bernama jordan

"Pagi om?." jawab natta dan elli bersama'an

"Wah nampaknya sekarang adek ini sudah sehat ya? Gimana sudah siap pak polisi tanya-tanyain?."Sahut jordi yang saat ini sudah duduk disamping elli, sambil didampingi oleh polwan maria.

"Elli sudah siap om?." jawab elli

"Natta juga sudah siap om?."Sambung natta

"Oke baik. Pertama tama mobil ayah kamu apakah sebelum nya ada kendala?."tanyanya sesekali mencatatnya

"Sejauh ini papah tidak pernah tu om lalai dalam urusan mesin? Papah juga sering kali servis mobil jadi nggak mungkin bisa hilang kendali?."Jelas elli yang sedari dulu sering kali menguntit orang tuanya saat membawa ke bengkel dan sampai mobil itu di cuci, bolak balik seperti itu sehingga ia sampai hafal dengan karakter orang tuanya.

"Baik, apakah dirumah ada yang kamu curigai." tanya lagi sehingga elli pun terdiam sejenang lalu berkata.

"Aku belum bisa memastikan om. Tapi seiingatku kemarin malam saat aku tertidur. papah sempat ada berpesan di dalam mimpiku, bahwa aku harus menjaga diriku dengan baik-baik. Dan papah berpesan untuk berhati hati dengan tante dan om begitu?."jawaban itu sontak membuat jordi dan maria saling tatap

"Jordan? Apakah ini bertanda jika semua musibah ini ada kaitannya dengan mereka."Maria bertanya dengan adiknya jordan

Seketika mendadak natta mendengar itupun tubuhnya bergetar, tangannya yang memegang gelas kini ikut bergetar hebat.

Namun semua itu diketaui oleh maria sehingga ia pun mendekat keara natta yang sedari tadi diam. Seperti ada yang ditutupi nya sehingga maria pun bertanya dengan nada selembut mungkin

"Nak sepertinya kamu ketakutan? Apakah kamu tau sesuatu?." natta langsung saja menggeleng, maria tau jika anak dihadapannya ini sungguh tak mudah untuk ditaklukkan.

Seperti ia sedang menengok kearah jendela namun saat maria ikut menoleh, ia tak mendapati siapapun disana

"Natta nak kamu mencari siapa? Dan kenapa tubuhmu menjadi menggigil seperti ini? Apa  yang sedang kamu lihat nak ayo bicara sama tante." Pinta maria memohon

"Natta kamu kenapa? Ini bukan natta yang aku kenal dulu?."Sambung Elli tiba-tiba

"Ak-aku tidak apa-apa? Kok iya aku nggak apa-apa?."Jawabnya namun bukan itu yang jawaban maria dengar.

"Mbak?  Kayaknya anak ini ada tekanan batin deh, seperti kaya diancam untuk tidak berbicara. Lebih baik ajak mbak kekamar mandi aja? Aku curiga ada yang mengancamnya dibalik jendela sana?." pinta jordan yang memberikan saran pada maria.

Akhirnya maria membawanya kedalam toilet. Agar memudahkan investigasi dengan lancar, tanpa ada tatap muka yang mengancam nya.

"Sini nak ikut tante sebentar?."Ajak maria namun anak itu menolak

"Nggak mau! Tante apa'an sih aku nggak apa-apa udah jangan paksa aku." Sungutnya benar kata jordan seperti ada yang mengancam dari bali jendela kamar pasien.

Soalnya maria melihat ada bayangan dibalik jendela kamar pasien sehingga ia mengechat temannya yang berjaga.

"Jordan sepertinya ada orang dibalik jendela? Dan aku minta yang lain siap siaga menjaga pintu masuk dan coba kamu hub dedi untuk cek di bagian timur tepatnya dekat jendela?. Aku takutnya ada yang mencurigakan disana." Printah maria dan seketiga jordan pun menghubungi seseorang yang ada diluar.

Sedangkan maria mencoba membujuk natta

"Ayo nak kita kekamar mandi. Tante mau minta kamu temani mau kan." akhirnya natta pun mau lalu mereka masuk kekamar mandi.

Bersambung...