NovelToon NovelToon
Bukan Dukun Beneran

Bukan Dukun Beneran

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gerimis Senja

_Simple Komedi horor_

Demian, seorang anak miskin yang mencoba kabur dari bibi dan pamannya malah mendapat kesialan lain. Ya.. ia bertemu dengan seorang pemuda sebayanya yang tidak masuk akal dan gila. Lantas apakah Demian akan baik-baik saja??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dukun setengah Ilmiah

"Trik apaan?" wajah Demian menegang, mendengar perkataan Alsid yang masih asik berbaring di atas tikar yang ia gelar.

"Kalau mau tau, pijat ki Sid dulu."

Demian meringis. "Halah, t*ik!"

Alsid tertawa mendengar respons Demian. Alsid mulai beranjak dan duduk, menatap Demian dengan serius.

"Lu pasti penasaran ya, gimana gue bisa bikin anak itu berhenti nangis semudah itu?" ujar Alsid, duduk di samping Demian.

Demian menoleh penuh kegelisahan. "Gue gak yakin itu cuma kebetulan."

Alsid mengangkat satu alis. "Enggak, Dem. Itu emang bukan kebetulan. Sebelum terjun ke dunia perdukunan yang gak masuk akal ini, gue udah belajar serius."

Demian menelan ludah. "Belajar jadi dukun?" tanyanya penuh bimbang, meksipun sebelumnya Demian melihat sendiri kalau Alsid sibuk mempelajari beberapa hal akhir-akhir ini.

"Bukan itu, Demian tolol!" Alsid berkata penuh wibawa sambil tersenyum bersahaja, membuat Demian ingin sekali menyeleding kepalanya. "Gue.. belajar menyembuhkan beberapa penyakit dengan bantuan pengobatan medis."

Demian tercekat mendengarnya. Tentu, itu hampir tak terpikirkan olehnya. Pantas saja ia melihat Alsid memiliki catatan resep dokter serta membeli obat-obatan di apotik.

"Jadi obat sama resep di kamar itu?'

Alsid tersenyum, sambil sok merangkai pelangi di udara dengan telapak tangannya. "Itu lah dia, apa lu mikir gue minum obat-obatan gila?"

Demian tak mengubah ekspresinya. "Ya, menurut ku itu masuk akal. Kamu kan memang seperti orang gila." Demian diam untuk menarik napas, "Terus, anak yang tadi itu kenapa diagnosanya?"

"Sebenarnya... cuma kembung."

"Hah?!"

"Dari banyak artikel yang udah gue baca, gue menduga anak itu mengalami perut kembung, tapi belum terlalu parah. Dia kemungkinan banyak minum susu tapi gak di sendawa, alhasil gas berkumpul di perut dan menyebabkan begah. Gas itu harus di buang dengan cara si pijat atau kalau udah parah harus di tempelin daun jarak putih yang di layuin ke api, terus di gosok pake minyak telon, tempelin ke perut."

Wajah Demian tercengang.

"Hahah, tutup mulut lu yang menganga itu, nanti kemasukan nyamuk. Ini emang hal kecil yang udah gue pelajari sebelumnya. Untuk jadi dukun palsu, gue harus punya ilmu yang meyakinkan agar pengobatan gue berhasil, tanpa mereka tau kalau gue lagi ngobatin pake cara medis. Karena gue gak punya ilmu magis, jadi gue minimal harus punya salah satunya.

Alis Demian terangkat mendengarnya. "Gila!! Keren banget idenya!! Artinya kamu gak cuma nipu dengan mengharap keberuntungan yang kebetulan, tapi kamu juga punya ilmu medis di samping itu!!"

"Gak sia-sia gue nonton tutorial pijat bayi sampai dua puluh dua kali biar bener urutannya. kalau salah mati gue, bukannya sembuh, malah salah urat."

Demian mengangguk pelan. "Wah! Jadi kamu tak sepenuhnya bohong?"

"Ya setengah-setengah lah. Gue juga baca doanya padahal gak yakin bisa atau enggak pake tu doa, tapi gue baca ayatnya juga bener. Cuma... teknik pijat dan minyaknya tuh yang beneran ngaruh. Gue cuma bungkus semuanya dalam balutan mistis biar dapet vibe dukun saktinya. Kalau gue bilang 'saya pijet bayi pake tutorial YouTube', siapa yang mau berobat?"

"Jadi si makhluk item gede itu balutan mistisnya?" terka Demian, dan Alsid hanya terbahak.

Demian terdiam. Ini di luar dugaan. Di balik tingkah aneh dan obsesi jadi dukun, ternyata Alsid melakukan riset juga. Dia memang tak sembarangan. Ternyata meski dia konyol dan kelihatan bodoh, tapi dia cerdas dan lumayan licik juga. "Gue pikir lu cuma modal nekat dan acting."

"Gue rasa, cuma ini satu-satunya kerjaan yang bisa gue lakuin sambil sekolah. Gue gak punya bakat dan modal, dan.. lumayan males juga. Seenggaknya, gue bisa punya uang sendiri dan bertahan hidup. Pelan-pelan gue gak bakalan pake fasilitas bokap gue lagi. Gue mau lepas dari itu semua."

Untuk pertama kalinya, Demian melihat sisi serius dari Alsid yang biasanya heboh dan asal ceplos. Ada tekad di balik kekonyolan. Ada ketulusan di balik tipuan yang terlihat.

Dan Demian berharap, Alsid bisa melakukan apa yang ingin ia lakukan.

"Hari ini mau gue traktir apaan?" tanya Alsid, membuat Demian terenyak.

"Hmm.. simpan aja uang pertama mu itu. Dari kemarin kan kamu terus yang bayarin aku. Sekarang, kamu mau aku traktir? Gantian."

Alsid mengerutkan dahi. "Emang lu punya duit?"

Demian mengangguk. "Uang sisa trakhir yang aku bawa pas kabur dari rumah. Hasil ngamen."

...----------------...

Malam harinya, ketika Demian dan Alsid pulang dari masjid usai melaksanakan shalat Isya, mereka melihat ada seorang perempuan berambut panjang mengenakan piyama lengan panjang sedang duduk di teras kosan mereka.

Matanya menangkap sosok dua lelaki itu dari luar hendak masuk pekarangan. Ia berdiri dan tak menunggu di hampiri. Ia berjalan mendekat ke arah Demian dan Alsid yang ikut penasaran mengenai kehadirannya.

"Alsid oon? Lu ngapain dah?!" sergah Nehara, terlihat panik.

"Hah? Perasaan gue belum ngapa-ngapain." sahut Alsid.

Demian menyelis. "Kok jawabnya belum ngapa-ngapain, artinya kamu punya potensi buat ngapa-ngapain. Kenapa gak bilang aja, aku gak ngapa-ngapain." protesnya.

Alsid ikut menyelis. "Lah bocah!! Gitu aja di koreksi!!" Kini tatapannya teralih pada Nehara. "Nah, lu ngapain nunggu disini? Gue lagi gak bagi-bagi sembako!"

"Oon!! Gue kesini mau nanya sesuatu ama elu!! Elu juga!!" Nehara menatap tajam ke arah Demian dan Alsid, bergantian.

"Apa?"

"Elu... beneran dukun sakti?" tanya Nehara, membuat Demian tersedak ludahnya sendiri.

Bukannya heran, Alsid malah senang. "Wah, ternyata elu udah tau."

"Oon!! Lu nipu siapa lagi gila?!! Berita elu udah kesebar sekampung, nyokap gue aja udah tau. Dan dia jadi takut buat nagih duit kosan ke elu. Takut di santet katanya!!"

"Hah?" Demian terkejut. "AHAHAHAHA!!" Demian dan Alsid tertawa kencang.

Secepat itu? Ternyata kegilaan ini sudah berlangsung. Alsid, sudah dikenal sebagai seorang dukun.

Lantas, selanjutnya apa yang akan mereka lakukan? Menghentikan kegilaan ini, atau terus berpura-pura menjadi dukun, dengan berbagai prahara yang mungkin saja akan terjadi.

Demian tertawa sambil mengalihkan pandangannya ke arah Alsid. Ketika ia menatap lelaki tersebut, Demian tercekat. Ia melihat, ada tali yang membelenggu di leher dan menembus ke jantung. Tali berwarna kehitaman serupa asap itu menjalar dan membentuk tali sempurna, yang mungkin hanya bisa di lihat oleh Demian seorang.

"Kayaknya, ini buruk." gumam Demian.

Bersambung...

1
Nurindah
/Heart/
Nana Colen
aduuuuh alsid kho usil banget siiiih... itu kaya nyakeluarganya alsid deeeh
Rizka Yuli
bagus ceritanyaa,bikin penasaran
Nurindah
suka ama karakter celin...😍😍😍
Ika Ratnasari
next... 😍😍😍
Nana Colen
tenang alsid sekarang udah tambah personil lagi pasti dibantuin... emang begitulah resikonya jd dukun alsid.
kalou gak kena pasien akan ngebalik ke yang ngobatin maka jangan main main dengan peran dukun karena itu akan kembali ke kita kalau kekuatanya lebih kuat dari kita
Nasya nindi Nasya
alur ceritanya seru. ngk bertele.. ni rekomended buat yg suka humor plus horor
Nasya nindi Nasya
apa cewek yg di bawak sma papanya alshid itu yg ngirimin soalnya kan si demian bisa lihat tatap matanya si cwek... semoga makin rame yg membaca. saolnya ceritanya seru
Ayanii Ahyana
cerita swbagus ini kenaaaapaa sepoy sihhh
Ayanii Ahyana: iyaaaaa.. kita yg srius baca jdi kpikiran endingnya
Nurindah: mungkin masih pada trauma kali kak soalnya novel sebelum2 nya ngk sampai tamat aku aja ngarep bgt untuk cerita yg ini mudah2 an bener2 sampai tamat
total 2 replies
a_
/Facepalm//Facepalm/
Nurindah
kan kan kan.... suka bgt ama alurnya pasti banyak hal lucu ntar kalau mereka selalu berinteraksi degan boneka itu apa lagi kalau ada nahera pasti tambah kocak lagi
Nana Colen
aduuuuh di alsid cari gara gara niiiih
Ayanii Ahyana
apalah si alsid ini ktanya mau bantu malah mau ngebakar 😅😅
Rizka Yuli
deg deg,an banget rasanya
semangat terus KA rimaaa, penasaran banget kelanjutan nyaa.
Nana Colen
tegang banget bacanya...
Ika Ratnasari
deg2 an... padahal bacanya siang
Nurindah
penasaran sebenarnya isi dalam boneka itu tuh jahat ngk sih..
Ayanii Ahyana
ghahaa sial banget alsid
Enigma
/Facepalm/
Rizka Yuli
seruuu banget
bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!