NovelToon NovelToon
Hilang Perawan Di Malam Pesta

Hilang Perawan Di Malam Pesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Lari Saat Hamil / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Setelah pesta ulang tahunnya semalam, dia terbangun di atas ranjang kamar hotel tempatnya bekerja, dalam keadaan berantakan dan juga sendirian. Masih dalam keadaan bingung, dia menemukan bercak merah di bawah tubuhnya yang menempel di alas kasur. Menyadari bahwa dirinya telah ternoda tanpa tahu siapa pelakunya, diapun mulai menyelidiki diam-diam dan merahasiakan semuanya dari teman-temannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukti Rekaman

Breafing pagi hampir selesai. Ranti, Tisya dan Anya selalu duduk berderetan dengan formasi Ranti di tengah-tengah.

Selama proses briefing itu Ranti terus curi-curi pandang antara Arion dan Noah bergantian. Sedangkan Rico tengah sibuk presentasi, membahas soal akan kedatangan group boyband asal Korea Selatan yang akan menginap di hotel mereka, sekitar dua minggu lagi.

Ranti melirik Arion, lelaki itu tampak fokus pada Rico, mata hitamnya menatap tajam serta raut wajah yang serius. Semakin dipandang semakin tampan, bayangan semalam ketika Arion menggendong Ranti pun kembali berkelebat di ingatannya.

"Ck, buat apa juga aku mikirin itu. Tadi malam itu nggak boleh terulang lagi!" gumam Ranti di di dalam hati.

Lalu, dia beralih pada Noah. Lelaki itu tak begitu serius selama pembahasan hari itu tidak menyangkut perihal kamera pengawas hotel. Dia hanya duduk santai, bersandar di kursi dan satu tangannya bergerak-gerak memainkan bolpoin.

Ranti bergumam dalam hati, "Kak Noah, kenapa kamu bisa sesantai itu setelah ngapa-ngapain aku? Terus kamu pikir cuma dengan bunga mawar itu, aku bisa terima kamu?"

Saat ini Ranti menjadi begitu emosional. Rasanya jika dia tidak segera menceritakan masalah itu pada orang lain maka kemungkinan dia akan meledak. Namun, situasinya serba salah. Jika diceritakan akan membuat malu, tapi jika dipendam, lama kelamaan akan membuatnya stres sendirian.

Sungguh dilema yang rumit sekali.

Sepuluh menit kemudian rapat selesai. Satu persatu dari mereka mulai bergerak menuju pintu keluar dengan membawa tumpukan tugas di pundak masing-masing.

Saat itu ketika Ranti sudah berdiri dan hendak mengikuti Tisya, tanpa sengaja dia melihat Noah menyerahkan satu buah flashdisk kepada Arion. Kemudian Noah berkata pelan, "Ini rekaman bulan ini, Bos."

Seketika itu Ranti langsung menajamkan indera pendengarannya lalu berpura-pura sibuk membereskan berkas di mejanya tadi. Ranti menduga kalau di dalam flashdisk itu berisi rekaman cctv selama satu bulan penuh, maka rekaman dirinya dan teman-temannya yang hilang malam kemarin pasti juga ada di sana!

"Semuanya?" Suara berat Arion terdengar.

Noah menyahut, "Nggak, khusus yang diamankan aja. Terakhir rekaman yang tadi malam." Dia juga melirik ke arah Ranti sejenak, tetapi Ranti tampak sibuk menyusun berkasnya.

Ketika mendengar ucapan Noah tadi, jantung Ranti langsung berdebar. "Nggak salah lagi, itu, di situ, pasti ada rekaman aku waktu malam kemarin!" bisiknya dalam hati.

Di dalam batinnya, Ranti sangat berdoa sekali, meminta kepada Tuhan supaya membuat flashdisk tersebut tertinggal, entah bagaimana caranya.

Dia semakin membuat dirinya sibuk dengan pura-pura menjatuhkan beberapa berkas, lagi, Noah melirik ke arahnya. Ranti jadi tersenyum canggung, saat itu dia juga melirik Arion, tetapi lelaki itu tampak tak peduli.

Noah pergi lebih dulu tanpa berucap apa pun lagi, ponselnya berbunyi dan berikutnya lelaki itu sibuk berbicara dengan lawan bicara di teleponnya sambil terus melangkah keluar hingga suaranya samar terdengar lalu menghilang.

Ranti masih harus berpura-pura, sambil kedua matanya mengawasi benda kecil berwarna hitam itu. Namun, berkas yang terjatuh harus segera dia ambil karena berkas yang di atas meja sudah rapi, agar tidak membuat Arion curiga. Di dalam ruangan itu hanya tersisa mereka berdua saja.

Akan tetapi, di saat Ranti berjongkok untuk mengumpulkan berkas miliknya, di saat bersamaan, Arion bangkit dari duduknya lalu bergerak dengan langkah lebarnya.

"Sial! Dia pergi." Masih dalam posisi jongkok dan kepalanya berada di bawah meja, Ranti mendongak untuk mengintip, berharap flashdisk itu benar-benar tertinggal.

Dan apa yang dia harapkan ternyata tidak terjadi. Dengan kesal Ranti memukul meja. "Sudah aku duga benda itu nggak mungkin ketinggalan, lagian Tuan Arion nggak se-teledor itu," ucapnya gemas sendiri.

Hanya saja ini adalah satu-satunya kesempatan yang Ranti punya, dan selain flashdisk itu Ranti tidak mungkin bisa mendapatkan bukti apa pun. Demi mengetahui siapa sebenarnya laki-laki yang menodainya, Ranti pun harus menyemangati dirinya.

"Ayolah, Ran. Pikirin sesuatu,"

"Kejar! Ya, aku harus kejar Tuan Arion, aku harus buat rencana!"

Tanpa pikir lama lagi, Ranti langsung menyusul Arion. Saat dia sudah berada di luar ruang rapat, dia sudah kehilangan sosok lelaki tinggi besar itu.

"Pergi ke mana dia?" gumam Ranti sembari melihat ke sekelilingnya, hanya satu yang dia yakini bahwa Arion pasti sudah masuk ke lift menuju ruangan CEO.

Tak ingin menunda lebih lama, Ranti juga masuk ke dalam lift umum. Keberadaannya di sana membuat beberapa karyawan yang berada di dalamnya terkejut dan terheran-heran, tetapi tentu tak ada yang akan bertanya. Namun, Ranti hanya melayangkan senyuman biasa pada ketiga orang itu, sambil berkata, "Maaf, saya ke lantai 99 dulu ya." Tanpa menunggu jawaban satu tangannya dengan lincah menekan tombol angka. Sedangkan ketiga karyawan yang awalnya ingin turun mau tak mau mengalah.

Setelah pintu lift terbuka, Ranti segera keluar. Berjalan pelan, dia lebih terlihat seperti seorang pencuri yang sedang mengawasi situasi untuk melakukan aksinya.

Di lantai itu terdapat ruang kerja CEO, Wakil Direktur, Asisten CEO, pantry yang lebih mirip mini bar, lalu tempat kerja seorang sekretaris wanita yang terletak di depan ruangan CEO.

Tepat pada saat itu sekretaris bernama Widi saling bertatapan dengan Ranti. Dia tersenyum kemudian bertanya dengan sopan, "Nona Ranti, apa kabar? Jarang banget naik kesini, ada perlu sama Tuan Arion?"

Dengan jabatan penting yang di pegang oleh Ranti, siapa pun karyawan yang bekerja di tingkat bawahnya tentu akan sangat bersikap sopan terhadapnya. Hingga panggilan Nona pun sudah biasa disematkan padanya, kecuali untuk ketiga asistennya, Ranti hanya ingin dipanggil dengan embel-embel 'Mbak' saja.

Sebelumnya, Ranti sudah membuat sebuah rencana, agar tidak terkesan mencurigakan maka dia harus totalitas.

"Ehm, iya, apa Tuan Arion ada di dalam?" tanya Ranti setelah berdehem sejenak.

"Oh, Tuan Arion masih ada rapat penting dengan beberapa kolega. Ini pembahasan soal profit akhir tahun."

"Aku nggak peduli," batin Ranti. Dia hanya ingin bisa masuk ke dalam ruangan bertuliskan CEO itu lalu segera mencari apa yang ingin dia cari, kemudian menghilang.

"Oh, apa tadi Tuan Arion sempat masuk ke ruangannya?" tanya Ranti, penasaran, berharap Arion meninggalkan benda kecil itu di meja kerjanya.

Widi tersenyum kemudian menggerakkan kepalanya. "Tuan Arion langsung ke rapatnya, Nona. Memangnya Nona Ranti ada perlu apa? Boleh ke aku saja, Nona."

Duh, Ranti mulai bingung dan menggigit bibir dalamnya. Tapi ini tidak boleh berakhir di sini saja, dia tidak boleh gagal!

Baru saja dia membuka mulut untuk memberi alasan, telepon kantor di meja Widi berdering. Lalu setelah mengangkatnya dan berbicara sebentar dia menutup lagi gagang teleponnya.

"Nona, Tuan Arion sudah kembali ke ruangannya, mari masuk," ujar Widi, dia mulai berdiri dari duduknya dan dapat Ranti lihat betapa ketatnya kemeja dan rok span selutut yang wanita itu kenakan. Tiba-tiba dia jadi tidak suka.

"Widi, nggak perlu bukain pintunya, aku bisa sendiri, makasih."

Widi menganggukkan kepalanya dan kembali duduk di kursinya, membiarkan Ranti lewat.

1
aleena
Ranti diem kataa Arion jangan bikin suasana jadi keru

huh emang plot twist
aleena
ya memang rumiit
jika sekeluarga demanding harta dan martabat
aleena
gugup rasanya mau menghilang saja
aleena
Susah menaklukan Ranti
sampai harus merekrut semua Teman
😃😃 semangaat bang Arion semoga ranti cepet jinak
nonoyy
cuma kekasih pura2 👍😁
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
aleena
begitu banyak prduga
aleena
Arion kamu masi saja mengelak
sampai kapan
aleena
/Curse//Curse//Curse/kamu kena jebak
/Determined/
semangat ranti
pasti ada Alasan dibalik semua itu,, hemm
mungkkn Arion Akan terus memintamu sebagai kekasih sungguhan
aleena
hemm
kenapa gak di iklanin aja di novel sebelah yg sudah banyak pengikutnya
Kan Makin seruu ni
Beby_Rexy: Hehe, makasih ya Kak, sarannya.. Aku masih belum sempat promosi /Grin/
total 1 replies
aleena
masih binging ya
sebentar lgi pasti tau siapa pelakunya
semangaat Ranti
aleena
seru seru
alur cerita yg bagus
aleena
semoga keluarga Ranti selamat dari kejaaran psicopat kaya sofia
aleena
keluarga kejam, bukan terbaik untk anak justru hanya mementingkan efonya sendiri
aleena
ahahaha jedag jedug tuh jantung
berarti pelakunya adalah Arion fix
aleena
klo Hamil gak ada bpk
berarti anak genderuwo/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
aleena
ahhaha
Jadi bener Arion yg bermalam sama Ranti, pasti manusia kutub itu tersinggung sebab dikatai Gay,
makanya dia langsung membuktikan pada ranti klo dia bukan Gay/Joyful//Joyful/
aleena
nah mau bilang ketemen temen malu karna itu aib,
gak bilang juga binging, semanga Ranti semoga segera hamil agar tau siapa pelakunya
aleena
nah siapa pelakunyaq
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!