NovelToon NovelToon
Menjerat Calon Paman Tiri

Menjerat Calon Paman Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Tes Tes Tes
Air mata Airin tertahankan lagi ketika mendapatkan tudingan yang begitu menyakitkan dari sang ayah.

Bahkan pipinya memerah, di tampar pria yang begitu dia harapkan menjadi tempat berlindung, hanya karena dia mengatakan ibunya telah dicekik oleh wanita yang sedang menangis sambil merangkulnya itu.

Dugh

"Maafkan aku nona, aku tidak sengaja"

Airin mengangguk paham dan memberikan sedikit senyum pada pria yang meminta maaf padanya barusan. Airin menghela nafas dan kembali menoleh ke arah jendela. Dia akan pulang, kembali ke ayah yang telah mengusirnya tiga tahun yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Mulai Simpati

Airin melihat pria yang tengah menatapnya dengan tatapan tidak senang itu. Dia memang mempelajari banyak sifat orang di luar negeri. Tapi yang dinginnya melebihi suhu kota Bogor seperti Samuel ini, jarang ada di luar negeri.

'Aku tidak boleh menyerah, kalau mau Vivi hancur. Samuel harus jadi milikku!' batinnya yang kembali menguatkan tekadnya.

Airin segera meraih kembali proposal lamaran pekerjaan yang sudah siapkan tadi. Yang dia letakkan di atas meja, saat dia akan menarik lengan Samuel tadi.

"Paman, lihatlah cv-ku! apa aku bisa menjadi asisten pribadi paman?" tanya Airin yang langsung pada intinya saja.

Dan mendengar ucapan Airin itu, mata Samuel yang tadinya sudah sedikit melotot. Makin lebar saja sekarang melorotnya.

Bahkan tatapannya bukan seperti mau makan orang lagi, tapi sudah mau menelan bulat-bulat orang yang ada di depannya.

Airin masih bersikap sok polos, meski saat ini sebenarnya kakinya sudah mulai gemetaran. Dia punya banyak sekali pengalaman di pelototi dan di marahi oleh orang lain di luar negeri. Baik itu bisa tempat dia bekerja paruh waktu, atau pelanggan atau pengunjung tempatnya bekerja.

Tapi tatapan Samuel ini, sungguh membuatnya merinding. Meski begitu, dia tidak boleh menyerah. Dia harus menunjukkan pada Samuel, kalau dia adalah seseorang yang gigih.

"Apa menurutmu kamu masuk kualifikasi menjadi asisten pribadiku? sepertinya kamu terlalu menganggap tinggi dirimu. Jangan pikir karena kamu keponakan Vivi, kamu bisa..."

"Justru aku tidak mau paman melihatku sebagai keponakan bibi, makanya mempekerjakan aku. Itu tidak baik paman, itu namanya nepotismee. Aku bukan orang seperti itu, begini saja! Paman coba dulu aku selama satu minggu..."

"Apa maksudmu berkata seperti itu?" tanya Samuel menyela Airin.

Kata 'coba aku' itu sungguh membuat Samuel hampir saja geleng-geleng kepala.

"Pergaulan di luar negeri benar-benar sudah separah itu!" tanya Samuel lagi.

Dan Airin malah mengernyitkan keningnya. Dia merasa tidak ada yang salah dengan ucapannya. Kenapa Samuel tampak underestimate padanya.

"Paman, apa yang ada di pikiranmu? pergaulan di luar negeri parah? maksudnya apa? memangnya aku bicara apa?" tanya Airin.

Bola mata Samuel mulai bergerak tidak menentu. Sepertinya dia memikirkan hal lain, bukan yang dimaksud oleh Airin.

Airin yang melihat bola mata Samuel bergerak tak menentu itu merasa pria itu pasti merasa malu. Airin juga melihat kedua daun telinga Samuel memerah.

Hal itu membuat Airin tersenyum mengejek.

"Paman memikirkan apa? kenapa telinga paman merah? jangan-jangan...."

Samuel yang terlanjur malu karena pikirannya melenceng jauh dari maksud Airin sebenarnya langsung menyela Airin.

"Jangan-jangan apa? kata-katamu itu membuat orang salah paham. Bagaimana mau menjadi asisten pribadi kalau memilih kata yang benar saja tidak bisa!" elaknya.

Airin seketika menundukkan kepalanya.

"Paman benar, aku memang tidak pernah bisa memilih kata dengan benar. Maafkan aku, aku akan pergi. Mungkin aku memang tidak bisa membuat ayah bangga dan menatapku. Aku pergi"

Samuel yang tadinya memalingkan wajahnya dari Airin, sontak saja langsung kembali menoleh ke arah Airin.

Melihat wanita itu kembali menyimpan cv-nya dan berjalan menjauh dari Samuel. Samuel malah merasa kehilangan. Sebenarnya dia menawarkan pekerjaan di perusahaan ini kan memang untuk mengetahui, kenapa dia bisa nyaman di dekat dan disentuh oleh Airin. Kalau Airin pergi, bagaimana dia bisa tahu tentang hal itu.

"Tunggu!"

Airin masih melangkah, dan masih menunjukkan wajah sedih dan kecewanya.

"Airin apa kamu tuli?" tanya Samuel dengan suara yang sedikit lebih tinggi.

Airin ingin tersenyum, tapi di ruangan ini pasti ada cctvnya. Samuel pasti akan tahu kalau dia hanya pura-pura sedih. Ini hanya permainan tarik ulurnya saja.

Melihat Airin masih berjalan menuju pintu keluar, Samuel bahkan berdiri dari duduknya dan mengejar Airin.

"Berhenti!" katanya yang meraih lengan Airin.

Dengan jurus air mata buaya, Airin segera memotivasi dirinya menjadi sangat sedih, hingga air matanya mengalir saat Samuel menuntun tubuh Airin untuk berbalik menghadap ke arahnya.

Samuel yang melihat Airin menangis menjadi tertegun.

"Kamu..."

Grepp

Airin menjatuhkan tubuhnya di pelukan Samuel.

"Paman, aku berbohong padamu! ayahku tidak menyayangiku!" tangisnya pecah.

Tapi sebenarnya, sebagian besar dari air mata itu bukan air mata palsu. Airin memang sangat sedih, dia bahkan mengatakan hal yang sebenarnya pada Samuel.

Dan, jika biasanya Samuel tidak pernah bisa memeluk wanita lain selain ibunya sendiri. Kali ini Samuel bahkan merasa sama sekali tidak keberatan. Justru ada perasaan simpati dan kasihan pada Airin. Meski tangannya benar-benar tidak mau menyentuh Airin.

Airin masih terisak. Meski tak membalas pelukan Airin. Samuel juga tidak menolak atau menepis pelukan Airin itu.

"Sejak ibu meninggal, ayah bahkan tidak pernah lagi memelukku. Saat aku sedih, sakit atau aku berhasil melakukan sesuatu dengan baik. Tak ada lagi pelukan untukku!" Airin menumpahkan isi hatinya. Itu benar-benar adalah isi hatinya.

Dan mendengar ucapan Airin itu. Entah kenapa, perlahan tangan Samuel terangkat. Mengarah ke punggung Airin, dan memeluk wanita itu.

Meski tak bicara sepatah katapun, dekapan Samuel itu membuat Airin merasa dia sudah semakin dekat dengan keberhasilan langkah awalnya.

Pada akhirnya, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah perusahaan ini berdiri. Baru Airin saja yang bisa duduk di kursi singgasana CEO milik Samuel.

Airin menyeka air matanya dengan sapu tangan Samuel. Sambil duduk di kursi Samuel, sedangkan pria itu berdiri bersandar di meja kerjanya setelah minta Billy mengambilkan air minum untuk Airin.

"Bagaimana, sudah lebih baik?" tanya Samuel.

Airin segera tersenyum setelah menyeka air matanya. Padahal hidungnya masih merah.

"Sudah lebih baik, terimakasih pelukannya paman"

Mata Samuel kembali melebar. Bagaimana wanita di depannya itu begitu blak-blakan bicaranya.

Dan saat itu, pintu ruangan itu terbuka. Billy yang datang membawa botol air mineral menghentikan langkahnya dan terperanjat melihat pemandangan langka di depan matanya.

Bosnya, berdiri. Dan membiarkan orang lain duduk di kursi keramatnya itu.

Melihat Billy malah bengong, Airin menyapanya.

"Tuan Billy, apa air minum itu untukku?" tanya Airin.

Billy yang tersadar setelah Airin memanggilnya segera mendekati meja kerja bosnya itu.

"Iya nona, ini untuk anda!" katanya sambil menyerahkan botol kaca itu pada Airin.

Airin menerimanya dan tersenyum.

"Terimakasih tuan Billy!"

Tapi dengan sengaja, Airin membuat dirinya seolah sangat sulit membuka tutup botol itu.

Samuel yang melihat itu merasa gemas sendiri.

"Berikan padaku!" kata Samuel yang segera meraih botol kaca itu dan membukanya untuk Airin.

Rahang Billy nyaris jatuh. Selama 5 tahun dia kerja dengan Samuel. Baru kali ini, dia melihat Samuel membuka tutup botol kaca untuk seseorang.

***

Bersambung...

1
Azzura
Good
Bibeh
Nice
Bunda Alisha
Menarik
Risty Afiha
suka semua novelnya, suka sama semua ceritanya, best
Githa
sukses ya
Musdalifa Ifa
wah selamat untuk pasangan pasutri baru ini yah semoga bahagia selamanya 🥰🥰🥰
Noer: Aamiin
total 1 replies
Adinda
tinggalin Saja Airin biar Tau mereka kalau yang dianggap manis baik hatinya bagaikan racun
Adinda
kalau samuel nikah sama si vivi tinggalin saja airin pergi keluar kota sekalian putus hubungan dengan samuel dan ayahmu biar mampus sekalian felix Dan samuel
Adinda: lanjut thor
Noer: ntar Samuel potek yang
total 2 replies
Musdalifa Ifa
author sayang semangat up lagi yah 💪,tadi malam habis baca novel ini karena penasaran lanjutan nya saya jadi memimpikan kelanjutannya versi saya sendiri Thor🤭🤭🤭
Noer: bisikin dong kak, versi kakak sama aku sini 😘
total 1 replies
Elisabeth Sumirah
Ini novel bagus, updatenya bejibun banyak banget woi
Maria Marcedez
Ringan tapi bagus
Yoongi marry me
Tahu-tahu sudah borongan, keren lah.
Yoongi marry me
lanjutkan buruan 🔥
Caren
Enjoy bacanya
Gaby
Keren
Liliana
Bagus sekali
Melia
Bagus
Cute Alpa
Selalu Suka Cerita Thor
Stella
Nice
Vina
Sangat Suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!