NovelToon NovelToon
Love Only For You

Love Only For You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Obsesi / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Setelah enam tahun menjalani hubungan jarak jauh, Raka dan Viola kembali dipertemukan. Namun cinta tak selalu berjalan mulus, mereka harus menghadapi tantangan dan rintangan yang menguji kekuatan cinta mereka.

Apakah cinta mereka akan tetap kuat dan bertahan, ataukah jarak akan kembali memisahkan mereka selamanya?

"Nggak ada yang berubah. Love only for you, Viola. Hanya kamu..." ~Raka.


🍁🍁🍁

Novel ini merupakan Sequel dari novel yang berjudul 'Sumpah, I Love You'. Selamat menyimak dan jangan lupa tinggalkan jejak. 😇😇😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : LOFY

‎Ini adalah hari ketiga Viola berada di London, dan besok dia harus sudah kembali ke Jakarta. Ada pekerjaan yang menuntutnya untuk cepat pulang, apalagi Dian sudah menelfonnya kemarin, mengatakan kalau bos mereka marah-marah dan meminta Viola untuk segera kembali bekerja.

‎‎Selesai menyisir rambutnya, Viola bergegas bangun dari depan meja rias, melangkahkan kakinya ke arah ranjang dimana ada kopernya yang masih terbuka diatas sana.

‎‎Sebuah kotak kecil yang dibungkus dengan kertas kado berwarna biru muda dia ambil dari dalam koper. Itu adalah hadiah ulang tahun yang belum sempat dia berikan.

Pandangannya kini beralih pada cincin perak yang tersemat di jari manisnya, cincin pemberian dari Raka saat ulang tahunnya yang kedelapan belas tahun dulu. Bahkan saat itu dia sampai menghindari Raka seharian karena usianya yang bertambah satu tahun, dia merasa malu dan insecure karena usianya jauh lebih tua dari Raka.

Ketika dia sedang asyik melamun, pintu kamar diketuk dari luar. Dengan masih memegang bungkusan kado ditangannya, Viola membuka pintu. Sebuah senyuman hangat terlihat dari wajah rupawan ketika dia membuka pintu itu setengahnya, Raka sudah berdiri di hadapannya sekarang.

Raka menatap bungkusan kado yang dipegang oleh Viola. "Apa itu?"

"Heeeh..." Viola terkesiap, menatap bungkusan yang sedang dia pegang. "Ini kado, buat kamu." jawabnya mengulurkan kado tersebut.

"Makasih." Raka menerima kado itu dari tangan Viola. "Boleh aku buka sekarang?"

Viola mengangguk. Sebenarnya ulang tahun Raka adalah sebulan yang lalu, itulah sebabnya Viola sengaja menyusulnya ke London hanya untuk memberikan hadiah itu.

Sebuah jam tangan dengan strap kulit berwarna cokelat tua terpampang begitu kotak itu dibuka. Raka tersenyum dan mengeluarkan jam tangan tersebut dari tempatnya.

"Aku memberikan jam tangan itu supaya kamu tahu, jika waktu yang kita habiskan bersama sangat berharga bagiku." matanya mulai berkaca-kaca. "Aku akan selalu ada disana Raka, menunggu kamu pulang."

Matanya ikut mengembun, Raka meletakkan jam tangan itu di atas rak, meraih lengan Viola dan menarik tubuh gadis itu kedalam pelukannya, mendekapnya erat. "Aku nggak akan ngebiarin kamu menunggu lebih lama lagi. Aku pasti pulang Vio, untuk kamu."

Untuk beberapa saat mereka masih berpelukan, sampai hati mereka terasa sedikit lebih tenang. Saling melepaskan pelukan, saling menatap dalam diam.

"Untuk keberangkatan kamu besok sudah aku siapkan semuanya." diusapnya air mata yang menetes di wajah kekasihnya. "Kamu masih mau nunggu aku sekali lagi kan?"

Viola mengangguk pelan, "Always Raka... Aku selalu ada disana."

-

-

-

Tangan mereka saling menggenggam erat saat sedang duduk di ruang tunggu bandara. Viola duduk dengan menyenderkan kepalanya pada bahu Raka. Tidak ada obrolan selain pikiran yang sedang berkecamuk. Untuk kesekian kalinya mereka akan dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Sekarang Raka tahu bagaimana rasanya mengantarkan kepergian orang terkasih. Mungkin seperti ini yang dirasakan oleh Viola selama enam tahun ini. Itulah sebabnya selama dua tahun terakhir dia sengaja memilih untuk tidak pulang. Selain tidak tega melihat wajah Viola yang murung setiap ikut mengantar ke bandara, dia juga harus merancang masa depan demi kelanjutan hubungan mereka berdua.

"Raka." panggil Viola, membuka obrolan.

"Hemmm," jawabnya singkat, menoleh sedikit.

"Jadi, siapa yang sudah jatuh cinta duluan?"

Diam. Semakin dia eratkan genggamannya pada tangan gadisnya, "Sepertinya kamu, Vio."

"Heeh..." Viola mengangkat kepalanya, bibirnya sedikit menganga. "Kok aku sih? Kamu bilang kamu lihat aku duluan sebelum tragedi kecelakaan yang menimpa kamu dan pak Rahmat waktu itu."

Raka mengangguk. "Iya memang. Tapi kan aku bilang lihat, bukan bilang cinta."

Melihat ekspresi Viola yang mulai nampak bingung dan sedikit kesal, Raka malah semakin ingin menggodanya. "Aku ingat, dulu kamu pernah masuk ke kelas aku saat jam pelajaran sekolah dengan membawa bunga. Bunga itu sebenarnya buat aku kan?"

"Ishh..." Viola mendesis, menarik tangannya dari genggaman Raka.

Raka kembali melanjutkan, "Terus pas dilapangan sekolah. Jika aku nggak nebak duluan, kamu mau bilang i love you sama aku kan?"

"Raka!" Viola memukulkan tangannya pada lengan Raka, rautnya berubah kesal. "Nyebelin banget sih!"

Raka tertawa puas, sengaja memang dia berkata seperti itu untuk mengalihkan perasaan Viola, supaya gadis itu tidak terlalu sedih dengan perpisahan mereka ini.

"Becanda, Cantik. Serius amat sih..." tawanya terhenti, rautnya mulai berubah serius. "Oke, sebagai permintaan maaf, aku punya sesuatu buat kamu."

Namun, Viola sudah terlanjur kesal. Dia melipatkan kedua tangannya di perut, menyenderkan tubuhnya pada kursi dan mengarahkan pandangannya ke arah lain. Hingga, ketika Raka mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jaketnya, menunjukkannya tepat di depan wajahnya. Sebuah kalung berliontinkan hati. Viola tertegun melihatnya.

"Ini hadiah buat kamu." Raka menurunkan kalung itu, membuka pengaitnya. "Mau aku pakaikan?"

Viola pasrah, mengangguk pelan, kesalnya perlahan mereda. Dia memutar tubuhnya kesamping, duduk memunggungi Raka, hingga dia merasakan tangan Raka menyentuh kulit lehernya, memasangkan kalung itu disana.

Tangannya menyentuh liontin berbentuk hati yang kini terpasang di lehernya, tersenyum penuh haru. Viola memutar tubuhnya kembali, menatap Raka sebentar lalu memeluknya.

Raka membalas pelukan itu, mengusap-usap punggung Viola lembut. "Jangan nangis ya?"

Viola menggeleng-geleng cepat, merasakan sesak yang sudah sampai di ujung, air mata terbendung yang siap tumpah. Saat pengumuman keberangkatan ke Jakarta terdengar, mereka saling melepaskan pelukan.

"Aku antar," Raka mengusap air mata diwajah Viola, menggenggam tangannya dan membawanya berdiri.

Mereka melangkahkan dalam diam. Ini bukan pertama kalinya mereka harus berpisah di bandara, tapi rasa sedih dan takut kehilangan tetap menghantui. Sekali lagi mereka saling berpelukan sebelum Viola melangkah ke dalam, menuju gerbang keberangkatan.

Raka menyeka air mata di ujung matanya yang belum sempat menetes begitu sosok Viola sudah tidak ada lagi disana. Rasa sepi mulai menghinggapi.

"Tunggu aku, Vio. Aku akan kembali, secepatnya."

...-------...

Langit sudah nampak gelap ketika Viola sudah tiba di Jakarta, dia menyetop taksi yang lewat di sekitar bandara. Taksi itu melaju membawanya untuk pulang sampai kerumah.

Matanya mengedar keluar jendela taksi, menyenderkan tubuhnya pada kursi dengan kepala sedikit menengadah ke atas. Merasakan hatinya kembali kosong. "Nggak terasa waktu cepet banget berlalu. Sekarang aku udah sampai di Jakarta dan jauh dari Raka lagi."

Malam itu jalanan cukup padat, hingga Viola harus berlama-lama didalam taksi. Hampir satu jam lebih perjalanan, taksi yang dia naiki akhirnya berhasil menerobos kemacetan dan membawanya sampai ke arah rumah.

Namun, ketika taksi itu sudah semakin dekat, Viola dibuat panik saat melihat dari kejauhan beberapa orang berbondong menuju ke arah rumahnya. Yang lebih membuatnya terkejut, saat dia melihat ada beberapa orang berseragam polisi juga. Suara sirine mobil polisi terdengar semakin memekak telinga ketika dia turun dari dalam taksi.

"Ada apa ini? Kenapa ada polisi di rumahku?"

...♥️♥️♥️...

1
〈⎳ FT. Zira
vweehh
.covernya kelar juga akhirnya👏👏
〈⎳ FT. Zira
bukan partner,,,, tapi rival😭
〈⎳ FT. Zira
namamu Viola...errrr/Drowsy//Drowsy/ ku atau mu?
〈⎳ FT. Zira
sekantor ma si ulet🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
sogok lagi aja pakai Pizza Vio.. trus bikin alesan aja laporannya gak bisa menyelesaikan dirinya sendirr/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
mulai membangun buat kalahin si aki aki
〈⎳ FT. Zira
bahaya lah viooo.. jangan duluu
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
aku menunggu Tiara viora duel rebutan terong /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: /Smug//Smug//Smug//Smug//Smug//Doge//Doge//Doge//Doge//Sly//Sly//Sly//Sly//Sly/
Zhu Yun💫: Nggak ada /Curse//Curse/ Disini 🍆 nya pada ngumpet /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
ini Tiara yang dijodohkan dengan Raka ya??? oooh no,ntar ketemu Raka donk waktu jemput Vio...
aaah bapak nya Raka pasti ini...
pengen sleding si papa 😠😠😠😠😠
Felycia R. Fernandez: depak pelakor😆
Zhu Yun💫: Asiap kakak... Niatnya di S2 ini memang mau buat Raka bucin sama Vio apalagi setelah kehadiran Tiara /Grin/
total 4 replies
Felycia R. Fernandez
Viola dan Raka ...
so sweet 😍😍😍😍
Zhu Yun💫: /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
siapa nih???
sosor terus Raka, tunjukan klo di hati kamu hanya Viola satu satu nya...
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Felycia R. Fernandez: ternyata ciuman Raka mengandung sianida kk 🤣🤣🤣
total 3 replies
Felycia R. Fernandez
😆😆😆😆😆😆
Felycia R. Fernandez
naaah gtu donk...
kalian udah sama sama dewasa bukan anak SMA lagi yang marahan atau ada masalah malah lari...
hadapi bersama sama... apalagi masalah si Arman itu,selagi Raka gak berpindah hati pasti kamu tetap satu satu nya Vio
Zhu Yun💫: Nah iya, biar kebakaran jenggot itu si Arman /Facepalm/
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
kalau beda umur setahun atau 2 tahun rasanya gak gtu ketara ya untuk kehidupan sehari hari, kecuali beda nya sampai 5 tahun,baru tuh jelas perbedaan nya.
Zhu Yun💫: Dian aja yang mikirnya sama kayak Vio, kak.... taunya ya mereka adik kelas dan umurnya dibawahnya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
antara si aki aki telat di cas,,, sma ulet bulu🤧🤧🤧
Zhu Yun💫: Mungkin dua2nya /Grin/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
tepat sasaran/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
ngambeknya dah selesai.. sesederhana ini/Proud//Proud/
Zhu Yun💫: Mana bisa dia marah lama sama berondongnya 🤧🤧
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
dian lebih sensi dari vio/Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Kelamaan jomblo dia setelah putus dari Rama soalnya... eh 🤭
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jodoh ini kyknya mereka/Drool/
Zhu Yun💫: Banyak pilihan jodoh nih buat Dian, sampai bingung mau pilihin yg mana /Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
lha mau nya dipangil apa Di? tante? aunty? mommy?/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Panggil Oma aja kayaknya /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!