NovelToon NovelToon
Istri Yang Tak Dirindukan

Istri Yang Tak Dirindukan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:31.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

3 tahun menikah, Yusuf selalu bersikap dingin terhadap Hazel.
namun saat Hazel memutuskan untuk pergi, Yusuf seperti orang gila mengejar cinta sang istri mati-matian.
Ikuti kisahnya hingga akhir ya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu benar

"Jangan menuduh nyonya tanpa bukti tuan. Kita belum tahu penulis senja adalah seorang laki- laki atau perempuan, tidak ada seorangpun yang pernah bertemu dengannya secara langsung." nasehati Tyo.

"Penulis Senja sudah pasti seorang laki-laki, karna itu Hazel kukuh meminta cerai padaku. Dia sudah tidak sabar ingin segera bersama dengan pria itu!" rahang Yusuf mengeras disertai netranya yang menyalak tajam.

"Lalu bagaimana dengan hadiah kejutan yang akan anda berikan pada nyonya Hazel? Apa anda jadi menemui nyonya malam ini?"

Setelah mendengar perkataan tuan Yusuf, Tyo sedikit meragukan kesungguhan tuan Yusuf untuk meminta maaf pada nyonya Hazel.

"Harusnya aku tidak mengatakan hasil penyelidikanku tentang penulis Senja pada tuan Yusuf!" Tyo merutuki dirinya sendiri dalam batinnya.

"Tentu saja aku harus menemui Hazel! Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan pada wanita pengkhianat itu!" balas Yusuf dengan tangan terkepal erat.

Tyo hanya bisa menggelengkan kepalanya saat mendengar jawaban tuan Yusuf.

Semua nasehat yang ia berikan pada tuan Yusuf selama ini, hanya seperti angin lalu.

***

***

Malam harinya, Hazel dan Ara baru pulang ke rumah seusai berbelanja seharian. Kedua wanita cantik itu terlihat begitu bahagia, kedua tangan mereka menenteng begitu banyak kantong belanjaan dari berbagai brand ternama.

Dan yang paling mencolok dari semua itu, adalah mobil mewah berwarna hitam yang kini terparkir di halaman rumah Ara.

"Hazel, sepertinya bayimu pembawa keberuntungan untukku, belum lahir saja kau sudah memberikan begitu banyak hadiah padaku hari ini. Entah apa yang akan kau berikan padaku saat bayimu lahir nanti." cicit Ara. Senyum di wajahnya tak pernah berhenti merekah.

"Jangan berlebihan, semua ini belum ada apa-apanya. Aku akan memberikanmu lebih banyak lagi jika kau terus setia kepadaku. Kau jangan lupa kalau sebentar lagi aku akan menjadi bintang besar." ujar Hazel dengan jumawa.

"Kau benar." Ara mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

"Aku akan jadi penggemar pertamamu, boleh aku meminta foto denganmu nona?" pinta Ara dengan wajah sumringahnya.

"Tentu saja." Ara dan Hazel berpose cantik di depan kamera, namun saat Ara akan menekan tombol potret, tiba-tiba Yusuf muncul di tengah-tengah kedua sahabat karib itu.

Jadilah hanya Yusuf yang tersenyum di foto tersebut, sedangkan Hazel dan Ara tampak terkejut.

"Mas, kenapa kau ada di sini? Kau mengikutiku ya?!" wajah Hazel yang biasanya ramah saat bertemu dengan Yusuf, kali ini terlihat tidak bersahabat.

"Hazel, apa seperti itu caramu berbicara pada suamimu? Apa tidak bisa bicara dengan nada yang lebih lembut lagi?" peringati Yusuf.

"Tidak bisa! Bukankah selama ini kau juga selalu berbicara dengan nada ketus padaku dan aku tidak pernah marah, kenapa kau malah marah saat aku melakukan hal yang sama terhadapmu?" Hazel membalikan keadaan.

"Aku akan memberi ruang pada kalian untuk berbicara, aku masuk duluan ya." pamit Ara pada sepasang suami istri tersebut.

"Hazel, jika pria ini mengganggumu kau teriak saja. Aku akan langsung datang untuk menolongmu." bisik Ara di telinga sang sahabat.

"Hem, kau tenang saja. Aku bisa menjaga diriku sendiri kok." balas Hazel dengan berbisik pula.

"Kalian bisik-bisik apa sih? Sedang membicarakan aku ya?" tebak Yusuf yang sayangnya sangat tepat.

Ara yang tak ingin terlibat dalam pertengkaran sepasang suami istri itu, bergegas masuk ke dalam rumah.

Sebenarnya tidak benar-benar masuk, tapi menguping di balik pintu yang sengaja dibiarkan sedikit terbuka.

"Kau pikir kau sepenting itu sampai kami harus membicarakanmu mas? Dunia ini luas, tidak harus selalu tentangmu tahu!" Hazel terpaksa berdusta agar Yusuf tidak semakin sombong.

"Tentu saja aku penting. Kalau tidak ada aku, bagaimana kau bisa berbelanja sebanyak ini? Menghabiskan uang milyaran hanya dalam satu hari." ucap Yusuf dengan nada meledek.

"Selama tiga tahun kita menikah, aku tidak pernah menggunakan sepeserpun uang pemberian darimu. Sebentar lagi kita akan bercerai, anggap saja itu sebagai uang konpensasi untukku karna telah menjadi istri yang baik untukmu selama ini." Hazel tak pernah kehabisan kata-kata untuk membalas kata-kata tajam Yusuf.

Hazel yang biasanya lebih banyak diam di hadapan Yusuf, kali ini berani mengeluarkan semua unek-unek dalam hatinya.

"Kenapa kau sangat kukuh ingin bercerai denganku? Kau tidak akan mampu membeli ini, ini, dan ini tanpa uang pemberian dariku tahu!"

Yusuf menunjuk tas branded, kalung berlian, serta sepatu mahal pemberian kliennya yang terpaksa harus ia berikan pada Hazel karna Yusuf tidak mungkin memakainya sendiri.

"Kalau begitu aku akan mengembalikan semua sampah ini padamu!" Hazel melepaskan semua barang yang melekat di tubuhnya satu persatu. Hanya kaos singlet dan celana pendek saja yang tersisa.

"Hentikan Hazel! Apa kau sudah gila!"

Yusuf melepaskan jas yang ia pakai, kemudian menggunakan jas tersebut untuk melindungi tubuh Hazel agar tubuh sang istri tidak jadi bahan tontonan orang lain.

"Gak usah sok peduli!" Hazel menepis tangan Yusuf.

"Aku juga akan mengembalikan kartu ini padamu mas! Baru pertama kali menggunakan black card pemberian darimu tapi kamu sudah berkata seperti itu padaku! Tidak ikhlas sekali!" cibir Hazel.

"Bukan itu maksudku Hazel, aku sama sekali tidak keberatan walaupun kau menghabiskan semua harta milikku karna kau adalah istriku. Tapi apakah sikapmu itu layak di sebut sebagai seorang istri?"

"Maksudmu apa mas? Selama tiga tahun ini aku selalu menjadi istri yang patuh dan penurut padamu, apa aku masih tidak layak?"

"Bukan hanya tidak layak, tapi kau juga tidak setia."

Yusuf memberikan printan rekening koran Hazel pada wanita itu.

"Selama ini kau sudah berhubungan dengan penulis Senja di belakangku? Apa kau begitu haus akan sentuhan seorang pria sampai berani mengkhianati pernikahan kita!" nada bicara Yusuf semakin meninggi.

"Terserah apa katamu saja mas, jika menurutmu aku seperti itu? Ya sudah kamu benar." Hazel terlalu lelah untuk menjelaskan.

Bersambung.

1
Ami LeoGirl
Biar semangt up tak ksh bunga 🤣🤣.... aq baca kayanya seru critanya lanjut
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
hampir saja Yusuf dan Hazel ketemu..
Dewi
Kamu benar nino😄
Aisyah Suyuti
menarik
Cantika
emang enak dicuekin
Wiwik Retno Eni
bagus
Dewi
Kamu masih punya daddy Tiffany, daddy yusuf
Soraya
Hazel Yusuf dua duanya gak bener
Soraya
knp Yusuf gak ngajak Hazel menolong Syifa biar Hazel gak curiga
Soraya
klo seperti ini ceritanya sapa yg harus disalahin
Soraya
gara-gara omongan mereka yang dengar jadi slh paham
Soraya
Yusuf nuntut Hazel menjadi ibu rumah tangga dianggap istri aja engga kok ya aneh aja Yusuf
Soraya
Hazel slh memilih teman
Soraya
mampir thor
Ma Em
Engga seru soalnya Hazel nya plin plan tdk tegas dgn keputusannya pada Yusuf suami yg selalu menyakiti Hazel msh saja Hazel mau terima dan selalu lemah , kalau emang sdh mau cerai jgn mau lagi direndahkan .
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
rasain kamu Yusuf..
Cantika
yusuf kena karma karna selalu nyakitin hazel
Dewi
Yusuf kalau gak cinta sama syifa, kenapa menikah?
Dewi
Thor cepat UP lagi, kasihan Hazel ngupingnya kelamaan bisa pegel dia 😂
Cantika
apakah ini jalan untuk Hazel dan Yusuf kembali bersama?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!