Xi Bao seorang wanita muda dari anggota militer di abad 19, dia meninggal saat menjalankan tugas di medan perang, dan jiwanya melanglang buana sampai puluhan tahun, hingga bertemu dengan dewa keabadian.
Dan dewa keabadian memberi dua pilihan pada Xi Bao, untuk hidup kembali di raga orang lain atau jiwanya tetap melanglang buana tanpa arah.
Xi Bao yang sudah lelah akhirnya memilih untuk hidup kembali meskipun di raga orang lain.
Dan sebelum jiwanya masuk ke raga barunya, dewa keabadian memberikan gambaran seperti apa sosok raga baru yang akan ia tempatinya. Xi Bao sempat menyesal memelih hidup kembali, karna raga yang akan di tempatinya adalah milik seorang gadis muda yang sedang di butakan oleh cintanya pada lelaki yang jelas jelas tidak menyukainya, berbeda dengan dirinya yang tidak pernah perduli dengan yang namanya percintaan, karna sejak kecil Xi Bao sudah di didik untuk menjadi anggota militer, tidak ada kesempatan bagi dirinya untuk merasakan seperti apa rasanya jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Melihat Gu An An di tampar oleh Nenek Wang, Xi Bao tersenyum kecil lalu dia meminta pelayan rumah untuk mengambil laptopnya di kamar, dan tak butuh waktu lama si pelayan itu datang membawakan laptop milik Xi Bao.
'' Jebakan yang di buat Gu An An tidak hanya itu saja, masih banyak yang lain ''
Xi Bao memperlihatkan beberapa rekaman di laptopnya, saat Gu An An yang sengaja pura pura tertindas oleh Xi Bao, yang membuat Wang Peng dan Lu Yiran salah faham pada pemilik raga asli.
'' An An, jadi selama ini kamu membohongi kami berdua, ha!! '' sentak Wang Peng.
Gu An An menggelengkan kepalanya, dia menyangkal tuduhan itu, padahal sudah jelas ada bukti rekamannya, tapi Gu An An tetap menolak mengakuinya.
'' Kak Ah Peng, aku bukan orang seperti itu, rekaman itu palsu, Xi Bao hanya ingin memfitnahku '' tukas An An.
Plakk
Nenek Wang kembali menampar Gu An An dengan keras, sampai membuat Gu An An tersungkur ke lantai.
'' Dasar, wanita licik '' sentak Nenek Wang marah.
'' Nenek, aku minta maaf, aku melakukan itu semua karna aku sangat mencintai Kak Ah Peng '' ucap Gu An An, dan kini dia menangis sungguhan.
'' Lantas Xi Bao salah apa sama kamu, kenapa kamu sampai berkali kali menjebak dan memfitnahnya, dia juga tidak berusaha merebut Wang Peng darimu, bukan? '' tanya Nenek Wang.
Gu An An menundukkan kepalanya, memang benar Xi Bao tidak pernah merebut Wang Peng darinya, tapi dia melakukan itu semua karna dirinya ingin Wang Peng dan Lu Yiran hanya perhatian padanya saja dan membenci Xi Bao.
'' Kenapa kamu diam saja, ayo jawab! '' tuntut Nenek Wang.
'' A,, aku hanya ingin mereka berdua membenci dan mengacuhkan Xi Bao '' jawab Gu An An.
Sedangkan Tuan dan Nyonya Xi terkejut, mereka baru tahu kalau ternyata selama ini putrinya bermasalah dengan Wang Peng maupun Lu Yiran, karna yang mereka fikir kalau pertemanan mereka masih baik baik saja, apa lagi melihat Xi Bao masih sering pergi berkumpul dengan Wang Peng dan Lu Yiran meskipun cintanya sudah di tolak oleh Wang Peng, dan juga Xi Bao juga memilih kerja di perusahaan Lu Yiran di banding perusahaan milik Ayahnya sendiri.
'' Cukup!! ''
Semua orang terkejut dan menoleh pada Xi Bao.
'' Pak Wang, lebih baik anda bawa pulang Nenek anda dan juga calon istri anda ini, rumah Xi bukan ajang tempat keluarga Wang bertengkar '' ucap Xi Bao datar.
Nenek Wang seketika menyuruh Wang Peng membawa pergi Gu An An.
'' Wang Peng, cepat bawa Gu An An ke tempat biasa, dia harus Nenek hukum '' perintah Nenek Wang.
Wang Peng yang masih dalam keadaan linglung, setelah mengetahui kenyataan tentang kejahatan Gu An An pada Xi Bao, dia mengikuti perintah Nenek Wang dan langsung menyeret Gu An An pergi dari rumah keluarga Xi.
'' Cepat bangun! ''
Sreeet
'' Akhhh,, Kak, pelan pelan, tanganku sakit '' rintih Gu An An saat Wang Peng mencekal tangannya dan menariknya untuk berdiri.
Setelah kepergian Wang Peng yang menyeret Gu An An, perlahan Nenek Wang mendekat pada Xi Bao yang berdiri di apit Nyonya Xi dan Lu Yiran.
'' Xi Bao, Nenek mohon, jangan sebarkan rekaman rekaman keburukan An An, Nenek tidak mau kalau calon istri pewaris keluarga Wang di nilai buruk oleh orang luar '' pinta Nenek Wang dengan nada selembut mungkin.
Xi Bao tersenyum simpul, ternyata benar Nenek Wang sangat perduli dengan reputasi keluarga.
'' Nenek tenang saja, aku tidak akan menyebarkan rekaman itu, asalkan cucu menantu Nenek tidak mengusikku lagi '' tukas Xi Bao.
'' Ya, Nenek janji, Nenek akan menjaga An An agar tidak berani mengusik kamu lagi '' timpal Nenek Wang.
'' Hem, sebaiknya Nenek cepat kembali ''
'' Baiklah, Nenek pamit dulu ''
Setelah kepergian Nenek Wang, Nyonya Xi langsung memeluk erat putri semata wayangnya, yang sudah ia tahan sejak tadi.
'' Ibu, ada apa? '' tanya Xi Bao yang keheranan tiba tiba ibunya memeluknya.
Nyonya Xi melepaskan pelukannya, lalu menatap sendu wajah putrinya.
'' Bao Bao, kenapa kamu tidak pernah memberi tahu Ibu juga Ayah, kalau kamu mengalami hal pahit beberapa tahun ini '' ucap Nyonya Xi.
Xi Bao tersenyum. '' Ibu, itu sudah berlalu, aku juga sudah merasa lega, akhirnya kedua pria BODOH itu sudah tahu kalau Gu An An tak sepolos dan selemah itu '' ucap Xi Bao menekan kata bodoh, membuat pria yang berdiri di belakangnya tersedak ludahnya sendiri karna merasa tersindir.
Uhuk
Uhuk
Uhuk
Tuan Xi yang baru sadar kalau Lu Yiran masih berada di sana, dia langsung menghampiri Lu Yiran dan menendang tulang keringnya.
Dughh
Aduhh
'' Paman, kenapa kamu menendang kakiku '' ucap Lu Yiran.
'' Itu balasan buat kamu, aku pikir selama ini kamu memperlakukan putriku dengan baik, ternyata di belakangku kamu diam diam selalu membuatnya sedih '' cetus Tuan Xi dengan kesalnya.
'' Paman aku minta maaf, aku mengaku salah '' timpal Lu Yiran.
'' Kenapa kamu minta maaf padaku, minta maaf sana sama putriku '' sembur Tuan Xi.
Xi Bao tersenyum kecil. '' Ayah, sebenarnya Kak Yiran sudah minta maaf padaku, jauh sebelum sifat asli Gu An An terungkap ''
'' Benar Paman, bahkan Xi Bao juga sudah menghukumku, dia memukul wajahku sampai bengkak '' sambung Lu Yiran dengan mimik muka menyesal.
'' Xi Bao, apa benar?, kamu memukul dia '' tanya Tuan Xi yang di angguki oleh Xi Bao, tawa Tuan Xi seketika langsung pecah, karna dia merasa puas putrinya berani memukul Lu Yiran.
'' Ha,, Ha,, Ha,,, kamu memang pantas di pukul sama putriku ''
Xi Bao diam diam menatap Lu Yiran, awalnya Xi Bao juga berniat menjauhi Lu Yiran, tapi saat membaca catatan di agenda milik Xi Bao asli, dia mengurungkan niatnya, karna di catatan itu menjelaskan kalau Xi Bao asli sangat menyayangi Lu Yiran seperti kakanya sendiri, karna selain Ayah dan Ibunya, Lu Yiran lah orang yang juga selalu memberi perhatian pada Xi Bao asli, meskipun Lu Yiran melakukannya dengan perasaan kesal dan marah, bahkan di agenda itu juga menuliskan kalau Xi Bao asli tidak akan pernah membenci Lu Yiran.
" Konyol " batin Xi Bao saat mengingat kembali catatan itu, andai itu terjadi pada dirinya di kehidupan pertamanya, pasti dirinya akan mendepak orang seperti Lu Yiran, tapi bagaimanapun juga sebagai balas budinya pada pemilik raga asli karna jiwanya sudah menempati raganya , Xi Bao akan melakukan yang menjadi keinginan pemilik raga asli, terutama membuat kedua orang tua pemilik raga asli selalu tersenyum bahagia.
Di kediaman lama keluarga Wang, seorang wanita panik saat di kunci di dalam ruangan yang gelap gulita tanpa ada cahaya sedikitpun.
Brakk
Brakk
Brakk
" Kak Ah Peng, tolong buka pintunya, aku takut!! " teriak Gu An An yang sudah sangat ketakutan.
semangat/Determined//Determined//Determined/
tidak nikmat 😂ceritamu bagus thorrr lov u lanjut😘
up
up
LAGI kk