NovelToon NovelToon
Duda Perjaka Dan Cegilnya

Duda Perjaka Dan Cegilnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta setelah menikah
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lisdaa Rustandy

Damian, duda muda yang masih perjaka, dikenal dingin dan sulit didekati. Hidupnya tenang… sampai seorang cewek cantik, centil, dan jahil hadir kembali mengusik kesehariannya. Dengan senyum manis dan tingkah 'cegil'-nya, ia terus menguji batas kesabaran Damian.
Tapi, sampai kapan pria itu bisa bertahan tanpa jatuh ke dalam pesonanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lisdaa Rustandy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duda Perjaka

"Damian, kamu nggak mau ikut ke rumah Tante Maya?" tanya Bu Santi, ibunya Damian.

"Nggak, deh. Aku mau di rumah aja, lagi nggak pengen ke mana-mana, Ma," jawab Damian malas.

"Ya sudah kalau kamu nggak mau ikut, nggak apa-apa. Tapi kamu nggak akan bisa lihat Tante kamu menikah, loh!" Bu Santi mencoba memanas-manasi Damian agar dia ikut.

"Ya nggak apa-apa, Ma. Lagian, ada atau nggaknya aku nggak akan ngaruh ke pernikahannya Maya," ujar Damian tak peduli.

"Dasar kamu ini! Lebih baik kamu segera cari calon istri. Kamu harus menikah lagi supaya kamu nggak kayak manusia kulkas lagi, huh!" Bu Santi mengomel lalu pergi, meninggalkan anaknya yang dingin bak kulkas dua pintu itu.

"Memang apa hubungannya dengan pernikahan?" gumam Damian cuek.

Damian kembali merebahkan tubuhnya di kasur. Hari ini, dia sedang tak ingin ke mana-mana. Dia cukup malas untuk beranjak dari rumahnya.

Hari ini, Maya akan melangsungkan akad nikahnya, tapi Damian tak mau ikut ke acara pernikahan tantenya itu. Baginya, kehadirannya takkan mengubah apa pun.

Terlebih lagi, Damian dan tantenya cukup sering ribut. Maya yang cerewet dan Damian yang dingin serta cuek membuat mereka seperti kucing dan anjing.

Maya adalah adik bungsu dari Bu Santi, ibu Damian. Usianya tak jauh berbeda dengan Damian, karena mereka hanya terpaut dua tahun. Maya lebih tua dari Damian.

Mereka sudah dekat sejak kecil, hanya saja karena perbedaan sifat, keduanya jadi sering bertengkar. Namun, kedekatan mereka sangatlah kental, bak adik dan kakak.

Maya baru menemukan cinta sejatinya di usia 31 tahun, dan hari ini adalah pernikahannya.

Sementara itu, Damian adalah seorang duda muda yang tampan, gagah, dan... masih perjaka.

Bagaimana bisa?

Tentu bisa, karena Damian masih perjaka ting-ting.

Walaupun statusnya seorang duda, Damian belum pernah melakukan hubungan badan dengan siapa pun, termasuk mantan istrinya sendiri.

Apakah Damian impoten?

Tidak. Dia pria dewasa yang normal. Bahkan, mungkin setiap wanita akan menginginkan dirinya karena wajahnya sangat tampan dan tubuhnya sempurna.

Damian adalah pria populer sejak duduk di bangku SMP. Wajah tampannya selalu menjadi idola para cewek.

Namun, Damian yang sifatnya dingin dan cuek itu sulit untuk jatuh cinta. Dia tak pernah mempedulikan gadis-gadis yang bersorak menyebut namanya dan memujanya.

Bagi Damian, mereka tak lebih dari sekadar gadis murahan yang mengejar-ngejar cinta seorang pria yang tak menyukai mereka.

Namun, kekokohan hati Damian akhirnya runtuh juga saat dia bertemu dengan Mirabella, teman kuliahnya yang satu jurusan dengannya.

Gadis cantik berambut blonde itu berhasil memikat hati Damian hingga dia tergila-gila dan jatuh cinta padanya.

Karena merasa cocok, keduanya pun menjalin hubungan selama kuliah hingga lulus dari universitas.

Damian menjadi CEO di perusahaan ayahnya. Dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.

Dua kakak laki-lakinya juga sudah jadi CEO di cabang lain milik ayahnya.

Kakak pertama Damian sudah menikah dan memiliki dua anak yang lucu. Sementara itu, kakak keduanya masih betah membujang di usia 35 tahun. Dia memiliki sifat yang sama dengan Damian—cuek dan dingin.

Damian dan Bella menjalin kasih selama lima tahun dan sepakat untuk menikah pada tahun kelima hubungan mereka.

Damian sangat bahagia ketika berhasil menjadikan Bella sebagai istri sahnya. Kebahagiaan yang sangat dinantikannya akhirnya tercapai.

Tapi...

Sayang sekali, Damian hanya bisa berbahagia menyandang status suami dari Bella, namun tak bisa memiliki Bella seutuhnya.

Mengapa?

Karena Bella tak benar-benar menyerahkan dirinya kepada Damian sebagaimana mestinya.

Di malam pertama mereka, Bella menolak ajakan Damian untuk melakukan penyatuan yang amat dinantikannya.

Damian pikir, Bella belum siap secara batin untuk menerimanya, maka dia memilih untuk sabar menunggu.

Namun, hingga dua bulan setelahnya, Bella masih tak juga memberikan hak Damian. Lagi-lagi dia menolak dengan dalih belum siap.

Hal itu membuat Damian curiga. Dia pun menyusun rencana untuk mencari tahu alasan Bella selalu menolaknya, padahal Bella jelas mengatakan bahwa dia mencintai Damian.

Lalu, mengapa dia menolak?

*****

Flashback...

[Tiga Bulan Lalu]

Hari itu, Damian tampak sangat gagah dengan setelan jas hitam dan pecinya. Ia telah duduk bersila di depan penghulu, bersiap untuk melangsungkan prosesi akad nikah.

Mirabella, atau biasa disapa Bella, adalah calon istrinya yang sangat cantik. Damian sangat memujanya, hingga pria berhati dingin itu bertekuk lutut padanya.

Hari itu, wajah-wajah bahagia tampak memenuhi aula tempat pernikahan Damian dan Bella dilangsungkan. Setelah keduanya mengucap janji suci di depan penghulu, kebahagiaan semakin terpancar di wajah mereka.

Damian sangat bahagia bisa menikahi gadis yang amat dicintainya itu. Ia sudah membayangkan malam panjang yang akan menjadi awal kisah hidup baru mereka.

Malam itu, Damian langsung membawa Bella ke rumah pribadinya. Ia telah menyiapkan berbagai macam kejutan untuk menyambut istrinya.

Kamar pengantin yang berhiaskan lilin-lilin aromaterapi, tempat tidur yang ditaburi kelopak mawar merah, serta foto-foto mereka yang menghiasi ruangan itu. Bunga-bunga harum mewangi semerbak, melengkapi keindahan kamar pengantin yang telah disiapkan Damian. Suasana romantis pun semakin terasa.

Damian membawa Bella masuk ke dalam kamar pengantin mereka. Ia sudah sangat menantikan momen itu, di mana ia bisa memiliki Bella sepenuhnya.

Tanpa basa-basi, Damian memeluk Bella dari belakang, menghirup aroma tubuhnya, dan menciumi tengkuknya dengan lembut. Ia sudah tak sabar untuk mendapatkan haknya yang selama ini ia tunggu.

Tangannya mulai menggerayangi tubuh Bella, menyusuri setiap lekuknya. Baginya, Bella adalah miliknya, dan ia berhak melakukan apa pun yang diinginkannya terhadap Bella.

Damian melepaskan seluruh pakaian mereka hingga keduanya telanjang bulat.

Namun, ketika Damian sudah membaringkan Bella di atas kasur dan bersiap untuk menunaikan kewajibannya sebagai suami, Bella dengan cepat menolaknya.

"Tapi kenapa? Ini kan malam pertama kita," tanya Damian heran. Bukankah ini yang didambakan setiap pasangan pengantin baru?

Mengapa Bella menolaknya?

"Aku belum siap, Dami. Lain kali saja, ya," jawab Bella, menutup kembali tubuhnya dengan selimut.

"Belum siap kenapa, Bell? Aku sangat menunggu malam ini. Aku sangat mencintai kamu. Inilah momen yang paling aku tunggu selama hidupku bersamamu, Bella," ucap Damian, masih tak mengerti mengapa istrinya menolak dirinya.

Bella tak menjawab. Ia kebingungan mencari alasan agar Damian tidak meminta haknya malam itu.

Bella hanya diam dengan raut wajah bingung, sambil menutupi tubuhnya yang tadi sudah ditelanjangi oleh Damian.

Namun, Damian tak mau mengulur waktu untuk mendapatkan haknya. Ia kembali mendekati Bella.

Tanpa meminta izin, Damian mulai menciumi leher Bella. Napasnya memburu. Gairahnya sudah memuncak. Ia membutuhkan pelampiasan.

Namun, dengan cepat Bella mendorong tubuh Damian hingga pria itu terpental dan jatuh ke lantai.

Damian sangat terkejut dengan reaksi Bella. Ia tak mengerti mengapa istrinya bersikap seperti itu.

"Maaf, Dami. Aku bilang aku belum siap. Aku akan melayani kamu setelah aku siap!" Bella menatap Damian dengan ketakutan.

Mendengar itu, Damian tak bisa memaksa, meskipun hatinya sangat kesal. Ia berusaha memberi toleransi kepada Bella. Ia berpikir mungkin Bella memang belum siap menerima dirinya sepenuh hati.

Nafsu yang tadi memuncak dan gairah yang sudah menggebu harus padam kembali. Damian menelan pil pahit di malam pertamanya karena penolakan sang istri.

Awalnya, Damian tak begitu mempermasalahkan sikap Bella. Ia berpikir Bella hanyalah seorang gadis yang baru menikah dengannya, butuh waktu untuk mempersiapkan diri. Maka dari itu, Damian tak mau ambil pusing dan mencoba berpikir positif.

Namun, hari demi hari berlalu. Tak ada perkembangan dalam hubungan mereka. Damian sering meminta haknya kepada Bella, tetapi istrinya itu selalu menolak dengan alasan belum siap.

Alasan yang sama terus-menerus diberikan Bella agar Damian tidak meminta haknya lagi.

Dua bulan berlalu, tetapi Damian masih belum mendapatkan haknya. Hubungan mereka semakin memburuk. Bella semakin menjauh, bahkan tak mau disentuh oleh Damian.

Hal itu membuat Damian frustrasi.

Pernah suatu malam, Damian memaksanya untuk memberikan hak sebagai seorang suami. Namun, Bella kembali menolak mentah-mentah. Gadis itu malah menangis seakan dirinya telah dinodai oleh Damian.

Padahal, malam itu Damian tak melakukan apa pun. Ia hanya sedikit menggertak agar Bella mau memenuhi kewajibannya.

Melihat Bella menangis, Damian menjadi tak tega. Ia pun mengurungkan niatnya.

Setelah malam itu, Damian mulai menaruh curiga pada istrinya. Mengapa Bella terus-menerus menolaknya? Padahal, sebelum menikah, Bella tampak sangat mencintainya.

Kecurigaan itu terus menghantui Damian. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk mencari tahu sendiri kebenaran tentang istrinya.

Suatu hari, Bella meminta izin untuk pergi bertemu dengan temannya. Katanya, mereka sudah berjanji untuk bertemu di rumah temannya itu.

Damian membiarkan Bella pergi, lalu mengikutinya dari belakang dengan mobilnya.

Damian sangat yakin jika Bella berselingkuh, dia akan memergokinya tengah berselingkuh dengan pria lain dan menghukumnya. Itulah yang ada di benak Damian saat itu.

Begitu sampai di rumah temannya, Bella disambut oleh seorang wanita muda. Mereka langsung masuk.

Damian turun dari mobilnya dan mengendap-endap masuk ke pekarangan rumah itu. Dia mengintip ke dalam, tetapi Bella dan temannya tak ada di sana.

Damian pun pergi ke sebuah jendela yang tampaknya adalah jendela sebuah kamar. Dia mengintip dari celah tirai yang sedikit terbuka.

Apa yang dilihat Damian sangatlah mencengangkan. Dia melihat istrinya tengah bergumul di atas kasur tanpa sehelai benang pun. Mereka bermain dengan liar.

Namun, bukanlah lelaki yang bergumul dengan Bella, melainkan teman wanitanya tadi. Mereka bermain sangat agresif dengan menggunakan mainan dewasa.

Akhirnya, Damian tahu alasan istrinya tak mau melayaninya selama ini. Bukan karena Bella belum siap, tetapi karena Bella tak menyukainya. Wanita itu menyukai sesama jenis.

Mengetahui kebenaran yang pahit, Damian pun pasrah. Dia bertekad untuk menyerah mempertahankan mahligai rumah tangga yang baru dibangunnya selama dua bulan itu.

Damian menceraikan Bella hari itu juga dengan perasaan yang berat, karena dia sangat mencintainya. Namun, dia juga tak bisa terus mempertahankan wanita yang tak mencintainya, bahkan menyimpang dari adat dan kebiasaan manusia normal pada umumnya.

Damian menceraikan Bella tanpa mengatakan fakta tentang Bella kepada keluarganya atau siapa pun. Dia hanya mengatakan bahwa dirinya dan Bella sudah tak ada kecocokan satu sama lain dan sepakat untuk bercerai.

Bella pun tak menolak ketika Damian menceraikannya, karena dia paham bahwa Damian sangat kecewa karena dirinya tak jujur sejak awal.

Setelah bercerai dengan Bella, Damian enggan untuk menikah lagi. Dia bahkan menutup pintu hatinya untuk wanita mana pun. Dia tak mau kecewa lagi.

Bu Santi, ibu Damian, tak jarang memperkenalkan gadis-gadis muda nan cantik kepada anaknya itu, berharap Damian mau membuka hatinya kembali dan menikah lagi.

Namun, Damian seolah telah mati rasa. Dia tak menyukai satu pun dari mereka. Dia mengacuhkan setiap wanita yang menyukainya.

Damian seolah memiliki trauma atas perempuan. Dia berencana untuk tak menikah lagi dan menjadi duda selamanya.

BERSAMBUNG...

1
amilia amel
duhhhh gedeg banget sama si Bella, masih merasa sok karena dia pikir Damian masih begitu mencintainya
padahal Damian sudah menemukan pelabuhannya
amilia amel
nanti kalo ketemu Bella lagi kamu berubah pikiran lagi....
selesaikan dulu masa lalumu dam
amilia amel
tenangkan dirimu ale.... pergilah untuk mengobati hatimu dulu
amilia amel
sabar ya Aletha, kalo Bella pake cara licik untuk mendapatkan damian kembali
kamu harus menggunakannya cara yang lebih licik tapi elegan untuk menjaga Damian yang sudah jadi milikmu
amilia amel
duh sweet banget Damian, walaupun belum sepenuhnya mengakui perasaannya pada Aletha
amilia amel
pasti sebagai perempuan apalagi istri, sedih sekali dengan kalimat seperti itu apalagi yang mengucapkannya sang suami
amilia amel
awas ketagihan lho Dam....
amilia amel
gak sabar saat Aletha tau kalo Damian laki-laki normal
amilia amel
ceritanya bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!