Teruslah abaikan dan sakiti aku sampai cinta ini berubah menjadi dendam!.
.......
Jhonson hanya menganggap nya adik , tapi Achilles mencintai nya!.
"Bagaimana pun itu aku akan berjuang untuk mendapatkan cinta kak Jho?" pernyataan Achilles.
" Tapi dek , kakak hanya menganggap kamu adik dan rasa itu tidak akan pernah berubah ." jawab Jhonson.
" Aku mencintai kakak, lihat cinta aku kak, hiks " tangis Achilles menatap punggung Jhonson yang perlahan menghilang ditengah keramaian orang-orang.
yuk baca⬆️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Belajar mencintai diri sendiri
" Papi tau , Achi menyayangi Jho tapi Achi juga harus sadar kalau Jho tidak mencintai Achi dan kita tidak bisa menyalahkan Jho jika memang dihatinya tidak ada rasa cinta untuk Achi " ucap Papi yang memang juga tidak menyalahkan Jho kalau memang dia tidak cinta ya bagaimana lagi .
" Achi nggak nyalahin kak Jho kok Pi , mungkin memang Achi aja yang terlalu berharap dan mulai hari ini Achi akan belajar menghapus perasaan Achi sama kak Jho " ucap Achi yang diangguki kedua orang tua nya .
" Balas dendam terbaik adalah berdamai dengan keadaan bukan menjadi lebih baik untuk menandingi seseorang, jadi Achi harus berubah dan tunjukkan kalau Achi juga layak untuk dicintai " ucap Mami mengecup kening putri nya .
" Baik Mi" kata Achi yang sebenarnya sangat hancur hati dan perasaan nya tapi nasehat dan dukungan dari kedua orang tuanya membuat Achi menjadi kuat .
" Ingat kembali cintai diri sendiri terlebih dahulu " ucap Papi memeluk putrinya yang sangat dia sayangi .
...........
Malam harinya.
" Baiklah , jika itu yang kak Jho inginkan Achi bakalan berhenti mencintai kakak" ucap Achi yang berdiri di balkon kamarnya menatap foto Jho .
" Tapi ini nggak adil , kakak menyia-nyiakan rasa cinta ku yang terlalu besar dan tunggu lah pembalasanku" ucap Achi menatap ke langit malam dan tiba-tiba menghapus air matanya.
" Selama ini aku terlalu baik dan terlalu peduli pada kakak , tapi mulai detik ini aku tidak akan lagi menjadi garda terdepan untuk kakak , Aku menyerah " ucap Achi masuk kedalam kamar dan menutup pintu balkon .
..........
Seminggu kemudian.
" Akkkkk" Jho mengelus kepala nya yang terasa sakit setelah beraktivitas sejak pagi .
" Sepertinya aku lupa minum obat selama 4 hari ini " ucap Jho membuka laci meja kerjanya lalu mengambil obat .
" Kalau mau minum obat kakak harus makan dulu ya " begitu Jho membuka tutup botol obat seketika Jho teringat ucapan Achi yang selalu mengingatkan dia minum obat setiap hari sejak dulu .
Jho memanggil bodyguard nya " Apa seminggu ini Achi benar-benar tidak ada mengirimkan aku makan siang ?" tanya Jho yang dibalas gelengan oleh bodyguard nya .
" Yasudah , pesankan makanan aku ingin minum obat " ucap Jho yang diangguki bodyguard nya.
" Kamu kemana aja dek udah seminggu nggak ada kabar " ucap Jho menelfon Achi karena rindu dengan adik nya yang biasanya selalu datang .
" Kamu dimana dek ?" tanya Jho begitu Achi menjawab telfon .
" Dikampus Kak kenapa?" tanya Achi .
" Kamu kenapa seminggu ini nggak ada main kekantor kakak " ucap Jho .
" Nanti aku kekantor kak Jho jemput Papi " ucap Achi lalu berpamitan untuk menutup telfon karena dia akan masuk kelas selanjutnya.
Sekitar jam 2 sore Achi datang keperusahaan Jho membawa paper bag berisi makan siang untuk Papinya dan Achi duduk disofa tunggu lantai dasar tidak seperti biasanya yang selalu masuk ruang kerja Jho .
Walaupun bodyguard Jho sudah menawari sedari tadi karena Jho masih meeting bersama investor termasuk Papi Achi.
" Nggak usah Om Achi duduk disini aja tunggu Papi " ucap Achi yang merasa lapar membuka kotak bekal yang juga dia bawa untuknya lantaran tidak sempat makan setelah memasak .
" Ehhhh, kak Gavin " panggil Achi begitu melihat Gavin yang baru masuk berdiri di lantai dasar seperti nya sedang menunggu seseorang.
" Ehhh, Princess kamu ngapain disini ?" tanya Gavin dengan senyum hangatnya menghampiri Achi yang duduk disofa tunggu dekat pojok ruangan .
" Aku tunggu Papi " ucap Achi .
" Sama , aku juga menjemput Papi kesini tapi kata resepsionis masih meeting" ucap Gavin tersenyum lalu duduk disebelah Achi agar bisa lebih dekat .
" Kakak dari kantor ya ?" tanya Achi menatap Gavin yang masih memakai stelan jas lengkap .
" Iya " ucap Gavin tersenyum melihat Achi yang makan sampai mulutnya seperti ikan buntal .
" Ehhh, iya kakak mau makan " kata Achi menawari nasi dalam kotak bekal diatas pangkuan nya.
" Nasinya cuma sekotak malah menawari aku " tawa Gavin .
" Hehehe, kalau yang satu itu punya Papi aku tapi kalau kakak mau kita kan bisa berbagi ?" ucap Achi yang juga tidak keberatan dan kebetulan dia juga baru makan dua suap .
" Ya sudah bagi aku , sepertinya enak itu udang Jimbaran ya " kata Gavin yang memang sangat suka menu itu .
" Iya, kakak suka ?" tanya Achi dengan excited langsung menyuapi Gavin .
" Aku masak sendiri " ucap Achi .
" Wahhh, kamu hebat dong bisa masak sendiri " ucap Gavin sampai bertepuk tangan dan itu membuat Achi tersenyum malu karena ada yang mengapresiasi masakan nya.
...........
Jho keluar ruang meeting bersama Daddy nya dan juga beberapa kolega bisnis .
" Mana putramu Lex?" tanya Daddy yang berjalan beriringan dengan para sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu.
" Sebentar mana ya dia , tadi katanya sudah datang ?" ucap pria itu menatap dilantai dasar mencari putranya yang sengaja dia suruh datang karena ingin dikenalkan pada sahabat lama nya .
" Itu dia " tunjuk Papi Achi kepojok ruangan dan terlihat Achi dan Gavin sedang asik bercerita sambil makan .
Achi terlihat asik bercerita sambil makan dan sesekali juga menyuapi Gavin yang mendengarkan ceritanya.
Jho benar-benar tidak bisa diam entah kenapa secara tiba-tiba nalurinya mendesak Jho untuk menghentikan Achi menyuapi pria itu .
Rasanya Jho tidak terima karena biasanya Achi selalu makan sekotak berdua dengan nya , kenapa sekarang malah menyuapi pria lain .
" Kak Jho " kaget Achi yang akan menyuapi Gavin lagi tapi tiba-tiba Jho yang datang tanpa mereka sadari memakan suapan itu.
" akkkh" belum 1 menit Jho menelan suapan itu terlihat bintik-bintik merah di lehernya dan detik berikutnya Jho sudah merasakan gatal yang menyiksa .
" Kak Jho kenapa ?" sekeras apapun Achi mencoba terbiasa tetap saja dia tidak bisa diam melihat Jho kesakitan.
" Om Kak Jho kenapa?" tanya Achi yang melihat tiba-tiba tubuh Jho di penuhi bintik merah .
" Dia itu alergi udang " ucap Daddy yang langsung menelfon dokter pribadi nya setelah melihat ada udang di nasi yang sebelumnya Jho ikut makan .
Seketika Achi teringat kejadian 2 Minggu yang lalu ketika dia melihat Jho membuang makanan yang Achi masak , ternyata dia memang alergi udang .
Semakin lama gatal yang Jho rasakan tidak tertahankan sehingga Daddy memutuskan untuk membawa Jho kerumah sakit saja .
" Daddy urus aja meeting selanjutnya, aku kerumah sakit sama Achi aja " ucap Jho yang walaupun sudah tidak tahan tapi masih memikirkan pekerjaan.
" Ayo dek " ucap Jho memegang tangan Achi walaupun bodyguard nya sudah menunggu .
" Achi nggak bisa kak soalnya," Jho langsung menatap Achi dengan mata sayu nya ketika untuk pertama kalinya Achi menolak mendampingi nya .
bolak/ik mantengin akhirnya up jg