Violet gadis berusia dua puluh dua tahun sedang mekar-mekarnya dan semangat menggapai cita-cita tapi tiba-tiba ia di jodohkan oleh orang tuanya dengan seorang pria yang usianya jauh lebih tua selisih hampir duapuluh tahun bernama Frans, duda kaya raya yang misterius.
Di tengah pernikahan yang seumur jagung Violet harus menerima kenyataan jika Frans mandul.
Jangan lupa like dan subs serta follow agar author tetap hidup karyanya. 🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Black Card
Di ruang kerjanya Frans melihat rekaman Cctv di rumah. rahangnya mengeras dan terlihat mimik wajahnya menegang karena ia melihat sosok Catherine di rekaman Cctv tadi pagi.
"Permisi tuan, ini kopi anda" kata Mina sambil berhati-hati meletakkan secangkir kopi di atas meja kerja Frans.
"Untuk apa wanita itu datang tadi pagi?!" tanya Frans pada Mina.
Mina terdiam ketakutan, ia sudah tahu pasti Frans akan bertanya soal Catherine yang tadi pagi datang berkunjung ke rumah.
"Bukankah aku sudah berpesan pada kalian jangan sampai wanita itu menginjakkan kakinya di rumah ku!"
"Maaf tuan, saya sudah mencoba mencegah tapi nyonya Catherine memaksa masuk" Kata Mina menu Duk penuh penyesalan dan rasa takut.
Frans mendengus kasar, sorot matanya terlihat begitu benci pada mantan istrinya yang sudah berkhianat.
"Pergi!"
"Baik tuan" Mina bergegas meninggalkan ruang kerja majikannya dan kembali ke ruang belakang.
Sementara Frans dengan seksama mengamati dan mendengar pa saja yang Catherine katakan pada Violet.
Frans bernapas lega setelah mendengar Catherine tidak mengatakan hal yang macam-macam pada Violet. Frans tersenyum menang melihat titik kecemburuan di wajah Catherine. ia mengusap wajahnya lalu menyesap kopi yang tadi di antarkan Mina. Frans mengerutkan keningnya, kopi itu tidak seperti biasanya rasanya lebih enak dan takarannya juga pas. Frans kembali menyesap kopi di cangkirnya. pikirannya sedikit lebih rileks sekarang.
Sepertinya aku harus bicara pada gadis itu...
Frans berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamar pribadinya yang sekarang di tempati Violet. Frans membuka pintu, ia berjalan perlahan menatap Violet yang terbaring meringkuk tertidur pulas di atas ranjang. terlihat ponsel Violet masih menyala memperlihatkan rekaman video dirinya bersama ayah, ibu dan juga adiknya.
Frans meraih ponsel itu, ia lalu mematikannya dan meletakkan benda itu di atas meja di samping tempat tidur. di pandangnya dengan seksama wajah Violet, gadis itu baru berusia dua puluh dua tahun terlihat masih begitu muda dan sedikit kekanakan. untuk sekian detik Frans hampir terhanyut oleh kecantikan Violet. ia bergas menyadarkan dirinya sendiri dan berjalan keluar dari kamar. malam ini Frans memilih tidur di kamar tamu lagi. ia belum siap jika berada satu kamar dengan Violet. meski sudah sah sebagai suami istri tapi Frans tidak nyaman dengan keberadaan Violet.
***
Violet terbangun saat alarm di ponselnya berbunyi, tepat pukul lima pagi. ia sedikit terkejut mendapati ponselnya berada di atas meja. seingat Violet ia ketiduran saat melihat koleksi video keluarga di ponselnya.
Violet tidak ambil pusing soal letak ponselnya yang berubah, ia bergegas ke kamar mandi untuk mandi.
Selesai mandi Violet berganti pakaian celana kain berwarna putih dan baju berbahan satin berwarna navy. ia mengikat rambut panjangnya agar wajahnya terlihat lebih segar.
Pukul enam pagi Violet turun ke lantai utama untuk memeriksa Mina dan pelayan lain yang terlihat sibuk bekerja seperti biasanya.
"Pagi semua" sapa Violet dengan senyum sumringah menampakan lesung Pipitnya.
"Selamat pagi nona" sapa Mina dan yang lain.
"Apa aku bisa mengerjakan sesuatu?" tanya Violet.
"Nona, sebaiknya anda jangan disini maaf bukannya saya mengusir tapi kalau tuan melihat nanti bisa marah"
"Pak Frans tidak akan peduli"
"Nona tolong jangan mempersulit kami" kata Mina cemas.
"Baiklah Mina, kalau begitu aku akan pergi ke halaman saja untuk menghirup udara segar"
"Iya nona itu jauh lebih baik"
Violet berjalan menuju halaman yang terlihat sedikit berkabut. udara pagi ini benar-benar segar. halaman itu terlihat luas dan asri. pohon Pinus menjulang tinggi di beberapa titik lalu tanaman berbagai jenis bunga terlihat semakin mempercantik halaman.
Pandangan Violet terhenti menatap Frans yang sedang olah raga pagi. pria itu mengenakan stelan santai. postur tubuhnya yang tinggi tegap terlihat macho dengan otot yang terlihat di lengan.
Frans menoleh ke belakang, untuk sekian detik pandangan kedua ya saling beradu. Violet memundurkan sedikit langkahnya lalu memalingkan wajahnya dari Frans menatap kejauhan.
Frans berjalan mendekat ke arah Violet, ia ingin berbicara sesuatu pada istrinya.
"Aku ingin bicara" kata Frans dingin, sedingin udara pagi di halaman rumah mewah itu.
"Ikut denganku" kata Frans berjalan memasuki rumah sembari menyeka keningnya dengan handuk kecil.
Frans berjalan menuju uang kerjanya, Violet dengan patuh mengikuti dari belakang. pria itu membuka laci meja dan mengambil sesuatu. Frans lalu meletakkan sebuah black card platinum di atas meja kerjanya tepat di hadapan Violet.
"Itu untuk mu, kau bisa membeli apapun yang kau suka" kata Frans.
Violet terdiam menatap black card di hadapannya.
"Aku tidak memerlukan benda itu pak Frans"
Frans terdiam menatap istrinya yang terkesan sombong karena menolak pemberiannya. setiap wanita pasti akan senang jika di beri kartu itu tapi Violet tidak.
"Apa mau mu?"
"Bekerja"
"Bekerja?"
Tak doain semoga sakitnya segera sembuh. Amiieeenn 🤲
Btw mungkin si Ibas dari dulu udah naksir sama Natalie, tapi karena dia sadar kalo statusnya berbeda jauh dg Natalie makanya Ibas memendam rasa sukanya pada Natalie. Natalie itu 11:12 seperti Frans, ketus dan sikapnya dingin tapi kalo udah sama orang yg disayang bakalan baik dan perhatian bgt.🤭 semoga Frans dan Natalie cepet diberi momongan supaya kebahagiaan mereka bertambah lengkap.