NovelToon NovelToon
KEKASIHKU BERUSIA DUA RATUS TAHUN

KEKASIHKU BERUSIA DUA RATUS TAHUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Kekasih misterius / Pendamping Sakti / Romansa Fantasi / Fantasi Wanita
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: GazBiya

Rania Vale selalu percaya cinta bisa menembus perbedaan. Sampai suaminya sendiri menjadikannya bahan hinaan keluarga.
Setelah menikah satu tahun dan belum memiliki anak, tiba-tiba ia dianggap cacat.
Tak layak, dan tak pantas.
Suaminya Garren berselingkuh secara terang-terangan menghancurkan batas terakhir dalam dirinya.
Suatu malam, setelah dipermalukan di depan banyak orang, Rania melarikan diri ke hutan— berdiri di tepi jurang, memohon agar hidup berhenti menyakitinya.
Tetapi langit punya rencana lain.
Sebuah kilat membelah bumi, membuka celah berisi cincin giok emas yang hilang dari dunia para Archeon lima abad lalu. Saat Rania menyentuhnya, cincin itu memilihnya—mengikatkan nasibnya pada makhluk cahaya bernama Arven Han, putra mahkota dari dunia lain.
Arven datang untuk menjaga keseimbangan bumi dan mengambil artefak itu. Namun yang tak pernah ia duga: ia justru terikat pada perempuan manusia yang paling rapuh…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GazBiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Rania

Tuan Kaelis berdiri di luar ruangan operasi dengan wajah panik, berjalan mondar-mandir mencoba menenangkan diri. Saat dokter keluar ia segera menghampirinya.

“Bagaimana kondisi putraku, dokter?”

Dokter menatap, lalu diam—mengingat momen aneh itu. Kaelis sadar, mereka pasti menemukan hal yang tidak biasa.

“Tolong rahasiakan hal ini! Dia… keajaiban untuku,” Kaelis menunduk, lalu menatap tajam wajah dokter di hadapannya.

“Ini bukan keajaiban tuan Kaelis, tapi…” dokter terdiam sebentar, lalu menghela napas panjang. “Dia bukan manusia—”

Tak berpikir lagi, Kaelis lansung mengeluarkan cebuah cek kosong. “Silahkan isi sendiri… itu sebuah harga yang pantas untuk rahasia ini.”

Dokter terdiam sebentar— ia tahu jika menolak pengusaha kaya raya di depannya ini mungkin akan tersunggung. Ia pun mengambilnya tanpa ragu, lalu mengangguk paham.

“Dia tidak membahayakan manusia bumi kan? Tuan Kaelis…” tanyanya lagi, sedikit ragu.

“Dia putraku,” tungkas Kaelis tanpa ragu.

Tak lama bed pasien keluar dari ruang operasi, Arven masih terbaring tak sadarkan diri—di bawah pengaruh obat bius. Namun wajahnya penuh keringat dingin, terlihat gelisah.

Sesampainya di ruang rawat Arvenpun sadar, matanya terbelalak melihat pakaian berubah menjadi warja hijau muda dan polos. Kemana Luminerku? Gumamnya panik, jangan-jangan mereka mencurinya.

Kaelis dengan cepat mendekat, “Tuan anda sudah sadar…”

Melihat Kaelis Arven mulai tenang, dia pasti sudah mengantur semuanya. Namun Arven tak menjawab, hanya bergerak turun menuju jendela.

Rasa sakit tiba-tiba merayap di dad4nya—melihat langit sudah gelap, ia sadar telah melewatkan banyak waktu membiarkan Rania dengan pria bengis itu.

“Rania membutuhkanku…” ucap Arven, melirik Kaelis—tatapan gelisah itu nampak jelas.

Pria tua itu membelalak panik, “Tapi anda belum pulih tuan… dokter baru saja mengeluarkan lima belas peluru dari tubuh anda.”

Tatapan Kaelis jelas menahannya.

“Aku tidak minta pendapatmu,” ketus Arven sambil memejamkan mata mencoba pokus mencari posisi wanita pujaannya itu.

Namun karena tidak mendengar suara Rania, Arvenpun kesulitan. Ia berjalan kembali ke ranjang, dengan wajah suram.

“Harus suara? Atau bisa dengan membayangkan wajahnya?”

Kaelis tidak setuju, namun tetap nyeletuk mencari jalan keluar.

Seketika Arven tersenyum, “Kau cerdas pak tua… pantas menjadi CEO.”

Kata-kata itu meluncur, membuat Kaelis terdiam, itu pujian atau ejekan ya? Gumam batinnya. Dan di saat ia sadar, Arven sudah tidak ada di ruangan itu.

Di tempat lain di pertigaan jalan raya kota Velmorra, Arven muncul begitu saja.

“Hahh!”

Matanya membelalak melihat mobil-mobil melaju cepat seolah saling mengejar—bahkan nyaris menabraknya.

TEDEEEETTTT!!

Klakson bertubi-tubi. Orang-orang menjerit. Seorang ibu nyaris menjatuhkan gorengan karena kaget.

“Hhhh! kenapa kesini?” dumel Arven.

“Atau jangan-jangan energiku sedang eror… aku butuh matahari,” ucapnya menatap langit gelap. Namun kemudian ia sadar—tepat di atas kepalanya sebuah papan reklame besar terpampang menampilkan wajah cantik dan body indah Rania—sebagai Brand Ambasador Luxford.

“Hhh! Ini hanya gambarnya—” dumel Arven, namun kembali mendongak—manatap senyum indah di papan besar itu. Seketika rasa rindunya semakin membesar seolah memenuhi semua rongga di dad4.

“Aku harus segera menemukannya,” gumamnya kembali memejamkan mata.

Dalam hitungan detik Arven kembali ke ruang rawat seperti angin yang tiba-tiba muncul. Kaelis langsung loncat berdiri, wajahnya pucat setengah kaget setengah lega.

“Bagaimana, Tuan? Bagaimana keadaannya?” tanya Kaelis tergagap, langkahnya mondar-mandir seperti kipas angin.

Arven cemberut, mukanya datar. “Apanya yang bagaimana? Aku tiba-tiba muncul di tengah jalan. Hampir saja tertabrak.” Nada suaranya singkat dan suara kecilnya seperti anak yang kesal karena mainannya direbut.

Kaelis sedikit keringat dingin. “Ya ampun… itu berbahaya, Tuan! Bagaimana bisa—”

“Bantu aku. Cepat. Pikirkan cara lain.” Arven menatap tajam. Mata beningnya berkilat—kemauan di sana keras seperti batu.

Kaelis menelan ludah. Otaknya berputar cepat, CEO mode ON. Iapun meraih ponsel, menghubungi seseorang.

Sebenarnya ia sendiri tidak yakin, namun dulu saat Arven memintanya agar wanita yang tinggal di lantai tujuh puluh empat itu menjadi pelayannya—yang ternyata adalah Rania, seorang model terkenal istri dari Garren Luxford, Kaelis mulai menyisipkan orang kepercayaan kedalam pengawalan pribadi keluarga Luxford.

Tak butuh waktu lama, ia pun mendapatkan sebuah photo balkon.

“Nyonya Rania ada di Aureline District, tuan Arven.” Ucap Kaelis, menatap bangunan yang tak asing itu.

“Dimana itu?” sahut Arven dengan antusias.

“Rumah lama kita, yang pernah anda belah menggunakan petir.”

Kaelis menyodorkan ponselnya, “Rumah Garren Luxford tepat di Seberang kita, hanya terpisah taman dan lapangan golf saja.”

Arven merebut ponselnya cepat, “Kenapa tidak bilang dari tadi?” ketusnya.

“Ya… saya juga sebenarnya…”

Belum selesai Kaelis bicara, tiba-tiba ponsel itu jatuh kelantai.

Prekk!

Mata Kaelis tersentak kaget menatap ponselnya, lalu sedetik kemudian Arven sudah hilang kembali.

“Huuuuft! Aku harus mulai konsumsi obat jantung jika seperti ini…” gumam Kaelis sambil mengelus dad4nya.

“Tuan Arven sangat berbeda dari Archeon sebelumnya. Dia lebih agresif… tapi dia memanggilku ayah, dan… itu mengharukan,” gumamnya lagi, tersenyum sendiri. Karena bed pasiennya kosong, iapun merebahkan tubuhnya disana.

“Apa karena dia masih sangat muda? Tapi dari photo-photo yang ada… semua Archeon sama mudanya.”

Kaelis terus berceloteh sendiri, hingga ketiduran.

*

Terima kasih sudah membaca novel ini, temukan kejutan lain di bab selanjtnya. Setiap komentar, like, bintang dan Vote dari kamu, adalah sesuatu yang sangat berharga bagi author. Memberi semangat untuk terus menulis, memberi cahaya agar cerita ini sampai ke hati lebih banyak orang.

Jangan lupa Follow ya! Dan baca juga novel author yang lain. Terimakasih & salam hangat.

Penulis yang selalu bersyukur karena ada kalian. Dukung terus karyaku ya kesayangan…

1
☆𝕾𝑶𝑳𝑬𝑫𝑨𝑫☆ᵒⁿᵍⁱˢ𝒩𝒶𝒟𝑒⚫
sampai segitunya kamu sierra,kamu wanita serakah dan berani mendahkan dirimu sendiri yang menginginkan posisi rania,melenyapkan seseorang dengan begitu mudahnya seperti menablek lalat
aaah dasar kuntilanak
☆𝕾𝑶𝑳𝑬𝑫𝑨𝑫☆ᵒⁿᵍⁱˢ𝒩𝒶𝒟𝑒⚫
kelakuanmu garr,sempat-sempatnya makan direstoran mevah,mbok yoo wis ikhlasno rania pergi dari kehidupanmu
toh kamu yaa masih ngladeni si jalànģ itu
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
kayak mamang Kiky dong 🤭
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
matamu baru terbuka sekarang, Garren... sekarang udah tahu klo istrimu didzolimi selama kamu koma.,Cari tahu juga tuh tentang cingkuhanmu itu dia otak yg bikin Rania kecelakaan,jgn mau dirayu terus 🙄
☆𝕾𝑶𝑳𝑬𝑫𝑨𝑫☆ᵒⁿᵍⁱˢ𝒩𝒶𝒟𝑒⚫
aaaah sampai disini aku suka jalan ceritanya/Applaud//Applaud/kamu emang keren thor👍 bikin senyum2 sendiri bacanya🤣🤣🤣
♏®️𝕯µɱσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐: heeh undangan khusus
total 6 replies
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
ternyata archeon juga merasakan normal ya,jantung berdetak kencang klo lagi jatuh cintrong🤣🤣
☆𝕾𝑶𝑳𝑬𝑫𝑨𝑫☆ᵒⁿᵍⁱˢ𝒩𝒶𝒟𝑒⚫
hahaha aku kok kekel sih ini,pdhl bau aroma therapy ran,,menyegarkan🤣🤣🤣
☆𝕾𝑶𝑳𝑬𝑫𝑨𝑫☆ᵒⁿᵍⁱˢ𝒩𝒶𝒟𝑒⚫
astagaaa baru bisa nengok ini novel,,udah numpuk aja,,maaf yaa thor lagi sibuk rl hehe
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
jelaslah sangat berbahaya, mereka itu penguasa bumi 😦🥴😆🤤🏃🏃
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
fiks Arven mulai terjerumus 🤤😆
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
musuh bebuyutan berakhir saling mengagumi 😆
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
gpp sekali" dh, nyicil cosplay jd nyonya rumah 🤤🏃🏃
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
jd ngebayangin perut ditemploki batu bata😦😆
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
harap bersabar Kaelis, anggap sj kau sdg kasih pelajaran biologi pd anak paud🤤😆🏃🏃
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
masih dlm hati sj Arven sdh tau apa yg ada di pikiran Rania🤤
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
bisa ae ngelesnya Kaelis😆
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
Rania masih sj sekata"😆🏃🏃
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
semua orang punya kepentingan masing-masing 🤤🥴
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
buah jatuh tak jauh dari pohonnya. sama" busukk🥴
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
heleh Sierra blm kena karma sj tuhh🥴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!