NovelToon NovelToon
SI ANAK BURU TANI

SI ANAK BURU TANI

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter Ajaib / Fantasi Wanita / Bercocok tanam
Popularitas:59.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tirta_Rahayu

Tita, gadis yang hanya hidup berdua dengan ibunya, karena bapaknya tidak mengakuinya. lebih tepatnya, bapak itu menikah lagi setelah ibunya mengandung dirinya. ditambah lagi banyak orang yang tidak menyukai sang ibu, yang hanya seorang wanita buruh tani diladang orang lain.
sampai akhirnya, tita yang saat itu sedang membantu ibunya membersihkan ladang sawah orang, tidak sengaja tersambar petir sehingga mengundang kehebohan. dan Untung saja dia tidak meninggal, tetapi satu hal yang berbeda dari dirinya. dia mendapatkan sedikit kemampuan, yaitu kemampuan meracik herbal-herbal yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian, dan juga untuk perikanan.
lalu bagaimana perjalanan tita setelah berhasil lolos dari maut itu ?
ikuti terus ya teman-teman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirta_Rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. menangkap ikan di pantai

pagi harinya.

tita dan ibunya Pun bangun, tak lupa Mereka melaksanakan kewajiban mereka sebagai umat beragama. setelah selesai, mereka berdua menyiapkan bekal untuk dibawa ke pantai. Setelah semua persiapan mereka telah selesai, Mereka pun langsung berangkat saat matahari masih belum memperlihatkan sinarnya.

suhu dingin di pagi hari menerpa kulit kering mereka, Untung saja mereka membawa baju panjang untuk mengurangi hawa dingin yang menusuk sampai ke tulang. dan setelah, kurang lebih 20 menit perjalanan, Mereka pun tiba di bibir pantai dengan ombak yang menderu-deru. terlihat, ombak memang sedikit ganas dan memungkinkan orang tidak akan bisa pergi melaut.

"memang sedang musim badai ya Bu..?" ucap tita.

"kita ke sana aja ya Bu. di sana tidak terlalu besar ombaknya." ucap tita sambil menunjuk ke arah sebuah teluk, yang tak memiliki sandaran kapal atau sebuah dermaga.

"kamu yakin nak..?" tanya Ibu Susan.

"insya Allah Bu. ayo kita ke sana Bu.. dan ketika matahari terbit nanti, insya Allah kita sudah memiliki tangkapan." tuturnya dengan yakin. dan Ibu Susan pun langsung menganggukkan kepalanya. Bu Susan pun langsung mengikuti langkah kaki anaknya, dan keduanya pun langsung menuju teluk.

Tita pun langsung menyiapkan umpannya. setelah itu dia langsung menaburkannya ke dalam air yang bergejolak dan juga menimbulkan riak-riak dari gelombang yang menghempas bibir pantai.

Ibu Susan memperhatikan putrinya menebarkan parutan kelapa yang sudah dicampur dengan herbal atau ramuan yang diraciknya itu, hanya bisa menunggu Apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ibu Susan tidak berani mengeluarkan sepatah kata pun, karena takut akan menyinggung perasaan putrinya. di dalam hati, dia juga berpikir secara logika. bagaimana mungkin bisa mendapatkan uang hanya dengan menebar parutan kelapa saja. biasanya ikan itu akan datang dan memakan umpan yang berupa ikan atau yang memiliki aroma amis seperti ikan.

namun lagi-lagi, Ibu Susan hanya bisa melihat dan mengamati saja tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. dia juga tidak tahu kalau parutan kelapa tadi sudah dicampur dengan ramuan herbal yang diracik oleh putrinya ini.

"Apakah cara seperti ini bisa berhasil nak..?" tanya Ibu Susan dengan penuh keheranan. Dan belum saja tita menjawab pertanyaan sang ibu, ikan pun langsung datang berbondong-bondong, dan langsung memperebutkan umpan yang di tebarnya tadi. Sehingga, air laut itu langsung bergejolak, dan percikan airnya langsung mengenai wajah keduanya

Ibu Susan yang melihat hal ajaib seperti itu tentu saja langsung melotot kebingungan sekaligus terkejut. otaknya tentu tak bisa mencerna kejadian seperti ini dengan cepat.

(apa ini ikan..? kenapa.... Kenapa ikan-ikan ini bisa datang begitu cepat dan bahkan sebegitu banyaknya. Apakah ini masih di batas wajar, ? atau sudah tidak wajar lagi.) batinnya dengan mata yang masih melotot melihat ikan-ikan itu berebutan di bawah kaki mereka.

sementara tita yang tidak mempedulikan ibunya langsung mengeluarkan tangguk kecil yang sudah mereka bawa. dan dengan cepat juga dia menyerok ikan-ikan itu dan menyimpannya di dalam ember dengan cepat. Bahkan tak hanya satu jenis ikan yang mendekat, bahkan ada berbagai jenis ikan yang memiliki harga yang tinggi dan juga sangat laku di pasaran. Dan salah satunya adalah udang.

"i-ini... Masya Allah..!!" seru Ibu Susan yang akhirnya tersadar dengan keterkejutannya. bahkan dengan ekspresi wajah yang masih melongo, dia langsung mengambil ember lainnya, yang masih belum terisi.

"ya Allah.. Ya Allah.." ucap Ibu Susan, dan sesekali beristighfar di dalam hatinya. Karena, ini merupakan kejadian yang mungkin sangat mustahil untuk bisa terjadi.

Dan hanya dalam beberapa kali serokan saja, akhirnya ember besar yang mereka bawa itu pun penuh, begitu pula dengan ember yang di pegang oleh ibu Susan.

"Alhamdulillah.. Sudah Bu. Ayo kita jual. Mudah-mudahan laris ya Bu.." ucapnya lagi. Sementara ibu Susan yang masih terdiam dengan pemikirannya, hanya bisa mengangguk dan mengikuti langkah kaki putrinya. Bahkan, dia turut mengisi keranjang dengan udang, dan membawa ember seolah itu bukan barang bawaan yang berat.

sesampainya mereka di pemukiman warga, tita langsung berteriak menjajalkan ikan yang baru saja mereka tangkap di pantai tadi. dan karena para warga memang sudah terbangun untuk melakukan aktivitas mereka di pagi hari langsung pada keluar.

"lauk!! Lauk.. !! Masih segar.. !! Masih segar..!!" teriak tita tanpa merasa malu. para warga pun langsung berhamburan menghampiri mereka.

"Apa ikannya dek..? berapa sekilo..?" tanya warga itu lagi.

"ini ikan kerapu Bu!! ada juga ikan JT yang cocok untuk di bakar-bakar. di sini juga ada udang. sekilonya dijual dengan harga rp50.000, sementara udangnya rp70.000." ucap kita dan membuka tutup ember. para warga yang melihat ikan itu masih melompat-lompat di tempatnya langsung merasa senang.

karena selain harganya murah menurut mereka, ikannya juga masih hidup dan tentunya masih sangat segar.

"boleh dek.. saya beli 2 kilo ya. ikan kerapu 2 kilo dan udangnya sekilo." setelah mendengar itu, tita langsung mengeluarkan sumbangan duduk yang kemarin baru saja dipinjamnya kepada Ibu Amel. kebetulan ibu hamil juga memiliki banyak timbangan yang tidak terpakai.

dan dengan cekatan, tita mengambilkan pesanan orang yang terus datang kepadanya. bahkan Ibu Susan sampai kewalahan menerima uang yang tidak sedikit yang tentunya diberikan kepadanya.

dan hanya sekitar 30 menit saja melayani para pembeli di satu tempat ini, semua ikan-ikan itu pun akhirnya ludes terjual. bahkan udang yang harganya rp70.000 per kilo pun habis tak bersisa.

"masih ada dek..?" tanya sebagian warga yang datang dengan menggunakan sepeda motor.

"waduh maaf ya bang, ikan sama udangnya sudah habis terjual." ucap tita dengan merasa bersalah. dia juga dan ibunya tidak mungkin kembali untuk menangkap ikan lagi. karena kita tidak ingin orang-orang melihat bagaimana cara dirinya menangkap ikan dengan mudah. karena takutnya dirinya akan menjadi target di masa depan.

"oh begitu ya!! berarti kita terlambat dong. besok jualan ke sini lagi nggak dek..? Bu..?" tanya mereka lagi.

"oh besok insya Allah bang kita jualan di sini dan di tempat ini lagi." ucap kita dengan bersemangat.

"kalau begitu, besok tolong sisihkan untuk saya ya dek, Bu. saya beli 10 kilo ikan kerapu, dan juga 20 kilo udang. ini saya juga mau jual di desa sebelah." ucapnya. desa sebelah yang dimaksudkan oleh orang itu adalah desa yang bersebelahan dengan desa mereka. dan tentunya para pembelinya jauh lebih ramai di tempat itu.

walaupun di desa tempat tinggal tita juga tak kalah pembeli.

"baik bang. sebentar saya catat dulu ya bang. tita pun langsung mencatatnya secara darurat.

"sudah bang. insya Allah besok nanti akan saya sisihkan." ucapnya lagi dengan ramah.

"baiklah kalau begitu dek. ini saya kasih dp-nya dulu ya. nanti dihitung saja berapa lagi kurangnya " dan tita yang melihat hal itu dengan cepat menolaknya.

"tidak usah di DP bang.. Abang belinya pas kami sudah jualan di sini saja. yang penting berapa banyaknya nanti insya Allah akan kami sisihkan." ucap titah menolak secara lembut. sementara orang yang menyodorkan uang kepada tita pun ikut tersenyum dan akhirnya tidak memaksakan kehendaknya.

"baiklah kalau gitu. kami pamit ya." Dita dan ibunya pun langsung menganggukkan kepala sebagai tanda persetujuan mereka. dan setelah pembeli itu pergi, tita dan ibunya pun ikut pergi meninggalkan lokasi tersebut.

1
Lala Kusumah
bahagianya ❤️❤️🥰🥰❤️😍😍😘😘
Erna Fkpg
pasti itu saudara tiri tita putri pak Surya yg manja
Lisa: pasti bnget itu Kak..orang koq selalu iri ga mau maju tuh
total 1 replies
Wanita Aries
Si rese ya yg iri dgn kehangatan keluarga tita
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Wanita Aries
Lanjuttt
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
up yang banyakkkkk plissss 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻😭😭😭
Dewiendahsetiowati
pingin liat reaksi orang2 yang selama ini jahat sama keluarga Bu Susan
Erna Fkpg
duh tua bangka satu ni emang GK inget umur udah bau tanah masih mikirin harta emang klau udah mati bisa dibawa apa
Lala Kusumah
dasar nenek lampir 😡😡😡👊👊
Wanita Aries
Si rukmi gendeng.
Kl surya gak tegas ma rukmi makin hancur dah hidupnya
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya
Maria Lina
kok 1 sih kmrn 2 ni 1 hadeh😡😡
Ratu Sanjaya
uhh seruuu banget
Moh Rifti
lanjut
Moh Rifti
up
Irma Minul
luar biasa 👍👍👍
Dewiendahsetiowati
Thor yang bener namanya siapa dibab sebelumnya Anggi dan sekarang Dita
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Maria Lina
jgn lama"up nya thor double"ya ceritanya aku sakua bgus ceritanya💪
Erna Fkpg
ternyata ibu Susan bukan asli anak orang tuanya jangan2 ibu Susan anak orang kaya yg diculik dan dibuang didesa terpencil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!