NovelToon NovelToon
Pembalasan Senyap Sang Istri Sah

Pembalasan Senyap Sang Istri Sah

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Cerai / Penyesalan Suami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Balas Dendam
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nadhira ohyver

Selama ini Tania hidup dalam peran yang ia ciptakan sendiri: istri yang sempurna, pendamping yang setia, dan wanita yang selalu ada di belakang suaminya. Ia rela menepi dari sorot lampu demi kesuksesan Dika, mengubur mimpinya menjadi seorang desainer perhiasan terkenal, memilih hidup sederhana menemaninya dari nol hingga mencapai puncak kesuksesan.
Namun, kesuksesan Dika merenggut kesetiaannya. Dika memilih wanita lain dan menganggap Tania sebagai "relik" masa lalu. Dunia yang dibangun bersama selama lima tahun hancur dalam sekejap.
Dika meremehkan Tania, ia pikir Tania hanya tahu cara mencintai. Ia lupa bahwa wanita yang mampu membangun seorang pria dari nol, juga mampu membangun kembali dirinya sendiri menjadi lebih tangguh—dan lebih berbahaya.
Tania tidak menangis. Ia tidak marah. Sebaliknya, ia merencanakan pembalasan.

Ikuti kisah Tania yang kembali ke dunia lamanya, menggunakan kecerdasan dan bakat yang selama ini tersembunyi, untuk melancarkan "Balas Dendam yang Dingin."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Farah terperanjat, berdiri seketika.

"Astaga! Panas!"

"Ya Tuhan, Farah! Maafin aku! Maafin aku!" Tania memasang ekspresi panik yang meyakinkan, segera mengambil tisu dari meja terdekat dan mencoba membantu Farah membersihkan bajunya.

"Aku ceroboh banget! Maafin aku!"

Dika melompat berdiri, marah. "Tania! Kamu ini bagaimana?"

"Mas Dika, ini kecelakaan! aku panik!" Tania membalas dengan nada sedikit tersinggung, membuat Dika terdiam karena takut terlihat jahat di depan Farah dan ibunya.

Farah menepis tangan Tania dengan kasar. Cairan hangat meresap di bajunya, tapi yang lebih panas adalah tatapan mata Tania yang dilihatnya sesaat—dingin dan penuh arti, bukan tatapan panik seorang istri polos.

Farah menatap mata Tania dalam-dalam. Di balik permintaan maaf yang bertubi-tubi itu, Farah menangkap sinyal: Ini bukan kecelakaan. Wanita ini tahu.

Farah menelan ludah. Tania bukanlah wanita yang mudah ditindas seperti yang Dika ceritakan. Di matanya, Tania adalah lawan yang cerdik. Tumpahan teh ini adalah peringatan dini.

Ketakutan sesaat melanda Farah, tapi dia segera menguasai diri. Rasa ingin memiliki Dika semakin membesar. Dia tidak akan kalah dari wanita licik ini.

"Nggak papa, Kak Tania," ucap Farah, suaranya kini lebih tenang dan penuh tekad.

"Aku akan bersihkan di kamar mandi."

Farah melenggang pergi, meninggalkan Dika dan Tania di ruang tamu.

"Di sebelah sana, Farah! Lurus saja, lalu belok kanan!" teriak Tania dengan nada membantu, menunjuk arah kamar mandi dengan jari telunjuknya, memastikan semua orang mendengar betapa "baiknya" dia.

Farah menghilang dari pandangan. Dika masih mengomel, sementara Tania kembali ke dapur, puas dengan dampak "kecelakaan" kecil yang ia buat, dan kepuasan karena berhasil menunjukkan betapa asingnya Farah di rumah itu.

...----------------...

Farah membanting pintu kamar mandi utama hingga bergetar. Napasnya memburu, bukan karena mual, tapi karena amarah yang mendidih. Dia menatap bayangannya di cermin, wajahnya memerah padam.

"Wanita sialan! Dia pasti sengaja melakukannya!" desis Farah, mengutuk Tania.

Ia yakin betul teh hangat yang tumpah barusan adalah kesengajaan murni untuk mengintimidasi dirinya.

Setelah menenangkan diri sejenak, matanya yang tajam mulai mengamati sekeliling. Alisnya terangkat saat menyadari sesuatu: tidak ada satu pun bingkai foto pernikahan Dika dan Tania di ruangan itu, tidak juga foto kebersamaan mereka. Hanya dekorasi netral. Senyum sinis tersungging di bibir Farah.

"Ternyata benar kata Mas Dika," gumamnya penuh kemenangan.

"Hubungan mereka hampa. Aku bukan hanya selingkuhan nafsu semata, Mas Dika benar-benar mencintaiku."

Keyakinannya menguat. Namun, ingatan akan kejadian barusan kembali memanaskan kepalanya. Dia tidak bisa membiarkan Tania lolos begitu saja.

Farah memperbaiki riasan wajahnya secepat kilat, lalu bergegas keluar, langkah kakinya berdentum keras di lantai marmer, siap melancarkan protesnya.

Farah tiba di ruang tamu. Kosong. Tania tidak ada. Wajah Farah semakin masam.

Sementara Dika sedang duduk di sofa, asyik dengan ponselnya.

"Dika!" panggil Farah keras, suaranya penuh tuntutan.

Dika mendongak kaget. "Ya, Farah? Kenapa?"

"Istri kamu itu sengaja!" sembur Farah, menghampiri Dika dengan gestur mengancam.

"Dia bukan wanita rumahan biasa, kamu harus percaya aku! Tadi dia tumpah hin teh hangat. Untung cuma teh hangat! Gimana kalau air panas dan kulit aku melepuh? Terus besok-besok apa lagi? Emang kamu bisa jamin keselamatan aku selama di sini?"

Dika meletakkan ponselnya, mencoba menenangkan Farah yang emosinya meledak-ledak.

"Farah, tenang. Aku yakin Tania nggak sengaja."

Farah semakin marah, melipat tangannya di dada.

"Lagian kenapa sih harus banget aku tinggal di sini, pura-pura jadi sepupu kamu? Bukannya lebih aman kita tetap seperti biasanya, ketemu di luar? Kalau aku tinggal di dalam gini, yang ada kita malah susah buat bermesraan, apalagi istri kamu itu tiap hari ada di rumah. Kamu mau ninggalin aku bareng istri kamu yang aku yakin dia bukan wanita biasa itu?"

Dika berdiri, mendekati Farah, mencoba meredakan kekesalan wanita itu dengan rayuan.

"Sayang, percaya aku, Tania itu cuma wanita biasa. Ibu rumah tangga. Dia nggak punya kekuatan apa-apa." Dika merangkul Farah dengan lembut.

"Memang Tania berpendidikan tinggi, lulusan desainer, tapi dia orang yang nggak percaya diri sama kemampuannya sendiri. Makanya daripada jadi desainer, dia milih jadi istri aku dan mengabdi di rumah buat aku. Kamu nggak perlu khawatir, percaya aku, dia bukan ancaman untuk kita." Dika tersenyum licik.

"Dan lagi, kalau tiap hari aku lembur yang ada dia malah curiga. Kalau kamu tinggal di rumah ini, lebih mudah untuk kita bermesraan. Mungkin di tengah malam aku bisa masuk ke dalam kamar kamu...."

"Aku gak bisa jauh-jauh dari kamu, Sayang, pengennya tiap hari kita bisa ketemu," Dika mengedipkan sebelah matanya ke Farah dengan genit.

Wajah Farah langsung berseri-seri mendengar pengakuan dan janji Dika. Amarahnya lenyap seketika, digantikan oleh senyum bahagia dan rasa puas. Dia membalas pelukan Dika.

Di sisi lain di ambang pintu ruang keluarga, yang hanya berjarak beberapa meter dari sofa. Tania berdiri mematung. Langkahnya terhenti. Tania bersembunyi di balik pilar.

Suara Farah yang sedikit meninggi karena emosi, dan suara Dika yang mencoba merayu, terdengar sangat jelas.

Kata-kata Dika menusuk telinganya bagai sembilu. Ekspresinya tetap tenang, sedingin es.

"Tania itu cuma wanita biasa. Ibu rumah tangga. Dia nggak punya kekuatan apa-apa."

"...daripada jadi desainer, dia milih jadi istri aku dan mengabdi di rumah buat aku."

Setiap kalimat hinaan yang meluncur dari bibir Dika, pria yang dulu ia bangun dari nol, kini menjadi bahan bakar yang membakar tekadnya.

Air mata tidak jatuh, tidak ada isakan. Yang ada hanyalah kilatan baja di mata Tania.

Oh, Mas Dika, pikir Tania dengan senyum tipis yang mematikan, kamu salah besar. Kamu baru saja membangunkan monster yang selama ini tidur.

Tania mencatat semua: nada suara Dika, gestur Farah, dan betapa buta nya suaminya itu. Bukti terkumpul, dendam terpatri.

Setelah keheningan kembali menyelimuti ruang tamu, Tania dengan topeng yang kembali dikenakannya, melangkah ke ruang tamu.

Ketiga pasang mata langsung tertuju padanya. Sebuah senyum terbaiknya dan sikap ramahnya terpasang sempurna di bibirnya.

Meskipun ingin sekali rasanya Tania menampar mulut Dika yang baru saja menghinanya di belakang, ia menahan diri. Belum saatnya. Tekadnya semakin kuat untuk membuktikan bahwa dirinya bisa menandingi kesuksesan Dika—bahkan menghancurkannya.

"Mas, Ibu, dan juga Farah," sapa Tania ramah, suaranya terdengar lembut dan terkontrol.

"Aku-...." Tania sengaja memberikan jeda pada ucapannya.

Melihat hal tersebut, kekhawatiran menyelimuti wajah ketiganya, dan Ibu Dika lah yang paling Khawatir, rasa bersalah menggerogoti hatinya.

Tangannya meremas sandaran kursi dengan erat. Ingin rasanya dia jujur terhadap Tania, membongkar semua kebohongan putranya yang semakin menjadi-jadi. Tapi dia tidak bisa, mulutnya terkunci oleh loyalitas Ibu dan rasa takut akan Dika.

Bersambung...

1
Sunaryati
Kau hanya akan menggali kuburmu sendiri- Farah
Sunaryati
Ini yang emak tunggu
Sunaryati
Puas
Ma Em
Farah kamu tdk akan bisa melawan kecerdikan Tania , Tania bkn tandinganmu Tania bertindak dgn otak yg cerdik tapi Farah bertindak dgn nafsu bkn Tania yg akan hancur tapi Farah yg akan hancur
Sunaryati
Kutunggu kehancuran Dika dan istri barunya, serta kehilangan rumah yang ditempati sekarang
Batara Kresno
makasih thor udah up 2 bab,nah kan bosoh sh jadi jatuh kan
Batara Kresno: siap ditunggu upnya
total 2 replies
Becce Ana'na Puank
Luar biasa
Sunaryati
Lanjut Thoor, emak ingin Dika dan Farah terusir dari rumah yang ditnggali sekarang.
Sunaryati
Bersoraklah kalian jika tidak malu jingkrak- jingkrak sekalian, dan selanjutnya kalian akan nangis, karena kebalikannya. Semua milik Dika jadi milik Tania karena Tania telah banyak mengumpulkan bukti perselingkuhan kalian lebih dulu, bahkan pengakuan Dika tentang selingkuh dirinya juga direksm oleh Tania, jadi kalian tidak bisa menyangkal. Sedangkan Tania dan Rey bisa menyangkal bahkan bisa membalikkan keadaan dengan tuduhan menfitnah
murni l.toruan
aduh kok aku yang jantungan ya...penasaran banget lanjutkan saja hai para pendosa
Batara Kresno
keren thor lanjut ditunggu upnya ya makasih
Batara Kresno
🤣🤣🤣🤣🤣mampus kan miskin miskin lho bodoh
yuni ati
Menarik/Good/
Eve_Lyn: terimakasih...
total 1 replies
yulian orthe
baru baca.. penasaran apa yg bakalan tania lakukan
Eve_Lyn: ayoo baca kak heheheh
total 1 replies
Batara Kresno
dikira tania bodoh justru kalian yg masuk jebakan 🤣🤣🤣🤣 kasihan dech lho nanti gigit jari mampus
Eve_Lyn: hahaha...
total 1 replies
murni l.toruan
Baru baca saja aku emosi jiwa, Luna temani Tania ya...buat Dika pecundang menyesal
Eve_Lyn: hehehe...terimakasih kak...jangan bosen baca yaa
total 1 replies
Sunaryati
Baru mampir langsung tertarik, ini yang emak suka istri terkhianati membalas dengan elegan membuat pengkhianat kerdil dan satunya kebakaran jenggot. Emak mau kasih 5⭐ jika Tania sudah lepas dari Dika, dan Farah terbongkar keburukannya
Eve_Lyn: terimakasih Mak... hehehehe
total 1 replies
Ma Em
Tania emang yg terhebat semangat Tania maju terus buat Dika dan gundiknya menyesal 💪💪💪
partini
good story 👍👍👍👍👍
Eve_Lyn: terimakasih kakak
total 1 replies
partini
👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!