Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.
Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.
mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?
dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.
kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8.terharu
setelah diperiksa oleh guru di uks riana disuruh untuk pulang beristirahat.
Begitu juga dengan erlangga yang ikut pulang meminta izin pada guru agar mengantarkan riana kerumah.
karna terlalu lama menahan rasa sakit, kini riana tertidur lelap setelah meminum obat.
Dengan telaten erlangga mengurus riana, agar mengurangi rasa sakitnya dia menaruh bantah hangat di perut riana.
"er." lirih riana memanggil erlangga.
Riana terbangun saat hari sudah menjelang gelap. Kini beralih mencari keberadaan erlangga yang tidak ada.
Cukup lama erlangga pergi sehingga membuat riana sedih merasa terbaikan.
"loh sayangku, nyonyaku sudah bangun ternyata." erlangga yang masuk membawa nampan makanan.
begitu erlangga masuk tiba-tiba air mata riana jatuh mengalir membasahi pipi.
"eh! Kenapa nyonyaku ini nangis." kaget erlangga melihat Riana menangis.
Melihat istri kecilnya menangis erlangga langsung memeluk, menenangkan riana dengan lembut.
Cukup lama riana menangis dipelukan sang suami, Kini dirinya merasa aman dan tenang.
"aku kira kamu pergi ninggalin, aku." tatap riana dengan mata sembab.
"gak mungkin dong masa sayangku, cintaku ini ditinggalin." ucap erlangga langsung mencium kening riana lembut.
"jangan gini er." riana langsung menyembunyikan wajahnya dipelukan sang suami.
"Gini gimana sih sayangku." kekeh erlangga gemas.
"nanti aku baper bangsat." umpat riana membuat erlangga syok.
"dari mana kamu tau umpatan jelek gitu? Gak bagus ih jangan jelek masa suami sendiri dibilang bangsat." omel erlangga padang sang istri.
Riana yang mendengar erlangga mengomel pun terkekeh mengingat dulu erlangga sangat cerewet.
_ _ _ _ _
Sabtu sore hari. Seperti yang dijanjikan kini anissa bersama cakra datang untuk berkunjung sekaligus ingin tau dimana riana tinggal.
"Jadi kalian tinggal disini bareng?!" syok cakra ketika datang.
"kalian gak takut di grebek warga tingga berdua." anissa pun tak kalah syok.
"apasih kalian ini gak mungkin lah di grebek. Lagian kita ini suami istri, ngapain di grebek warga." penjelasan riana membuat anissa mau pun cakra kaget.
Yah memang sih bagaimana tidak syok padahal mereka. Masih sekolah bahkan sebentar lagi akan lulus tapi malah sudah menikah bagaimana tidak kaget.
Anissa dan cakra terdiam cukup lama untuk mencerna apa yang dikatakan riana.
" pasti cape kan? Nah silahkan diminum es jeruk buatan erlangga dijamin pasti manis apalagi sambil liatin erlangga yang ganteng ini." tengil erlangga sembari menaruh minuman dimeja.
"makasih paksu." senyum riana membuat erlangga meleleh.
" jangan bilang makasih nyonya mereka kan tamu kita." gemas erlangga menoel hidung riana.
Melihat situasi yang terjadi cakra langsung melotot tidak terima riana sudah menikah.
"PERNIKAHAN INI AKU GAK SETUJU, DASAR BAJINGAN BERANI-BERANI BIKIN RIANA HAMIL DILUAR NIKAH." marah cakra menggebrak meja.
"HAMIL DILUAR NIKAH? WAH PARAH KAMU LANG." anissa pun ikut marah ketika mendengar ucapan cakra.
"HEH! mulutmu itu jelek banget nuduh orang. Gak mungkin loh aku bikin riana hamil" kesal erlangga.
"kalian itu belum denger penjelasan kita udah nuduh aja." riana hanya bisa menghela nafas.
Sebelum mendengar penjelasan dari riana, anissa dan cakra sudah emosi terlebih dahulu.
"ayo kita pulang biar aku yang jagain kamu gak perlu sama bajingan ini." cakra langsung berdiri meraih tangga riana mengajak pergi.
"ish cakra bodoh dengerin penjelasan aku dulu." kesal riana.
"heh! Bodoh itu istriku mau dibawa kemana lepas!" marah erlangga melihat riana hendak dibawa pergi.
terjadilah cekcok sengit antara erlangga dan cakra, meperebutkan riana.
"hey kalian berdua stop kasian itu riana." anissa pun langsung membawa riana duduk.
"maaf nyonya."
"maaf ri gak sengaja."
ucap serempak mereka berdua yang merasa bersalah.
"cakra, aku menikah dengan erlangga itu ada sebab dan kami berdua tidak melakukan zinah seperti yang kamu tuduhkan apalagi sampai hamil duluan."
"ada satu hal yang membuat aku menikah dengar erlangga, kamu sendiri tau kan bagaimana aku hidup. Bunda takut jika meninggalkan aku sendiri apalagi membawa aku ikut bersama bunda juga bahaya maka dari itu bunda membuat keputusan meminta perlindungan keluarga erlangga."
terdiam seribu bahasa cakra mendengar penjelasan dari sepupunya itu. Padahal tadi dia sudah menuduh yang bukan bukan.
"kenapa gak minta perlindungan aku atau bobby ri? Padahal kita pasti bantu apapun yang terjadi mau pun dengan resikonya kita tanggung kok." jawab cakra menunduk sedih.
"bunda pasti punya perhitungan sendiri tentang masalah ini dan lagi aku gak mau melibatkan kalian berdua." tersenyum bangga riana pada cakra yang sudah bisa melindunginya.
"aku gak ngerti arah pembicaraan kalian tapi pasti semua ini dilakukan dengan pertimbangan dan resiko yang sangat besar oleh bunda riana maka lebih baik jangan memperburuk keadaan toh riana dan erlangga nikah bukan karna paksaan atau hamil duluan." anissa pun angkat bicara yang sedari tadi menyimak obrolan mereka.
"iya loh katanya kalian penasaran mau liat aku tinggal dimana, malah sekarang kita argumen gini." sahut riana.
"gimana kalo kita bakar-bakar dihalaman belakang tadi udah disiapin sama bibi." ajak erlangga.
"hmm terserah deh." cakra yang masih kesal karna sepupunya diambil erlangga.
Akhirnya setelah mengambil keputusan mereka pun langsung berjalan menuju halaman belakang yang sudah disiapkan oleh bibi dari siang atas permintaan erlangga.
Riana mau pun anissa dilarang membantu mereka berdua cukup diam saja.
Untuk bagian bakar-bakar semuanya diurus oleh erlangga karna tidak ingin istri kecilnya kecapean, begitu juga dengan cakra yang sangat posesif pada riana bahkan tidak memperbolehkan memegang gelas atau piring sekalipun tidak berat.
"Beruntungnya deh lo ri punya dua bodyguard yang posesif begitu bahkan mereka memperlakukan lo sebagai ratu." keluh anissa iri pada riana yang sangat disayang sepupu dan suaminya.
riana yang mendengar ucapan anissa tersenyum kecut, mengingat sebagaimana anissa diperlakukan oleh keluarganya sendiri.
"nikah aja kalo gitu sama cakra, aku kasih restu deh." goda riana pada anissa yang wajahnya langsung memerah.
"siapa yang mau nikah?" cakra datang membawa makanan, Erlangga yang membawa minuman.
"udah ah gak perlu dibahas mending kita makan, oh iya sekalian kalian nginep disini aja." ucapan riana yang tidak ingin dibantah.
Mendengar perintah seperti itu mereka pun pasrah menurut dari pada riana merajuk.
Mereka pun menyantap makanan hangat yang baru saja dihidangkan.
Hangatnya canda tawa. Serta makan bersama dengan harmonis seperti ini jarang mereka rasakan bahkan dapat disebut tidak pernah terjadi.
Bukan soal makanannya yang mahal tapi kebersamaan yang sangat mahal jarang mereka rasakan. Bahkan dengan keluarga sendiri pun tidak mereka dapatkan. Begitulah hidup bersama tapi tidak saling peduli itulah yang mereka rasakan selama ini.