PERINGATAN AREA ORANG DEWASA YANG MASIH DI BAWAH UMUR DI LARANG MASUK, BTW DOSA KALIAN TANGGUNG SENDIRI YA😄
Bagaimana ya rasanya hidup dengan seseorang yang tidak pernah kita bayangkan?, Ardiy yang merupakan seorang yang sangat di segani oleh teman temannya tiba tiba tidak bisa berkutik ketika Lita sang mama berkata ingin menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya.
laki laki itu sempat menolak, namun dia tidak bisa membantah ketika mamanya mengancam akan menghapusnya dari daftar gak waris jika dia tidak bersedia menerima perjodohan itu.
Pada akhirnya laki laki itu hanya bisa pasrah menuruti keinginan sang mama, padahal posisinya saat itu sedang menjalani hubungan dengan seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model seperti dirinya. Lantas bagaimana Ardiy akan bersikap kepada istrinya nanti? bisakah dia menjalankan perannya sebagai seorang suami? hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. kim22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3,,menggoda
Seorang gadis cantik tampak terburu buru keluar dari fakultas Akutansi, entah apa yang membuat gadis itu tampak seperti di buru waktu, sampai dia tidak memperhatikan jalan saking terburu burunya.
Sementara itu dari arah berlawanan, Ada juga seorang pemuda yang berjalan sambil memainkan ponsel.pemuda itu sangat konsentrasi melihat ke arah ponsel tanpa memperhatikan jalan.
Bruk....
Karna tidak fokus melihat jalan, pemuda itu menabrak seorang perempuan yang berjalan dari arah berlawanan.
"Awww... ". Suara ringisan perempuan yang di tabraknya membuat Ardiy seketika menunduk dan melihat perempuan itu sudah terduduk di lantai.
" Gue minta maaf, gue gak sengaja". Ardiy dengan cepat meraih tangan perempuan itu dan membantunya untuk segera berdiri. " Ada yang sakit enggak?, gue bner bner minta maaf karna gak liat jalan." Ardiy menatap perempuan itu dengan khawatir.
" Gue gak papa kok". Suara lembut perempuan itu, seketika membuat Ardiy terdiam, bahkan ketika perempuan itu mendongak, Ardiy seperti terhipnotis untuk beberapa detik.
" Gue juga minta maaf kak, gue tadi buru buru jalannya". Perempuan itu tersenyum canggung, takut Ardiy akan marah, siapa sih yang gak ngenal seorang Ardiy syahreza, hampir semua anak anak di kampus itu mengenal siapa Ardiy.
Bukan hanya karna paras tampannya, namun Ardiy juga terkenal karna sifat ramah dan humblenya, belum lagi dengan segudang prestasinya.
" Ah iya tidak papa, kita sama sama bersalah". Ucap Ardiy begitu sadar setelah mendengar suara Perempuan itu.
" Astaga.... Handphone lo rusak kak". Ardiy seketika menoleh ke arah benda pipih yang tadi dia mainkan kini sudah mati bahkan kacanya pecah akibat terlempar terlalu jauh.
" Ohh iya gak papa, bisa di perbaiki nanti" . Perempuan itu dengan rasa bersalah memungut handphone Ardiy dan mengembalikan benda pipih yang sudah rusak itu kepada pemiliknya.
" Gue benar benar minta maaf kak". Perempuan itu menunduk merasa sangat bersalah, perempuan itu takut kalo harus ganti rugi, karna dia tau harga handphone itu sangatlah mahal, sementara dirinya tidak punya uang banyak untuk menggantikan handphone itu.
" Lo gak usah minta maaf, gue juga salah kok". Ardiy mencoba menenangkan perempuan yang menabraknya tadi, karna sejujurnya dia juga merasa bersalah telah membuat perempuan se mungil itu sedikit terpental.
" Nama gue putri kak, kalo lo emang mau pertanggungjawaban cari aja gue di Fakultas akuntasi". Perempuan yang mengaku bernama putri itu mengulurkan tangannya ke arah Ardiy. Ardiy yang melihat tangan mungil itu jadi tertawa kecil sambil menyambut uluran tangan putri. " Gue Ardiy , lo juga kalo merasa sakit di salah satu anggota tubuh lo bilang aja sama gue". balas Ardiy sambil tersenyum ramah .
Beberapa mahasiswi yang melihat Ardiy sedang bersalaman dengan putri jadi iri, karna Ardiy sangat jarang suka bersentuhan dengan lawan jenis, kecuali dengan orang orang terdekatnya.
" Cihhh,,, pakai pelet apa si miskin itu sampe berani kenalan sama kak Ardiy ". Salah satu mahasiswi yang merupakan fans fanatik Ardiy berdecihh sinis.
" Emang gak tau diri si putri itu, udah miskin belagu banget mau deketin kak Ardiy ". Mahasiswi yang lainnya menimpali. Dan beberapa di antaranya ikut mencibir dan ada juga yang cuma diem tanpa ingin berkomentar.
" Sayangg.... ". Seorang perempuan berpenampilan seksi tiba tiba datang, sehingga membuat Ardiy dengan reflek melepas tangan Putri. Perempuan itu tanpa rasa malu, langsung memeluk lengan Ardiy dengan manja.
" Kamu ngapain salam salaman sama dia?, kamu selingkuh. Iya? ". Perempuan itu memberikan tatapan tajam ke arah putri yang cuma bisa menggeleng menyangkal tuduhan perempuan seksi itu.
" Enggak, tadi aku gak sengaja nabrak dia sayang, makannya aku minta maaf sama dia " . Ardiy menjelaskan kejadian yang sesungguhnya kepada perempuan yang sekarang sedang bergelanyut manja di tangannya, perempuan yang mengisi hari harinya selama tiga tahun ini.
" Ya udah kalo emang enggak, ayo pergi dari sini , jangan deket deket sama dia ". Perempuan itu dengan ketus menyeret Ardiy pergi sehingga membuat pemuda itu merasa tidak enak, sementara putri hanya bisa menghela napas melihat sikap perempuan seksi itu.
Dengan gontai perempuan itu melanjutkan langkah kakinya, namun perempuan itu kembali membuang napas kasar mendengar salah satu mahasiswi sedang menyindir dirinya.
" Makannya gak usah gatal salam salaman sama pacar orang, minimal sadar diri lah anjir, gak setara, hahahha". Putri hanya bisa mencoba menyabarkan hatinya untuk tidak membalas perkataan perempuan yang menyindirnya itu.
Sementara itu Ardiy dan Rebecca kini sudah sampai di parkiran, perempuan dengan penampilan seksi itu merengek minta di antar pulang.
" Tapi hari ini aku bawa motor Ca, dan kamu cuma makai rok mini kayak gini? ". Ardiy menatap penampilan Rebecca yang benar benar sangat seksi untuk ukuran seorang mahasiswa.
" Ya gak papa lah, entar juga cuma ke angkat sedikit ". Ucap Rebecca dengan enteng.
" Kan sudah aku bilang, jangan terlalu seksi Pakaiannya, kamu gak tau kan isi otak para laki laki jika menatap tubuh seorang perempuan ". Ardiy mencoba kembali menasehati sang kekasih, namun bukannya sadar, Rebecca malah tersenyum centil ke Arab Ardiy.
" Termasuk kamukan sayang". Rebecca menempelkan tubuhnya sambil membelai rahang Ardiy.
" Jangan seperti ini, kita masih berada di tempat umum". Ardiy Menurunkan tangan nakal Rebecca dari rahangnya.
" Kalo di tempat sepi gimana hmmm? ". Rebecca kembali menggoda Ardiy, kali ini sambil menaik turunkan alisnya.
Ardiy yang melihat kelakuan Rebecca hanya bisa menggeleng pasrah, sudah tidak tau lagi caranya menasehati perempuan itu.
" Udahlah, Ayo aku antar pulang". Ardiy memilih segera mengantar Rebecca pulang sebelum perempuan itu semakin menajdi menggoda dirinya
Brumm.....
Suara motor lewat, membuat Ardiy dengan segera mendorong tubuh Rebecca yang menempel di tubuhnya. Nakal nakal gitu, Ardiy masih punya rasa malu.
"Itu perempuan tadi kan?. ". Ardiy bergumam sambil menatap motor matic yang keluar meninggalkan pelataran kampus.
Rebecca yang tidak mendengar jelas suara Ardiy jadi mendongak menatap wajah Ardiy yang fokus melihat ke arah gerbang.
" Kamu lihat apa? . " Ucap Rebecca dengan mata memincing curiga.
Ardiy yang mendengar suara Rebecca tersadar dari lamunannya, laki laki itu segera menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.
" Gak ada, ayo pulang. " Ardiy menarik tangan Rebecca mengajak sang kekasih menuju motornya.
Namun sebelum naik ke atas motor, Ardiy menyempatkan untuk melepaskan jaket yang dia pakai dan melilitkannya di pinggang sang kekasih untuk sedikit menutup paha mulus Rebecca.
Ardiy akhirnya melakukan motornya dengan kecepatan agak cepat karna dia harus segera mengecek hotel.
Rebecca di belakang tersenyum lebar, perempuan itu sangat senang bisa boncengan dengan sang kekasih setelah sekian lama Ardiy selalu membawa mobil ke kampus.