NovelToon NovelToon
SANTET PEMBUNUH KELUARGA

SANTET PEMBUNUH KELUARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Mata Batin / Iblis
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: janda#hot

"Teganya kau membunuh keluargaku mas, salah apa keluargaku sama kamu mas," tangis ibu pun pecah.
keluarga yang hangat harus hancur di tangan keluarga itu sendiri, hubungan yang terjalin dengan baik harus hancur karena iri hati seorang saudara kepada adiknya sendiri.
"Santetmu akan kembali padamu,"
"Karma akan menghampirimu,"
"Tidak habis pikir kamu bisa membuh keluargaku dengan ilmu hitammu itu,"
"Kau akan mati di tanganku durjana,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Bu Wati berjalan menuju kamar putri bungsunya setelah ia membangunkan Rizky.

"Intan bangun nak ini udah pagi loh, kamu nggak sekolah?" tanya Bu Wati sambil membuka pintu kamar putrinya.

Bu Wati berjalan menuju tempat tidur anak nya, benar saja Intan masih tertidur lelap, sebelum membangunkan putrinya ia menuju jendela dan membukanya. Setelah selesai ia bergegas membangunkan putrinya untuk segera bersiap-siap ke sekolah.

Saat Bu Wati menyentuh tubuh putrinya ia kaget karena tubuh Intan sangat panas, Bu Wati mencoba membangunkan intan.

"Intan bangun nak, kamu kenapa? Ya Allah tubuh kamu panas sekali nak. Intan ayo bangun kamu jangan buat ibu khawatir!" ucap Bu Wati panik.

"Ughh ibu kepala Intan sakit Bu,panas sekali Bu!" ucap Intan.

"Nak kamu sudah sadar? Sepertinya kamu demam tubuh kamu panas sekali. Kamu tunggu disini sebentar yah ibu panggilan bapak dulu biar kita ke dokter aja," ucap Bu Wati berlari keluar memanggil suaminya.

"Pak, bapak!" teriak Bu Wati keras.

"Ada apa to Bu pagi-pagi udah ribut aja, malu sama tetangga Bu," ucap pak Bimo dan Rizky.

"Ada apa bu, ibu kenapa?" tanya Rizky sedangkan Dini sudah lebih dahulu pergi karena sudah di jemput temannya.

"Bapak ini loh malah mikirin tetangga sih, anak kita Intan sakit pak badannya panas sekali, kita harus bawa intan ke dokter ibu takut terjadi apa-apa dengan intan," ucap Bu Wati.

"Intan sakit apa Bu, perasaan kemarin masih sehat aja Bu?" tanya Rizky.

"Badan adik kamu panas banget, sepetinya Intan demam," jawab Bu Wati.

"Lah ibu kenapa nda beri tahu dari tadi sih! Sejak kapan Intan sakit bu? Ya udah ayo ke bawa ke dokter aja!" ucap pak Bimo.

"Bapak sih! Gimana ibu mau ngasih tau yang di pikirin malah tetangga," ucap Bu Wati kesal.

"Ya Allah Bu malah ribut disini sih, ayo segera kita antar Intan ke dokter!" ucap pak Bimo.

"Ibu dan bapak ini loh masih sempat-sempatnya bertengkar dalam keadaan kaya gini!" ucap Rizky kesal dengan kelakuan kedua orang tuanya.

"Bapak kamu itu loh, Ya udah ayo pak, Rizky," ucap Bu Wati.

Mereka bertiga bergegas masuk dan pak Bimo menggendong Intan, dibawahnya ke mobil sedangkan Risky sudah terlebih dahulu menuju mobil. Rizky mulai melajukan mobil menuju ke puskesmas terdekat.

Sampailah mereka di puskesmas terdekat, pak Bimo turun dan menggendong Intan dan membawa nya ke ruangan perawatan. Disana dokter mulai memeriksa Intan dan memberikan obat penurun panas, Intan disarankan untuk di rawat dahulu di puskesmas sampai panas nya turun.

"Baik pak, ibu kondisi Intan sudah kami periksa dan sudah kami berikan cairan infus serta obat penurun panas nya jadi ibu dan bapak tidak perlu khawatir lagi namun untuk sementara biarkan Intan kami rawat dahulu sampai kondisinya benar-benar membaik," ucap dokter Rani.

"Tapi anak saya udah nda apa-apa kan dok," tanya Bu Wati.

"Tenang saja Bu, anak ibu sudah kami tangani dengan baik jadi saya jamin Intan akan segera sehat seperti sedia kali," ucap dokter Rani.

"Kalau begitu terimakasih dok," ucap pak Bimo dan Bu Wati.

"Sama-sama pak,Bu, kalau begitu saya tinggal dulu yah permisi," ucap dokter Rani.

"Ibu temani Intan dulu yah bapak mau keluar sebentar mau ngasih tau Rizky tentang kondisi Intan," ucap pak Bimo.

"Iya pak, biar ibu yang jagain Intan disini," ucap Bu Wati.

Pak Bimo pun keluar dari ruangan perawatan Intan untuk menemui Rizky.

"Bapak, bagaimana keadaan Intan pak?" tanya Rizky.

"Kondisi adik kamu sudah membaik hanya saja adik kamu masih harus di rawat dulu disini," ucap pak Bimo.

"Syukurlah kalau begitu pak, aku udah kasih tau Abang setia mungkin sebentar lagi Abang akan datang," ucap Rizky.

"Baiklah kalau begitu bapak masuk dulu, kamu tunggu Abang kamu disini yah," ucap pak Bimo.

"Baik pak," jawab Rizky.

"Dek, bagaiman keadaan Intan?" tanya Setia yang baru saja saja datang.

"Mas sudah datang, keadaan Intan sudah membaik hanya saja Intan masih harus di rawat," jawab Rizky.

"Syukurlah kalau begitu,mas masuk dulu yah mau lihat keadaan Intan dulu," ucap Setia.

"Iya mas," jawab Rizky.

Setia pun berlalu dari hadapan Rizky pergi menemui Adiknya.

Setelah di rawat sehari semalam akhirnya Intan di perbolehkan untuk pulang.

Saat ini keadaan Intan sudah membaik, Intan sudah bisa beraktifitas seperti sebelumnya dan sudah mulai bersekolah lagi.

"Bu, Intan berangkat sekolah dulu yah," ucap Intan sambil menyalami tangan ibunya.

"Iya nak, ingat belajar yang benar dan jangan jajan sembarangan," ucap Bu Wati.

"Bapak mana Bu? Udah berangkat ke toko yah Bu?" tanya Intan karena dari tadi belum melihat wajah bapak nya.

"Iya nak, bapakmu udah berangkat pagi-pagi tadi ingin mengecek kondisi toko di kabupaten sebelah," jawab by Wati.

"Ya udah kalau gitu Intan berangkatnya sama mas Rizky aja," ucap Intan

"Iya hati-hati yah," ucap Bu Wati.

"Ayo mas, kita berangkat sekarang," ucap Intan.

"Aku berangkat juga yah Bu," ucap Rizky sambil salim kepada ibunya.

"Ingat bawa motor nya jangan ngebut-ngebut, jagain adik kamu," ucap Bu Wati.

"Baik Bu, kalau gitu kami berangkat yah Bu," ucap Rizky.

"Iya nak, hati-hati," ucap Bu Wati.

Mereka berdua perlahan berjalan keluar, namun belum sempat menaiki motor datanglah om Burhan menyapa mereka.

"Keponakan om udah mau berangkat ke sekolah yah?" tanya om Burhan.

"Iya om," jawab Rizky dan Intan.

Ya sudah hati-hati yah, ibu kalian ada?" "tanya om Burhan.

"Ada om di dalam masuk saja," ucap Intan.

"Oh ya sudah kalau gitu om masuk dulu," ucap om Burhan.

Om Burhan kini masuk dan mencari keberadaan Bu Wati.

"Kenapa yah akhir-akhir ini om Burhan selalu dateng ke rumah kita?" tanya Rizky.

"Hus, mas jangan berpikiran yang aneh-aneh om Burhan kan om kita juga!" tegur Intan.

"Tapi dek akhir-akhir ini kok sikap om Burhan makin aneh yah, tiap hari selalu dateng kesini. Terakhir kali om Burhan kesini malah marah-marah sama ibu!" ucap Rizky.

"Yah, mungkin om Burhan ada urusan sama ibu mas," ucap Intan.

"Asal kamu tau yah dek! Om Burhan itu sering minta makan gratis di rumah kita kadang juga dia membawa semua makanan dari rumah kita ke rumahnya kan itu ndak tau diri namanya," ucap Rizky yang memang dari awal tidak menyukai adik sepupu dari ibunya.

"Ya sudahlah yuk berangkat mas," ucap Intan.

"Nanti dulu, mas mau dengar dia kali ini mau ngapain di rumah kita. Om Burhan itu munafik tau dek baiknya cuma di depan bapak aja tapi aslinya sangat jahat," ucap Rizky seperti menyimpan rasa benci kepada om nya itu.

1
Mericy Setyaningrum
santet emang serem Kak
janda#hot: dah lama terjadi kakak,,waktu masih SMA,om ku sendiri yang nyante aku dan keluarga. aku di buatnya jadi kaya orang gila
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!