NovelToon NovelToon
Istri Simpananku, Canduku

Istri Simpananku, Canduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Ibu Pengganti
Popularitas:69.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fauzi rema

Revana Arnelita...tidak ada niatan menjadi istri simpanan dari Pimpinannya di Kantor. namun kondisi keluarganya yang mempunyai hutang banyak, dan Ayahnya yang sakit-sakitan, membuat Revana menerima tawaran menjadi istri simpanan dari Adrian Wijaksana, lelaki berusia hampir 40 tahun itu, sudah mempunyai istri dan dua anak. namun selama 17 tahun pernikahanya, Adrian tidak pernah mendapatkan perhatian dari istrinya.
melihat sikap Revana yang selalu detail memperhatikan dan melayaninya di kantor, membuat Adrian tertarik menjadikannya istri simpanan. konflik mulai bermunculan ketika Adrian benar-benar menaruh hatinya penuh pada Revana. akankah Revana bertahan menjadi istri simpanan Adrian, atau malah Revana menyerah di tengah jalan, dengan segala dampak kehidupan yang lumayan menguras tenaga dan airmatanya. ?

baca kisah Revana selanjutnya...semoga pembaca suka 🫶🫰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fauzi rema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Bab 8

... “Anakku terlihat nyaman sekali dengannya… Apa iya Revana orang yang semenyenangkan itu ?”...

...-Adrian-...

Revana dan Alesya berada di kafe kecil dekat butik

Tempat itu tidak terlalu ramai, dindingnya dipenuhi hiasan foto Polaroid dan rak buku kecil di bagian sudut kafe. Mereka duduk di pojok, sehingga suasana terasa lebih hangat.

Alesya membuka buku menu, lalu menoleh ke Revana.

“Tante suka makan apa? Kalau aku biasanya pesen pasta atau steak. Tapi aku lagi pengen pizza juga.”

Revana tersenyum. “Samain aja, aku ikut kamu aja. Yang penting ada minuman manis, Tante butuh recharge.”

Alesya mengkerungkan keningnya. "Kenapa ? Tante capek ya karena nemenin aku beli gaun hari ini.?" tanyanya

Revana terkejut, tak menyangka perkataannya membuat Alesya tersinggung.

"Ehh..bukan begitu Alesya, Tante nggak capek kok nemenin kamu, Tante emang setiap hari butuh recharge energi, buat hadapi Papa kamu di kantor." ucap Revana sambil terkekeh.

Alesya ikut tertawa. "Papi bawel ya Tan, galak juga kan dia kalau di kantor ?" ucapnya ikut berkomentar.

Revana mengangguk sambil nyengir. "Lumayan bawel sih."

Pelayan datang, mereka memesan makanan, Pizza dan pasta menjadi pilihan Alesya, lalu suasana sejenak hening. Alesya menatap Revana lama, seolah ingin mengatakan sesuatu.

“Tante Revana… makasih ya..Tante udah mau nemenin aku sekarang. Aku happy deh.”

"Sama-sama Alesya, Tante juga happy...kamu ternyata anak yang manis." jawab Revana tersenyum tulus.

"Oh ya ? Aku nggak nyebelin kan ? soalnya Mama bilang aku menyebalkan, suka ngerepotin." Alesya menunduk, teringat kata-kata ibunya yang selalu menyakiti hatinya.

Revana menatap lembut. “Mungkin waktu Mama bilang begitu, beliau lagi capek Alesya, jangan diambil hati. dan wajar juga kok kalau anak selalu merepotkan orangtuanya.”

Alesya diam sejenak, memainkan gelas air di depannya.

“Aku sering iri sama teman-temanku. Mereka punya ibu yang deket banget sama anaknya. Bisa diajak ngobrol, belanja bareng, atau sekadar duduk bareng. Sementara aku… Mama selalu sibuk. Rasanya aku kayak orang asing di rumah sendiri.”

Revana merasakan perih di dada mendengar pengakuan itu. Ia ingin merangkul Alesya, tapi hanya mampu menatapnya dengan penuh empati.

“Alesya kamu yang sabar ya. Kadang orang dewasa memang terlalu sibuk sama dunianya sendiri. Tapi percayalah, itu bukan karena kamu nggak berharga. Kamu berharga sekali… sampai Papi dan Mama kamu rela sibuk bekerja, karena mereka ingin anaknya berkecukupan, punya masa depan yang terjamin.”

Alesya mengangkat wajahnya, ada kilau air mata di sudut matanya.

“Aku tahu Tante, cuma Papi yang selalu ada buatku dan Andrew. Tapi… Papi kan juga manusia, ya? Aku takut Papi kesepian juga karena Mama tak pernah peduli sama kita, dia terlalu asik sama dunianya sendiri.”

Revana tercekat. Kata-kata itu menampar hatinya, sekarang Revana mengerti kenapa Adrian memintanya selalu menemani ketika sedang di luar rumah. "Apa ini yang membuat Pak Ardian meminta aku untuk menemaninya ?" Revana bertanya dalam hati.

“Kamu anak yang peka sekali. Aku yakin Papi kamu bersyukur punya kamu dan Andrew. Itu sudah cukup jadi alasan buat dia tidak terlalu kesepian, kamu jangan terlalu berat memikirkan itu Alesya, nanti belajar kamu terganggu, bukannya kamu sudah memasuki ujian kelulusan tahun ini ?” ucap Revana dengan suara lembut.

"Iya Tante, terimakasih ya nasehatnya. Aku akan selalu ingat." ucap Alesya, gadis remaja itu kembali tersenyum, sepertinya ucapan Revana masuk ke dalam hati dan pikirannya.

Suasana jadi lebih tenang. Makanan yang mereka pesan datang, dan mereka pun mulai makan dengan santai. Alesya sesekali tertawa karena candaan ringan Revana. Sesuatu di antara mereka perlahan terbentuk, sebuah kenyamanan yang jarang Alesya rasakan sebelumnya.

...☘️☘️...

Setelah menyelesaikan makan siang mereka, Alesya menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil tersenyum puas.

“Enak banget! Udah lama aku nggak makan sambil ngobrol begini. Rasanya beda.”

Revana hanya tersenyum. Ia melirik jam di pergelangan tangan.

“Kayaknya kita harus pulang. Papi kamu pasti udah nungguin.”

Namun Alesya menggeleng cepat.

“Aku pengen ikut Tante ke kantor aja. Nanti aku pulang bareng Papi aja.”

Revana terkejut. “Kamu yakin? Suasananya di kantor lagi tegang, lho. Tante takut nanti kamu nggak nyaman.”

Alesya tertawa kecil. “Aku udah biasa lihat Papi marah-marah kok. Lagian aku penasaran kerjaan Tante kayak apa. Boleh kan?”

Revana sempat ingin menolak, tapi tatapan Alesya penuh semangat, sulit ditolak. Ia akhirnya mengangguk pelan.

“Baiklah. Tapi kalau Papi lihat kamu tiba-tiba nongol dan kaget, jangan salahin Tante ya.”

“Siap, Tante. Aku yang tanggung jawab!” jawab Alesya sambil tertawa.

Setengah jam kemudian, mobil Adrian berhenti di basement parkiran. Alesya turun bersama Revana, gadis remaja itu membawa serta tas belanjaannya sendiri.

Saat mereka masuk ke lobi, beberapa karyawan terlihat terkejut melihat putri bos besar itu berjalan santai sambil menggandeng tangan sekretarisnya. Beberapa saling berbisik, tapi Alesya tak peduli.

mereka melewati meja resepsionis, Revana sempat berbisik ke Alesya.

“Al..kalau kamu gandeng tangan Tante begini, jadi pusat perhatian karyawan lainnya.?”

Alesya menatap sekeliling dengan cuek “Biarin aja. Aku nggak peduli Tante.”

Revana terkekeh kecil, lalu mengantar Alesya ke ruangannya. Namun sebelum masuk ke ruangan Adrian, Revana mengetuk pintu lebih dulu.

Adrian bersuara tegas dari dalam, “Masuk.”

Revana membuka pintu, bersiap memberi laporan. Namun Adrian terdiam ketika melihat Alesya ikut masuk di belakang Revana.

“Alesya? Kenapa kamu di sini? Bukannya harusnya langsung pulang?”

Alesya tersenyum, lalu duduk santai di sofa ruangan ayahnya.

“Aku lagi pengen ikut Tante Revana ke kantor. Nanti aku pulang sama Papi aja. Boleh, kan?”

Adrian menghela napas, menatap Revana sekilas. Ada ketegangan singkat di matanya, seolah ingin memastikan kenapa Revana menuruti. Revana menunduk sopan.

“Saya sudah coba mengingatkan, Pak. Tapi Alesya tetap ingin ikut.”

Adrian diam mendengar ucapan Revana. Lalu ia menatap anak gadisnya dengan tatapan lembut yang jarang muncul di kantor.

“Baiklah. Tapi jangan ganggu Papi kerja, ya. Kamu boleh di sini, atau tunggu di ruang kerja Tante Revana.”

Alesya tersenyum lebar, lalu berdiri dan menghampiri ayahnya.

“Tenang aja, Pi. Aku janji nggak ganggu. Kalau bosen, aku ngobrol sama Tante Revana aja.”

Sekilas, Adrian menatap Revana lagi. Kali ini ada sesuatu di balik tatapan itu, percampuran lega dan penasaran, kenapa Alesya terlihat senang ketika bersama Revana.

“Anakku terlihat nyaman sekali dengannya… Apa iya Revana orang yang semenyenangkan itu ?” dalam hati Adrian bertanya.

...☘️☘️☘️...

1
Siti Naimah
rasain lho Rani..makanya jadi orang jangan jahat... akhirnya jadi panas sendiri🤭
Ma Em
Nadia kamu yg berulah kamu yg marah itulah akibat dari semua kelakuanmu pada anak2 dan suamimu karena Nadia terlalu terlena dgn kemewahan sehingga melupakan suami dan anak2 nya , jgn sampai Nadia mencelakakan Revana Thor .
Ririn Susanti
ayo nadia beli kulkas biar gk panas
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik 🥰
Ma Em
Adrian secepatnya klarifikasi berita yg tdk benar jgn sampai menghancurkan segalanya , beritahu semua masalah yg ada di keluargaku agar TDK berkepanjangan dan langsung bungkam orang2 yg ingin menjatuhkan mu Adrian .
kalea rizuky
hmmm apapun alesannya selingkuh tetap g bs di benarkan paham
Anita Rahayu
TOLONG THOR BUAT NADYA MALU KARNA JADI ISTRI DAN IBU YG GAGAL DIA DI CERAIKÀN KARNA TUKANG BELANJA GK URUS SUAMI DAN ANAK TITIK
DAN UTK RANI BUAT DIA SADAR DIRI KERJA JGN NGAREPIN MANTAN KAKAK IPAR UNTUK BIAYA HIDUPNYA BUAT VIRAL👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
Ma Em
Selamat untuk Alesya yg sdh diterima di kedokteran dan juga Alesya tdk terhasut sama Rani dan Nadya yg ingin memecah belah Adrian dan Revana .
Anita Rahayu
Thor langsung ke penjara aja karna ke tangkep tangan usaha nyelakainnya gagal sama adiknya biar tobat tuh 2 benalu😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
Ma Em
Adrian benar Alesya hrs hati2 sama Rani karena dia akan berbuat jahat pada Alesya , pokonya Alesya jgn sampai lengah jgn percaya mulut manis tapi berbisa apalagi Rani emang sdh TDK suka pada Alesya .
refinorman norman
💪 thor,,, up lagi donk
Ma Em
Rani yg tdk tau malu dan tak tau diri wajar Alesya masuk kuliah di kedokteran karena bapaknya mampu membiayai kuliah anaknya lah si Rani cuma ipar minta dibayarin juga uang kuliahnya mending kalau Nadya kelakuan nya benar dan baik2 sama anaknya yg ada di otak Nadya cuma uang ..uang dan uang ga ada yg lain dasar keluarga benalu kamu Rani dan keluargamu .
Anita Rahayu
buat nadya kalah di persidangan DAN
dia jadi gembel kalau butuh uang harus kerja biar dia tau capeknya jadi adrian kayak mana
MANTAP GK THOR🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😈
Ma Em
Nadya nekad menjual semua perhiasannya demi untuk memenangkan gugatan harta Gono gini yg banyak , tapi blm tentu dapat Nadya y perhiasan yg ada saja kamu jual takut nanti setelah habis simpananmu sidangnya kalah Nadya dapat zonk .
Ma Em
Semoga keputusan Adrian untuk berpisah dgn Nadya tdk ada hambatan dan dimudahkan di segala urusannya .
Ma Em
Nadya itu akibat kelakuanmu yg sdh mengabarkan kan suami dan anak2 mu , Nadya tdk akan bisa lagi membuat Adrian kembali pada Nadya karena sekarang Adrian sdh punya istri yg mau mengurus kebutuhannya dan juga anak2 nya dan Nadya sdh kalah telak dari Revana , terima saja nasibmu Nadya yg tdk bisa berfoya foya lagi .
Ma Em
Nadya ngaku istrinya Adrian tapi tdk pernah mengurus rumah tangganya suami dan anak2 nya dia abaikan sekarang Nadya nuntut haknya dari Adrian sedangkan kerjaannya cuma foya2 menghabiskan uang Adrian .
Ma Em
Alesya berani kasih tau mamanya tentang Adrian sdh nikah lagi dgn Revana yg membuat Nadya jadi sock karena tdk menyangka Adrian berani nikah lagi , makanya Nadya punya suami itu dilayani dgn baik bkn cuma dijadikan ATM berjalan doang uangnya mau tapi suami dan anak2 nya tdk diperhatikan
Ma Em
Nadya mau anak2 nya kembali tinggal bersama nya tapi kelakuan nya sangat kasar pada Andrew dan Alesya mana mau anaknya tinggal dgn Nadia malah lbh berpihak ke ibu tiri karena Revana baik bisa ngemong dan sayang sama mereka berdua
Ma Em
Pasti Adrian ngamuk tuh langsung ceraikan saja Nadya jgn biarkan Nadya merusak mental Andrew dan Alesya malah akan membuat anak2 jadi trauma nanti .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!