NovelToon NovelToon
TERLALU CINTA

TERLALU CINTA

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Duda / Hantu / Tamat
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Its Zahra CHAN Gacha

Menikah dengan pria yang membuat hidupnya bagai di Surga membuat Ayu benar-benar bucin dan berjanji untuk tidak akan menikah lagi jika suaminya meninggal dunia duluan atau sebaliknya ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi jika ia yang meninggal duluan. Namun apa boleh di kata kebahagiaannya tak berlangsung lama, Ayu meninggal setelah melahirkan putri pertamanya. Seperti Janjinya ia pun menjadi arwah penasaran untuk menjaga suaminya dari godaan wanita lain. Namun siapa sangka bayi mungilnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu membuat ia harus merelakan suaminya untuk menikah lagi dengan adiknya Hera. Awalnya ia tidak keberatan karena ia tahu benar Hera, pribadinya yang sangat baik bagai malaikat membuatnya mengikhlaskannya hingga ia rela melepaskan suami tercintanya. Namun kehadiran seorang wanita tua di rumahnya membuatnya sadar jika Heralah penyebab kematiannya???, lalu bagaimana kelanjutan hubungan Hera dan suami Ayu??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanda-tanda Aneh

“Aku nggak boleh salah. Kalau aku salah menilai Hera, berarti aku mengkhianati kenangan kita. Tapi kalau aku benar, berarti keluargaku dalam bahaya.”

Hatinya bimbang, tapi satu hal pasti: mulai malam ini, Ayu akan terus mengawasi Hera, mencari bukti kebenaran di balik senyum manis yang penuh misteri itu.

Dan dari balik tirai kamar, Hera terlihat menatap ke arah tempat Ayu melayang seolah bisa merasakan kehadiran sang arwah.

Pagi itu Ayu duduk diatas pohon Mangga dengan wajah manyun.

"Mardi, kamu dimana sih besti, giliran aku butuh kamu kamu menghilang??"

Wajahnya semakin gusar saat melihat Hera berboncengan dengan Adi.

"Mau kemana mereka??"

Ayu yang penasaran pun segera bersiap untuk mengikutinya, namun saat ia hendak terbang tiba-tiba rambutnya nyangkut di ranting.

Terdengar suara tawa Mardi yang begitu keras menertawakannya.

"Astoge, udah 10 hari jadi hantu tapi masih aja gagal take off,"

"Tolong, tolongin gue Di!!" seru Ayu

Mardi pun menggerakkan tangannya dan Ayu langsung jatuh nyungsep ke tanah.

"Ya ampun, kira-kira dong Bes, orang mah cariin kek tempat landing yang aman, bukan banyak batu kek gini, penyok kan hidung mancung gue!" gerutu Ayu

"Ya elah maaf deh, emang sengaja!" jawab Mardi ngakak

"Sue lo!"

Ayu buru-buru merapikan hidungnya dan bersiap pergi.

"Mau kemana lo??"

"Ngejar Mas Adi, aku takut Mas Adi di apa-apain sama Hera??"

"Gak usah, jangan cari gara-gara deh lo!"

"Maksudnya gimana Bes??"

"Suami lo gak bakal kenapa-kenapa, percaya deh,"

"Tapi...." Ayu tampak ragu, wajahnya tampak murung

"Percaya sama gue,"

Ayu pun mengangguk.

Mardi kemudian mengajak Ayu ke kamar Reina. Lelaki itu kemudian menunjuk kalung Reina.

"Sebaiknya lo jagain anak lo mulai sekarang, kalung itu gak bagus buat dia. Kalau bisa lepas saja,"

"Memangnya itu kalung apa??"

"Pokoknya kalung itu gak bagus buat anak lo, auranya jelek!" sahut Mardi

Ayu mengangguk paham. Ia pun duduk di samping Reina dan berusaha melepas kalung itu, namun sayangnya ia tak berhasil menyentuhnya.

"Gak bisa," ucap Ayu sedih

Tiba-tiba, keduanya terdiam saat menangkap suara samar Hera yang berjalan mendekat ke kamar.

"Iya, aku sudah balik ke rumah, tenang saja sebentar lagi semua akan berakhir. Aku tinggal melakukan ritual terakhir,” suara Hera pelan, tapi penuh tekanan.

Saat Ayu berusaha keluar, Mardi justru menariknya pergi. Keduanya bersembunyi di balik plafon mengamati gerak-gerik Hera.

Hera tertawa kecil, nadanya dingin. “Dia tidak akan curiga. Semua berjalan sesuai rencana….”

Ayu mengepalkan tangannya. Jantungnya (yang sebenarnya sudah tidak berdetak) terasa berdegup. “Siapa yang dia maksud? Rencana apa? Ya Allah, jangan-jangan Hera?? bukan Hera yang aku kenal?”

"Jangan berisik!" celetuk Mardi

*******

Keesokan paginya, Hanin datang lagi. Wajahnya cemas. Ia mengajak Adi bicara serius di teras.

“Ada hal yang harus aku ceritakan Di," katanya, tapi belum sempat menjelaskan, tiba-tiba wajahnya pucat. Tangannya gemetar, tubuhnya oleng, lalu, “BRAK!” Hanin jatuh pingsan tepat di depan Adi.

“Haninnn!” Adi panik, buru-buru menggendong sahabat istrinya itu ke ruang tamu.

Ayu yang melihat langsung ikut panik. “Ya Allah, ini apaan lagi? Jangan mati beneran, Nin! Kalo lo jadi hantu juga, saingan gue makin banyak di sini!”

Hera muncul dengan cepat, menawarkan diri menyiapkan air hangat dan obat. Tapi Ayu memperhatikan tatapan Hera, tenang, dingin, seolah sudah tahu ini akan terjadi.

Adi menolak tawaran Hera dan memilih membawa Hanin ke rumah sakit.

Sejak hari itu, Ayu mulai sering menemukan hal-hal ganjil.

Hera selalu memandikan Reina menggunakan air kembang.

Lampu kamar Adi sering berkedip setiap Hera lewat.

Foto pernikahan Ayu dan Adi di ruang tamu jatuh sendiri, pas Hera yang lagi beres-beres.

Dan puncaknya, suatu malam Ayu melihat Hera berdiri di depan cermin kamar, menatap dirinya sendiri sambil bergumam,

“Sebentar lagi, ya sebentar lagi semuanya akan menjadi milik ku,”

Ayu merinding. “Milikku? Maksudnya siapa?!”

Mardi Ikut Kepo

Tentu saja Ayu curhat ke Mardi, si hantu gondrong gundul yang setia jadi partnernya. Mereka nongkrong di plafon ruang tamu sambil ngemil energi lilin aroma terapi.

“Gue udah bilang, Yu,” kata Mardi, sambil garuk kepala botaknya, “orang yang keliatan terlalu sempurna biasanya nyimpen rahasia gede. Aura Si Hera ini kuat banget antagonis nya. Lo bisa liat sendiri kan, jadi dia itu ibarat buah kedondong, cantik di luar tapi berduri di dalam . Bisa jadi ia itu punya agen rahasia dunia gaib, atau minimal mbak-mbak yang doyan main dukun untuk keperluan kecantikan, karier, pelet, percintaan dan pesugihan.”

“Masalahnya, gue sayang banget sama Hera. Dia itu seperti malaikat buat gue. Dari kecil dia selalu bela gue. Masa iya dia busuk?” Ayu mulai ragu.

Mardi nyeletuk, “Lo aja dulunya manusia baik-baik, bisa jadi hantu bawel begini. Apalagi manusia hidup, Yu.”

Ayu manyun. “Ya Allah, kenapa sih gue dapet partner hantu yang mulutnya nyakitin hati?”

Ayu terdiam mendengar ceramah Mardi yang mulai masuk akal.

*****""

Suatu sore, Adi pulang lebih cepat. Ia melihat Hera sedang menimang Reina dengan lembut. Dari luar, pemandangan itu sangat indah. Tapi Ayu yang mengintip dari dekat justru menangkap sesuatu. Bibir Hera bergerak pelan, membisikkan mantra asing ke telinga bayi itu.

Reina tiba-tiba menangis kencang, suaranya seperti tersedak. Ayu langsung panik. Ia berusaha meniupkan angin dingin untuk mengusir energi buruk itu, sampai bulu kuduk Adi merinding.

“Hera, Reina kenapa nangis kayak ketakutan?” tanya Adi cemas.

“Ah, mungkin kaget suara motor di luar,” jawab Hera sambil tersenyum.

Tapi Ayu tahu, itu bukan sekadar kaget. Ada sesuatu yang jahat membuat bayi mungil itu ketakutan.

Adi langsung menggendong Reina dan menenangkan putrinya itu.

Malam harinya, Ayu termenung di pojok kamar. Ia mulai sadar bahwa Hera mungkin menyimpan sisi gelap yang selama ini tidak ia bayangkan.

“Kalau bener Hera punya niat jahat, gue harus cari bukti,” gumamnya.

Mardi yang nongol tiba-tiba bikin Ayu kaget. “Woy, jangan monolog sendirian, kayak pemain sinetron. Gue ada ide.”

“Ide apa?”

“Kita ikutin Hera malam-malam. Gue yakin, orang kayak dia pasti punya ritual rahasia. Minimal nyimpen jimat di bawah bantal.”

Ayu mengangguk. “Oke, tapi lo jangan bikin ribut. Lo kan suka tiba-tiba nyanyi dangdut di kuburan, bikin orang pingsan.”

Mardi cengar-cengir. “Eh, itu bagian branding gue.”

Malam semakin larut. Hera terlihat keluar kamar diam-diam, membawa sesuatu di tangannya. Ayu dan Mardi segera melayang membuntutinya tanpa suara.

Ayu menahan napas (padahal napasnya sudah tidak ada), berusaha tidak ketahuan.

Dan saat Hera membuka pintu belakang rumah, Ayu melihat jelas di tangannya ada seikat bunga kamboja layu, kain kafan kecil, dan sebuah pisau hitam berkilat.

Ayu tercekat.

“Ya Allah Hera apa yang kamu lakukan??"

1
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
akhirnya ayu meninggal dengan tenang
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
ibunya ayu Nemu apa tuh🥺
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
Mardi kali ya yg nolongin ayu dari nyai sariti
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒
hahh udh tamat kk bunga
akhir adi sm hera jd nikah apa g ada kejadian gmn2 gtu stlh nikah
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒
hayoo apa yg di temukan itu

nahh apa g di coba bunuh itu cucu mu
sama anak kesanyang mu hera
wahh apa jadinya yaaa
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒
kok ya masih saja kena sih ini kmn mama nya hera kan td ada

waduhh g abis2 ini drama pelet
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒
iya ayuu
itu istrimu mati bukan karna takdir tp di santet adek nya sndri ohh bang
msih g sadar kah kau kena pelet dr hera

maaf kk bunga aq bru baca
kndala quota
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
ayo Adi kapan sadarnya🥺
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
ambisinya Hera tingkat egois
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒
ehh hera gancem si dukun
lha ounya rahasia apa kok brani smpe brani yaaa ahahaha
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒
ahahah malu ma siapa yuu
mardi mah ada2 aja mau ngis pun nangis aja lahh yu
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
ayu mulai ngamuk nih
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ☕︎⃝❥⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
di babb ini kenapa typo bertebaran kak bunga
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ☕︎⃝❥⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
wah makin ldalam aja pelet tuh merasuk. jangan sampai adi berbuat lebih jquh pd hera kasihan qyu
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ☕︎⃝❥⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
wah si hera emang udah bener2 kelewatan tuh
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ☕︎⃝❥⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
0lumayan membantu ya sekarangvayu sudah bisa merasuk kedalam tubuh seseorang. paling ngga bisa memberikan peringatan pd adi supaya berhati hati sm hera
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ☕︎⃝❥⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
jangan biarkan hera menang pokonya
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ☕︎⃝❥⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
biarin ayu ngobroo duku sama adi biar ayu kasih tau gimana kelakuan hera yg sebenernya
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ☕︎⃝❥⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
jangan dong yu.. kan kamu nlm balas dendam sm hera
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ☕︎⃝❥⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
ang dah kerasukan setan kali tuh si hera
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!