NovelToon NovelToon
Terjebak dalam Ikatan Cintamu

Terjebak dalam Ikatan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / LGBTQ / GXG
Popularitas:3
Nilai: 5
Nama Author: Raylla Mary

"Briana Anderson, seorang miliarder berusia 30 tahun, bagaikan menggenggam dunia di tangannya. Dingin, penuh perhitungan, dan pemilik perusahaan multijutaan dolar, ia dikenal sebagai wanita yang selalu mendapatkan segala yang diinginkannya... hingga ia bertemu Molly Welstton.
Molly, yang baru berusia 18 tahun, adalah kebalikan sempurna dari Briana. Polos, pemalu, dan penuh dengan impian, ia berfokus pada studinya di jurusan manajemen bisnis. Namun, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat ketika jalan hidupnya bersilangan dengan CEO paling berkuasa dan posesif di New York.
Apa yang awalnya adalah ketertarikan sederhana, berubah menjadi sebuah obsesi yang membara. Briana bertekad untuk memiliki Molly dalam hidupnya dan akan melakukan segalanya untuk melindungi gadis itu dari ancaman apa pun — nyata atau hanya dalam bayangannya.
Akankah cinta Briana yang posesif dan menguasai cukup kuat untuk meluluhkan kepolosan Molly? Atau justru gairah cemburu si miliarder akan membuat Molly terasa terkurung? Sebuah kisah tentang kekuasaan, kontrol, dan cinta yang menantang semua aturan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raylla Mary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35

Kerajaan yang Hancur

Berbulan-bulan telah berlalu sejak kejadian yang mengubah segalanya itu.

Sejak Briana, di depan kamera dan penonton di seluruh planet, mengungkap kedok Isabel Rains dan menunjukkan kepada dunia siapa yang benar-benar menempati hatinya.

London sekarang dilanda desas-desus yang berbeda.

Bukan lagi tentang skandal cinta, tetapi tentang jatuhnya kerajaan Rains — kehancuran yang melintasi benua dan tajuk berita.

Saham Rains Corporation, yang sebelumnya tak tergoyahkan, anjlok dengan kecepatan tinggi.

Skandal korupsi, manipulasi kontrak, penipuan dalam akuisisi — semuanya terungkap seolah-olah alam semesta telah memutuskan untuk menagih setiap kebohongan.

Wanita yang selalu berkata "Aku tidak pernah kehilangan apa yang aku inginkan" sekarang kehilangan segalanya.

Saat itu pagi yang dingin, dan kantor Briana, di lantai atas Anderson Enterprises, sunyi.

Di luar, kota itu dipenuhi dengan hiruk pikuk dan kilatan berita, tetapi di dalam, ketenangan memerintah bagi seseorang yang akhirnya berdamai.

Molly masuk dengan dua cangkir kopi, matanya masih mengantuk.

"Kau sudah lihat?" tanyanya, meletakkan salah satu cangkir di meja. "Itu ada di semua sampul."

Briana mengangkat matanya dari notebook, dan cahaya monitor memantulkan nama Isabel dalam huruf besar:

"KEJATUHAN PERMAISURI: Isabel Rains menyatakan kebangkrutan."

Dia mengamati berita utama itu selama beberapa detik. Tidak ada kesenangan di matanya.

Hanya ketenangan yang hampir melankolis.

"Aku sudah lihat," jawabnya, tenang. "Dunia berputar, Molly. Selalu berputar."

Molly mengamatinya dalam diam. Dia mengharapkan reaksi — percikan balas dendam, mungkin. Tapi tidak. Briana tampak jauh, hampir termenung.

"Kau... kasihan padanya?" tanyanya ragu-ragu.

Briana menarik napas dalam-dalam. "Aku kasihan."

"Bahkan setelah semua yang dia lakukan padamu?"

"Terutama setelah itu." Dia meletakkan sikunya di meja dan menyatukan tangannya. "Orang-orang seperti itu tinggal di istana kaca, Molly. Dan semakin tinggi mereka membangunnya, semakin menyakitkan jatuhnya."

Molly mendekat, bersandar di meja, dan tatapan Briana melembut.

"Kau terlalu baik."

"Tidak." Briana tersenyum tipis. "Aku hanya belajar bahwa balas dendam sejati adalah diam."

Beberapa jam kemudian, saat Briana menyelesaikan rapat dengan investor internasional, Molly menyaksikan liputan khusus tentang kebangkrutan Isabel di televisi di rumah.

Gambar-gambar rumah mewah yang dilelang, eksekutif yang meninggalkan pertemuan, saham yang anjlok secara real time.

Kerajaan Rains, raksasa teknologi dan pengaruh, telah direduksi menjadi debu.

Para presenter berbicara dengan semangat:

— "Sumber mengatakan bahwa Nyonya Rains sedang diselidiki atas penipuan dan manipulasi data keuangan."

— "Analis mengatakan bahwa kejatuhannya adalah keruntuhan perusahaan terbesar dalam sepuluh tahun terakhir."

Molly mematikan TV, merasa terganggu.

Meskipun mengetahui semua yang telah dilakukan Isabel, masih ada sesuatu yang tidak nyaman dalam kehancuran itu.

Tetapi, di atas segalanya, ada kebanggaan.

Bangga melihat Briana tetap teguh, etis, dan — di luar semua dugaan — lebih kuat dari sebelumnya.

Malam itu, Briana pulang terlambat.

Dia masuk dengan tenang, melepas blazer dan sepatunya, dan menemukan Molly di beranda, menatap cakrawala London yang terang.

"Kau masih bangun?" tanyanya lembut.

"Aku tidak bisa tidur." Molly berbalik. "Aku terus berpikir... tentang apa yang terjadi ketika dunia runtuh bagi seseorang."

Briana mendekat, meletakkan tangannya di bahunya.

"Dunia tidak pernah runtuh sekaligus. Dunia retak sedikit demi sedikit, sampai suatu hari kau menyadari bahwa dunia sudah runtuh."

Molly menyandarkan tubuhnya pada tubuhnya. "Kau berbicara seolah-olah kau pernah mengalaminya."

"Aku sudah mengalaminya." Briana menatap matanya, dengan ketulusan yang membuatnya bergidik. "Sebelum aku bertemu denganmu, aku seperti itu. Dingin, penuh perhitungan. Tidak ada ruang untuk apa pun selain kendali. Aku seperti Isabel."

Molly memegang tangannya. "Dan apa yang berubah?"

"Kau." Briana menjawab tanpa ragu. "Kau mengingatkanku bagaimana rasanya memiliki hati."

Keheningan yang menyusul tidak hampa, tetapi penuh makna.

Angin dingin bertiup melalui beranda, dan lampu-lampu kota tampak membungkuk di hadapan mereka.

Keesokan harinya, media sosial meledak lagi.

BrianaAnderson dan #MollyWelstton adalah nama-nama yang paling banyak dibicarakan.

Foto-foto pasangan itu di acara-acara, wawancara, dan proyek-proyek baru Anderson Enterprises menunjukkan kerajaan yang tumbuh sementara yang lain hancur.

Isabel, menurut berita utama, telah meninggalkan Eropa.

Rumor mengatakan bahwa dia telah menjual apa yang tersisa dan menghilang dari media.

Tetapi Briana tidak merayakan.

"Kejatuhan seseorang tidak pernah menjadi alasan untuk pesta," katanya dalam sebuah wawancara. "Aku lebih suka bersulang untuk apa yang tetap berdiri."

Frasa itu menjadi viral, dikutip oleh surat kabar dan majalah sebagai simbol keanggunan dan kekuatan.

Itu adalah kelahiran kembali Briana Anderson — sekarang bukan hanya sebagai pengusaha, tetapi sebagai wanita yang utuh, mengendalikan dirinya sendiri dan takdirnya sendiri.

Pada akhir bulan itu, Molly memasuki kantor dan menemukan Briana mengamati hujan dari jendela, dengan segelas anggur di tangannya.

"Memikirkan Isabel lagi?" tanyanya.

"Memikirkan kita." Briana menjawab, tanpa mengalihkan pandangannya dari cakrawala. "Tentang bagaimana dunia berubah begitu cepat, namun, kau tetap menjadi titik tetapku."

Molly mendekat, menyandarkan kepalanya di bahunya.

"Dan kau adalah tanahku."

Mereka tetap seperti itu, dalam diam, melihat pantulan lampu di jendela.

Kerajaan Rains telah runtuh.

Tetapi di sana, di kantor itu, sebuah kerajaan baru tumbuh — bukan dari kekuasaan dan uang, tetapi dari cinta, kepercayaan, dan kelahiran kembali.

Briana tersenyum, meremas tangan Molly.

"Dunia bisa runtuh sesering yang dia mau, sayang," bisiknya. "Selama aku memilikimu, aku akan selalu membangun kembali."

Dan begitulah, di antara reruntuhan dan permulaan baru, hati Briana Anderson menemukan keseimbangannya.

Karena beberapa kejatuhan hanya berfungsi untuk menunjukkan siapa yang benar-benar tahu bagaimana cara berdiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!