NovelToon NovelToon
KETIKA NAGA JATUH CINTA

KETIKA NAGA JATUH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita perkasa / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa / Bad Boy
Popularitas:426
Nilai: 5
Nama Author: Aira Sakti

cerita ini hanya fiktif belaka dan hanya karangan dari Author, apabila ada.kesamaan nama.dan tempat Author minta maaf. Alkisah ada seorang pemuda bernama naga lahir dari seorang ayah bernama Robert dan Ibu bernama Julia, Robert sendiri adalah seorang pengusaha suskses yang mempunyai berbagai bisnis yang berada di beberapa negara, baik Asia maupun Eropa. Dengan status sebagai anak orang kaya dan sekaligus pewaris tunggal Naga adalah anak yang sombong dan angkuh, jika Ia menginginkan sesuatu maka sesuatu itu harus bisa menjadi miliknya apapun cara nya. namun lama kelamaan kesombongan dan keangkuhan Naga mulai luntur karena satu sosok wanita yang mempunyai paras yang cantik bernama Jelita.Jelita sendiri adalah anak sulung dari 2 bersaudara pasangan dari seorang petani bernama pak Karyo dan bu ambar namun karena tekad dan keinginannya untuk membanggakan keluarga ini lah yang membuat Naga jatuh cinta kepada Jelita dan perlahan-lahan berubah menjadi orang yang jauh lebih baik lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEMBELAAN SANG CRAZY RICH

Setelah kejadian di kedai es krim, Jelita merasa semakin tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Kata-kata Reno terus terngiang di benaknya, membuatnya merasa semakin tidak pantas berada di dekat Naga. Ia mulai menarik diri dari Naga, menghindari ajakan kencan, dan lebih sering menghabiskan waktu sendirian di kamarnya.

Naga menyadari perubahan sikap Jelita dan merasa khawatir. Ia mencoba berbicara dengan Jelita, tetapi Jelita selalu menghindar atau memberikan jawaban singkat yang tidak menjelaskan apa pun. Naga merasa frustrasi karena ia tidak tahu bagaimana cara membantu Jelita.

Suatu siang, saat jam istirahat, Naga melihat Jelita sedang duduk sendirian di bangku taman. Ia menghampiri Jelita dan duduk di sampingnya. "Jel, aku perhatiin kamu akhir-akhir ini kok jadi diem terus? Ada apa sih?" tanya Naga dengan lembut.

Jelita menghela napas panjang. "Nggak apa-apa kok, Naga," jawabnya tanpa menatap Naga.

"Jangan bohong, Jel. Aku tahu ada sesuatu yang kamu sembunyiin. Cerita dong sama aku," kata Naga sambil menggenggam tangan Jelita.

Jelita terdiam sejenak, lalu ia berkata, "Aku... aku cuma ngerasa nggak enak aja sama kamu."

"Nggak enak kenapa?" tanya Naga dengan sabar.

"Aku ngerasa nggak pantes buat kamu. Aku ngerasa beda sama teman-temanmu. Aku takut kamu bakal malu punya pacar kayak aku," ungkap Jelita, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

Naga mengerutkan keningnya. "Kenapa kamu mikir kayak gitu, Jel?" tanyanya dengan heran.

"Ya... Reno kan udah bilang sendiri. Aku cuma gadis kampung yang beruntung bisa deket sama kamu," jawab Jelita dengan suara bergetar.

Naga terdiam sejenak, lalu ia menghela napas panjang. "Jelita, dengerin aku baik-baik," ucapnya dengan tegas. "Aku nggak peduli apa kata Reno atau siapa pun. Aku sayang sama kamu bukan karena kamu kaya atau miskin, bukan karena kamu populer atau nggak. Aku sayang sama kamu karena kamu itu Jelita, orang yang pinter, baik hati, dan selalu semangat. Aku bangga punya pacar kayak kamu."

Jelita menatap mata Naga, mencari kebenaran di sana. Ia melihat cinta dan kesetiaan yang terpancar dari mata itu. Ia merasa sedikit lebih tenang, tetapi ia masih merasa tidak yakin.

"Tapi... aku tetep aja takut," bisik Jelita.

"Takut kenapa?" tanya Naga dengan lembut.

"Aku takut kamu bakal bosen sama aku. Aku takut kamu bakal ninggalin aku," jawab Jelita, air mata mulai menetes di pipinya.

Naga menarik Jelita ke dalam pelukannya. "Jelita, aku janji sama kamu, aku nggak akan pernah ninggalin kamu. Aku akan selalu ada di sini buat kamu, apapun yang terjadi," ucapnya dengan tulus.

Jelita membenamkan wajahnya di dada Naga, merasakan kehangatan dan ketulusan cintanya. Ia merasa sedikit lebih tenang, tetapi ia tahu bahwa ia masih harus berjuang untuk mengatasi rasa tidak amannya sepenuhnya.

Tiba-tiba, Reno datang menghampiri mereka. "Eh, lagi berduaan nih?" sapa Reno dengan nada mengejek.

Naga melepaskan pelukannya dari Jelita dan menatap Reno dengan tajam. "Reno, bisa nggak sih kamu nggak ganggu kita?" kata Naga dengan kesal.

"Santai aja, Naga. Aku cuma bercanda kok," jawab Reno sambil tersenyum sinis.

"Bercanda kamu nggak lucu, Reno. Udah deh, pergi sana," kata Naga dengan tegas.

Reno mengangkat kedua tangannya ke atas. "Oke deh, oke. Aku pergi. Tapi inget ya, Naga, jangan sampe nyesel," kata Reno sambil berlalu pergi.

Setelah Reno pergi, Jelita merasa semakin tidak nyaman. Ia merasa bersalah karena telah membuat Naga bertengkar dengan temannya.

"Maaf ya, Naga. Gara-gara aku kamu jadi berantem sama Reno," ucap Jelita dengan sedih.

Naga menggenggam tangan Jelita. "Nggak apa-apa, Jel. Kamu nggak salah. Aku cuma nggak suka aja Reno ngomong kayak gitu sama kamu," kata Naga dengan lembut.

"Tapi tetep aja aku ngerasa nggak enak," jawab Jelita.

Naga menghela napas panjang. Ia tahu bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk membantu Jelita mengatasi rasa tidak amannya dan menghadapi Reno. Ia berpikir sejenak, lalu ia berkata, "Jel, gimana kalau besok kita jalan-jalan sama teman-teman aku? Biar kamu bisa lebih deket sama mereka dan nggak ngerasa canggung lagi."

Jelita tampak ragu. "Aku... aku nggak yakin, Naga. Aku takut malah bikin suasana jadi nggak enak," ucapnya lirih.

Naga tersenyum lembut dan menggenggam tangannya erat. "Jangan khawatir, Jel. Aku akan ada di sampingmu. Aku janji, semuanya akan baik-baik saja. Lagipula, teman-temanku juga pengen kenal kamu lebih dekat," bujuk Naga dengan sabar.

Jelita masih tampak tidak yakin, tetapi ia tidak ingin mengecewakan Naga. Ia tahu bahwa Naga hanya ingin membantunya, dan ia tidak ingin menolak tawarannya. "Ya udah deh, aku coba," jawab Jelita akhirnya, meskipun hatinya masih dipenuhi keraguan.

Keesokan harinya, Naga menjemput Jelita di rumahnya. Jelita mengenakan pakaian yang sederhana namun rapi. Ia sudah berusaha sebaik mungkin untuk tampil percaya diri, tetapi ia tetap merasa gugup.

Saat mereka tiba di tempat pertemuan, Jelita melihat beberapa teman Naga sudah menunggu. Ada Reno, Maya, Bimo, dan Sarah. Mereka semua tampak ramah dan menyambut Jelita dengan hangat, kecuali Reno yang hanya memberikan senyum sinis.

"Hai, Jelita! Senang akhirnya bisa ketemu kamu," sapa Maya dengan ceria.

"Iya, Naga sering banget cerita tentang kamu," timpal Bimo sambil tersenyum.

Jelita merasa sedikit lebih tenang dengan sambutan hangat dari teman-teman Naga. Ia mencoba tersenyum dan membalas sapaan mereka dengan ramah.

Mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah taman bermain. Di sana, mereka bermain berbagai macam permainan, tertawa, dan bercanda bersama. Jelita mulai merasa lebih nyaman dan menikmati kebersamaan dengan teman-teman Naga.

Namun, Reno terus-menerus memberikan komentar sinis yang membuat Jelita merasa tidak nyaman. "Eh, Jelita, kamu bisa naik roller coaster nggak? Soalnya aku denger-denger, orang yang nggak biasa hidup mewah biasanya takut naik yang gituan," kata Reno dengan nada mengejek.

Jelita merasa tersinggung dengan ucapan Reno, tetapi ia berusaha untuk tidak terpancing emosi. "Aku belum pernah naik roller coaster sih, tapi aku berani kok nyoba," jawab Jelita dengan tenang.

Naga menatap Reno dengan tajam. "Reno, bisa nggak sih kamu nggak usah ngomong yang aneh-aneh?" kata Naga dengan kesal.

"Santai aja, Naga. Aku cuma bercanda kok," jawab Reno sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.

Meskipun Reno mengatakan bahwa ia hanya bercanda, Jelita tetap merasa sakit hati dengan ucapannya. Ia merasa seperti Reno sedang merendahkannya dan mempermalukannya di depan teman-teman Naga.

Setelah bermain beberapa saat, mereka memutuskan untuk beristirahat dan makan siang di sebuah restoran cepat saji. Saat mereka sedang makan, Reno kembali melontarkan komentar sinis. "Eh, Jelita, kamu suka makan di tempat kayak gini ya? Soalnya kan biasanya orang yang nggak punya banyak pilihan," kata Reno sambil tertawa.

Kali ini, Jelita tidak bisa menahan emosinya lagi. Ia merasa sangat marah dan terhina dengan ucapan Reno. Ia berdiri dari kursinya dan menatap Reno dengan tajam. "Reno, denger ya. Aku emang bukan orang kaya, tapi aku nggak pernah malu dengan keadaan keluargaku. Aku bangga dengan apa yang aku punya, dan aku nggak butuh persetujuan dari kamu atau siapa pun," ucap Jelita dengan suara bergetar.

Setelah mengatakan itu, Jelita berbalik dan pergi meninggalkan restoran. Ia merasa sangat marah dan sedih, dan ia tidak ingin berada di dekat Reno lagi.

Naga merasa bersalah karena tidak bisa melindungi Jelita dari Reno. Ia tahu bahwa Reno sudah keterlaluan, dan ia harus melakukan sesuatu untuk menghentikannya. Ia berdiri dari kursinya dan mengejar Jelita.

"Jelita! Tunggu!" teriak Naga.

Jelita berhenti dan berbalik menghadap Naga. Air mata mengalir deras di pipinya. "Aku nggak bisa, Naga. "Aku nggak bisa, Naga. Aku nggak bisa terus-terusan kayak gini. Aku ngerasa nggak pantes ada di antara kalian," ucap Jelita dengan suara bergetar, air mata terus mengalir di pipinya. Ia merasa semua rasa tidak amannya kembali menghantuinya, diperparah oleh sikap Reno yang menyakitkan.

Naga menghampiri Jelita dan menggenggam kedua tangannya. "Jelita, dengerin aku," ucapnya lembut, menatap langsung ke matanya. "Kamu salah kalau kamu merasa nggak pantes. Kamu itu pantes dapetin semua yang baik dalam hidup ini. Kamu itu berharga, Jelita. Jangan biarin omongan Reno bikin kamu ngerasa rendah diri."

Jelita menggelengkan kepalanya. "Tapi Reno bener, Naga. Aku beda sama kalian. Aku nggak punya apa-apa," bisiknya lirih, merasa begitu kecil dan tidak berdaya.

Naga memeluk Jelita erat. "Jelita, kamu punya aku. Dan itu lebih dari cukup. Aku nggak peduli kamu punya apa atau nggak. Yang aku peduliin itu kamu, hati kamu, dan cinta kamu," ucapnya tulus, mengeratkan pelukannya.

Jelita membalas pelukan Naga, merasakan kehangatan dan ketulusan cintanya. Ia mulai merasa sedikit lebih tenang, tetapi luka yang disebabkan oleh Reno masih terasa perih.

"Udah ya, jangan nangis lagi," ucap Naga lembut, mengusap air mata di pipi Jelita. "Aku janji, aku akan bicara sama Reno. Aku nggak akan biarin dia nyakitin kamu lagi."

Jelita mengangguk pelan. Ia percaya pada Naga, dan ia tahu bahwa Naga akan melindunginya.

Naga menggandeng tangan Jelita dan mengajaknya kembali ke restoran. Saat mereka tiba di sana, Reno tampak menyesal dan menghampiri mereka.

"Naga, Jelita, maafin aku ya. Aku nggak maksud ngomong kayak gitu. Aku cuma... aku cuma pengen bercanda," ucap Reno dengan nada menyesal.

Naga menatap Reno dengan tajam. "Reno, bercanda kamu udah keterlaluan. Kamu udah nyakitin hati Jelita. Aku nggak mau kamu ngulangin ini lagi. Kalau kamu masih mau jadi temenku, kamu harus minta maaf sama Jelita dengan tulus," kata Naga dengan tegas.

Reno menatap Jelita dengan wajah memelas. "Jelita, maafin aku ya. Aku bener-bener minta maaf. Aku nggak maksud buat kamu sakit hati. Aku janji, aku nggak akan ngomong kayak gitu lagi," ucap Reno dengan tulus.

Jelita menatap Reno sejenak, lalu ia menghela napas panjang. Ia tahu bahwa Reno hanya manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan. Ia memutuskan untuk memaafkan Reno, tetapi ia juga ingin Reno tahu bahwa ucapannya sangat menyakitkan.

"Aku maafin kamu, Reno. Tapi aku harap kamu bisa belajar dari kesalahan kamu. Jangan pernah merendahkan orang lain hanya karena mereka berbeda sama kamu," ucap Jelita dengan tenang.

Reno mengangguk. "Iya, Jelita. Aku janji," jawabnya sungguh-sungguh.

Setelah kejadian itu, suasana menjadi lebih cair. Reno berusaha untuk bersikap lebih baik kepada Jelita, dan Jelita pun mulai merasa lebih nyaman dengan teman-teman Naga.

Meskipun masih ada sedikit rasa tidak aman yang tersisa di hatinya, Jelita tahu bahwa ia tidak sendirian. Ia memiliki Naga yang selalu mencintainya dan melindunginya, dan ia memiliki teman-teman yang menerimanya apa adanya.

1
Aira Sakti
g
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!