Vivian Shining seorang gadis dengan aura female lead yang sangat kuat: cantik, baik, pintar dan super positif. Dia tipe sunny girl yang mudah menyentuh hati semua orang yang melihatnya khusunya pria. Bahkan senyuman dan vibe positif nya mampu menyentuh hati sang bos, Nathanael Adrian CEO muda yang dingin dengan penampilan serta wajah yang melampaui aktor drama korea plus kaya raya. Tapi sayangnya Vivian gak sadar dengan perasaan Nathaniel karena Vivi lebih tertarik dengan Zeke Lewis seorang barista dan pemilik coffee shop yang tak jauh dari apartemen Vivi, mantan atlet rugbi dengan postur badan bak gladiator dan wajah yang menyamai dewa dewa yunani, juga suara dalam menggoda yang bisa bikin kaki Vivi lemas sekita saat memanggil namanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon whatdhupbaby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 8 Nomer HP Spesial Dan Chat Tengah Malam
Sore itu pintu kafe berbunyi lembut saat Vivian masuk. Langkahnya ringan, tapi matanya langsung mencari satu sosok Zeke, yang sedang asyik mengelap mesin espresso di belakang konter. Begitu melihatnya, senyum lebar langsung menghias wajah pria itu.
"Vi!" Sambutnya hangat. "Gimana rapat pertamamu sebagai ketua proyek?".
Vivian tersenyum, meletakkan tasnya di kursi bar. "Lumayan stressful, tapi aku bertahan," jawabnya sambil menghela napas. "Aku bahkan nggak nyangka bakal dipilih sama Bos untuk presentasi lagi langsung di depan klien."
Zeke tertawa sambil tangannya sudah bergerak lincah menyiapkan latte favorit Vivian tanpa perlu lagi Vivi untuk pesan. "Pasti jadi tekanan banget ya," ujarnya sambil menuang susu oat.
Mini-Vivi tiba-tiba muncul duduk di bahu Vivian, dengan tangan menopang dagu, kaki kecil berayun ringan, terpesona melihat Zeke. " Taruhan deh Vi, aku nggak bakal bosan kalau seharian mesti dengar suara tawa merdu itu. Bahkan aku lupa gimana senyuman Nathanael tadi. "
Vivian hanya mengangguk kecil setuju dengan ucapan Mini-Vivi. Suara Zeke itu dalam dan berat terkesan jantan dan menggoda.
Zeke meletakkan Latte dengan hiasan foam putih diatasnya dengan bentuk bintang lucu lengkap dengan mata kecil yang mengedip dan senyum lucu.
Vivian yang menerima cangkir latte itu terlalu kagum dengan bentuk bintang lucu diatas Lattenya tanpa sengaja jarinya menyentuh Zeke.
Vivian dan Mini-Vivi terbelalak bersaman.
Mini-Vivi seketika berteriak histeris. "VIVIAN BERANI SEKALI TANGANMU MENYENTUH ZEKE?!. BAGAIMANA RASANYA??. JANGAN PERNAH LAGI CUCI TANGANMU ITU!!"
Zeke tak bergeming dengan sentuhan kecil malah mendekat sedikit ke Vivian. "Oh iya, aku ada sesuatu buat kamu."
Zeke mengeluarkan satu nampan berisi empat cupcake dan menaruhnya di depan Vivian. " Resep spesial yang aku janjikan kemarin. Dan..." Zeke sekali lagi mengeluarkan selembar kertas kecil dari saku apronnya dan menyodorkannya ke Vivian.
"Nomor HP-ku," ujarnya, suara rendah tapi jelas. "Kalau kamu butuh kopi atau cupcake penyemangat atau bahkan cuma mau curhat tinggal telepon atau WA. Aku yang anterin."
Mini-Vivi langsung jatuh pingsan di bahu Vivian. "NOMOR HP?! PESAN ANTER?! AKU GAK SANGGUP..."
Vivian memandangi kertas itu, seolah baru dapat harta karun. "S-serius? Kamu mau anterin?"
Zeke mendekat sedikit, bau kayu manis dan kopi menyerbunya. "Kemanapun. Kapanpun." Senyumnya menggoda. "Khusus buat kamu."
Mini-Vivi yang baru sadar langsung teriak histeris. "DENGER NGGAK?! 'KHUSUS BUAT KAMU'! VI, KALAU KAU GAK CEPATAN SIMPEN NOMOR INI, AKU YANG AKAN—"
Vivian cepat-cepat melipat kertas itu dan memasukkannya ke saku bajunya. "O-oke. Makasih, Zeke."
Zeke mengangguk, lalu tanpa diduga, menambahkan: "Oh, dan... jangan kasih ke siapa-siapa ya? Ini nomor pribadi."
BOOM!!
Mini-Vivi seketika menjerit dalam. "DIA CUMA KASIH KE KITA! CUMA KE KITA! VI!!!"
Vivian mengangguk cepat, wajah merah padam."Aku janji."
Zeke tersenyum puas, lalu berbalik untuk melayani pelanggan lain. Tapi sebelum pergi, dia berhenti sebentar, melemparkan pandangan terakhir ke Vivian.
"Jangan lupa chat aku kalau butuh sesuatu, Vi."
Mini-Vivi kembali pingsan.
Dan Vivian?
Dia duduk di sana, kopi di satu tangan, se nampan penuh berisi cupcake spesial di tangan lain, dan nomor telepon Zeke yang sekarang jadi harta karunnya.
Hari ini, sepertinya keberuntungan Vivian bukan cuma di kantor.
____________
Malam hari, kamar Vivian. Jam digital berbentuk boneka kucing diatas meja menunjukan pukul 23.17.
Vivian terlentang di kasur, HP di atas dada, jempol melayang-layang di atas aplikasi chat terbuka:
[ZEKE BARISTA]*(Online 2 menit lalu)*
Jarinya melayang di atas keyboard HP, mengetik lalu dihapus lagi:
- "Hai Zeke, aku...". Tidak. Hapus.
- "Kamu lagi apa?". No. Hapus.
- "Aku mau kopi besok...". Nggak. Hapus...
Hanya itu yang di lakukan Vivian sejak 3 jam lalu. Memutuskan mau chat apa ke Zeke setelah dapat nomor pribadi nya Zeke.
Mini-Vivi muncul di atas bantal, loncat-loncat gak sabar. "TULIS AJA 'HAI'.! 'HAI' ITU UNIVERSAL! 'HAI' ITU AMAN! 'HAI' BISA BERARTI APAPUN!"
Vivi besar gigit bibir gak yakin. "Tapi 'Hai' aja terlalu simpel..."
Mini-Vivi yang kehabisan kesabaran langsung injek jempol Vivian. " LAKUIN AJA!. KALO GAK BERANI, GUE YANG TEKAN SEND NIH!"
Tap!
Jempol nekan tombol 'Send'.
Pesan yang terlalu simpel itu terkirim.
*"Hai."*
Vivian membeku.
"KAMU!!" Teriaknya ke Mini-Vivi, kemudian ngelempar HP ke ujung kasur kecewa dengan diri sendiri, lalu menyelipkan kepala ke bawah bantal sambil teriak muffled, "AAAAA KENAPA CUMAN 'HAI'?! ITU GAK NIAT BANGET!"
Ding!
Mini-Vivi langsung teriak komando saat mendengar dering nada notifikasi masuk. "DIA BALAS! CEPET CEK!"
Vivian langsung cepat merangkak seperti ninja. Tangan terulur ambil HP, mata menyipit takut,
Zeke beneran bales,
[Zeke]: *' Hai juga, Vivi. Lagi ngapain? '*
Vivi besar & Mini-Vivi teriak serempak "DIA TAU INI KITA!!!"
" BALESNYA CEPET BANGET!!."
_____
Tapi 5 menit kemudian Vivian masih berkutat dengan balasan seperti apa yang harus dia kirim ke Zeke.
Vivi jempol kaku plus keringat dingin "Aku harus jawab apa? 'Lagi tidur'? Tapi aku jelas belum tidur. 'Lagi kerja'? Ini malem. 'Lagi mikirin kamu'— ASTAGA, ENGGAK!"
" BALES APA AJA VI!! ZEKE NUNGGUIN BALESAN KAMU!! " Teriak Mini-Vivi yang ikutan panik.
Vivian setelah sensor 3x chat yang ditulis Mimi-Vivi yang maksa ganti kata ' Proyek' jadi ' Mikirin kamu', akhirnya kirim balasan ke Zeke. *"Aku... baru selesain kerja proyek."*
[Zeke]: "Wah, harusnya aku kirim night cap buat kamu. Next time aku buatin kopi jahe, biar tidurnya nyenyak 😉"
Mini-Vivi nyungsep ke bantal, "DIA TAU KITA SUSAH TIDUR! DIA PEDULI! VI, KALO KAU GAK BILANG 'I LOVE YOU' SEKARANG JUGA..."
Vivian menyumpal mulut Mini-Vivi dengan guling. "Kita baru ngobrol 5 menit!!"
Tapi jarinya sudah mengetik cepat apa yang ada di otaknya karena hasutan Mini-Vivi, *"Aku suka kamu... maksudku, kopi jahe. Bukan... kamu. Eh..."*
DELETED!!.
Lalu gantinya: *"Sounds good 👍"*
[Zeke]: *"😂 Aku ngerti kok. Btw, besok aku buka lebih pagi. Kamu mau jadi taste tester menu baru? Aku bikin matcha latte with espresso shot."*
Mini-Vivi melompat ke langit-langit kegirangan. "DIA PAKAI EMOJI KETAWA! DIA AJAK KITA DATE! TAPI PAKAI ALASAN KOPI! GENIUS!!"
Sedangkan Vivian keringat dingin karena hampir salah ngirim chat, ' Suka Kamu.' ke Zeke.
" Itu tadi gak terkirim kan?." Batinnya panik.
" TERKIRIM JUGA GAK PAPA!!." Teriak Mini-Vivi dari belakang.
______
Pukul 01.28. Siapa sangka obrolan mereka masih berlanjut.
Vivian yang sudah lepas kendali melupakan kecanggungannya,
*"Kalau kamu bisa jadi kopi, kamu bakal jadi kopi apa?"*
[Zeke]: *"Americano. Pahit di awal, tapi bikin nagih 😎"* sambil foto selfie sambil angkat cangkir yang nge-zoom urat tangannya.
Mini-Vivi sudah masuk mode gila melihat veiny hand nya Zeke. " SIMPAN FOTO LANGKA ITU VI!! JANGAN SAMPAI GAK!!."
Vivian tentu saja dengan kecepatan kilat nge save foto yang bikin dada bergetar itu, lalu mengangkat jempolnya ke Mini-Vivi yang dibalas jempolnya Mini-Vivi. " Good Job Vi."
Vivian akhirnya balas kirim foto kucing tetangga yang kebetulan lewat jendela kamar Vivian.
*"Ini Kiko. Kucing tetangga. Barusan lewat jendela kamar aku."*
[Zeke]: * Kirim foto Selfi kucing hitam besar yang dipeluk lengan kekarnya yang penuh tato *" Ini kesayanganku, namanya Capuccino."*
Vivian dan Mini-Vivi jarinya cepat langsung nge-save foto rare dari Zeke seperti kado yang turun dari surga, kemudian cepat membalas chat Zeke,
*" Imut banget😍😍."*
[Zeke]: *" Iya imut kayak kamu."*
Vivian dan Mini-Vivi diam terpaku dengan wajah merah membara.
" Vi rasanya aku masuk surga sekarang." Celetuk Mini-Vivi, Vivi hanya bisa mengangguk.
" ZEKE BILANG KITA IMUT!!!."
______