NovelToon NovelToon
CINTA SEJATI

CINTA SEJATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:346
Nilai: 5
Nama Author: maya ps

Peraturan yang sulit dijalankan Rizki begitu sulit bagi Rizki untuk tidak menyatakan perasaannya pada sahabatnya, mampukah Rizki untuk menjalankan peraturan orang tuanya untuk tidak pacaran sampai lulus sekolahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

BAB 8

Intan, Bela, dan Putri merasa terganggu karena mendengar Rizki, Sisca, dan Sisil main kejar-kejaran membuat Bela menghampiri Rizki yang duduk dilantai karena lelah habis lari-larian bareng Sisca dan Sisil.

"Kalian bertiga seperti orang kampung iya, teriak-teriak didalam rumah dasar norak, tahu tidak suara kalian ganggu sekali berisik tahu!" protes Bela tidak suka sama apa yang dilakukan sama Rizki dan kedua saudaranya.

"Namanya juga anak kecil Mak lampir, seperti tidak pernah kecil saja protes terus, hidup kok selalu protes terus sih heran deh tidak tenang sama sekali iya hidupnya Mak lampir?" tanya Rizki melihat ibu tirinya, tidak pernah sekalipun bicara baik-baik.

"Masa kecil saya tidak seperti kamu mengerti, memangnya Ibu kalian tidak mengajarkan permainan yang tenang dan tidak ganggu orang lain hah, dasar orang kampung norak!" protes Bela kesal karena Rizki berani menjawab ucapannya, tidak ada rasa takut sama sekali membuat Bela semakin kesal.

"Pergi sana Mak lampir tidak usah ganggu kita deh, kalo tidak suka sana pergi bareng anak-anak Mak lampir supaya tenang tidak emosi tidak jelas terus." ucap Sisil santai dan menatap Bela dengan sinis.

Sisil ambil biskuit yang ada diatas meja dan langsung makan dengan santai, Sisil tidak peduli Bela menatapnya seperti jijik apa lagi Sisil makan biskuit sambil duduk dilantai bareng Sisca dan Rizki.

Bela mengepalkan tangannya kesal melihat tingkah ketiga anak tirinya, setiap dirinya protes tidak pernah dihargai sama sekali justru ketiganya kelihatan cuek dan tidak ada rasa takut sama sekali.

**

Bagas menceritakan apa yang dilakukan bodyguard nya tadi ke Brata, membuat Brata tidak keberatan apa yang dilakukan bodyguard nya atas perintah Bagas untuk ikutin Intan dan Putri selama diluar rumah.

"Seterusnya kamu diem saja Kak, selama orang yang deketin kak Intan ataupun Putri tidak mencelakai mereka tidak usah dikasih tahu, cukup terima laporan dari bodyguard kemana pun mereka pergi dan kita jadi tahu apa yang mereka lakukan, kalo sudah membahayakan mereka baru kita tegur mereka dan nasehati mereka supaya tidak melakukan kesalahan atau pun lebih berhati-hati lagi, Papi bangga karena Kakak bisa menjalankan apa yang Papi minta dengan baik." puji Brata karena Bagas bisa menjalankan apa yang dimintanya tanpa protes sama sekali.

"Oh begitu iya, baik lah Papi karena ini pengalaman baru jadi tidak mengerti, terimakasih atas pujiannya Papi membuat Bagas bahagia karena bisa menjalankan apa yang Papi minta dengan baik." ucap Bagas bahagia karena tidak mengecewakan Brata sama sekali.

Bagas terus cerita sesuai laporan yang diberikan bodyguard nya tadi, sambil bawa mobil menuju rumahnya setelah selesai beli ruko baru untuk tempat usaha buat ketiga adiknya nanti.

Brata tidak menyesal memberikan tanggung jawab baru untuk Bagas, karena putranya bisa menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dan tidak protes sama sekali membuat Brata merasa bahagia dan tenang, berharap rencananya tidak gagal dan tidak ketahuan sama Bela karena tidak ingin apa yang lagi dikerjakan bareng Bagas bisa gagal karena diganggu sama Bela karena pasti tidak akan terima karena tahu Brata mempersiapkan tempat usaha untuk anak-anaknya dari pernikahannya sama Meta dan tidak ingin adanya keributan jika rencananya sampai ketahuan sama Bela dan kedua anaknya yang masih menolak kehadiran Meta, Rizki, Sisca, dan Sisil dalam keluarganya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!