NovelToon NovelToon
Istri Dalam Bait Do'Aku

Istri Dalam Bait Do'Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Dia bukan cucu kyai, bukan pula keturunan keluarga pesantren. Namun mendadak ia harus hidup di lingkungan pesantren sebagai istri, cucu dari salah seorang pemilik pesantren.

Hidup Mecca, jungkir balik setelah ditinggal cinta pertamanya dulu. Siapa sangka, pria itu kini kembali, dengan status sebagai suami.

Yuukk, ikuti cerita Mecca dengan segala kisahnya yang dipermainkan oleh semesta. Berpadu dengan keromantisan dari Kenindra, suami sekaligus mantan kekasihnya yang pernah sangat ia benci dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akad Nikah

Zahra mengikuti arah mata Mecca memandang " Tampan banget yaa kak ustaz Arsalan? "

"Iyaa Zaa, itu ustaz atau Tae hyung sii? Ngga deh! Dia lebih tampan dari  Taehyung malahan. -ehh,, Zahraaaaa,, duhh aku ngomong apaaan sii,, duhh. " jawab Mecca sambil memukul mulut, salah tingkah sendiri dengan jawaban spontan itu. Meski begitu mereka masih terus melihatnya hingga pria itu berjalan makin jauh.

"Wkwkkwk,, ngga apa-apa kak, kalau diperhatikan memang mirip Taehyung ustaz arsalan yaa? Kalau nggak di dalam pesantren pasti banyak yang ngira beliau model. Ah! Selama aku di sini baru pernah aku melihat beliau dalam jarak sedekat ini, "

"Kamu suka yaa sama ustaz Arsalaann, hayooo,,, " goda Mecca. Zahra hanya tertawa kecil,

"Siapa sii wanita yang nggak suka sama ustaz Arsalan di sini kak? Udah pinter, tampan, cool, berkharismatik dan yang paling menantang itu, beliau dingin banget sikapnya sama perempuan, banyak yang sudah terang-terangan ingin menjadi istri beliau tapi dari sekian banyak yang katanya ngajakin ta'aruf, nggakk ada yang berhasil membuatnya goyah, " terang Zahra,

Mecca terdiam, kepikiran sesuatu."Ehh, ini maksud kamu ada cewek-cewek yang ngajakin nikah kan? Ta"aruf itu kayak ngajakin nikah gitu kan?" Zahra mengangguk. "Iyaa, dulu yang aku liat langsung itu ada tiga kali keluarga pemilik dari pesantren masih daerah sini juga sih kesini sama salah satu anak mereka buat mengajak ustaz Arsalan ta'arufan tapi beliau tolak katanya.

"Yaa waktu itu dia udah nikah kali jadi nolak deh."

"Mungkin gituya, tapi aku belum denger sih beliau udah nikah kak." Mecca kembali terdiam. Ken pernah bilang kalau rumah itu rumah dia dan istrinya. Mecca jadi berpikir keras.

"Za, emang kamu tahu Taehyung?" Mecca mengalihkan pembicaraan mereka.

"Tau lah kak, V kan? Haha, gini-gini aku juga penggemarnya.sejak masuk pesantren aja jadi jarang ngikutin dia. Huhuhu..."

"Hmm,, pantesann, santri gadungan dasarrr.  "

Mecca  hanya geleng-geleng mendengar Zahrana terus memuja-muja Ken sepanjang hari, dia tidak tahu saja setiap hari Mecca masih berharap agar dijauhkan dengan pria itu.

***

Selama ini Mecca hanya mendesain baju-baju mewah dan casual yang selalu menjadi trend setter para wanita kelas atas, namun kali ini dia dituntut untuk mendesain pakaian syar'i dan harus booming juga. Ia percaya kalau eyang Prawira  membuatnya tinggal di sana hanya untuk sebuah project, pasti project itu berpotensi besar untuk bisnisnya.

Sebagai seorang workaholic, Gadis itu sama sekali tidak merasa terbebani saat harus terus melakukan pekerjaannya hingga larut malam seperti ini. Dia sangat menikmatinya, di samping dari pikirannya yang terus berperang dengan semua tentang Kenindra.

Sekitar setengah jam yang lalu Mecca melirik jam dinding sudah menunjukan pukul 22.20 menit. Namun dia masih belum ingin beranjak dari ruangannya, sebelumnya ia sempat  melihat di luar sana masihh ada beberapa santri yang masih beraktivitas jadi Mecca tidak terlalu takut.

 'Mereka bisa sampai selarut itu tidurnya padahal setahuku paginya mereka juga harus bangun sebelum subuh.' gumam Mecca pelan.

Zahra sudah pamit kembali ke asramanya sejak selesai maghrib tadi, karena harus mengikuti kelas malam. Dan Mecca sendiri sekarang sudah terduduk di sofa dengan laptop di pangkuannya, ia sedang mengecek progress penjualan di butiknya.

"Assalamu'alaikum.. " suara pintu yang di dorong masuk dan ucapan salam dari Ken membuatnya menoleh sebentar ke arah pintu, kemudian kembali menatap layar laptopnya.

"Wa'alaikumsalam.. "

"Pulang yukk, udah selarut ini, kamu nggak capek? "

"Dikit lagi yaa? Kalau kamu mau balik duluan nggak apa-apa, aku berani kok, kan santri putra masih ada di masjid jadi masih ramai. "

"Aku tungguin, " balasnya, kemudian memilih dudukk di samping Mecca, menatap lekat wajah istrinya dari samping. Untuk sat ini hanya itu yang bisa ia lakukan, begini saja sudah membuatnya senang. Setidaknya ia bisa tahu apa saja yang istrinya lakukan, karena masih berada dalam jangkauannya.

Setelah cukup bekerja keras seharian akhirnya Mecca menurut pada Ken untuk kembali ke rumah,

"Aku bikinin susu dulu yaa? Kamu bersih-bersih badan dulu aja, nanti aku anter ke kamar. " Ucap Ken setelah mereka memasuki rumah. Mecca hanya mengangguk kemudian naik tangga menuju kamar.

Dalam hatinya ingin sekali mempertanyakan perihal istrinya Kenindra, hal itu sangat mengganjal di pikirannya. Karena sampai beberapa hari Mecca di sana belum pernah sekalipun melihatnya, di rumah Ken juga tidak ada foto atau barang-barang milik istrinya. Semua barang yang Mecca pakai di sana adalah barang baru, jadi bisa Mecca pastikan itu bukan milik Istrinya Kenindra. Mecca hanya tidak ingin ada berita buruk yang muncul di sekitar pesantren karena kedekatannya dan Ken. Jelas ia bukan seorang pelakor atau apapuun sejenisnya.

Setahu Mecca penghuni di sana sangat menjunjung tinggi sikap dan adab mereka, terutama yang berhubungan dengan hubungan pria dan wanita. Apa kata mereka kalau melihatnya yang terus bersama Ken tanpa hubungan atau status yang jelas?

"Awww,, Kennnn! Keluarr sanaaaa... " Mecca memekik keras. Dia baru aja keluar kamar mandi dan masih menggunakan bathrope saat Ken masuk membawakan segelas susu.

" S,, s-sorry... sorry... Aku cuma mau anterin susu doangg. " sahut Ken tak kalah kaget, juga gugup seraya membalikkan badannya.

"Kann bisa ketuk dulu, huuufhhh! Kamu keluar dulu aku mau ganti, taruh aja di dapur nanti aku kesanaa." gerutu Mecca, Ken menurut dia membawa kembali susu di tangannya. Mecca bergegas memakai piyama dan menyusulnya ke dapur.

"Mmm,, ada yang mau aku omongin, " ucap Mecca memulai percakapan mereka setelah menyesap susu hangat yang Ken buat. " Apaa? Serius banget, bukannya kamu capek, istirahat aja dulu kita bisa bicara besok. " balas Ken.

"Nggak,, aku harus bicara sekarang. Mm,, soal... Istri kamuu. " lirih Mecca, tangannya mengetuk-ngetuk meja tanpa sadar. Ia menghela napas untuk kesekian kalinya, ragu untuk melanjutkan kalimatnya barusan.

"Ohh, iyaa kenapa? " jawab Ken santai, berbeda dengan Mecca yang sejak memulai percakapan tadi sudah cukup gugup. "Mm,, dia di mana? Eumm, aku nggak maksud kepo yaa, aku cuma merasa bersalah aja berada di sini berdua cuma sama kamu sedangkan kamu sudah beristri, dan lagiii... kamu bilang kalau seorang laki-laki harus menundukan pandangannya kepada perempuan yang bukan mahram kan? Koreksi aku salah bilang ngga? "

"Nggak salah, bener kok memang seorang laki-laki harus menjaga pandangannya dari yang bukan mahram begitu juga perempuan, " lanjut Ken, wajah pria itu masih sangat santai, menyebalkan bagi Mecca yang kebalikannya. Gadis itu merasakan jantung yang berdebar kencang menunggu jawaban dari pertanyaannya  sendiri. Lelaki itu duduk tepat di depan Mecca, menunggu apalagi yang akan gadis itu pertanyakan? Ia sudah menduga, Mecca dengan segala kepekaannya pasti akan segera tahu soal pernikahan mereka.

"Laluu,, kenapa kamu membiarkan aku sedekat ini sama kamu? Jelas-jelas aku perempuan yang bukan mahram kamu kan? Aku bukan siapa-siapa statusnya di sini, udah gitu kamu bahkan melihat aku sering tidak berjilbab di sini, terus beberapa kali juga kamu bahkan bersentuhan langsung denganku. Ini salah Kenn, aku nggak mau kamu jadi melakukan kesalahan-kesalahan itu karena aku. Kalau untuk aku itu nggak masalah, tapi itu prinsip yang kamu pegang teguh. Mulai sekarang aku bakal tinggal di rumah eyang Ilyas ajaa, nanti aku mau bilang ke eyangku, biar aku aja yang bilang, aku tahu kamu melakukan ini karena menuruti titah eyang Prawira pasti kan? Beliau kalau kasih perintah memang nggak bisa dibantah, makannya kamu membiarkan aku tinggal di sini?? " celoteh Mecca panjang lebar hampir tanpa jeda. Ia tak tahan lagi kalau terus memikirkannya sendiri, ada banyak hal yang harus ia pikirkan tidak hanya memikirkan hubungan mereka saja. Sementara Ken hanya tersenyum lembut sambil menggeleng.

"Kamu pintar banget, baru beberapa hari di sini sudah belajar banyak hal. Tapi bukann, Mecca, bukan karena eyang, aku membiarkan kamu tinggal di sini, tapi karena memang kamu tanggungjawab aku sekarang, udah seharusnya kamu tinggal  sama aku. " kata Ken, jawaban yang membuat Carra makin kebingungan untuk mencerna.

"Mm,, maksud kamu? Jangan bikin aku bingung dehh, ini apaaan sii kaliannn semua?" Mecca beranjak dari tempat duduknya dengan kesal dan mulai gelisah, beberapa detik kemudian Ken mengajaknya duduk lagi. Pria itu mengambil ponselnya yang berada di atas meja.

Tangannya perlahan membuka ponsel itu dan terlihat tengah mengutak atiknya, lalu memperlihatkan sebuah video di dalammnya. Video yang sanggup membuat Mecca melongo, dengan mata yang membulat sempurna.

Di dalam video itu ada Ken, umma, abbah, ayah, ibu, kak Dean juga kedua eyang mereka. Namun selain itu, fokus Mecca tertuju pada Ken yang tengah menjabat tangan ayah sambil mengucapkan rentetan kalimat yang terdengar seperti ijab qabul.

 "Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyut taufiq."

Sahhhhh!

Kedua bola mata dara cantik itu hampir copot dari kelopaknya seiring dengan kalimat yang Ken ucapkan dalam video tersebut.  Speechless, kesal, yaa syockk juga, ini bukan kaget lagi levelnya tapi udah syock akut. Mecca memang tidak paham sebelum Ken menerjemahkannya dalam bahasa indonesia.

"Itu akad nikah lohh, kamu nggak main-main kan? " Mecca menyela dengan nafas yang memburu.

"Karena itu akad nikah makannya aku nggak main-main Mecca, aku sangat serius dan yakin dengan yang aku ucapkan, jadi semua udah menjawab pertanyaan panjang kamu tadi kan?"

Mecca menggeleng cepat, semua yang ia lihat barusan rasanya beluum bisa masuk di otaknya, "Nggaak! Nggakk,, ini kamu di paksa eyang Prawira pasti! Kebangetan ini sii eyang emang. "

"Sama sekali nggak Mecca, eyang memang memintaku untuk menikahi kamu, tapi itu aku lakukan dengan ikhlas bukan atas paksaan dari siapapun. Awalnya saat di jodohkan memang aku ngggak mengira kalau cucu eyang Prawira itu kamu, tapi mendekati akad aku di kasih liat foto kamu dan saat itu lah aku makin yakin untuk menjalani pernikahan ini. " terangnya.

Kalau dalam foto itu ternyata bukan Mecca. Kenapa ia bisa semudah itu bersedia menikahi orang yang bahkan ia tidak kenal sebelumnya?

"Dan kamu, eyang atau ayahh bahkan kak Dean nggak ada yang minta persetujuan aku dalam hal ini. Gilaa sii ini! Aku yang nikah loh, kenapa jadi aku yang nggaak tahu apa-apa di sini? Aku mau telphon eyang dulu. " racau  Meccaa tidak terima, eyang benar-benar kelewatan.

"Udah larut malam Mecca, besok sajaa. Aku akan jelasin semua yang kamu ingin tahu tentang pernikahan ini, mau tanya apa? "

"Nggak! Eyang itu workaholic jam segini pasti belum tidur. " keukeuh Mecca, ia segera membuka ponselnya dan melakukan panggilan video kepada nomor yang di beri nama ' Yang muliaa.' Untuk kali ini saja ia inguin protes pada keputusan eyangnya.

Tepat sekali dugaan Mecca, eyangnya tidak mungkin tidur awal. Mereka sama-sama workaholic jadi tahu kebiasaan masing-masing. Tidak butuh waktu lama eyang sudah menerima panggilan itu, Mecca menghadap kamera ponsel berdampingan dengan Ken.

Hai... Gimana menurut kalian? Boleh komen kasih aku masukan yaa, kalai ada kesalahan dalam penulisan. Aku masih pemula. Terima kasih...

1
MimmaRia
ceritanya bagus, gk monoton yg pesantren bgt, tp jg gak sok CEO2 gt , mskipun chapter awal2 msh yg byk flashbacknya, tp bkn yg lebay ke blakang bgt gt..
easy going lah crtanya, menghibur tp gak menjemukan👍👍👍
Yazh: Wahh😍 Terima kasih kak. Iya memang konfliknya aku sengaja buat yang ringan, jadi nggak bikin kalian mikir banget.

Udah banyak pikiran kan? Ya kali aku nambahin beban🤭
becandaa kak✌
total 1 replies
MimmaRia
wkwkwkkkk... Mecca jd mikir pstinya,, jaim salah gak jaim mancing Kenindra😂😂
Yazh: 😄😄 betul kak, galau maksimal dia. Denial terus, antara nggak mau jujur sama diri sendiri dan nggak kuat sama godaan Ken😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!