NovelToon NovelToon
Something About You

Something About You

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:279
Nilai: 5
Nama Author: Wahyu Ela Safitri

Setelah kematian ayahnya, Renjana Seana terombang-ambing dalam kehidupan tak terarah, gadis yang baru menginjak umur 20 an tahun dihadapkan dengan kehidupan dunia yang sesungguhnya disaat ayahnya tidak meninggalkan pesan apapun. Dalam keputusasaan, Renjana memutuskan mengakhiri hidupnya dengan terjun ke derasnya air sungai. Namun takdir berkata lain saat Arjuna Mahatma menyelamatkannya dan berakhir di daratan tahun 1981. Petualangan panjang membawa Renjana dan Arjuna menemukan semua rahasia yang tersimpan di masa lalu, rahasia yang membuat mereka menyadari banyak hal mengenai kehidupan dan bagaimana menghargai setiap nyawa yang diijinkan menghirup udara.
by winter4ngel

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyu Ela Safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gagal kembali

Hatinya masih tertinggal, perasaannya masih janggal, semua hal yang terjadi dalam dua hari ini tidak masuk akal, tapi Renjana menerimanya dengan baik. Apa yang terjadi padanya pasti memiliki alasan walaupun sejauh ini Renjana kurang paham apa alasan dia bisa sampai di tahun 1981. Air sungai sedang deras-derasnya karena hujan semalam, berbeda dengan air sungai yang kotor di masa depan, sekarang airnya sangat bersih dan tidak begitu tinggi jarak antara dasar sungai dan daratan.

“Apa kita benar-benar akan kembali dengan cara ini.”

“Apa lagi? Aku tidak mau terjebak disini.” Arjuna tahu bahwa Renjana sangat ragu untuk terjun bukan karena takut tenggelam, melainkan Renjana enggan meninggalkan masa ini. “Renjana, kita tidak seharusnya ada disini, jadi kita harus kembali sekarang.”

Renjana akhirnya mengikuti apa yang Arjuna katakan, mereka saling bergandengan tangan dan terjun ke sungai. Renjana sudah memejamkan matanya tapi dia tidak merasakan tenggelam, saat membuka mata, airnya hanya sampai di dada, tidak menenggelamkan seluruh tubuhnya.

Sama seperti Renjana, Arjuna lebih tidak tenggelam mengingat pria itu lebih tinggi dari Renjana. “Apa ini? kita sudah kembali?.”

Renjana menunjuk beberapa orang yang berdatangan sambil membawa sejenis besek berukuran lebih besar berisi pakaian untuk dicuci. “Kita masih disini.” ucap Renjana yang kemudian melepaskan tangan Arjuna dan berjalan menuju ke tepian.

Arjuna hanya mengikuti gadis itu yang duduk di tepian sungai, menatap air sungai yang mengalir. “Ada alasan setiap kejadian, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan disini. Tapi aku sangat yakin sekarang bahwa aku memang di takdirkan berada di sini bukan karena untuk diriku sendiri, tapi juga untuk orang-orang yang berharga untukku.”

Arjuna menghembuskan nafas beratnya, dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk kembali pada akhirnya dia berada di tempat yang sama. “Sekarang apa rencanamu, aku akan mengikutimu.”

“Entahlah, aku juga tidak tahu.”

Mereka berdua melihat kearah keramaian yang sedang asik mencuci pakaian, gadis belia yang sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Arjuna tersenyum kecil membuat Renjana menoleh, Renjana menutup mata Arjuna menggunakan telapak tangannya.

“SIALAN MESUM!.” Kesal Renjana sambil menarik Arjuna meninggalkan area sungai.

Renjana dan Arjuna kembali ke rumah pak Djoko dan bu Mirah dalam keadaan setengah basah. Mereka berdua duduk di halaman depan tanpa melakukan apapun, tidak ada yang ingin dilakukan selain hanya melamun memikirkan rencana selanjutnya.

“Pak, udah denger kalau anaknya pak Djaya gantiin masnya menikah dengan anaknya pak Karto?.”

“Si Dewa nikah sama siapa? Bukannya udah mau ngelamar anaknya Pak Santo?.”

Perbincangan kedua suami istri itu menarik perhatian Renjana, pasalnya mereka menyebut nama keluarga ibunya juga keluarga ayahnya.

“Ya kalau dibandingin sama Sendu memang jauh cantikan Sendu, tapi Dewa mau tanggung jawab atas meninggalnya Surya.”

“Surya kan meninggal bukan karena Dewa tapi karena memang sudah takdirnya.”

Kedatangan Renjana menyela perbincangan pak Djoko dan bu Mirah.

“Siapa yang akan menikah dengan siapa?.” Pertanyaan Renjana mengejutkan pak Djoko dan bu Mirah, mereka berdua tersenyum. Keduanya sudah menganggap Renjana seperti anaknya sendiri mengingat Renjana dan Arjuna seumuran dengan putranya yang sudah menikah dan tinggal di luar negeri.

“Itu anak desa tetangga, Sadewa sama Kirana. Kalau nikah pasti tambah kaya raya.”

“Sadewa Raden Jaya? Bukannya akan menikah dengan Sendu?.”

“Awalnya juga begitu mbak, tapi ada insiden jadi kayaknya Sadewa milih nikah sama Kirana, anaknya pak Karto, juragan beras.”

“Ga boleh.” Renjana langsung meninggalkan rumah itu tanpa mengatakan apapun.

Arjuna yang melihat Renjana pergi meninggalkan wajah Pak Djoko dan Bu Mirah yang kebingungan mulai mengalihkan pembicaraan, “Pak Djoko, uang sewa kamarnya saya taruh di meja ruang makan, terimakasih banyak atas bantuannya.” Kemudian mengejar Renjana yang sudah mulai menjauh.

Tujuan Renjana menemui Sadewa, sedangkan Arjuna terus mengejarnya dan memohon agar Renjana tidak melakukan apapun. Apalagi bertindak gegabah yang membahayakan mereka berdua di tempat ini, sudah beruntung mereka bertemu dengan pasangan baik yang menampung mereka berdua tanpa banyak pertanyaan.

“Stop Renjana!.”

Renjana menghentikan langkahnya, bukan karena ucapan Arjuna melainkan seseorang di tengah hutan yang menarik perhatiannya. Sebuah tali yang digantungkan pada pohon besar, area yang hampir tidak pernah dijamah siapapun mengingat lokasi itu hanya hutan kecil.

“Ayah.” Renjana langsung berlari menerobos semak-semak belukar, sama seperti Renjana yang masuk kedalam hutan itu, Arjuna mengejarnya.

Mata Arjuna juga melihat ada orang yang akan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, tapi Arjuna tidak menyadari bahwa pria itu adalah Sadewa, melihatnya sekali tidak membuat Arjuna mengingat wajah Sadewa, sedangkan Renjana jelas sangat ingat wajah ayahnya sendiri.

Renjana memegang kaki Sadewa agar tidak jauh sedangkan tali itu mulai mencekik leher, Renjana terus menangis memegang kaki ayahnya. “Tolong jangan! aku mohon, aku mohon jangan pergi!.” Teriak Renjana sambil terus menangisi Sadewa yang mulai memejamkan mata.

Arjuna langsung naik ke atas pohon dan melepaskan tali tersebut hingga membuat Sadewa jatuh ke tanah. Saat tubuh Sadewa terbaring ke tanah, ingatan Renjana kembali ke masa depan saat ayahnya terbaring tidak bernyawa di pangkuan ibunya.

“Aku mohon bangun...! aku mohon jangan tinggalkan aku lagi!, aku mohon!.” Tangis Renjana sangat memilukan, membuat Arjuna menatap penuh rasa hambar pada gadis itu, kehilangan dan kehidupan serta wajah Renjana menunjukkan kenapa gadis itu sesekali termenung, ada rasa kehilangan yang tak kunjung terobati. Renjana terus menggoyang-goyangkan tubuh Sadewa, berusaha membangunkan ayahnya.

Uhuk! Uhuk!

Suara batuk Sadewa menyadarkan Renjana, Sadewa membuka matanya perlahan, melihat seorang gadis yang menangis di sebelahnya. Hidungnya memerah, matanya sembab, entah kenapa hati Sadewa teriris saat melihatnya menangis. Perasaan aneh tapi mengganggunya dan membuatnya merasa sangat bersalah.

Tanpa mengatakan apapun, dengan tangisan yang semakin pecah, Renjana memeluk Sadewa erat. Sadewa yang masih bingung dengan gadis yang ada di depannya hanya menepuk pundak Renjana seakan mengatakan bahwa dia baik-baik saja sekarang. Mungkin jika Surya masih hidup, pria itu juga akan memeluknya seperti ini.

“Saya baik-baik saja.” Ucapan Sadewa menyadarkan Renjana, suara itu adalah suara yang sangat dia rindukan.

Ayahnya tidak banyak bicara kecuali Renjana melakukan kesalahan,

Renjana langsung melepaskan pelukannya dan memundurkan badan. Mata Renjana melihat kearah Arjuna yang hanya diam, sekarang Renjana tidak tahu harus mengatakan apa pada ayahnya yang seumuran dengannya.

Tapi satu hal yang menyadarkan Arjuna dan Renjana, kedatangan mereka bukan tanpa alasan, melainkan sebuah alasan yang mengubah masa depan. Seharusnya Sadewa sudah mati sekarang, tapi karena Renjana dan Arjuna menyelamatkannya, Sadewa masih hidup. Walaupun belum ada kepastian apakah mereka alasan Sadewa hidup atau bukan, atau sebenarnya hanya kebetulan mereka yang menemukan Sadewa.

Mereka bertiga duduk di bawah pohon, Sadewa beberapa kali melihat kearah Renjana yang malah menempel pada Arjuna. Bukannya bertanggung jawab menjelaskan pada Sadewa, Renjana malah berlindung di belakang Arjuna.

“Maaf atas apa yang istri saya lakukan, anda sangat mirip dengan adiknya yang sudah meninggal.” Jelas Arjuna dengan berbohong, tidak mungkin Arjuna mengatakan kalau Sadewa adalah ayah Renjana di masa depan, lagipula umur Sadewa dan Renjana lebih tua Renjana di masa ini.

“Saya yang seharusnya meminta maaf karena membuat kalian berdua kesusahan.”

“Tidak, tidak kesusahan.” Renjana membuka mulutnya buru-buru menjawab Sadewa hingga menarik perhatian kedua pria yang ada di sana.

Sudah benar Arjuna selalu menyuruh Renjana mengikutinya tanpa mengatakan apapun, sekali kata terucap dari bibir Renjana maka masalah akan datang, pada akhirnya Arjuna lah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!