NovelToon NovelToon
Selepas Kau Selingkuh

Selepas Kau Selingkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Pelakor
Popularitas:49.1k
Nilai: 5
Nama Author: REZ Zha

Bumi serasa akan runtuh menerpa Kirana ketika dia mengetahui fakta bahwa Bryan, suaminya, ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Maudy.

Tak tebersit sedikitpun dalam benak Kirana kalau sahabatnya itu akan menjadi duri dalam rumah tangganya.

Sepuluh tahun menikah dengan Bryan kini diambang kehancuran. Tidak sudi rasanya Kirana berbagi suami dengan wanita lain apalagi wanita itu adalah sahabatnya sendiri hingga dia memutuskan untuk bercerai.

Lantas, bagaimana Kirana menghadapi hidupnya setelah berpisah dengan Bryan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 - Mendapat Promosi Jabatan

Andra sedang memperhatikan memorandum of understanding yang diserahkan oleh Nathan tadi padanya. Dia berencana melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan otomotif ternama di Jerman.

Tok tok tok

Andra melirik ke arah pintu ketika terdengar suara ketukan dari luar, tak lama Rachel masuk ke ruangannya.

"Maaf, Pak. Karyawan yang bernama Kirana sudah menunggu di luar." Rachel memberitahu jika Kirana yang dicari oleh Andra sudah ada di luar ruangan Andra.

"Suruh dia masuk!" sahut Andra.

"Baik, Pak."

Tak lama setelah Rachel menyahuti, netra Andra mendapati sosok wanita cantik melangkah masuk ke ruangannya.

Anda dibuat tertegun dengan kecantikan Kirana yang ternyata lebih cantik dari foto Kirana yang ia lihat di data karyawan.

"Selamat siang, Pak. Bapak memanggil saya?" tanya Kirana setelah berada di dalam ruangan Andra.

Suara Kirana terdengar, membuat Andra terkesiap dari ketertegunannya mengagumi kecantikan Kirana.

"Oh, benar. Silakan duduk!" Andra menyuruh Kirana untuk duduk di hadapannya.

"Baik, Pak." Masih dengan jantung berdegub kencang Kirana menarik kursi dan mendudukinya.

"Kamu boleh kembali ke mejamu Rachel!" melihat Rachel masih berdiri di pintu, tak segera meninggalkan ruangan, Andra lalu menyuruh sekretarisnya itu untuk keluar.

"Oh, baik, Pak." Rachel pun menutup pintu dan keluar dari ruangan Andra.

"Maaf, Pak. Kalau boleh saya tahu, ada masalah apa saya dipanggil kemari?" Walaupun Kirana menduga Andra memanggilnya karena masalah Nabila, tetap saja Kirana merasa penasaran akan respon dari Andra. Tak munafik, ia pun berharap diberi kenaikan gaji atau siapa tahu bisa naik jabatan lebih tinggi dari yang ia jalani sekarang.

Andra terus memperhatikan Kirana. Tak terlihat rasa bangga yang ditunjukkan Kirana, padahal wanita itu yang sudah menolong putrinya kemarin. Mungkin, seandainya Nabila tidak memberi tahu, dia tidak akan pernah sadar kalau ada pegawainya yang telah menyelamatkan putri tercintanya.

"Kamu yang kemarin menolong anak saya dari jambret?" Andra menanyakan kebenaran cerita Nabila.

"Oh, itu ... kebetulan kemarin saya ada di lokasi dan melihat ada yang berteriak jambret. Awalnya saya tidak tahu kalau itu putri Bapak." Kirana sedikit menceritakan peristiwa yang terjadi kemarin.

"Kamu juga mengantar anak saya pulang?" Andra mencocokkan cerita Nabila dan Kirana.

"Putri Bapak tidak ada yang menemani, kasihan kalau di luar sendiri, karena itu saya tawarkan tumpangan. Maaf, kalau saya lancang membawa putri Bapak menggunakan mobil saya." Kirana meminta maaf pada Andra, karena membawa Nabila pulang dengan mobil sejuta umat miliknya.

"Kenapa kamu tidak melapor ke saya kalau kemarin anak saya mengalami penjambretan?"

Kirana terkesiap mendengar ucapan Andra. Dari nada yang terucap dari mulut Andra terkesan kalau Andra seolah menyalahkannya.

"Maaf, Pak." Kirana menundukkan kepalanya. Dia merasa perbuatan baiknya malah berbuah teguran dari Andra, karena dirinya terkesan menutupi. Lagi pula ia tak merasa berkewajiban memberitahu Andra, sebab ia tak ingin dikira cari muka.

"Sudah berapa lama kamu bekerja di kantor saya?" tanya Andra kemudian.

"Sekitar sembilan tahun, Pak," jawab Kirana.

"Sembilan tahun?" Andra terkejut, dia tak menyangka ternyata Kirana sudah cukup lama berada di perusahaannya. Tapi, kenapa baru kali ini dia melihat pegawainya itu.

"Baiklah, karena kamu sudah menyelamatkan putri saya, saya akan promosikan kamu di posisi yang lebih baik dari posisi kamu sekarang ini. Nanti saya akan bicarakan dengan Pak Martin." Andra berjanji akan memberikan kenaikan jabatan pada Kirana. Dia akan bicara dengan kepala HRD di perusahaannya untuk jabatan yang akan dipegang Kirana.

Bola mata Kirana seketika melebar, tak menyangka kalau angan-angannya mendapatkan posisi yang lebih tinggi dari pekerjaannya saat ini akan segera terwujud.

"Maaf, Pak. Saya tidak mengharap imbalan, Saya menolong putri Bapak karena naluri saya sebagai seorang Ibu." Walau dia sangat senang dan mendambakan posisi yang ia inginkan itu, tapi Kirana tetap harus bersikap tenang dan tak memperlihatkan ekspresi terlalu excited, padahal dalam hatinya, ia sangat kegirangan.

"Pantas saja Nabila mengaguminya ..." Mendengar kata-kata Kirana, Andra cukup mengerti, mengapa anaknya begitu bersemangat menyuruhnya menemui Kirana. "Pasti sangat beruntung pria yang menjadi suaminya," batin Andra.

"Tapi, rencana Bapak ingin mempromosikan saya, apa itu tidak terlalu berlebihan, Pak? Maaf, Pak. Saya tidak ingin ada kecemburuan di antara sesama pegawai di sini, karena apa yang saya lakukan tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan." Untuk kali ini, Kirana sedikit berdrama. Siapa yang tidak senang mendapatkan promosi kenaikan jabatan? Tapi, dia harus elegan menyingkapinya.

"Kamu sudah cukup lama di perusahaan saya, saya rasa itu adalah hal yang lumrah." Andra mempunyai penilaian lain sehingga dia mengambil keputusan itu. "Keputusan saya adalah mutlak dan tidak diganggu gugat!" tegasnya kemudian.

"Baik, Pak. Maaf ...."

"Ya sudah, kamu boleh meninggalkan ruangan saya." Andra bingung ingin mengatakan apalagi pada Kirana? Kecantikan Kirana telah membuatnya terpesona. Namun, ia sadar kalau wanita di hadapannya saat ini adalah istri orang.

"Baik, Pak. Terima kasih, permisi ..." Kirana berpamitan.

Setelah keluar dari ruangan kerja Andra, Kirana menarik nafas lega, seulas senyuman terukir di bibirnya. Kebahagiaannya yang sejak tadi ia tahan di hadapan Andra kini ia lepaskan hingga ekpresi bahagia terpancar dari aura wajahnya.

"Ada apa Pak Andra panggil kamu?"

Kirana terkesiap saat mendengar Rachel berkata padanya. Dia pun lalu menoleh pada Rachel.

"Oh, hmmm, nggak ada apa-apa, Mbak. Bukan masalah serius. Saya turun dulu, Mbak." Kirana buru-buru berjalan ke arah lift, karena ia enggan diintrogasi Rachel.

Pertanyaan Rachel terkesan ingin tahu. Menurutnya, Rachel tak punya hak mengetahui apa yang Andra bicarakan dengannya. Apalagi sikap Rachel yang tak ramah padanya tadi membuatnya tak respek pada sekretaris Andra itu.

***

Bukan hanya rekan-rekannya, bahkan Donny pun sebagai atasan Kirana di divisi marketing ikut tak sabar menunggu kedatangan Kirana setelah menghadap Andra, bos besar mereka. Hingga saat Kirana masuk ke dalam ruangan dan terdengar berisik di luar ruangan kerjanya, Donny ikut keluar menyambut Kirana.

"Na, apa kata Pak Andra?" tanya Donny dari arah pintu.

Semua anak buah Donny langsung mengarahkan pandangan ke arah Donny karena bos mereka ternyata ikutan kepo pada Kirana.

"Dih, Bapak kepo juga, ya?" sindir Rita terkekeh disambut tawa rekan kerjanya yang lain.

"Semua aman kok, Pak. Jawab Kirana dengan tersenyum.

"Memang kenapa sih, Na? Kok, tiba-tiba Pak Andra panggil kamu?" Rita masih penasaran karena tadi Kirana tak menjelaskan padanya.

"Sudah, bubar-bubar! Jam kerja dilarang ngerumpi!" Belum sempat mendapatkan jawaban dari Kirana, Donny langsung membubarkan anak buahnya dan menyuruh mereka beraktivitas kembali.

"Yaaa, lagi seru ini, Pak." Walaupun memprotes, tapi Rita dan pegawai lainya mengikuti perintah Donny untuk melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing termasuk Kirana.

"Na, kita lanjut istirahat ya!" ujar Rita ingin mendengar cerita Kirana pada jam istirahat.

Kirana teringat kalau siang ini ia akan pergi ke kantor detektif swasta yang sudah ia jadwalkan sejak kemarin.

"Sorry, Rit. Siang ini aku ada acara. Nanti saja aku ceritakan," jawab Kirana kemudian

*

*

Bersambung ....

1
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R¢ᖱ'D⃤ ̐
kelihatan banget khawatirnya Nathan,padahal Kirana cuma telat sarapan
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R¢ᖱ'D⃤ ̐
astaga Nathan,cocok nih kalau jadi pemain drama😂
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R¢ᖱ'D⃤ ̐
kompak ya asisten bos sama keponakan pengen jodohin bos mereka dengan sekretarisnya meski gak di komando😁..
tau kalau bosnya lama menduda,kasihan gak ada yang ngurus dan kasih perhatian
Diyah Pamungkas Sari
mksh autor
Yuliana Tunru
good kirana buat apa jg ngurusi maudy tak guna bgt ..cie cie yg khawatir pingsan
sryharty
ya salaaaam pak duda responnya gercep banget daaah,,bos mu lg puber nat
🏠⃟🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Bagus Nathan, good job untukmu👍🏾👍🏾, kawal bos mu menikah ya hingga dia bahagia bersama Kirana dengan begitu kamu bisa pdkt sama anaknya bos kamu🤣🤣🤣
Sunaryati
Benar Kirana kau tak perlu berhubungan lagi dengan sahabat yang berkhianat
Ucio
Pandai Nathan,,lanjukan niatmu
Tasmiyati Yati
owalah yg mendramatisir pak Nathan to, tak kira Kirana mau pingsan beneran, auto Andra langsung panik kan
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
Bagus Na mending blokir aja nomer si Maudy jgn kasih celah buat dia yg akan merecoki hidupmu lagi.
Wwkkk segitu paniknya Andra denger Kirana mo pingsan, padahal yg diomongin lgi makan tuh 🤭
Dest Cookies
yey... nathan pinter juga yah trik nya... ternyata ketahuan juga deh pa andra cemas mendengar kirana mau pingsan..
.
gia nasgia
Bravo pak duren punya byk pendukung 😂😂 si Maudy masih punya nyali ngajak Kirana bertemu 😡
gia nasgia
Kayaknya Maudy klau bukan Rachel 🤔ciee pak duren lagi falling in love 😊😍
gia nasgia
Nah lho karna di balas tunai 😏
Yuliana Tunru
tak usah diangkat tlp pelakor itu kirana curk z toh tak ada urusan lg sama dia dàn bryan drpd nikin pusing dqn sakit hati
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R¢ᖱ'D⃤ ̐
mai apa itu Maudy.mau bujuk Kirana biar Brian mau mengakui anaknya dan gak menceraikan dia gitu?mereka kan nikah siri,ucapan talak juga udah sah pisah.
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R¢ᖱ'D⃤ ̐
sama nih ,kalau ada telepon gak dikenal gak diangkat juga.kalau penting pasti nanti juga menghubungi lagi.setidaknya kirim pesan kasih tau siapa dia
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R¢ᖱ'D⃤ ̐
Andra gak bakal nolak juga kalau di comblangin.malah seneng dia gak harus grogi kalau mau jujur sama Kirana.tapi nantinya dia juga harus berhadapan langsung sama Kirana untuk jujur mengenai perasaannya
sryharty
Grace gitu loh,,
ayo Grace bantu om mu biar bisa berjodoh sama mbak janda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!