Leo adalah seorang Ceo ternama Di Asia, ia sangat kaya dan juga tampan, Dia terkenal kejam pada setiap lawannya yang menjadikan ia menududuki perusahaan No 1 dinegaranya.
Dia memiliki seorang kekasih yang bernama Salsa namun saat detik-detik menuju hari pernikahanya sang kekasih menghilang bagaikan ditelan bumi.
Karena takut Leo marah, pa Anwar memaksa Sisil untuk menikah dengan Leo, Leo berjanji akan membalas dendam pada Salsa melalui Sisil.
Bagaimanakah kehidupan Sisil selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eneng Selly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 07
Mereka telah tiba direstoran Jepang yang terkenal dikota itu, dengan antusias Sisil melangkahkan kakinya masuk kedalam, Renal tampak memesankan makanan yang mereka pilih, setelah makanan sampai mereka langsung menyantapnya.
" Makanlah yang banyak agar Kau tak sakit " ucap Leo
" Kalo saya tambah gendut gimana " ucap Sisil
" Ish... Kau ini jaga lah tubuhmu agar Kau tidak terlalu gemuk, sudah tau gendut makan mu banyak terus " ucapnya
" Tuh kan serba salah deh aku, makan banyak tapi jagan gendut bagaimana caranya coba " batin Sisil
" Sudah makannya, yu kita pulang " Ajak Leo
" Tapi.... ini makanannya masih banyak mubazir " ucapnya
" Ish... Kau ini terus saja makanan yang Kau pikirkan, ingat Kau sudah gendut, biarkan Renal yang membungkusnya dan menghabiskannya lagian tubuhnya sangatlah kurus " ucap Leo
" Tapi... Tuan maf saya sudah kenyang " ucap Renal
" Kamu bungkus ini sekarang, ambil dan makanlah ketika Kau pulang ke apartemen, cepat sana aku tak suka penolakan " titahnya
" Baiklah Tuan "
Leo dan Sisil menunggu Renal dalam mobil, ketika semua sudah beres Leo mengantarkan Sisil pulang kerumahnya
" Besok undangan akan disebarkan, Kau dapat jatah 50 orang, ingat undanglah orang-orang yang penting saja, dan mulai besok Kau tidak usah kesekolah sampai hari pernikahan kita "
" Tapi Tuan, masih ada waktu 2 hari sebelum menjelang pernikahan, Saya akan meyelesaikan pekerjaanku dulu " protesnya
" Baiklah hanya besok, tapi lusa Kau tidak boleh kemana-mana, nanti para bodyguard ku akan menjaga rumahmu, jaga-jaga agar Kau tak kabur " ucapnya
" Baiklah Tuan, terima kasih saya pamit " ucap Sisil langsung melangkahkan kaki kerumahnya
Leo dan Renal segera pergi dari halaman rumah tersebut dan langsung menuju Mansion ya.
...****************...
" Tunggu... " sang Mamah menghentikan langkah Sisil
" Ada apa Mah " tanyanya
" Mamah ingatkan jangan kepedean dulu ya, nanti kalo Salsa sudah datang di acara pernikahan itu, kamu siap-siap akan sakit hati, karena yang akan jadi pendamping Leo adalah Salsa, Salsa itu lebih pantas bersanding dengan Leo di banding Kamu, harusnya kamu sadar Diri "
" Ia mah, Aku juga tau memang ka Salsa lah yang pantas, kalau begitu aku pamit kekamar dulu " ucapnya dengan raut sedih
Didalam kamar ia meneteskan air matanya tak tertahan, seakan hidupnya serba salah, ia memang tidak mencintai Leo dari awal namun permintaanya sang Papah lah yang menjadi alasan ia mau melanjutkan pernikahan bersama Leo
Namun disisi lain pernikahan itu tidak membuatnya bahagia, apalagi dengan sikap Leo beberapa hari yang terus menghinanya, ditambah Sang Mamah selalu membanding-bandingkan Ia dan sang Kakak, Sang mamah seakan tak rela jika Leo menikah dengannya.
Dia harus terlihat bahagia didepan sang Papah, ia tak mau sang Papah menjadi sedih, meskipun ia harus mengorbankan perasaanya sendiri.
" Tuhan, berikan aku kebahagiaan, aku tak sangup jika harus seperti ini " ucap sendunya sambil merebahkan badannya kedalam kasur empuknya
Karena cape menangis akhirnya Sisil terlelap dalam tidurnya, sang Papah mengetok pintu kamar Sisil namun tak ada jawaban hingga akhirnya dia masuk kedalam kamar Sisil.
Ia melihat Sisil yang tengah tidur lalu menyelimutinya dan membelai rambutnya
" Maafkan Papah nak, Papah harus mengorbankan kamu, Papah memang buruk nak, tapi percaya lah nak jauh dalam tubuh hati Papah terdalam Papah sangat mencintaimu " lirihnya
" Papah yakin Leo akan mencintaimu seiring dengan jalannya waktu, Papah juga tenang jika Kau menikah dengan Leo, Kau tak akan kekurangan sedikitpun masalah materi Nak, Papah hanya ingin yang terbaik untukmu " batin Pa anwar
Pa anwar mencium kening sang anak lalu mematikan lampu kamar Sisil dan pergi dari kamar Sisil menuju kamarnya dan beristirahat.
meskipun cerita ini udh end mohon direvisi kembali thor