NovelToon NovelToon
KUTUKAN MAUT PADMINI

KUTUKAN MAUT PADMINI

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Iblis / Balas Dendam
Popularitas:105.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Padmini, mahasiswi kedokteran – dipaksa menikah oleh sang Bibi, di hadapan raga tak bernyawa kedua orang tuanya, dengan dalih amanah terakhir sebelum ayah dan ibunya meninggal dunia.

Banyak kejanggalan yang hinggap dihati Padmini, tapi demi menghargai orang tuanya, ia setuju menikah dengan pria berprofesi sebagai Mantri di puskesmas. Dia pun terpaksa melepaskan cintanya pergi begitu saja.

Apa yang sebenarnya terjadi?
Benarkah orang tua Padmini memberikan amanah demikian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07 : Tak ada jejak sama sekali

“Kemana perginya bangkai Rahardi?!” pekik seorang pemuda, rokok yang tengah dia hisap terjatuh.

“Cari lebih jauh lagi!” degup jantung Juned menggila, dikeluarkannya golok dari sarung terikat pada pinggang.

Ilalang setinggi orang dewasa itu diacak-acak, dibabat, diinjak demi mencari raga Rahardi.

“Apa mungkin dibawa kabur para Anjing liar yang menghuni lembah pembuangan Jin?” tanya salah satu dari mereka.

“Kebetulan semalam adalah malam bulan purnama, biasanya tengah malam terdengar lolongan Anjing tak putus-putus,” ujarnya lagi.

Lainnya bergidik ngeri, perasaan takut itu hinggap dan mulai berakar dihati.

“Jangan menakuti! Lagian baguslah kalau memang benar mayatnya di mangsa binatang buas, tak payah kita menggali tanah buat menguburnya!” tukas Juned.

Ilalang seluas hampir satu hektar nyaris roboh semua. Tak ada raga Rahardi, jejaknya pun tidak ditemukan.

“Aneh, sangat aneh!” Pemuda yang semalam kena tonjok kekasihnya Padmini menggeleng-gelengkan kepalanya. “Semalam dia berlari ke semak-semak dalam keadaan rambut, badan dan kaki terbakar, pasti kulitnya terkelupas sewaktu dirinya berguling-guling. Namun ini sama sekali tak ada jejaknya.”

Para pemuda kembali ke tanah lapang, bersamaan menatap lekat bekas kayu pembakaran semalam.

“Apa masih belum ada kabar tentang Padmini?” tanya salah satu dari mereka, dan langsung mendapatkan jawaban berupa gelengan.

Saat mereka mau mengejar, Rahardi menghadang. Membuat konsentrasi terpecah, dan Padmini terlupakan.

Bahkan kelima pemuda yang terluka kala diserang pria itu, saat ini sedang berada di puskesmas mendapatkan perawatan.

Tidak ada yang dapat dilakukan lagi, mereka sudah menelusuri jalan setapak, membabat ilalang. Akan tetapi sosok Rahardi menghilang begitu saja.

Kemudian para pemuda pun pergi dari sana, dalam hati menyimpan rasa cemas, terlebih kala kembali teringat Sumpah kutukan Padmini.

.

.

“Kau yakin melihat langsung saat gadis dungu itu terjatuh ke lembah pembuangan Jin?”

Sarman mengangguk kuat, dia tengah duduk di kursi ukir kayu jati berharga mahal di kediaman juragan Pandu. “Betul, Nyonya Sumi. Saat saya hendak meraih tangannya, tiba-tiba tanah longsor dan dia terjun bebas.”

"Entah memang tanahnya sudah kosong bagian bawahnya atau penghuni Lembah menginginkan tumbal, tiba-tiba saja amblas padahal tak habis hujan deras," timpal Rido. Dia dan temannya menceritakan kejadian semalam.

Sundari mencebik. “Sayang sekali kalian tak berhasil memperkosanya. Coba kalau terwujud, kan bertambah mengenaskan sosoknya. Mati dengan keadaan terhina!”

Bambang menyeringai, tidak malu memperlihatkan kemesraan. Mencium punggung tangan sang istri. “Seandainya kau tak buru-buru pulang, pasti dirimu tertawa puas saat melihat si Rahardi seperti Babi panggang – berlari menerjang ilalang agar api yang membakar tubuhnya padam.”

Ya, Sundari dan ibunya memilih pulang saat kondisi tidak lagi aman sewaktu Rahardi menyerang seorang pemuda, dan Padmini berusaha melarikan diri.

“Itu balasan karena dia pernah mempermalukan aku! Secara terang-terangan menolak pernyataan cintaku dihadapan remaja putri lainnya!” hingga kini, hatinya masih panas kala mengingat kejadian enam tahun lalu, saat usianya baru lima belas tahun dan ia jatuh cinta kepada Rahardi.

“Juned, kau perintahkan pemuda bayaran – suruh mereka berjaga-jaga di sepanjang tepi lembah! Bila melihat sosok Padmini yang berusaha naik ke atas, langsung bunuh!” titah Wandi diiringi senyum keji.

Suaminya si Rinda mengangguk. “Kapan waktunya membayar sembilan orang itu, Tuan?”

Sumi beranjak dari duduknya, masuk ke dalam kamar utama milik almarhum juragan Pandu dan istrinya yang tidak lain adalah sepupunya. Mengambil uang di dalam peti kayu yang gemboknya telah dirusak.

Satu ikat uang dengan jumlah fantastis di jatuhkan di atas meja kaca. “Lebihkan sedikit agar para pemuda bodoh itu langsung bersujud dan mengatakan terima kasih.”

Juned langsung mengambil uang yang diikat karet gelang, menciumnya sebentar lalu memasukkan ke dalam jaket.

“Apa tak sebaiknya kita mengerahkan warga untuk mencari keberadaan Rahardi?” Nisda bertanya setelah menyeruput teh hangat.

Wandi langsung menggeleng. “Tak perlu! Dia pasti mati. Siapa yang dapat bertahan dengan luka bekas panah bahkan masih menancap, belum lagi rasa sakit akibat tendangan, pukulan, dan sulutan api.”

Keluarga Sumi, dan keluarga tiri Rahardi, serta dua pemuda yang hampir melecehkan Padmini – tertawa puas. Ekspresi mereka sungguh menggambarkan isi hati – keberhasilan menyingkirkan ahli waris asli, menjadikan mereka sosok orang kaya baru.

“Kapan kalian mencairkan bagian kami?” tanya Rinda saat sudah bisa menguasai diri dan tidak tertawa lagi.

“Aku tak mau ya, kalau cuma mendapatkan sisa – paling tidak, pakaian baru Padmini bukan yang bekas. Sudah muak diriku memungut barang rongsokan lungsuran darinya,” ucapnya kesal dan tak tahu diri.

Sundari berdiri. “Ayo bongkar lemari pakaian dan kamarnya! Biar kita bagi adil apapun itu miliknya.”

Dua wanita muda seumuran Padmini itu langsung melangkah bersemangat memasuki kamar luas dan mewah.

Sebagai anak tunggal, Padmini begitu disayang dan dimanja oleh kedua orang tuanya. Namun gadis cantik itu tahu diri, sifatnya tak lantas menjadi arogan dan berperangai buruk.

Dia sangat menghargai setiap hubungan, termasuk persahabatannya dengan Sundari dan juga Rinda. Apapun yang dia miliki, akan dibagi walaupun tidak sama rata, tetap dirinya lebih unggul.

Rinda dan Sundari – sudah memendam iri sedari masih berumur sepuluh tahunan. Sifat jelek itu terus tumbuh dan berkembang menjadi sesuatu yang jahat, berambisi ingin menguasai dan menempati posisi Padmini.

Padmini yang polos, menganggap semua orang itu baik seperti kedua orang tuanya – tentu saja menjadi sasaran empuk dimanfaatkan, dibodohi, dimanipulasi.

.

.

“Banyak betul harta karunnya dia, ya? Lalu yang tertinggal di kost nya di kota bagaimana?” Rinda memutar-mutar pinggulnya agar rok yang dia kenakan mengembang sempurna.

“Berkat hasutanku, dua bulan yang lalu saat dia hendak kembali ke kota, tak banyak membawa barang. Aku sendiri membantunya berkemas, diam-diam mengeluarkan lagi pakaian bagus dan menggantinya dengan yang biasa,” Sundari tengah mematut diri di depan cermin lemari pintu empat kayu ulin, dia mencoba dress terusan milik sepupunya.

Rinda berhenti, lalu duduk di tepi ranjang berkasur empuk, bukan tilam. “Menurutmu, sekarang dia sudah mati atau masih sekarat?”

“Kuharap masih hidup tapi sekarat, agar penderitaan sebelum kematian lebih terasa menyakitkan. Dari cerita si Sarman dan Rido – gadis idiot itu pasti mengalami trauma, luka serius.” Sundari mengedikkan bahunya.

Kemudian mereka membagi rata barang-barang berharga milik Padmini.

Tak jauh berbeda dari para wanita muda. Sumi, Nisda juga melakukan hal sama. Mereka menguasai peninggalan Menur, ibunya Padmini yang hobi mengoleksi perhiasan dan pakaian.

Sementara juragan Pandu, suka mengumpulkan barang-barang antik bernilai tinggi. Bukan cuma hartanya yang di jarah, foto-foto keluarga harmonis itu dibakar hingga tersisa abunya saja.

Belasan piagam milik Padmini yang menjadi kebanggaan kedua orangtuanya – turut dibumihanguskan.

Hunian mewah dan paling besar di kampung Hulu bagaikan kapal pecah. Dibongkar, barang-barang dipilah. Yang tak disukai dan sangat disayangi oleh pemilik rumah – disingkirkan.

Di lain tempat, masih waktu yang sama. Pada timbunan tanah gembur, terlihat sesuatu bergerak-gerak samar, lama kelamaan menjadi jelas. Urukan tanah itu berguguran, memunculkan sosok berusaha menghirup rakus oksigen.

Eungh ....

.

.

Bersambung.

1
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
tambang emas🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
berhamburan tai🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣siap siap tujuh hari tujuh malam tuh bau syedap
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
cerek itu kaya teko gitu ya
Secret Admire
Istri durhaka kamu Sundari, suami minta tolong lagi sakit perut disuruh ngesot... hiks ... astaghfirullah ...
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahaha.. plot twist banget ini Thor, bukannya di serang makhluk halus, malah berak massal pestanya si sundari🤣🤣🤣🤣
Secret Admire
😄😄benar benar penuh teriakan ya Sundari, bukan teriakan pujian tapi 😄 teriakan mules, sakit perut, berebut WC, masih banyak lagi kan teriakan yang membuat pesta ramai😄
Secret Admire
😄😄😄 diluar prediksi BMKG 😄😄😄
Wanita Aries
Habislah kau sumi dikeroyok warga 🤣🤣🤣🤣 jadi mambu tele rumah yg ditinggalin
Mawar Hitam
Ki Dalamgkah yang meminta jawaban
Ayudya
asyeeeeekkkkk pesta yg meria dengan bau kotoran 🤣🤣🤣🤣🤣
imau
para warga desa tetangga kah ini yang dtg pakai Obor?
Alvin Ananda
mantap bener kak cublik pestanya
imau
wkwkwk 😂 gimana nasibnya ikan lele, mati atau kekenyangan 🤣
Alvin Ananda
waah g jadi pesta kecirit semua bau
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Ya ampun thor, kepikir aja sih alur ini😁,pesta meriah diharapkan ,tapi bencana kotoran manusia lah yang tertuai🤣,
Bab ini di jamain readersmu mules semua ,mata berkaca kaca, gigi kering kebanyakan ngakak...
wes angel ....angel tenan nebak jalan pikiran thor Cublik ..
henhao ....joss gandos tenan.
FLA
haaa puas sekali rasanya, pesta yg amat sangat meriah bukan🤣
Reni
yeeee ada pesta ta* 😅🤣😂 astaga g nyangka cublik dapat ide dari mana kau astofirulloh 😅🤣😂😅🤣 kawinan orang kau bikin hancur , g bisa bayangin baunya huekkkkkk 🤮🤮🤮🤮🤮🤮
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
duhh selalu nggak sabar aku nunggu bab selanjutnya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!