NovelToon NovelToon
Obsesi Suami Manjaku

Obsesi Suami Manjaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: istri'minyonggi

Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.

Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.

mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?

dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.

kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7.menangis

Erlangga langsung mengejar riana pulang. Sesampainya dirumah dia langsung berjalan mendekati riana yang sedang diam merokok dan ditemani sebotol minuman alkohol milik erlangga.

sangat menyakitkan melihat riana seperti itu!

Erlangga langsung memeluk riana dari belakang kini rasa bersalah kian membesar ketikan riana tidak memberikan respon padanya.

"sayang."lirih erlangga.

"hmmm?"

"jangan gini maaf." jatuh air mata erlangga ketika riana menjawab cuek.

rian tidak menjawab perkataan erlangga. Dia dengan santai meminun alkohol ditangan.

"jangan minum lagi nanti perut kamu kram sayang."lirih erlangga namum tidak direspon riana.

"maaf maaf maaf semua salah aku jangan gini nanti kamu sakit." erlangga langsung berjongkok di depan riana. Memohon agar tidak merokok dan minum alkohol.

"erlangga."

"iya nyonya." jawab erlangga lembut.

"Apa tiga bulan yang lalu kamu gak ada kabar bahkan gak pulang selama seminggu itu keperusahaan?" tanya riana, yang dibalas anggukan oleh erlangga.

"setiap malam kamu selalu pergi itu sama keperusahaan? Bukan balapan liar?" tanya riana lagi, jawabannya pun sama erlangga mengangguk.

Dengan berat naira menghela nafas. Selama ini dia selalu berburuk sangka pada sang suami, raina kira suaminya pergi bersama perempuan lain atau bersama teman-teman balapan liar.

"aku kerja sayang. Uang yang kasih ke kamu itu semua hasil keringat aku real, bukan uang hasil minta dari papah." erlangga menatap teduh istri kecilnya.

Riana menatap mata erlangga menyelidik siapa tau berbohong namun nihil. Tidak ada tanda-tanda suami berbohong.

"luka aku udah diperban." menunjukan tangan pada riana.

Riana menatap teduh wajah tampan sang suami, bagaimana bisa marah jika erlangga seperti ini.

"ayo tidur udah malam." ajak riana.setelah mematikan rokoknya.

Sejak beranjak remaja riana merokok karna banyak tekanan yang dia pikul hingga dia bergaul dengan anak nakal bahkan rival erlangga. Tapi walau pun pergaulan mereka bebas mereka tau batas tidak sampai melakukan hal seperti pesta sex atau semacamnya.

Erlangga dan raina keduanya sahabat sejak kecil tapi tiba-tiba suatu kejadian membuat mereka asing.

_ _ _ _ _

"ri aku masih penasaran loh, sebenarnya apa hubungan kalian berdua?" bisik anissa.

Nanti aku kenalin kalo kamu mau main kerumah sama cakra." balas riana berbisik.

" loh cakra! Kok? Ngapain bawa dia?" tanya lagi anissa bingung.

"emang kenapa kalo sama aku." bisik cakra ikut nimbrung.

anissa maupun riana terperanjat kaget melihat cakra ada dikursi depan mereka berdua, mana ini ikut ngobrol berbisik lagi.

"nanti ikut main kerumah bareng anissa." riana berbisik lagi.

mata cakra langsung berbinar ketika di aja main kerumah riana yang selama ini tidak ada yang tau dimana dia tinggal.

"pak kapan ini mulai malah menggosip sama riana dan anissa." protes salah satu siswa.

"eh! Aduh iyah lupa loh!" cakra pun langsung berdiri kedepan untuk mengajar.

"Sungguh guru satu ini beda dari yang lain." celetuk salah satu siswa, sehingga membuat yang lain tertawa.

Pelajaran yang lumayan sulit pun akhirnya selesai, membuat para siswa bernafas lega. Cakra berbeda jika sudah mengajar sangat tegas membuat anak didiknya takut.

"nyonya. aku ke rooftop duluan yah." bisik erlangga pergi setelah diangguki riana.

"malam minggu kita muncak gunung yuk?" ajak anisa pada riana yang sibuk membaca buku.

"gak ah, aku maunya ke pantai terus kita membuat tenda disana gimana mau?" tanya balik riana.

Sejenak anissa terdiam berpikir sebelum menjawab ucapan riana. dengan santai riana menunggu anissa memberikan jawaban.

"boleh ayo tapi kamu tolong minta izin nanti sama orang tua aku." anissa pun setuju.

riana tersenyum mengagguk tanda setuju dengan ide anissa..

"aku diajak gak?" cakra langsung duduk.

"Bapak ini guru tapi malah ikut kita ngobrol." anissa langsung menggelengkan kepala melihat kelakuan cakra.

Untung saja sudah jam istirahat banyak siswa yang pergi ke kantin, kini di kelas hanya ada mereka bertiga.

"biarin sih babe. Padahal gak ada yang larang loh." genit cakra pada anissa.

" udah ah gak usah berteman lebih baik baku hantam." perkataan riana langsung membuat anisa dan cakra tertawa.

"riana bisa kita bicara?" jaendra datang tanpa permisi membuat yang lain langsung diam.

"kalo gitu aku sama pak cakra duluan yah mau jajan." peka anissa langsung menyeret cakra pergi.

"ta-tapi bentar loh itu hubungan mereka berdua apa." pasrah cakra diseret anissa.

"mau bicara apa?" riana langsung the to poin.

" apa hubungan kamu sama erlangga ri? dan apa karna dia kamu gak pernah ikut main sama kita lagi." jaendra langsung memberikan banyak pertanyaan.

Terdiam riana mendengar pertanyaan jaendra lontarkan.

"bukan kok. Itu semua atas keinginan aku." jawab riana tersenyum.

"Tapi kenapa tidak ada angin,tidak ada hujan kamu pergi menjauh bahkan di ajak nongkrong pun sekarang tidak pernah ikut lagi."kekeuh jaendra meminta penjelasan.

"aku gak mau bikin bunda kepikiran, selama ini aku selalu menyusahkan beliau je." lirih ariana membuat jaendra terdiam.

"sekarang kamu ngerti kan je? Semakin aku mencolok, semakin pula bahaya mendekat lebih baik perlahan aku tersisihkan." tersenyum raina menatap jeandra mengerti keadaannya.

"aku ngerti tapi apakah kita masih terus berteman?" lirih jaendra.

"teman kalian teman aku selamanya Jika nanti kalian butuh bantuan datang saja." terkekeh riana, ternyata itu yang di takutkan jeandra maupun teman yang lain, saat riana menjauh.

"pacar kamu udah jemput sana nanti cemburu lagi." tersenyum riana pada siska.

"ngapain cemburu toh kalian udah seperti adik kakak." kekeh siska langsung mendekat.

"yaudah kita pergi dulu, kalo ada perlu atau masalah bilang sama aku. Nanti kita hadapi bersama." pamit jeandra bersama siska yang dibalas anggukan oleh riana.

Cukup lama riana diam di kelas sampai di datangi oleh erlangga sambil membawa makanan dan minuman.

"ditungguin dari tadi kenapa gak nyusul ke rooftop." ketus erlangga menaruh makanan di meja.

Riana tidak menjawab perkataan erlangga karna perutnya sangat sakit apalagi hari kedua datang bulan sangat menyakitkan.

"kita ke uks yah? Supaya kamu diperiksa." cemas erlangga melihat wajah riana pucat.

Tanpa mendengar jawaban riana erlangga langsung memangku ala bridal style pergi menuju ruang kesehatan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!