NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Menikah

Tiba-tiba Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Hardianti

Zira Azizah tidak pernah mempunyai keinginan sedikit pun untuk menikah diusianya yang masih muda namun apa daya sang ayah tiba-tiba meminta nya untuk menikah padahal ijazah sekolah SMA pun belum ia terima .


Ikuti kelanjutan nya dan jangan lupa mohon dukungan nya 🙏🙏🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Hardianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 ~ Bergadang

Sekitar pukul 8 malam Zira dan Gaffi melakukan acara makan malam bersama dimeja makan apartemen untuk yang kedua kalinya , ia yang pertama ketika mereka makan siang tadi .

Jangan tanya yang menyiapkan semua makanannya siapa ? , sudah tentu Gaffi yang menyiapkan nya begitupun dengan makan siang tadi , walau Gaffi hanya memesan makanan dari luar karena ia sedikit lelah dan juga sibuk banyak kerjaan yang harus ia selesai kan , jadi Gaffi memilih jalan pintas memesan makanan melalui salah satu aplikasi diponselnya .

Keduanya makan dengan hening tanpa ada suara sedikit pun , Gaffi fokus menikmati makanannya sedangkan Zira ia fokus membatin dengan menu makanan yang disediakan Gaffi walau Zira pun tetap memakan nya .

Iya pasalnya Gaffi sudah bertanya pada Zira ingin makan apa ? , dan Zira menjawab terserah asalkan pedas namun ternyata Gaffi malah menyediakan makanan yang tidak ada satupun makanan pedasnya .

Gaffi menyelesaikan makannya lebih dulu , namun ia dengan setia menunggu Zira sampai selesai makan , Gaffi berpu-pura sibuk dengan ponselnya padahal ia sesekali memperhatikan Zira yang tengah makan dengan muka sedikit kesal .

" Makan yang banyak dek , biar kamu tidak kurus kering kaya sapu lidi " , celetuk Gaffi ketika melihat Zira sudah menghabiskan makanan dipiringnya seraya kedua matanya fokus pada layar ponsel .

Zira langsung melotot ke arah Gaffi , merasa tidak terima disamakan dengan sapu lidi .

Zira langsung berdiri seraya menghentakkan kakinya lalu ia menyimpan piring bekas makannya ke wastafel , dan segera pergi ke kamar .

Gaffi hanya tersenyum melihat tingkah Zira , menurutnya Zira terlihat sangat lucu dan entah sejak kapan kini Gaffi mempunyai hobi baru yaitu menggoda Zira atau membuat Zira kesal .

Setelah kepergian Zira , Gaffi langsung membereskan bekas makan mereka berdua dari membereskan meja makan sampai mencuci piring dan gelas kotor.

Gaffi duduk diruang tv , ia langsung memangku laptop nya mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda karena pernikahannya .

Tak terasa karena terlalu sibuk dengan pekerjaan nya , jam dilayar laptopnya sudah menunjukan pukul setengah 11 malam namun pekerjaan Gaffi masih banyak .

Gaffi menaruh laptopnya diatas meja dan ia meregangkan otot-otot tangannya , Gaffi berjalan ke arah dapur dan membuka kulkas mengambil buah-buahan untuk menemani nya selama mengerjakan beberapa pekerjaan yang belum selesai .

Sementara didalam kamar Zira pun masih terjaga ia belum bisa tertidur , entah kenapa tidur pertama kali ditempat baru dirinya merasa sedikit takut ditambah dengan kamar yang berukuran sangat luas , biasanya jika Zira sudah mengganti lampu kamarnya tak lama ia langsung tertidur namun kali ini disaat ia sudah mengganti lampunya dengan lampu tidur Zira malah merasa semakin takut akhirnya ia kembali mengganti lampunya dengan lampu biasa .

" Udah mau jam 11 malam kok dia ga masuk-masuk kamar ya ? " , Gumam Zira seraya terus memperhatikan ke arah pintu .

" Sebenarnya dia lagi ngapain sih ? " , kesal Zira karena Gaffi tak kunjung datang .

Zira lupa kini ia mengharapkan kehadiran Gaffi padahal kemarin ia mengunci pintu kamarnya agar Gaffi tidak bisa masuk kamar , namun hari ini berbalik.

" Apa dia keluar dan aku ditinggal sendiri disini ? " , prasangka Zira dan membuat dirinya semakin takut .

" Ya udah deh lebih baik aku lihat sendiri keluar " , ucap Zira untuk memastikan .

Zira membuka pintu kamar , dan ia bisa melihat lampu ruang tv masih menyala dengan terang . Zira perlahan melangkahkan kakinya dan ketika melihat bahwa Gaffi tengah sibuk dengan laptopnya ada rasa lega ternyata Gaffi tidak meninggalkannya sendirian .

" Kenapa belum tidur dek ? " , tanya Gaffi seraya masih fokus mengetik sesuatu di laptop nya .

" Ga ada niatan buat kabur lagi kan ? " , tanya Gaffi lagi seraya melirik Zira .

" Kabur lagi ? " , batin Zira bingung .

" Disini kamu ga bisa kabur-kaburan kaya dirumah Ayah belum lagi diluar sana banyak orang jahat memangnya kamu ga takut ? " , tutur Gaffi menakut-nakuti Zira .

" Apaan sih ? lagian siapa juga yang mau kabur ? , orang mau ngambil minum " , jawab Zira ketus .

" Memangnya air mineral dikamar habis ya ? " , tanya Gaffi bingung dan seingatnya air mineral dikamar masih banyak .

Zira melengos meninggalkan Gaffi tanpa menjawab pertanyaan nya , ia langsung ke dapur , malu rasanya jika ia ketahuan berbohong .

" Aduh malu banget kalau dia sampe tau kalau ternyata aku bukan mau ngambil minum tapi mau memastikan kalau dia tidak ninggalin aku sendirian " , batin Zira mengutuk kebodohan nya .

Karena sudah terlanjur ke dapur Zira akhirnya mengambil air dingin didalam kulkas lalu mengambil keripik kentang yang ada didalam lemari , Zira mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan .

Zira meneguk air minumnya lalu memakan kripik kentang seraya memikirkan hal apa yang harus ia lakukan selanjutnya agar Gaffi tidak curiga.

Ketika tengah menikmati keripik kentang tiba-tiba saja Zira dikagetkan dengan suara Gaffi dari arah belakang .

" Kenapa makan disini dek ? , perasaan dikamar juga ada banyak cemilan " , tanya Gaffi sedikit aneh .

" Uhuk uhuk uhuk " , Zira langsung tersedak makanan nya .

Dan ia langsung meminum kembali air dinginya .

" Kalau makan pelan-pelan dek " , ujar Gaffi seraya duduk dihadapan Zira .

" Kalau mau nanya jangan ngagetin orang dong sudah tau lagi makan ! " , kesal Zira seraya menatap Gaffi sekilas .

" Oh iya maaf maaf " , balas Gaffi cengengesan.

" Tapi ngomong-ngomong kok kamu kaget sih ? , memangnya lagi ngelamun ya ? " , tanya Gaffi beruntun .

Zira melirik Gaffi dengan tatapan kesal lalu ia kembali masuk kamar .

" Eh kebiasaan orang nanya bukannya dijawab malah langsung pergi gitu aja " , ucap Gaffi yang masih bisa didengar oleh Zira .

" Hmm bocil bukannya habis makan diberesin lagi " , batin Gaffi seraya membereskan .

Setelah membereskan semuanya , Gaffi menyusul Zira ke kamar beruntung kali ini kamar tidak dikunci .

" Kenapa belum tidur dek ? " , tanya Gaffi yang masih melihat Zira terjaga , lampu kamar pun belum diganti dan tv juga masih menyala .

Zira tidak menjawab ia hanya melirik Gaffi sekilas lalu fokus kembali dengan ponselnya .

" Kalau kamu merasa takut abang bakal ngelakuin hal-hal yang kamu pikirkan , tenang aja Abang ga bakal lakuin itu kok , Abang gak akan memaksa kamu dek , Abang bakal sabar menunggu sampai kamu benar-benar mau melakukan nya dengan Abang " , Ujar Gaffi panjang lebar dan berhasil membuat Zira terdiam mematung .

" Kalau kamu belum siap tidur sekamar dengan Abang juga gapapa , Abang bisa tidur disofa ruang tv , yang terpenting kamu bisa tinggal dengan nyaman disini tanpa tertekan " , ujar Gaffi lagi seraya tersenyum ke arah Zira .

Gaffi berjalan ke arah lemari dan mengambil selimut untuk ia bawa keluar .

Zira hanya bisa terdiam seraya memperhatikan Gaffi yang kembali keluar kamar dengan membawa selimut ditangannya .

" Yah gimana ini ? kenapa sih dia harus tidur disofa ruang tv ? , padahal disini juga ada sofa yang lebih besar " , kesal Zira bermonolog .

" Alamat sudah pasti aku bergadang ini " , ucap Zira pasrah .

~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!