Aku memang mencintainya tapi aku lebih menyayangimu. Tahukah kamu apa yang akan terjadi saat Dia tahu yang sebenarnya. Berjuanglah, jangan pernah lari dari kodratmu. Belajarlah menerima takdirmu meskipun itu sulit dan menyakitkan.
Bagaimana dengan aku jika kamu bersikeras untuk memilikinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Buah dari kesalah pahaman
Rutinitas Candy setiap pagi selain joging juga membantu Bu Dewi berbelanja di pasar. Kadang kala Dia juga membantu Bu Dewi bersih-bersih rumah. Dengan kesibukan barunya itu Dia jarang bertemu dengan Farhan ataupun tetangga kos lainnya.Sebenarnya Candy juga sengaja menghindar agar tidak bertemu dengan Farhan.
"Bu, besok setelah ke pasar Candy ijin pergi sebentar ya?" pinta Candy ke Bu Dewi.
"Boleh Can, memang mau ke mana?" tanya Bu Dewi.
"Lihat suasana kota Bu, sekalian cari lowker." kata Candy sambil memasukan belanjaan di rak sayur.
Hari itu memang Candy belanja lebih banyak dari biasanya, karena Bu Dewi mau pulang ke kampung. Sengaja menyetok bahan untuk anak kos selama Bu Dewi pergi.
"Can, kalau Ibu gak di rumah kamu bantu jagain kos an ya!" pinta Bu Dewi.
"Iya Bu, Candy bantuin jaga kos annya." jawab Candy dengan senyum
"Sepertinya lusa Ibu pulang kampungnya." kata Bu Dewi lagi.
"Ok...! Bu Candy balik ke kamar ya." ijin Candy
"Iya Candy, istirahat yang benar!"
Candy berjalan menuju kamar nya yang berada paling pojok. Suasana sepi membuat Candy semakin nyaman untuk merebahkan tubuhnya.
"Malam ini aku harus tidur dengan nyenyak, besok aku coba keliling kota untuk cari kerja. Gak enak juga numpang di sini terus." gumam Candy sambil mencari baju yang lebih baik dari biasanya.
Malam terlihat larut, Bu Dewi sudah mulai keliling untuk mengecek kamar anak kos nya.
"Itu seperti Farhan, kenapa belum masuk ke kamar?" Bu Dewi melangkah menghampiri.
"Han, kamu belum tidur sudah malam begini? apa mencari sesuatu?" tanya Bu Dewi yang melihat Farhan mondar -mandir di depan kamar Candy.
"Oh... gak Bu cuma panas di kamar jadi cari angin di luar!" Farhan mulai ngeles ke Bu Dewi.
"AC kamar kamu rusak? Biar besok Ibu panggil tukang buat benerin." kata Bu Dewi lagi
"Gak usah... gak usah... ni aku juga mau masuk koq, sudah adem." jawab Farhan sambil membuka pintu kamarnya.
Di dalam kamar Farhan masih kebingungan dengan kegalauannya.
"apa sebenarnya yang terjadi padaku, bukannya malah seneng gak ketemu Candy lagi, tapi koq rasanya seperti ada yang hilang." Farhan mengacak-acak rambutnya.
Paginya Farhan bangun lebih awal dengan harapan bisa bertemu Candy. Tapi lain cerita justru Candy bangun kesiangan. Seperti main petak umpet, mereka berdua susah untuk bertemu.
"Can, catatan belanja hari ini ada di atas meja makan, jangan lupa di ambil!" pesan Bu Dewi.
"Ibu mau pergi sekarang?" tanya Candy
"Gak ... ibu mau ikut senam lansia dulu." jawab Bu Dewi.
Setelah Bu Dewi pergi ke balai desa untuk senam, Candy mengambil motor matic di garasi untuk meluncur ke pasar.
Jam sembilan Farhan keluar dari kamarnya untuk ke kampus. Setelah mengunci kamar Dia tidak langsung pergi. Melihat pintu kamar Candy tertutup rapat ada keinginan Farhan untuk mengetuknya.
"(aku harus ngilangin rasa gengsi ini, aku ketuk saja pintunya)" batin Farhan.
Tok Tok !
Farhan berharap Candy akan membukakan pintu untuknya. Kegalauan Farhan ingin bertemu Candy membuat Dia sampai hilang akal, hampir setengah jam Farhan mondar - mandir di depan pintu kamar Candy. Bu Dewi yang melihat tingkah Farhan, Dia memanggilnya dari pintu belakang rumah.
"Han... Farhan...!" panggilnya.
Langkah Farhan terhenti begitu mendengar panggilan Bu Dewi.
"Ya Bu!" jawabnya
"Kamu kenapa berdiri di situ, kemari sebentar! teriak Bu Dewi.
Farhan berjalan ke rumah Bu Dewi.
" Kamu cari Candy?" tanya Bu Dewi
"Hmm.. gak koq Bu." jawab Farhan dengan menahan malu.
"Masuk lah, Ibu mau ngomong sama kamu." Bu Dewi meminta Farhan untuk masuk ke rumahnya.
Berhubung Farhan juga males ke kampus, Dia pun mengikuti kata Bu Dewi. Di dalam Bu Dewi cerita sedikit tentang kejadian waktu itu.
"Maaf ya Han, gara-gara Ibu pasti kalian jadi salah paham." sambil tersenyum Bu Dewi minta maaf ke Farhan.
"Oh... jadi benar Candy masuk ke kamar lewat jendela disuruh Ibu?" tanya Farhan memastikan lagi.
"Iya bener!" jawab Bu Dewi yakin
"(ternyata semua hanya salah paham, aku harus berinisiatif minta maaf dulu ke Candy, kasihan Dia)" batin Farhan.
Tidak lama siang itu Farhan di telepon Nico untuk datang ke basecamp mereka.
"Bu, Farhan keluar dulu ya, ada janji sama temen." pamit Farhan ke Bu Dewi.
Di jalanan ibu kota , Candy menyusuri jalan yang kebetulan tidak begitu macet. Sesuai dengan rencana kemaren Dia ingin mencoba mencari kerja.
"gimana caranya aku bisa dapat kerja ya?" kata Dia lirih.
Pantang menyerah, Candy terus melajukan motor maticnya. Sampai tiba Dia di toko kain pertigaan jalan, terdapat plakat bertulis
"Di Cari karyawan untuk jaga Toko ".
Candy merapat dan memarkirkan motornya di depan Toko kain " Hanaya" .
"Pak kalau mau lamar kerjaan harus ketemu siapa ya?" tanya Candy ke Satpam
"Oh... adek mau lamar jadi karyawan di sini?" tanya Satpam balik.
"Iya Pak!" jawab Candy
"Mari bapak antar." Satpam meminta Candy untuk mengikutinya .
Sesampainya di depan ruangan kantor admin, Satpam menyuruh Candy menunggu di luar. Selama sepuluh menit, Candy menunggu akhirnya Dia dipersilakan masuk ruang admin.
Di dalam sudah menunggu seorang Ibu yang menjabat sebagai HRD di toko Hanaya nama nya Linda.
"silakan duduk" Linda menyuruh Candy untuk duduk di kursi depan mejanya.
"Baik Bu." kata Candy
"Kamu benar mau kerja di sini?" tanya Linda
"Bener Bu, kalau boleh tahu syaratnya apa?" tanya Candy ke Linda
"Karena kami sangat butuh banget, besok kamu bisa langsung kerja, untuk CV dan lainnya bisa nyusul." Linda memberikan selembar formulir ke Candy
Candy pun mengerti apa yang dimaksud Linda. Dia mulai sibuk mengisi data diri. Setelah selesai Dia memberikan ke Linda.
Linda melihat dengan teliti informasi yang tertulis di formulir dari Candy.
"Nama panggilan kamu Candy? tapi ini kenapa nomor HP tidak di isi?" tanya Linda
"Karena saya gak punya HP Bu, apa lagi nomornya." jawab Candy
"(Hiii... anak ini lucu juga)" batin Linda sambil tersenyum mendengar jawaban Candy.
"OK... besok sudah bisa masuk, jam delapan sudah sampai toko , bisa kan Candy?" tanya Linda
"Bisa koq Bu, makasih ya!" Candy sekalian pamit ke Linda.
Dengan senyum mengembang, Candy keluar dari toko.
"Giman Dek , diterima?" tanya Satpam
"Iya Pak, besok sudah mulai kerja." jawab Candy.
Dia menghidupkan mesin motor dan kembali pulang.
Tiba di kos an, Candy membawa belanjaan ke rumah belakang Bu Dewi.
"Bu , Candy pulang!" seru Candy
"Duh senengnya, memang kenapa?" tanya Bu Dewi sambil membawa belanjaan dari Candy
"Mulai besok Candy sudah bisa kerja Bu di toko kain pertigaan jalan yang ada di ujung!" cerita Candy dengan bahagianya
"Maksut kamu toko kain Hanaya?" tanya Bu Dewi.
"Bener, Ibu koq tahu?" tanya Candy lagi
"Itu toko kain yang paling rame di kota ini, banyak desainer atau butik yang beli kain dan perlengkapannya di situ!" kata Bu Dewi.
"Oh... gitu, Bu Candy balik ke kamar dulu!" seru Candy sambil keluar dari rumah utama.
"Ya Can!" jawab Bu Dewi
Di dalam kamar Candy sudah menyiapkan baju yang akan di pakai besok. Setelah itu Dia mulai membersihkan kamar dan mandi. Saat Candy sedang mengeringkan rambut pintu kamar ada yang mengetuk dari luar.
Tok Tok ! "Can , Candy! panggil Bu Dewi.
" Ya Bu! " jawab Candy sambil melangkah menuju pintu.
Kreeeekkkk.....! pintu terbuka dan sudah terlihat Bu Dewi membawa box nasi kecil.
"Ini ada nasi gudeg, makanlah!"
Candy menerima nasi itu dengan senyum lega "(kebetulan sekali aku juga lapar)" kata Candy dalam hati.
"Habis makan tidurlah, karena kamu sudah kerja, mulai besok tidak usah ke pasar lagi kasihan kamu bolak-balik." kata Bu Dewi
"Memang gapapa Bu?" tanya Candy
"Iya gapapa, Ibu balik dulu jangan lupa kunci pintunya!" seru Bu Dewi.
Begitu Bu Dewi meninggalkan kamarnya, Dia segera menutup dan mengunci pintu kamar.
"Wah... malam ini bisa makan enak." Candy dengan bahagianya membuka kotak nasi dan menyiapkan segelas air minum di depannya.
"Bismillah...." suapan pertama masuk.
Tok Tok ! terdengar kembali suara ketukan pintu, kali ini lebih pelan. Karena posisi santai dan sudah waktunya istirahat Candy hanya memakai ting top dan celana boxer.
"kenapa Bu Dewi balik lagi, apa ada yang tertinggal?" masih mengunyah makanannya Dia membuka pintu.
Kkrreeeekkk....! ASTAGA NAGA!
Bagai hujan tanpa mendung Candy melihat Farhan yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan membawa paper bag berisi burger. Seperti sedang melihat hantu Candy langsung menutup pintu kamarnya dengan keras.
BRAAKK....! "(apa benar yang aku lihat, atau aku hanya kebayang Dia saja?) " antara percaya dan tidak Dia berusaha menenangkan jantungnya yang seakan sedang berjoget K-pop.
Di luar Farhan merasa bingung dengan sikap Candy "(apa Candy benci sama aku, sampai tidak mau bertemu)" batin Farhan.
"Hmm... sudahlah!" sambil berbalik membelakangi kamar Candy Dia masih berdiri menunggu keajaiban.
Candy yang sudah merasa tenang, membuka kembali dengan pelan pintunya untuk memastikan apakah yang dilihatnya memang benar.
Kereeeekkkkk...! Bersamaan dengan itu Farhan berbalik kearah kamar Candy. Mereka saling pandang sesaat. Dengan salah tingkah Farhan berusaha mendekat dan menyampaikan maksutnya datang menemui Candy.
"Can , boleh aku masuk?" tanya Farhan pelan
"Mau ngapain?" jawab Candy
"Aku... aku... " ucapan Farhan sempat terhenti saat melihat Candy berpakaian sedikit sexy malam itu.
Sadar dengan mata Farhan yang tak berkedip melihat miliknya, Candy menutup separuh pintunya.
"Kamu jangan buat masalah lagi sama aku!" seru Candy
"Oh... gak, aku cuma mau minta maaf atas kejadian kemaren, Bu Dewi sudah cerita semua ke aku." jelas Farhan
Karena merasa lega dan tidak bersalah spontan Candy membuka kembali pintu kamarnya dengan lebar.
"Benarkan kataku makanya jadi orang itu jangan suudzon, jangan sok bener sendiri, jangan sok ganteng, jangan sok paling baik, jangan.... " Candy terdiam melihat Farhan tertawa kecil mendengar omelannya.
"Koq berhenti? Gak mau diterusin jangan-jangannya itu?" tanya Farhan dengan tersenyum
"Gak... sudah selesai!" jawab Candy lirih.
Farhan mengulurkan tangannya ke Candy untuk minta maaf.
"Mulai sekarang kita teman ya?" pinta Farhan.
Dengan ragu Candy menyambut uluran tangan Farhan.
"Hmm..!" tidak mau lama bersalaman Dia langsung melepas genggaman tangan Farhan
"Ini ada makanan ringan buat kamu!" Farhan memberikan bungkusan burger yang ada di tangannya.
Candy mengambil dengan pelan bungkusan itu dari Farhan.
"Makasih!" Candy langsung menutup pintu kamarnya
Klek...mendengar pintu sudah terkunci, Farhan kembali ke kamar dengan senyum dan hati yang berbunga-bunga.
Sambil rebahan Farhan mengingat kembali sosok Candy dengan setelan boxernya "(meskipun tangannya sedikit kasar tapi Dia terlihat sempurna sebagai wanita, seandainya Dia mau sedikit dandan pasti tidak kalah jauh dengan Laras)" dengan senyum Farhan berkhayal yang tidak-tidak.