NovelToon NovelToon
Suami Nikah Kilatku Kakak Wanita Perebut Tunanganku

Suami Nikah Kilatku Kakak Wanita Perebut Tunanganku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Pernikahan Kilat
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Berniat memberi kejutan, Bella menemukan tunangannya melamar wanita lain, bahkan saat dia akan menghampiri pria itu, keluarga pria itu malah menariknya pergi dan mengusirnya dari rumah.
Bella tak terima, dia dibilang wanita rendah, yang berharap keuntungan dari jabatan tinggi Vero. Padahal yang membuat Vero bisa bekerja di tempat itu adalah Bella.
Merasa kesal, diperlakukan seperti itu, bahkan Vero memutuskan hubungan pertunangannya hanya dengan sebuah pesan.
Bella pergi ke sebuah klub malam, dia mabuk dan menarik seorang pria yang dikiranya penghibur di klub malam itu.
Padahal, pria itu adalah kakak dari wanita yang merebut tunangannya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Vero

Saat emosi, terkadang seseorang melupakan sesuatu yang boleh dan tidak boleh dia lakukan. Saat amarah menguasai hati, terjang kita lupa, kita itu di anak tangga nomor berapa dari orang yang membuat kita emosi itu.

Begitu pula dengan Bella. Dia tadi sangat emosi. Makanya dia lupa, kalau Elena itu adalah adik pemilik perusahaan tempatnya ini bekerja. Dia main siram saja itu orang dengan es teh yang sedikit saja manisnya.

Dan begitu dia sampai di ruangannya. Setelah duduk dengan tenang di ruangannya. Bella baru merasa kalau apa yang dia lakukan itu sebenarnya salah.

"Habislah aku!" gumamnya memegang kepalanya dengan kedua tangannya.

Lulu yang memang sudah khawatir sejak tadi, namun juga tidak melarang Bella. Karena memang apa yang dikatakan oleh Elena itu sangat keterlaluan. Menepuk bahu Bella perlahan beberapa kali.

"Tenang, tenang. Kamu tidak salah sepenuhnya salah Bella. Dia memang keterlaluan! tarik nafas... hembuskan!"

Bella mengernyitkan keningnya. Tapi kemudian dia menyadari, kalau dia memang harus menjaga harga diri ayahnya. Biar orang lain bisa merendahkannya, tapi dia memang tidak boleh membiarkan siapapun menghina ayahnya.

Bella mengangguk di depan Lulu.

Tapi baru hatinya merasa sedikit tenang setelah sedikit gelisah tadi. Sebuah gebrakan di atas meja membuat Bella nyaris lompat dari posisi duduknya.

Brakk

"Apa sih..." Bella menjeda ucapannya, ketika dia menoleh ke arah orang yang memukul meja di sampingnya itu.

"Kenapa memblokir nomorku?" tanya pria yang bahkan tadi pagi mengirimkan pesan agar jangan pernah menemuinya lagi, dan anggap saja mereka tidak saling kenal kalau bertemu.

Pria itu, sekarang malah tiba-tiba muncul di hadapan Bella. Mempertanyakan kenapa Bella memblokir nomornya.

Bella yang merasa pria itu hanya akan memperpanjang antrian masalah untuknya. Memilih untuk menghindar.

Bella mengajak Lulu dengan bahasa isyarat mata untuk pergi saja dari ruangannya itu. Tapi baru beberapa langkah, lengannya malah di tarik oleh Vero.

"Aku bicara padamu!"

Lulu yang merasa kesal lantas menarik tangan Bella.

"Singkirkan tanganmu dari Bella!"

"Aku tidak bicara padamu. Keluar dari sini kalau masih ingin bekerja di perusahaan ini!" Vero malah menggertak Lulu.

"Kamu pikir aku takut dengan ancamanmu, kamu itu siapa..."

Lulu menjeda ucapannya, ketika Bella menyentuh tangannya.

"Tidak apa-apa. Keluar dulu!"

"Tapi Bell..."

Bella mengedipkan matanya ke arah Lulu. Bella sungguh tidak ingin memberi masalah pada temannya itu. Lulu itu bisa di bilang tukang punggung keluarganya. Tidak boleh ada masalah yang terjadi pada Lulu. Karena dia.

Dan pada akhirnya, meski enggan. Lulu pun keluar dari ruangan mereka itu. Jabatan Lulu adalah wakil manager marketing. Mereka berada dalam satu ruangan.

Lulu keluar, tanpa menutup pintu. Dan masih berdiri di dekat pintu itu.

Bella kembali duduk di kursinya. Itu membuatnya menjadi lebih rileks. Menghadapi mantan tunangan yang sudah pernah menjalin hubungan selama 4 tahun. Tentu saja bukan hal yang mudah.

Bella dulu pernah sangat mencintai dan percaya sekali pada Vero. Bahkan menganggap seluruh keluarga pria itu, yang ternyata hanya memanfaatkan Bella, seperti keluarganya sendiri.

Meski entah kenapa saat ini, tidak ada lagi rasa sakit hati. Tapi rasa kesal itu masih ada. Untuk mengurangi ketidaknyamanan itu. Bella menghela nafas sangat panjang dan memalingkan pandangannya dari Vero.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada Elena?" tanya pria itu kemudian.

Bella mengangguk paham. Ternyata memang pria itu datang untuk Elena. Basa-basi sekali, dia terlihat seperti protes, Bella memblokir nomornya. Padahal pria itu datang mungkin saja tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Bella pada tunangannya itu.

Lagi-lagi Bella menarik nafas begitu dalam. Sampai kedua bahunya naik tinggi. Setelah itu dia mendongak dan melihat ke arah pria yang pernah menjalani suka dan duka sebagai sepasang kekasih dengan dirinya selama 4 tahun lebih itu.

"Apa yang sudah tunanganmu tercinta katakan padamu?" tanya Bella.

Wajah Vero terlihat berubah. Tadinya terlihat sangat tegas dan serius, sekarang terlihat di tambah satu ekspresi canggung.

"Kamu jangan keterlaluan Bella! aku tahu kamu mungkin masih marah. Aku memilih Elena. Tapi kamu tidak seharusnya berbuat sekasar itu. Ingat Bella, dia adik pemilik perusahaan ini. Kamu bisa terus bekerja atau tidak di perusahaan ini. Tergantung padanya!"

Entah itu sebuah peringatan atau itu sebuah kalimat penegasan. Kalau Bella bahkan tidak punya hak membela dirinya di perusahaan ini.

"Sudah?" tanya Bella dengan ekspresi sangat datar, bahkan cenderung acuh pada Vero.

"Bella, ini demi kebaikanmu. Sebaiknya kamu minta maaf sekarang juga pada Elena..."

"Jika ada orang yang menghina ayah atau ibumu, apa kamu malah akan merendahkan diri dengan meminta maaf pada orang itu?" sela Bella pada Vero.

"Bella, kamu pasti salah paham. Elena itu wanita yang sangat lembut. Meskipun dia kaya raya, punya jabatan yang baik. Dia sangat lemah lembut. Dia bicara selalu dengan tutur kata sangat baik! tidak mungkin dia menghina orang yang lebih tua!"

Bella tertegun sejenak. Dari apa yang baru saja dia dengar itu. Sepertinya wanita bernama Elena itu belum sepenuhnya menunjukkan siapa dirinya, dan seperti apa dirinya di depan Vero.

"Kalau begitu pergilah. Kamu hanya ingin mendengar apa yang ingin kamu dengar. Dan kamu hanya menganggap apa yang kamu anggap benar itu tetap sebuah kebenaran. Maka pergi saja! bukannya kamu yang bilang untuk kita berpura-pura saja tidak saling kenal. Kenapa malah datang dan bicara padaku?"

Bella memutar kursinya, dia meraih satu dokumen dan ingin memeriksanya. Tapi Vero menutup dokumen itu dan mengarahkan kembali Bella menghadap ke arahnya.

"Apalagi ini Vero?" pekik Bella kesal.

"Aku tahu, kamu masih mencintaiku kan. Makanya kamu marah. Dengar Bella, minta maaf pada Elena. Atau kamu akan kehilangan pekerjaanmu!"

Bella rasanya mau mencolok dua mata Vero yang menatapnya dengan tatapan menyebalkan itu.

"Apa tunanganmu tahu kamu menemuiku?" tanya Bella santai.

"Tidak!" jawab Vero dengan cepat.

"Kalau begitu aku akan memberitahunya, kalau kamu menemuiku..."

Bella berdiri, dia ingin keluar tapi Vero menarik tangannya dan menatapnya dengan sangat serius.

"Bella, jangan macam-macam. Kamu benar-benar akan kehilangan pekerjaanmu!"

"Aku tidak perduli!" tegas Bella sambil menghentakkan tangannya supaya bisa terlepas dari genggaman Vero.

Vero mendengus kesal.

"Aku sudah memperingatkanmu. Mengingat hubungan kita selama ini. Tapi kamu yang keras kepala!" kata Vero yang segera pergi dari ruangan itu.

Bella duduk lagi dan mengusap wajahnya dengan kasar.

Lulu segera masuk ke dalam ruangan itu begitu melihat Vero pergi.

"Bella..."

Bella menggelengkan kepalanya perlahan.

"Aku tidak apa-apa Lu. Jangan khawatir!"

***

Bersambung...

1
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
menarik ceritanya.
semangat berkarya kak 💪💪💪
Noer: terimakasih kak Asti ❤️
total 1 replies
Riri DH
Gemes banget sama Elena, coret aja dari KK nya Ethan..
Noer: ho'oh ya Tipe-X aja
total 1 replies
partini
ini mah bukan sombong tapi songong Thor 😁😁😁😁
Noer: ho'oh
total 1 replies
Fani
like it
Irene
suka
partini
ini siapa dulu si papih dulu yg ngenalin atau bell bell
Noer: biar jeng jeng jeng gitu ya 🤣
total 3 replies
Retno Harningsih
lanjut
Noer: siap kakak 🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Riri DH
Adenya bawa ke barak militer aja bang Ethan, supaya ga bikin masalah lagi😂
Noer: bener ini wkwk 🤣🤣🤣
total 1 replies
partini
sekalian ke ginjal Thor 😁😁
salah sendiri ga kasih tau kamu tuh siapa,ya nikmati saja di caci maki ma zeyenggg
Noer: wkwk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Keanu
Nice
Angelica Ferdosa
Seru, suka banget
MelaMeli
Suka banget
Ulala
Semangat terus kak, bagus ini ceritanya
Hema
Keren
Usaka
Bagus ini novelnya, menghibur
Yuyun
Ceritanya bagus
Nimiarti
Bagus menghibur
Cinemon
Di tunggu kelanjutannya, tanggung banget ini kak penasaran, gimana kelanjutannya
Diyah
Menarik, bagus.
Clara Joya
Greget ya, kapan ketahuan dia punya suami CEO
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!