cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sudah sukses hidup di rantau. saat dia akan menikahi pujaan hati nya,Bundo nya,kakak dari almarhumah ibu nya membukakan sebuah rahasia besar.
gadis yang akan di nikahi nya itu ternyata anak kandung dari ayah nya dengan wanita lain.
apa yang akan di lakukan oleh Farhani,nama pemuda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Depi Delita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
firasat
Bima sampai di rumah nya. Setelah mengucapkan salam,dia langsung masuk dan mencari istri nya.
Bima terkejut melihat istrinya sedang menangis sambil menyusun baju nya di dalam tas besar.
Bima langsung mendekati istri nya. " kamu kenapa sayang" tanya Bima.
Aini menghapus air mata nya. " aku mau pulang ke kampung ku bang. nanti abang bisa kirim surat cerai kita langsung ke alamat rumah ku di kampung " jawab Aini.
Bima langsung terkejut mendengar jawaban istri nya. " astagfirullah sayang. kok ngomong cerai sih. Emang Abang ada salah apa sama kamu" tanya Bima.
Aini menatap suami nya," Abang tidak salah. Aku yang salah. Aku salah karena tidak bercermin diri dulu sebelum menerima lamaran dari mu dulu. Kamu dari keluarga kaya dan terpandang, sementara aku cuma gadis dari kampung yang tidak bisa di banggakan oleh orang tua mu" jawab Aini.
Bima langsung tersenyum dan memeluk istrinya dari belakang. " siapa bilang kalau aku ini kaya dan terpandang. Dan siapa yang bilang kalau kamu gadis yang tidak bisa di banggakan " ucap Bima
" kalau aku kaya,kita tidak akan tinggal di rumah KPR ini. KPR subsidi lagi. Dan kalau kamu tidak bisa di banggakan,mungkin setiap hari akan ada perang di rumah ini karena uang gaji ku hanya cukup untuk biaya makan kita saja setelah di potong cicilan KPR .
Sayang,Abang minta maaf karena belum bisa membahagiakan mu. Abang minta maaf karena tidak ada di saat kamu merasa tersakiti saat berada di rumah Abang. Abang minta maaf ya. Abang janji untuk kedepannya Abang tidak akan membawa kamu kesana lagi. Abang tidak ingin ada lagi yang merendahkan kamu" ucap bima.
Mendengar ucapan suami nya,Aini langsung menangis membuat bima panik.
" sayang,Abang minta maaf. Tolong jangan menangis lagi. Kamu mau Abang gimana,apa perlu kita pindah ke luar kota agar bisa berjauhan dengan mama biar kamu bisa tenang" ucap Bima.
Aini menggeleng," tidak perlu" jawab Aini.
" trus kenapa kamu nangis" tanya bima.
Aini berbalik dan menatap wajah suaminya. " karena aku merasa bahagia" ucap Aini.
" bahagia kenapa" tanya bima.
" bahagia karena kamu masih mau membela ku,dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain " jawab Aini
" bang,aku minta maaf. Tadi di rumah aku sudah tidak tahan mendengar mama merendahkan keluarga ku di kampung di depan semua saudara mama yang baru sampai dari Sumatera. Aku membela diri yang membuat mama marah dan mama mengancam ku akan menyuruh Abang untuk menceraikan aku" ucap Aini
" aku tidak ingin membuat Abang jadi anak durhaka. Kalau mama memang menginginkan kita berpisah,aku akan turutin. Aku akan pulang ke kampung ku. Jujur saja,aku tidak tahan selalu mendengar kata kata pedas dari mulut mama untuk ku. hati kecil ku sudah tidak bisa lagi menerima hinaan yang selalu mama lontar kan pada ku" ucap Aini.
Bima langsung mengecup kening istrinya," kalau begitu,mulai hari ini kamu jangan lagi ke rumah mama. Kalau mama datang kesini,jangan bukakan pintu kalau aku tidak berada di rumah. menjaga perasaan mu itu penting sayang. masalah mama,biar Abang yang menghadapi nya" ucap Bima.
Aini terdiam mendengar ucapan suami nya. " besok pun,Abang tidak akan menghadiri pesta pernikahan nya Aurora" ucap bima.
Aini langsung terkejut mendengar ucapan suami nya," nggak bisa gitu bang. Aurora itu adik abang. Masa Abang tidak disana pas adik Abang mau nikah " ucap Aini.
" kalau kamu tidak berada di sana,maka Abang pun tidak akan ada di sana. Abang sudah berjanji pada orang tua mu di hadapan Tuhan untuk selalu menjaga mu dan akan selalu berusaha
untuk membahagiakan mu. Abang tidak akan mengingkari janji Abang itu" ucap Bima.
Pada saat yang bersamaan,ponsel Aini berdering,ada panggilan masuk dari nomor Aurora. Aini langsung memberikan ponsel itu ke tangan suami nya.
" sayang,yang dihubungi Aurora itu kamu,bukan Abang,jadi kamu yang harus mengangkat nya" ucap bima.
Aini mengangguk dan mengangkat panggilan itu. " assalamualaikum dek,ada apa. Kamu mau bicara sama bang Bima " tanya Aini.
" waalaikumsalam kak,aku mau bicara sama kakak " jawab Aurora.
" kak,aku minta maaf atas sikap mama tadi ke kakak. Kau harap jangan karena ucapan mama ke kakak tadi membuat kakak marah pada ku" ucap Aurora.
" tidak dek,mana mungkin kakak marah sama kamu,kamu kan nggak ada salah sama kakak " ucap Aini.
" kalau gitu,kakak harus ada di sini pas aku nikah besok. Kalau kakak tidak ada,aku akan minat bang Farhan untuk mengundang ijab kabul nya sampai kakak datang" ucap Aurora.
" jangan gitu dek. Jangan rusak acara penting mu hanya karena kakak. Kakak tidak mau kehadiran kakak nanti membuat mama tambah kesal dan merusak momen kebahagiaan kamu. Biar kakak doakan kebahagiaan untuk kamu melalui sujud kakak. tapi kamu jangan khawatir,bang bima pasti hadir di sana" ucap Aini.
" bang bima mau hadir atau tidak,bagi ku tidak masalah. Yang penting kakak harus ada di sini saat acara pernikahan ku di mulai. Kalau tidak,ijab kabul nya akan di tunda . kakak tidak perlu memikirkan mama,diam kan saja,dan kakak tidak perlu turun ke dapur untuk menyiapkan semua makanan untuk pesta. Kakak itu ipar ku bukan pembantu ku" ucap Aurora.
" aku tidak mau mendengar alasan kakak lagi. kalau kakak beneran nganggap aku ini adik kakak,maka kakak harus datang. Assalamualaikum " ucap Aurora sambil langsung mematikan panggilan nya.
bima langsung menggenggam tangan istri nya," Aurora benar sayang. Abaikan saja mama,besok kamu tetap berada di samping Abang. Jangan kerjakan pekerjaan apapun di sana. Setelah prosesi ijab Kabul selesai,kita langsung pulang kesini. nggak perlu makan di sana. Abang akan ngajak kamu beli nasi Padang besok sepulang dari sana" ucap bima.
Aini kemudian mengangguk ragu. " tapi kalau mama tambah kesal dan memaki maki aku di sana gimana " tanya Aini.
" kan ada Abang. Kalau Abang sedang tidak berada di samping mu,maka jangan diam saja.pertahan kan harga diri mu" jawab Bima.
" baik,besok aku temani bang kesana" ucap Aini.
bima langsung tersenyum," itu baru istri cantik Abang" ucap bima sambil memeluk istrinya.
" Abang udah makan. Kalau belum,biar aku siapin dulu" tanya Aini.
Bima menggeleng ," belum. Tadi mana sempat makan. Terlalu sibuk di sana. Pas lagi nunggu kamu buat ngantar makanan,eh malah mama yang nyamperin sambil marah marah,bikin rasa lapar langsung hilang " jawab Bima.
" ya udah,aku ke dapur dulu buat nyiapin makanan buat Abang" ucap Aini yang langsung berjalan keluar kamar menuju dapur.
Bima kemudian menatap ke laut rumah melalui jendela kamar nya. " aku merasakan akan terjadi kekacauan besar di hari pernikahan Aurora besok. Entah apa itu,tapi yang pasti sesuatu yang bisa membuat heboh suasana " ucap bima dalam hati.
" kenapa rasa resah ini tidak bisa aku hilangkan. Apa mungkin akan ada rahasia besar yang akan terbongkar besok di acara Aurora. astagfirullah,mudah mudahan ini hanya firasat ku saja" ucap Bima lagi.