Tak pernah terbayangkan dengan apa yang saat ini di jalani, bergerak tanpa arah, dan melangkah tanpa tujuan.
Terasa sesak di dalam dada mengingat semua kisah yang sulit untuk di lupakan, Namun terasa sakit saat mencoba untuk menerima semua yang terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 7
...Tidak ada seorang pun yang tahu betapa keras dan kuatnya dirimu dalam menjaga dan juga mengontrol pikiran serta kondisi mental mu....
...Mereka hanya tau bahwa garis tawa mu adalah wujud dari kebahagiaan dirimu. Sedangkan diamnya dirimu adalah wujud dari ketenangan diri mu, padahal semua yang di perlihatkan adalah sebuah kepalsuan dan peran yang benar-benar tak sama dengan apa yang mereka lihat....
...Ada saat kau tidak bahagia dan juga tidak begitu tenang. Ada saat dirimu menemukan rasa kekecewaan, takut, cemas dan juga perasaan gelisah yang benar-benar menjatuhkan mental dirimu....
...Teruslah untuk melanjutkan hidup, lawan semua yang di rasakan hingga dirimu tidak menyadari bahwa dirimu berada di titik keikhlasan yang benar-benar tulus....
...· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·...
Aidan menatap Berlian yang saat ini ada di dalam mobil bersamanya.
"Kenapa kamu berkelahi, kenapa kamu melakukan hal yang seperti ini. ?" ucap Aidan dengan menatap sang putra dengan wajah yang terlihat kesal.
"Dia yang mulai Pa, dia yang selalu menyatakan bahwa aku adalah anak dari Mama yang tidak berguna. Mereka meremehkan ku karna Mama tidak berkerja. " ucap Berlian dengan wajah yang terlihat kesal.
"Mereka mengejek ku karna Mama mereka tidak sama dengan Mama ku." sambung Berlian dengan menatap Aidan.
Aidan yang mendengarkan ucapan sang putra terlihat menggelengkan kepalanya. Ia tahu apa yang di rasakan oleh sang putra.
"Mama seharusnya seperti Tante Salsa, yang cantik dan juga mempunyai pekerjaan. " ucap Berlian terdengar lirih dengan menundukkan kepalanya.
sedangkan Aidan terlihat menggelengkan kepalanya. Salsa yang melihat Berlian terlihat menangis seketika melangkahkan kakinya mendekati ayah dan juga anak yang masih dengan pikiran masing-masing.
"Berlian, Mama adalah orang yang telah mengandung kamu menjaga kamu saat Papa kerja, merawat kamu siang dan malam. pekerjaan Mama benar-benar serius loh, ga ada orang tua yang bisa menjaga dan juga membereskan pekerjaan rumah sendirian. "ucap Salsa menatap Berlian dengan wajah yang terlihat serius.
Sedangkan Berlian yang mendengarkan penjelasan yang di katakan oleh Salsa seketika melunak, ia teringat bagaimana sang Mama yang menjaga dirinya. melakukan yang terbaik untuk dirinya akan tetapi beberapa detik kemudian Berlian terlihat kesal.
"Mama tidak sepenuhnya menjaga Berlian, Mama selalu melarang Berlian melakukan sesuatu yang aku inginkan. sungguh Berlian benar-benar merasa kesal saat mengingat bagaimana Mama yang selalu mengekang Berlian. "ucap Berlian dengan wajah yang terlihat kecewa.
"Tidak seperti tante Salsa yang selalu membuat Berlian bahagia, membolehkan apa pun yang Berlian mau termasuk makan makanan di luar. " sambung Berlian dengan menatap Salsa dengan tatapan mata bahagia.
Aidan yang mendengar ucapan Berlian menggelengkan kepala, tangannya memijit keningnya yang terasa berdenyut.
"Masuk ke mobil, kita pulang. " ucap Aidan dengan menatap sang putra dengan tatapan dinginnya.
Salsa yang melihat wajah Aidan yang tak bersahabat seketika menggelengkan kepalanya, ia menggenggam tangan Aidan dan juga Berlian.
Salsa membantu Berlian masuk di dalam mobil, sedangkan Aidan telah lebih dulu.
"Sayang, ga boleh melakukan hal yang seperti itu lagi ya. Bagaimana pun Mama Emily adalah Mama yang telah melahirkan Berlian. Apa pun yang di larang sama Mama harus Berlian turuti ya, " ucap Salsa dengan melihat Berlian.
"Nanti Tante Salsa akan memberikan apa pun yang di inginkan sama Berlian. Tante janji deh sama Berlian. " ucap Salsa tersenyum melihat Berlian.
"Beneran Tante. ?" tanya Berlian yang terlihat antusias mendengarkan ucapan yang di katakan oleh Salsa.
"Iya beneran, asal Berlian bahagia tante pasti akan melakukannya. " ucap Salsa dengan tersenyum melihat Berlian.
sedangkan Berlian yang mendengarkan jawaban Salsa terlihat kegirangan.