NovelToon NovelToon
Ruang Cinta Seorang Pemuda.

Ruang Cinta Seorang Pemuda.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wang Lee

Seorang pemuda yang di tolak cintanya dengan kejam oleh seorang gadis cantik. Tiba tiba di datangi seorang gadis cantik dan merubah jalan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sun Shil.

Karakter Sun Shil.

Bagian 33

Tiba tiba terdengar jeritan di bawah mereka, Wang Lee terkejut dan langsung duduk.

Ia melihat Sun Shil menjerit histeris sementara Ling Guang dan beberapa temannya sangat panik.

Semua orang menoleh kearah suara jeritan, di sana banyak orang berlari menuju kearah kerumunan sambil melongo kearah jurang.

"Ada yang jatuh?" Wang Lee berteriak bertanya, Namun tidak tau pertanyaannya di tujukan kepada siapa. Ia segera berlari mendekati kearah kerumunan di ikuti oleh Mei Cin dan Xio Zhan.

"Ada apa" Tanya Mei Cin sesampainya di kerumunan.

"Ada yang jatuh kedalam jurang" Jawab seorang pemuda.

Sun Shil yang sekilas melihat Mei Cin spontan berkata dengan panik.

"Mei Cin, Moon Li jatuh kedalam jurang!" Air matanya mengalir deras ketakutan.

"Moon Li!" Wang Lee dan Mei Cin mengulang secara bersamaan.

"Kenapa gadis itu itu lagi" Kata Wang Lee dalam hatinya.

"Sudah ada yang menghubungi pihak sekolah?" Tanya salah seseorang.

"Belum, tidak ada sinyal di sini...Tolong siapa saja yang ada sinyal...!"

Keributan menjadi riuh, tidak ada yang tau apa yang terjadi Moon Li di bawah sana.

"Aku akan turun kebawah" Ucap Wang Lee kepada Mei Cin.

"Hah...Mei Cin terbelak, apakah kamu yakin?"

Mei Cin merasa Wang Lee hanyalah sedang bercanda, jurang itu sangat dalam, dengan kabut tebal yang sangat menakutkan.

"Aku akan mencoba" Jawab Wang Lee.

"Kamu jangan khawatir, jika tidak memungkinkan turun kebawah, aku akan segera kembali" Wang Lee meyakinkan Mei Cin.

Mei Cin menatap mata Wang Lee lekat lekat, ia melihat jejak keseriusan di sana. Ekpresi Mei Cin menjadi cemas dan berkata.

"Wang Lee, kamu tidak perlu" Mei Cin menjadi bingung.

Lalu Wang Lee mengacak acak rambut Mei Cin dan tanpa sepatah katapun meminta jalan kepada di kerumunan, berdiri di tepi tebing dan melihat kumungkinan ada jalan untuk turun.

Ia melihat ada akar pohon yang keluar dari sisi tebing, Wang Lee membungkuk dan meraih akar kayu tersebut, lalu dengan gerakan ringan merayap kebawah.

Sun Shil yang melihatnya Wang Lee turun kebawah tebing tak percaya, ia gugup sejenak sebelum matanya mencari cari Mei Cin.

Tebing itu sangat curam, Namun untung saja banyak akar kayu yang menonjol dan juga banyak pohon pohon kecil yang tumbuh di tebing itu.

Dengan tidak ada orang yang melihatnya, Dengan lincah Wang Lee turun melompat dan berpindah pindah dan bergelantungan dari satu tonjolan ke tonjolan yang lain.

Kemana saja pokok akar yang bisa menahan tubuh nya.

Namun sejauh ini ia belum melihat dari dasar jurang tersebut, di dasar jurang itu tertutup kabut dan menghalangi pandangannya.

Sayup sayup ia mendengar suara halus minta tolong, hati Wang Lee sedikit lega. Paling tidak Moon Li masih hidup. Pikirnya.

Suara itu makin kebawah makin terdengar jelas, ia melihat kesasar dasar jurang masih jauh, Namun suara Moon Li di perkirakannya tidak terlalu jauh.

Wang Lee memperhatikan dari mana datangnya suara, ia terus menuruni tebing dan ketika ia memasuki area berkabut.

Wang Lee melihat sebuah pohon kecil yang tumbuh di sisi tebing, di salah satu dahan pohon kecil tersangkut tubuh seorang gadis cantik.

Gadis itu berpelukan pada sebuah dahan pohon yang menjorok ke jurang.

Wajahnya ketakutan, rambutnya acak acakan, ia menangis tidak keras dan tampak sangat menderita.

Ketika ia menyadari ada yang datang, ia menjerit minta tolong lebih keras lagi, Namu pandangannya terhalang kabut yang tebal.

Dan ia tidak dapat memandangi, melihat siapa orang yang akan menolongnya itu.

Wang Lee menginjakkan kakinya di dahan pohon tempat Moon Li berada, dengan hati hati ia menuju ke ujung dahan pohon.

"Wang Lee...!"

Sekarang Moon Li dapat melihat dengan jelas siapa sosok itu, dan hatinya tercekat.

Bahkan di pikiran terliarnya sekalipun ia tidak pernah memikirkan bahwa orang itu adalah Wang Lee.

"Teng tenang jangan berharap!" Ucap Wang Lee, ia memperhatikan posisi Moon Li.

Jika ia tidak datang tepat waktu, Moon Li kemungkinan tidak bisa bertahan lebih lama lagi di dahan pohon itu, pikir Wang Lee.

Wang Lee mengulurkan tangannya mencoba menjangkau kearah Moon Li.

"Ulurkan tangan mu" Kata Wang Lee.

Moon Li mengulurkan tangannya, Namun jaraknya jangkauannya masih terlalu jauh.

"Geser lebih dekat lagi" Ucap Wang Lee.

Namun ketika Moon Li mengerakkan tubuhnya terdengar suara berderak, Moon Li hampir terjatuh kembali.

Melihat jurang yang dalam di bawah, bahkan hati Wang Lee bergidik.

"Tolong...!" Teriak Moon Li.

"Cukup, jangan bergerak lagi!" Wang Lee balas berteriak, ia menjadi pucat.

Suara pekikan elang terdengar di bawah lembah, kabul putih menggumpal tebal.

"Tenangkan dirimu, tarik nafas pelan pelan dan keluarkan" Wang Lee mengingatkan agar Moon Li jangan panik.

Wang Lee menatap keatas berharap bantuan akan segera datang, Namun tidak ada gerakan apa apa.

"Kita coba lagi" Ujar Wang Lee menatap kearah Moon Li.

Moon Li mengangguk, ia tidak tau apa perasaannya saat ini, atau dia tidak peduli. Hanya satu keinginannya ingin diselamatkan, air matanya terus bercucuran.

Menarik nafasnya, kemudian Wang Lee melangkah berjalan lagi didahan, perlahan ia maju mengulurkan tangannya.

Moon Li juga mengulurkan tangannya. Sedikit lagi...Dapat....!

"Pegang tanganku erat erat!" Perintah Wang Lee, Moon Li mengangguk dan memegang tangan Wang Lee erat erat.

"Perlahan geser tubuhmu kesini" Kata Wang Lee.

Moon Li menurutinya, ia menggeser tubuhnya yang masih berbaring di ujung dahan pohon ke dekat Wang Lee.

"Krakkkk....!!!'

Tangan Wang Lee masih memegang tangan Moon Li, di saat tubuhnya terayun mengikuti jatuhnya dahan itu.

Ia mencoba menggapai sesuatu dengan tangan sebelah lainnya, Namun dia sia, tidak punya pilihan.

Wang Lee dengan satu injakan melemparkan dirinya ke arah Moon Li dan memegang tubuh gadis itu.

Moon Li menjerit, dengan reflek meluk erat tubuh Wang Lee, mereka berdua meluncur turun kedalam jurang.

Moon Li memejamkan matanya, ia merasakan pelukan Wang Lee, tangan Wang Lee memeluk punggungnya erat.

Aku tidak akan mati di sini, pikir Wang Lee. Perjalananku masih panjang, aku bahkan belum mengenal Amora lebih dekat dan aku juga tidak ingin Mei Cin menangis.

Bagian 34. Bersambung.

1
Elisabeth Ratna Susanti
cakep banget 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
keren 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
luar biasa
ZasNov
Keren nih Mei Cin, selalu bela Wang Lee..
ZasNov
Aku juga penasaran, Wang Lee..
ZasNov
Kakak Author, visual gadis ini beda sama visual Moon Li?
Adelia Rahma
wow keren
Adelia Rahma
hemm penasaran dengan cerita nya
Adelia Rahma
wah tambah seru aja nih kisah anak sekolah
Adelia Rahma
nah lo pen permalukan wang li eh malah dia sendiri yang malu
Adelia Rahma
hadeh masih aja pura pura boo on ni cewek
Adelia Rahma
kok sepeda motor nya unik namanya..
lah siapa tuh cewek dalam bayangan wong lee itu ya
Adelia Rahma
wow baru mampir dan dan baru baca aja udah seru apalagi nanti selanjutnya...
Crimson
lanjut /Ok//Good/
Aiyuki
bgus
Kutipan Halu
kalau boleh tau tadi seberat apa lee
Kutipan Halu
lanjutt torrr
Kutipan Halu
ini amora cakep amat tor
ZasNov
Waduh siapa ya gadis itu..
ZasNov
Ih serem banget, makhluk apa itu 😖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!