NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Kekesalan Calista

Calista bersama Bela sudah berada didalam kantin. Mereka tampak sedang mendiskusikan tugas dari salah satu dosen kampus. Calista yang juga terkenal mahasiswi cerdas membuat banyak dosen mengenalnya bahkan tidak jarang dia menjadi primadona Kampus.

  "Sorry Lo Calista kan?" Ucap seorang mahasiswa berdiri didepan mereka dengan senyumannya.

  "Iya Gue Calista, kenapa ya?"

  "Gapapa Kok, gue cuma mau kasih Lo ini."

Calista menatapnya sebuah paper bag diatas meja.

  "Dimakan ya."Lanjut mahasiswa itu dan langsung berjalan pergi begitu saja.

Calista mengambilnya dan terlihat dua coklat juga jus kemasan.

  "Ciye penggemar baru kayaknya." Goda Bela terkikik.

  "Gak usah ngaco, tapi memang siapa dia Bel Lo kenal.?"

  "Kalo gak salah dia anak Seni deh Ca, namanya Riko."

  "Fakultas Seni itu jauh loh dari fakultas Hukum Bel, terus buat apa dia kasih gue ini. Apa dia salah.?"

  "Astaga Caca, tadi Lo dengar kan dia bilang Calista. Ya memang ada berapa nama Calista di Kampus ini."

  "Siapa tau Bel."

  "Udah lah itu pasti buat Lo, lumayan dapet coklat sama jus."

  "Lo mau.?"

  "Lo mau kasih gue.?"

  "Makan aja." Ucap Calista kembali menatap Laptopnya. Sedangkan Bela mengambil satu coklat dan membukanya.

Namun siapa sangka jika semua itu terekam jelas dalam sebuah Vidio yang langsung terkirim kepada Leon. Leon benar-benar menempatkan seseorang untuk selalu mengawasi gadisnya.

 Siapa laki-laki itu, berani sekali dia mendekati gadisku.

Leon menyambar ponselnya dan tidak lama suara seseorang langsung terdengar.

  "Cari tau siapa laki-laki itu."

  "Baik Tuan."

Leon menutup telponnya dan kembali menatap sebuah foto. Wajah cantik Calista terlihat jelas di sana.

Tok,,Tok,,Tok,,

  "Permisi Tuan." Ucap Zidan masuk ke dalam ruangan.

  "Hem."

  "Hari ini satu unit mobil mini Cooper keluar dari showroom dan Tuan Bagas yang membelinya."

  "Bukannya My Little girls sudah memiliki mobil.?"

  "Benar Tuan, tapi Tuan Bagas membelikannya untuk putri tirinya Talita. Dan menurut orang kita mobil yang mereka beli sama seperti mobil milik Nona Calista."

Leon terdiam, jadi dugaannya benar jika Talita menginginkan semua yang gadisnya punya.

  "Terus awasi dan jangan biarkan mereka menyakiti Calista."

  "Baik Tuan."

Leon mengangguk dan menunduk sebelum keluar ruangan. Leona mengepalkan tangannya. Sudah cukup mereka menyakiti gadis kecilnya. Dan sudah waktunya dia untuk datang dan membawanya pergi.

Leon beranjak bangun, dia merapikan jasnya dan berjalan keluar. Langkah tegas, tubuh tinggi atletis dengan sempurna itu siapa yang tidak akan terpikat. Bahkan semua karyawannya pun menatapnya tanpa berkedip. Tapi siapa sangka, dibalik sikap dinginnya Leon termasuk seseorang yang begitu kejam.

Sebuah mobil Lexus sport warna hitam siap, Leon masuk dan kini dia mengendarainya sendiri tanpa Zidan Asisten pribadinya.

Mobil menyusuri jalanan Kota, dia akan menuju suatu tempat.

*******

Calista baru saja akan masuk kedalam kelas, namun Langkahnya terhenti saat Talita menghadangnya.

  "Minggir gue mau masuk."

Talita tersenyum dan menyilangkan kedua tangannya.

  "Kalau gue gak mau?"

Calista menghela napasnya, malas untuk mengurusi saudara tirinya itu.

  "Siapa cowok tadi, gebetan Lo?"

Calista menautkan kedua alisnya, siapa yang Talita maksud.

  "Gue bakal kasih tau Papa kalau Lo bukan belajar di kampus tapi Lo cuma mau tenar pesona."

  "Gue gak tau."

  "Oke, Lo lihat aja gimana saat Papa tau."

  "Gue tunggu." Ucap Calista berjalan masuk membuat Talita kesal.

  "Ca, Lo dari mana? Gue dari tadi tungguin Lo." Abian langsung menghampiri Calista.

  "Dari perpustakaan cari buku."

  "Pantesan gue cari gak ketemu, Oya ini ada titipan dari Bunda."

  "Apa ini Bi."

  "Cookies, Bunda juga tanyain Lo kenapa gak pernah main."

Calista tersenyum dan menerimanya. "Lama juga gak ketemu Bunda, tapi bilang makasih buat Bunda ya Bi."

  "Nanti gue sampaikan, tapi Bunda juga bilang kangen sama Lo Ca. Kapan Lo mau main ke rumah lagi."

  "Nanti gue kabarin deh."

  "Oke ditunggu."

Calista mengangguk dan duduk di kursinya. Sedangkan Talita semakin kesal. Lagi-lagi dia kalah langkah dengan Calista yang bahkan ternyata udah mengenal Orang tua Abian.

*******

Hari sudah sore, Calista baru saja sampai dirumahnya dan terdiam saat melihat sebuah mobil yang sama persis dengan mobil miliknya. Dia berjalan mendekat. Bahkan semua interior pun sama tidak ada yang berbeda.

"Kenapa liatin mobil gue?"

Calista menoleh, Talita berdiri didepan pintu menatapnya.

"Ini mobil Lo?"

"Ya, bagus kan?"

Calista segera mendekat dan berdiri didepan Talita.

"Itu mobil sama persis kaya mobil gue, Lo sengaja minta Papa buat beliin yang sama?"

"Kenapa Lo gak terima?"

"Jenis mobil banyak Talita, kenapa Lo malah minta sama persis kaya punya gue."

"Ya udah Lo aja yang ganti, gampang kan?"

"Lo-

"Calista, Talita ada apa ini."

Bagas berjalan keluar dan menatap dua putrinya.

"Papa kenapa beliin dia mobil sama persis kaya punya aku sih Pa."

"Loh memangnya kenapa? Talita mau mobil yang sama seperti kamu."

"Tapi kenapa harus sama Pa, banyak loh mobil bahkan keluaran baru."

"Kakak kenapa sih, kakak gak mau samaan sama aku?"Ucap Talita dengan wajah sedih.

"Lo bisa kan minta jenis mobil lain, kenapa harus sama sih."

"Maafin aku Kak, dari dulu memang aku pengin punya mobil itu."

"Sudah-sudah, Calista kamu kenapa sih lagian cuma sama dan itupun sama adik kamu."

"Itu masalahnya Pa, aku gak mau.!"

"Ya kamu bisa ganti mobil kalau gak mau." Silvia ikut bicara dan menatap Calista.

"Maksud Tante."

"Kamu bilang gak mau samaan kan? Ya sudah kamu yang ganti mobil, toh kamu juga sudah lama punya mobil itu kan?"

"Mama Silvia benar sayang, lagian itu mobil juga sudah lama kamu pakai kan."

"Itu mobil hadiah dari Mama, dan aku gak mau."

"Sudahlah Calista gak usah ribet. Kalau kamu masih mau pakai itu mobil ya sudah."

"Pa."

"Papa capek, lebih baik kamu masuk kamar sekarang."

Calista menatap Talita juga Silvia yang tersenyum, dia langsung masuk.

"Aku sedih, sampai kapan Calista bisa menerima aku juga Talita Mas."

Bagas menatap Silvia dan mengusap bahunya.

"Kamu sabar ya, Sebenarnya Calista itu anak yang baik."

"Aku tau, tapi Calista selalu berpikir aku sudah merebut kamu."

"Nanti aku bicara dengan Calista, sekarang kita masuk."

Silvia mengangguk dan mereka berjalan masuk.

"Oya Mas, badan aku kurang enak gapapa kan aku gak masak buat makan malam nanti."

"Gapapa sayang, masih ada Bik Iyem."

"Aku pengin sup buatan Calista, tapi pasti dia gak mau buatkan."

"Aku akan minta Calista masak ya, sekarang kamu ke kamar istirahat. Talita, ajak mama istirahat dikamar ya Nak."

"Oke Pa, Ayo ma kita ke kamar."

Silvia mengangguk dan tersenyum saat melihat Bagas berjalan menuju kamar Calista.

"Ayo sayang kita dikamar sembari nunggu si Upik abu siapkan makan malam."

"Mama memang pintar."

Silvia tersenyum dan mereka berjalan masuk ke dalam kamar.

1
meynur
asek kontrak
Cindy
lanjut kak
wo te
perusahaan keluarga x yah 🤭🤭
wo te
menjual x kak bukan menjauh 🤭🤭
wo te
ko up nya cuma 1 SH kak
meynur
next
Fani Septiani Putri
lanjut kak
rhani bhelLo💕
suka sama ceritanya
karya ka encha emang best bgd
rhani bhelLo💕: sama" ka enchaa 🌹
total 2 replies
Fani Septiani Putri
up trs kak cerita nya baguss/Drool/
Encha Imout: siap Kapten 🫡
total 1 replies
Fani Septiani Putri
suka bgt sama alur cerita nya kak, semoga happy anding calista dan leon
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!