NovelToon NovelToon
SYSTEM TUKANG OJEK PART II

SYSTEM TUKANG OJEK PART II

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menjadi Pengusaha
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Alijapul

Kisah Iyan yang terpuruk karena ayahnya pergi dan meninggalkan banyak hutang,sedangkan Iyan masih SMA,iya pun menjadi tukang ojek untuk membayar hutang tersebut.iyan menemukan system tukang ojek tanpa sengaja bagaimana kisah selanjutnya silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alijapul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7: Misi Rencana Besar dan Kejutan Yang Menunggu

Hari minggu yang cerah, Iyan dan teman-temannya merencanakan acara kecil di kebun yang telah mereka rawat dengan penuh cinta. Iyan merasa bangga melihat semua usaha keras yang mereka lakukan terbayar dengan indah.

“Sistem, apa misi baru yang dimaksud?" Iyan bertanya, sangat penasaran dengan apa yang akan datang.

“Siapkah kamu menjalani misi yang lebih menantang? Hari ini kamu akan mengadakan acara penjualan sayuran dan bunga dari kebun kita, dan jika berhasil, kamu dapat bonus uang tambahan!” suara sistem tersebut memberi semangat.

“Wah, ini kesempatan besar! Kita perlu mempromosikan kebun kita!” Iyan berteriak penuh semangat, membuat teman-temannya tertarik.

Namun, lebih dulu mereka harus menyiapkan segala sesuatunya. “Oke, siapa yang bisa membantu menyiapkan poster dan spanduk?” tanya Iyan.

“Aku bisa menggambar! Tapi jangan berharap hasilnya akan terlihat seperti seniman!” Joko menjawab sambil tertawa.

“Yang penting semangat! Kita butuh spanduk yang mencolok!” Mira menambahkan.

“Dan makanan! Acara kita tidak akan lengkap tanpa makanan!” Udin berseru.

Sari, yang telah mengingatkan untuk mempersiapkan makanan, menjawab dengan percaya diri, “Tenang, sisa sayuran kita bisa jadi salad segar! Siapa pun yang tidak suka pasti jadi terpesona!”

Setelah semua rencana tersusun, mereka segera mulai menyiapkan semua yang dibutuhkan. Iyan aktif membantu mencetak spanduk yang bertuliskan "Festival Sayur Segar Kebun Kita!" di tengah kebun.

“Wow! Ini seperti festival budaya!” Encep berseru saat melihat hasil akhir.

“Kalau kebudayaan sih, kita pasti harus mempromosikan cara makan sayuran! Ayo kita tunjukkan sama orang-orang!” Joko bersemangat.

Dengan semua persiapan selesai, Iyan memutuskan untuk mempromosikan acara di sekolah. Mereka membawa spanduk dan poster ke sekolah dan mulai berkeliling kelas. “Ayo! Datang ke festival sayur segar kita di kebun! Ada makanan gratis dan keseruan!” teriak Iyan dengan semangat.

Satu per satu siswa mulai tertarik dan tertawa mendengar ajakan mereka. “Apa kalian akan menampilkan aksi panggung juga?” tanya seorang temannya.

“Kalau para penari piring tidak protes, kami bisa saja!” Udin menyahut sambil tertawa.

Dengan iklan penuh warna dan energi, mereka berhasil menarik perhatian banyak teman-teman di sekolah. Semuanya tampak antusias untuk datang dan merayakan hasil panen dari kebun.

Hari festival pun tiba, dan suasana kebun terasa ceria. Meja-meja dihiasi dengan sayuran segar, bunga yang berwarna-warni, dan berbagai makanan ringan. Joko bertugas sebagai MC lagi dan mengatur suasana. “Selamat datang di Festival Sayur Segar Kebun Kita! Siapa yang sudah siap menikmati makanan sehat?!” teriak Joko.

Sebagian besar siswa mulai berkumpul dan menyerbu area makanan. “Oi! Bunga juga bisa dimakan, loh! Hanya yang tidak berbahaya!” Mira menambahkan sambil tertawa.

Iyan bangga melihat semua usaha mereka membuahkan hasil. Siswa-siswa yang datang semua terlihat bahagia, mencicipi sayuran segar dan menikmati suasana yang diciptakan. “Sistem, ini luar biasa! Kita mungkin bisa mendapatkan banyak uang dan mendapatkan bonus!” Iyan membisikkan.

“Hitungan masih berjalan, Iyan! Persiapkan diri untuk tantangan selanjutnya setelah acara selesai!” sistem memberikan semangat.

Saat festival berlangsung, suasana semakin hangat, dan Iyan merasa sangat bersemangat. Tiba-tiba, sebuah ide gila muncul di kepalanya. “Bagaimana kalau kita juga adakan lomba masak menggunakan sayur-sayuran dari kebun kita? Peserta datang, masak bersama, dan yang terfavoritnya mendapat hadiah?”

“Ide cemerlang!” Udin bersorak.

“Taruh saja grill dan kita bisa memasak barbeque! Oh, jadi laparku makin menggila!” Encep berkomentar.

Akhirnya, para siswa berpartisipasi dalam lomba masak. Ketegangan dan tawa berpadu saat mereka beradu kreativitas mengolah sayur. Lomba tersebut juga menarik perhatian dan melibatkan banyak orang.

Ketika hari berakhir dengan kompetisi yang penuh canda dan tawa, Iyan merasa bangga. Kerja kerasnya tidak hanya menghasilkan uang, tetapi juga mempererat persahabatan.

Setelah sukses dengan festival sayur segar, Iyan merasa kepercayaannya meningkat. Kini, dia bertekad untuk menyelesaikan misi yang lebih besar. Hari-hari berlalu dengan lebih ceria, dan Iyan terus menjalani rutinitasnya sebagai tukang ojek sembari membantu ibunya di rumah.

Suatu sore, ketika Iyan sedang memberi layanan ojek, sistemnya berbicara. “Iyan, sekarang saatnya untuk misi terakhirmu! Jika kamu berhasil menyelesaikannya, kamu bisa mendapatkan hadiah besar!”

“Hadiah besar?” Iyan terperanjat. “Apa itu? Sebuah pulau? Kendaraan? Atau mungkin… sebuah perusahaan ojek?”

“Lebih dekat! Kamu akan mendapatkan kesempatan untuk berkembang di bisnis ojek. Namun, kamu perlu mendapatkan 100 ribu dari layanan ojekmu dalam satu hari!” sistem menjelaskan, memberikan tantangan yang membuatnya bersemangat.

“100 ribu? Siap! Ini waktu yang tepat untuk menunjukkan kemampuanku!” Iyan menjawab dengan semangat.

Ketika Iyan kembali ke pangkalan ojek, dia memberitahu semua temannya tentang misinya. “Oke, semua! Hari ini kita akan fokus! Aku harus mendapatkan 100 ribu dari ojek dalam satu hari!”

“100 ribu? Estimasi yang sangat ambisius! Kami harus bantu!” Udin menyemangatinya.

“Cara terbaik untuk dapatkan penumpang adalah dengan memasang iklan! Kita bisa gantung spanduk yang mengundang!” Mira menyarankan.

Joko yang sudah berdiri dengan megafon, langsung menginvasi. “Perhatian! Ojek Iyan siap melayani! Jaminan kecepatan, keamanan dan senyuman! Semua penumpang dapat bonus snack gratis!”

“Snack? Pasti ada yang bakalan memesan banyak sekarang!” Sari berkata sambil terkekeh.

Setelah menyebarkan iklan, Iyan mulai mengangkut penumpang dengan giat. Dia mengantar siswa-siswa ke sekolah, mengantar orang tua ke pasar, hingga pergi ke tempat-tempat jauh dengan penuh energi. “Oke, Iyan! Ini momen kita bersinar!” ucapnya dalam hati.

Tapi seiring waktu berjalan, semakin banyak penumpang yang datang, Iyan merasa kelelahan. “Sistem, bagaimana? Bisakah kita melakukan lebih dari ini?” dia bertanya ketika ia merasa napas mulai memburu.

“Pertahankan semangat! Setiap penumpang yang kamu jemput hanyalah bagian dari perjalanan ini! Ingat, fokus pada tujuanmu!” suara sistem memberikan dukungan kembali.

Setelah berjam-jam, Iyan merasa sedikit putus asa ketika melihat angka pendapatan di layar ponselnya hanya menunjukkan setengah dari yang ditargetkan. “Ayo, Iyan! Masih ada waktu! Kita bisa mengejar misi ini!” pikirnya.

Ketika tengah memikirkan cara, dia melihat Encep di tengah panasnya siang, yang menunggu motor ojek. “Eh, Iyan! Bagaimana? Sudah dapat banyak penumpang?”

“Yup! Tapi belum cukup! Aku butuh sekali lagi untuk meraih target!” jawab Iyan sambil tersenyum.

“Kalau gitu, kita bisa tawarkan paket ojek khusus! Misalnya, kalau ada penumpang yang mengajak teman, dapat diskon!” Encep memberi ide.

“Ide yang keren! Ayo kita terapkan!” Iyan merasa semangat kembali.

Dengan strategi baru ini, Iyan dan Encep mulai mempromosikan layanan disertai penawaran menarik. “Ayo! Jawab kuis! Jika bisa menjawab dengan benar, dapatkan discount 20 persen untuk pemesanan pertama!”

Berkat taktik tak terduga ini, jumlah penumpang pun meningkat pesat. Dalam hitungan jam, Iyan mencapai target 100 ribu. “Akhirnya! Kita melakukannya!” Iyan berteriak seolah-olah baru memenangkan sebuah lomba.

Untungnya, Udin dan Joko tiba dengan kue untuk merayakan pencapaian ini. “Kami bawa snack untuk perayaan! Ini hadiah karena kamu berhasil!” Joko bersemangat.

Setelah semua beres, di dalam hati Iyan berdoa. “Sistem! Aku sudah berhasil. Apa hadiah yang akan kuterima sekarang?”

“Selamat, Iyan! Hadiah untukmu adalah kesempatan untuk membuka aplikasi ojekmu sendiri! Itu artinya, kamu bisa memulai bisnis ini secara resmi!” suara sistem menjelaskan dengan ceria.

bersambung..

1
Nino Ndut
Hmm, kayak bukan ngomong ma sistem yak.. mirip kayak ma orang biasa..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!