Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Nama anaknya Meca dan nama ibu tirinya Calo, bukankah serasi. Calo memang ditakdirkan menjadi ibu sambung Meca. Sama anaknya aja serasi apalagi sama bapaknya.
Calo tersenyum senyum sendiri memikirkannya, bahkan khayalan gadis aneh itu sudah jauh sekali.
Meca memandang Tante jahat yang ada di depannya ini dengan kening berkerut. Kenapa Tante jahat tersenyum sendiri? kata papa orang gila yang suka senyum senyum sendiri, Tante jahat pasti orang gila!! itulah yang saat ini dipikirkan oleh anak kecil berumur tiga tahun itu.
Aruna Meisya Salsabila adalah nama panjang dari gadis mini itu. Dia berumur tiga tahun dan dia masih sedikit cadel tapi sudah banyak kosa kata yang di ketahui oleh gadis mini itu.
plak..
Pipi Calo di tampar Dinda yang membuat lamunan gadis aneh itu hilang begitu saja. Calo menatap tajam Dinda dan membalas pukulan gadis itu.
"Dasar biadap... Kau pikir kepalaku benda yang seenaknya kau pukul hah!!! Sini kau!!" Keluar sudah logat bataknya Calo, dia mengangkat songket dan mengejar Dinda.
Luna yang melihat hal itu hanya bisa menghela nafas panjang, keduanya memang sering seperti itu. Luna sudah maklum.
"Ayo sini sama nenek!" Luna menggenggam tangan kecil dan halus itu dan tanpa perlawanan Meca menggenggam balik tangan Luna. Meca di dudukkan di kursi Calo tadi.
"Meca mau makan?"
Gadis mini itu melihat ke nasi kotak milik Calo yang ada di depannya. Ada ayam goreng yang sudah di gigit tapi bau ayam itu harum sekali. Akhirnya Meca mengangguk.
Luna menyuapi Meca dengan telaten.
Ternyata Meca lebih cepat luluh dengan ibuk Luna. Kasihan sekali Calo, dia ketinggalan start sama ibunya sendiri.
POOR CALO
.
.
"Nama saya Darren buk, Meca anak kandung saya yang baru berumur tiga tahun." Jelas Darren, pria idaman Calo pada Luna.
Pembicaraan mereka telah dimulai dari lima menit yang lalu. Darren merasa nyaman berbicara dengan Luna yang ia anggap seperti ibunya sendiri. Dan Meca pun tampak santai makan dari tangan Luna.
"Jadi Meca tinggal sama siapa sekarang?" tanya Luna saat mengetahui kalau ibu kandung Meca ternyata pergi dengan selingkuhannya meninggalkan anak itu dari bayi.
"Awalnya tinggal sama saya dan mama tapi karena papa lagi sakit jadi mama harus nungguin papa. Meca anaknya pemilih banget, sudah banyak baby sitter yang saya bawa tapi Meca selalu tidak mau dengan mereka." Helaan nafas panjang terdengar jelas dari pria tampan itu.
"Kasihan Meca, ibuk lihat pun dia sangat kecil. Ibuk kira dia masih dua tahun kurang tapi ternyata udah mau empat tahun." Sisa nasi Calo tadi habis di mulut Meca, gadis mini itu makan dengan lahap pakai ayam goreng.
Darren yang melihat itu pun tersenyum, biasanya anaknya sangat memilih dalam hal apapun termasuk makanan. Darren tentu saja frustasi dan takut anaknya tidak tumbuh sesuai umurnya.
"Ayam nenek nak!" Ucap Meca sambil tersenyum. Anak kecil itu tampak suka dengan Luna padahal baru pertama kali bertemu.
Tiba tiba sebuah ide tercetus begitu saja di kepala Darren dan dia langsung mengatakannya pada Luna.
"Ibuk mau tidak menjaga Meca? saya akan gaji ibuk dengan bayaran tertinggi. Ibuk cuman jaga Meca saat saya kerja saja dan saat saya di rumah ibuk boleh pulang. bagaimana buk?"
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
good job kak 🤗