NovelToon NovelToon
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN

DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Duda / CEO / Sugar daddy / Satu wanita banyak pria
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Afriyeni Official

Dicintai empat orang pria tampan dan kaya adalah keberuntungan seorang perempuan cantik bernama Tania.

Keempat pria berbeda profesi itu bersaing melakukan segala cara untuk merebut perhatian dan mendapatkan cinta Tania.

Persaingan cinta keempat pria itu semakin memanas, saat mereka mengetahui, Tania menyukai salah satu dari mereka.

Hingga suatu hari, Tania yang sudah didesak ibunya untuk segera menikah, buru-buru mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya.

Yuk, baca gimana seru, romantis dan bucinnya para pria ini dalam mengejar cinta Tania.

Kira-kira, siapa yang Tania sukai ya?
Bosnya yang berstatus duda, atau brondong rekan kerjanya? atau Dokter cinta pertamanya ataukah sang mantan kekasih yang aktor terkenal?

Jangan lupa, tinggalkan jejak yang baik dengan like, komen, subscribe dan beri vote serta ⭐⭐⭐⭐⭐ jika kamu suka.
UPDATE KARYA TIAP HARI PUKUL 7.00 WIB dan PUKUL 19.00 WIB. Tetap stay disini, jangan kemana-mana okey 🤭 MAKASIH 😍 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 7

Tania memalingkan wajah, menyembunyikan rasa terkejutnya setelah mendengar perkataan Zyan. Dia berasa mimpi disiang bolong, Dokter Zyan mengajaknya pacaran.

"Oh my God...!" Tania berseru kegirangan dalam hati, seolah tak percaya dengan apa yang barusan dia dengar. Ingin rasanya dia melompat kegirangan, tapi urung ia lakukan tatkala sosok Chiko telah berdiri tegak dihadapannya.

"Ngapain senyum-senyum sendiri?!" dahi Chiko berkerut tajam menatap Tania curiga, dan beralih melirik Zyan yang terlihat juga senyum-senyum tersipu malu.

"Nggak beres kayaknya nih." batin Chiko jadi tak enak melihat sikap Zyan yang salah tingkah berbalik memperlihatkan punggung seolah menyembunyikan sesuatu dari Chiko.

"Ayo pulang! Resepnya udah ditebus!" Tarikan tangan Chiko, menyentak tubuh Tania kuat hingga perempuan cantik itu nyaris menabrak punggungnya yang lebar.

"Ish..., sakit Chiko!" Tania meringis berusaha melepaskan pergelangan tangannya yang memerah dan sakit oleh genggaman tangan Chiko yang kuat.

Chiko sedikit melonggarkan genggaman tangannya tanpa melepaskan tangan Tania. Ada perasaan bersalah terbersit dihati Chiko saat melihat ekspresi Tania yang cemberut disela rintihan kecil kesakitan dibibirnya.

Tanpa mempedulikan reaksi Zyan, Chiko terus memaksa Tania untuk melangkah keluar dari klinik itu. Tanpa Chiko ketahui dibelakangnya, Zyan memberi isyarat pada Tania dengan menggoyang-goyangkan ponsel seolah memberitahu Tania ada sesuatu yang ia kirim lewat ponsel.

Tania yang masih sempat menangkap bahasa isyarat dari Zyan, hanya mengedipkan sebelah matanya sebelum pasrah mengikuti Chiko keluar dari klinik.

"Cerita apa aja tadi? kamu sama dokter ganjen itu?" desak Chiko penasaran.

Dalam perjalanan pulang diatas sepeda motor maticnya, Chiko tak sanggup lagi menahan rasa cemburunya.

"Ih, Kepo!" jawab Tania singkat.

"Iya, aku kepo!" sahut Chiko jadi kesal.

"Kamu rempong!" Tania ikut kesal.

"Biarin!"

"Kayak mak-mak!"

"Bodo!"

"Bawel!"

"Kamu yang bawel!"

"Kalem dikit napa, jadi cowok?"

BUGH!

Kebiasaan Chiko ngerem mendadak, kembali kumat disela perang mulut yang terjadi diantara mereka berdua. Tania terdorong ke depan dengan dada yang membentur punggung Chiko keras.

PLAK!

Seperti biasa, lima jari halus Tania menampar punggung Chiko keras. Wajah cantiknya seketika bersemu merah menahan emosi yang membludak. Ekspresi wajah sangar Tania terlihat jelas dari kaca spion sepeda motor matic yang dikendarai Chiko dengan kecepatan sedang.

Bukannya merasakan sakit, Chiko malah terkekeh geli dan tancap gas menulikan telinganya dari teriakan marah dan histeris Tania yang dongkol setengah mati karena ulah Chiko.

Sepanjang perjalanan pulang diantar Chiko, Tania emosi tingkat tinggi. Tania mengutuk Chiko habis-habisan dan menyesali dirinya sendiri yang mau saja diantar pulang sama cowok tengil dan badung seperti Chiko.

"Lain kali nggak usah antar aku pulang! Jangan ngomong sama aku, jangan deketin aku mau dikantor atau dimanapun. Awas ya! kalau kamu ganggu aku," ancam Tania setelah sampai didepan rumah kontrakannya.

Tania mendengus kasar dan segera memalingkan wajah memutar tubuhnya meninggalkan Chiko yang melongo diatas sepeda motor maticnya yang masih menyala.

"Bheuh, pura-pura ngambek! Padahal kalau aku nggak ada, pasti nyariin!" cibir Chiko kemudian melajukan sepeda motornya meninggalkan rumah kontrakan Tania.

Didalam rumah kontrakannya.

Tania segera mengeluarkan ponsel miliknya dan melihat pesan chat yang dikirim Zyan. Mata indahnya membulat sempurna saat membaca kalimat yang tertulis di ponselnya.

'Besok aku tunggu di cafe JOURNEY pukul 7 malam. Aku butuh jawabanmu soal yang kukatakan tadi. Jangan kecewakan aku. Oke!'

Andaikata Tania tidak tinggal dirumah kontrakan, mungkin dia sudah berteriak dan melompat saking senangnya. Perasaan cinta yang dulu terpendam untuk Zyan di masa sekolah, kembali membuat hatinya berbunga-bunga.

Tania seperti gadis belia yang baru jatuh cinta. Tania nyaris lupa diri, ia menari dan bernyanyi layaknya orang tak waras membayangkan kencan pertamanya besok dengan Zyan. Sejenak Tania lupa, jika ia sedang sakit flu.

TOK TOK TOK!

"Tania! Tania!"

Gedoran keras disertai suara lantang memanggil namanya dari luar pintu rumah, membuat nyanyian Tania terhenti seketika. Dia segera melompat, turun dari ranjang yang seprainya sudah acak kadul, karena jingkrak-jingkrak saking kegirangan. Langkah kakinya setengah berlari keluar kamar menuju pintu rumah yang sudah ia kunci.

Setelah memutar kunci pintu, Tania membuka pintu dengan kesal dan langsung menyemprot si tukang gedor pintu yang sudah ia ketahui dari suaranya.

"Apa!? Ngapain balik lagi!?" Bentak Tania marah.

Tampang Tania yang judes, tidak membuat Chiko si tukang gedor ketakutan. Dia justru menyodorkan sekantong obat ke wajah Tania.

"Obatmu, kelupaan!"

Tania membungkam mulutnya rapat, mengambil kantong obat yang di ulurkan Chiko dengan bibir merungut sebal.

BLAMM!

Tanpa bilang terimakasih, Tania menutup pintu dan menguncinya kembali dengan kasar, tanpa mempedulikan ekspresi kaget Chiko yang masih berdiri didepan pintu rumahnya.

TING... TING... TING...

'Jangan lupa minum obat.'

'Aku pulang.'

'Maaf, besok aku nggak ganggu kamu lagi.'

Rentetan pesan chat masuk yang dikirim oleh Chiko ke ponselnya, membuat Tania makin dongkol. Dia melempar ponsel miliknya begitu saja keatas ranjang dan merungut masam sambil menghempaskan pantat ke atas ranjang dan meremas bantal guling yang ia ambil dari sisi sebelah kirinya.

"Bodo amat! mau marah kayak apa. Aku yang harusnya marah besar. Cowok nggak sopan. Mulutnya cerewet, lemes kayak perempuan. Jahat! Aku nggak suka. Aku benci!" sewot Tania panjang mengumpat dan memaki Chiko yang punya sifat rada nakal menurutnya.

Kebahagiaannya setelah mendapat pesan chat romantis dari Zyan, seakan terganggu dengan mood buruk yang diberikan Chiko padanya. Tania menggerutu panjang lebar tanpa mengetahui kapan Chiko pergi dari rumahnya.

Walaupun begitu, Tania masih sempat mengingat pesan Chiko untuk meminum obat. Tak selang setengah jam, rasa kantuk yang hebat akibat pengaruh dosis obat, resep dari Zyan, membuat Tania tertidur lelap, melupakan kemarahan yang sedari tadi memenuhi kepalanya.

Esok harinya, Tania terbangun kesiangan.

Seluruh tubuhnya terlihat berkeringat dan merasa flunya sudah berkurang. Tania tak lagi bersin-bersin, yang tersisa hanya hidung yang masih terasa sedikit tersumbat agak sulit untuk bernafas.

"Hhh..." keluh Tania mengeluarkan suara yang sedikit berubah berat dari biasanya.

Dia meraih ponsel yang terletak tak jauh dari bantalnya dan mengotak atik ponselnya sebentar. Ada banyak pesan chat dan panggilan tak terjawab. Dari mama, Pak Rudi, Chiko dan juga Zyan. Satu lagi, ada nomor tak dikenal yang juga menelponnya.

"Nomor siapa ya?" dahi Tania mengernyit tajam sesaat, lalu mengabaikan nomor yang terlihat asing itu dan lebih fokus membaca pesan chat yang dikirim pak Rudi padanya.

"Kalau belum sembuh, jangan masuk kantor dulu." Singkat, namun mengundang senyuman di bibir Tania.

Pak Rudi yang tampan, kalem dan baik hati serta pengertian itu benar-benar idaman para wanita. Tapi sayang, dia duda beranak satu. Tania menepis khayalannya yang mendambakan pria seperti itu menjadi pendamping hidupnya.

Tania lanjut ingin membaca pesan chat dari mamanya tercinta. Tapi ia batalkan, "Mama pasti nanyain calon menantu lagi," keluh Tania sedih.

"Si kutu kupret, Males!" Rutuk Tania.

Jemarinya bergerak cepat melewati pesan chat dari Chiko tanpa berniat membacanya sama sekali. Tania tak ingin merusak moodnya saat baru bangun tidur untuk bertengkar dengan Chiko. Diapun bergegas membuka chat dari Zyan.

"Maafin aku, kita batal ketemuan. Aku punya jadwal padat hari ini. Ada beberapa ahli dokter yang memaksaku untuk hadir di acara pertemuan mereka. Nanti ku kasih kabar lagi, mengatur ulang janji temu kita yang tertunda."

Kecewa berat, itu yang dirasakan Tania saat ini. Harapan indahnya menikmati kencan pertama dengan Zyan hari ini, gagal sudah. Tania merungut kesal, menjambak rambutnya frustasi berat.

TING!

Sebuah pesan chat baru masuk dari nomor tak dikenal membuat Tania bergegas membuka ponselnya kembali.

"Ini aku, Mike."

Tania melotot membaca pesan chat itu berulang kali. Dia makin kesal, ingin menjerit sekaligus ingin menelan ponselnya bulat-bulat.

"Aaaaaarrrrrggghhhh...!" jerit Tania histeris.

.

.

.

Apakah setelah ini Tania nggak kesal lagi ?

🤧🤧🤧🤣🤣🤣🤣

BERSAMBUNG

Kagak enak juga ya diuber banyak pria tampan. Buktinya Tania di bikin puyeng tuh! 🤣🤣🤣🤣🤣

AYO.. TINGGALKAN JEJAK MU DENGAN LIKE, KOMEN , GIFT DAN VOTE SERTA ⭐⭐⭐⭐⭐

Kasih author semangat ya sayangku semuaaaa....

LOPE LOPE SEKEBON 😍 🥰 🌹 🌹 🌹 ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️

1
R 💤
Wahh, siapa nih??
R 💤
hahahah gabisa bayangin model si Chiko, tapi tetap tampan kan oma
R 💤
cemburu menguras hati ya Pak Rud /Facepalm/
R 💤
semoga selamat, biar bisa rebutan Tania lagi eheheh
R 💤
Chiko selalu ada untukmu Tania,, coba pertimbangkan lagi
R 💤
wkwkwkwkwk
R 💤
Halah, kalau kau di posisi Mike pasti kau juga akan meladeni Zyan Chik/Chuckle/
R 💤
pahlawanmu datang Tania...
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Gara2 anu tuh jadi kesiangan /Facepalm/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
tak perlu memihak siapapun kok, Bu Mayang. biarkan anak²mu berjuang sendiri meluluhkan hati Tania, dan ketika Tania sudah memberi keputusan tolong terima dengan baik, entah itu yg dia pilih Chiko atau Pak Rudi, atau bahkan bukan keduanya..
💱FEBRIAN ARY♠️💱
keenakan Oma di peluk /NosePick/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
si Chiko emang nakal ya, jadi gemezz deh pen ikutan nyubit😄
💱FEBRIAN ARY♠️💱
ketahuan lu chiko
💱FEBRIAN ARY♠️💱
udah capek nyanyi, kagak di sawer/Proud/
💱FEBRIAN ARY♠️💱
pasti si Chiko /Proud/
💱FEBRIAN ARY♠️💱
ngapain bohong, bilang aja jomblo/Tongue/
💱FEBRIAN ARY♠️💱
ya udah, cepetan cari
💱FEBRIAN ARY♠️💱
aku disini omaaa
💱FEBRIAN ARY♠️💱
modus si daddy
💱FEBRIAN ARY♠️💱
pake aja drpd gak pake baju 🏃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!